PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Topik :
Hiperbilirubin
B. Tujuan :
1. tujuan umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu bayi dan keluarga dapat memahami
tentang hiperbilirubin
2. tujuan khusus :
Setelah diberikan penyuluhan, audiens dapat:
a. Menjelaskan pengertian hiperbilirubin
b. Menjelaskan penyebab hiperbilirubin
c. Menjelaskan tanda dan gejala hiperbilirubin
Penyajian 11
Menjelaskan materi : 1. mendengarkan Ceramah Leaflet
menit
1. pengertian dan dan Tanya
2. penyebab 2. mengajukan
hiperbilirubin pertanyaan
G. Waktu pelaksanaan
Selasa, 26 Desember 2023 Jam 14.00 WIB
H. Materi
(Terlampir)
A. Lampiran Materi
Latar Belakang
Hiperbilirubin merupakan keadaan dimana kadar bilirubin serum total yang lebih dari
10 % pada minggu pertama dimana ditandai dengan ikterus pada kulit dan sklera.
Hiperbilirubinemia neonatal terjadi pada lebih dari 60% neonatus yang dilahirkan
dengan usia kehamilan tidak normal (pre-term) dan neonatus yang dilahirkan dengan
usia kehamilan normal (term), dan mencapai puncaknya pada 3-5 hari setelah lahir
dan
biasanya sembuh setelah 2 minggu. Ikterik (kuning) pada bayi umumnya ditemukan pada
wajah bayi, yang kemudian menyebar ke truncus dan ekstremitas ketika konsentrasi
bilirubin serum meningkat. Karena kebanyakan bayi baru lahir dikeluarkan dari rumah
sakit bersama ibunya setelah 1 & 2 hari setelah lahir, maka penyakit kuning mungkin
tidak terlihat pada saat dikeluarkan dari rumah sakit. Walaupun biasanya merupakan
kondisi yang ringan, namun hiperbilirubinemia jika parah terkait dengan letargi,
menyusui yang buruk, cengeng, sering menangis keras, demam, dan apneu. akibat
terburuk adalah terjadinya kernikterus yang merupakan kerusakan otak irreversible yang
terkait dengan staining ganglia basal. Untuk itu, perlu penanganan yang tepat dan
pengetahuan tentang
hiperbilirubinemia.
Definisi
Hiperbilirubinemia adalah peningkatan kadar bilirubin serum yang dihubungkan
dengan hemolisis sel darah merah dari bilirubin yang tidak terkonjugasi dari usus kecil,
yang ditandai dengan jaundice pada kulit, sclera mukosa, dan urine menurut Wong
(2009) hiperbilirubinemia adalah bayi dismatur lebih sering
menderita hiperbilirubinemia dibanding bayi yang bertanya
sesuai engan masa kehamilan. berat hati bayi dismatur kurang dibandingkan bayi
biasa, mungkin disebabkan gangguan pertumbuhan hati Klasifikasi hiperbilirubin
Hiperbilirubin pada bayi dapat bersifat ikterus fisiologis yaitu terjadi pada bayi baru
lahir setelah 24 jam pertama. sedangkan, ikterus non fisiologis terjadi sebelum bayi
berumur 24 jam. Terdapat beberapa klasifikasi hiperbilirubin, diantaranya adalah :
1. Bilirubin tidak terkonjugasi atau bilirubin indirek (bilirubin bebas) yaitu bilirubin tidak
larut dalam air, berikatan dengan albumin untuk transport dan komponen bebas larut
dalam lemak serta bersifat toksik untuk otak karena bisa melewati darah otak.
2. Bilirubin terkonjugasi atau bilirubin direk (bilirubin terikat) yaitu bilirubin larut dalam
air dan tidak toksik untuk otak.
Penyebab hiperbilirubin
Etiologi terjadinya hiperbilirubin pada bayi, dapat dipengaruhi oleh bebrapa faktor, yaitu :
1. Asupan Cairan ASI
Ikterus lebih sering terjadi pada bayi yang memperoleh ASI disbanding bayi yang
memperoleh susu formula. Ada dua macam jaundice yang dapat terjadi sehubungan
dengan ASI Breastfeeding Jaundice
2. Infeksi atau kerusakan hati dapat memperngaruhi produksi bilirubin di dalam hati.
dan sederhana adalah dengan penilaian menurut Kramer (1969). Caranya dengan jari
telunjuk ditekankan pada tempat-tempat yang tulangnya menonjol seperti tulang
hidung,dada,lutut dan lain-lain. Tempat yang ditekan akan tampak pucat atau kuning.
Penilaian kadar bilirubin pada masing-masing tempat tersebut disesuaikan dengan
tabel yang telah diperkirakan kadar bilirubinnya (Mansjoer et al, 2007).
2. Penanganan kuning/jaundice
Segera hubungi dokter bila bayi tampak kuning:
a. Timbul dalam 24 jam pertama kelahiran
b. Kuning menetap >8 hari pada bayi cukup bulan >2 minggu pada bayi premature
c. Pada observasi di rumah bayi tampak kuning sudah menyebar sampai ke
lutut/siku atau lebih.
d. Feses bayi berwarna pucat atau keabu-abuan
3. Segera bawa bayi ke unit gawat darurat di Rumah Sakit terdekat
a. Jika bayi tampak sakit (menolak untuk minum, tidur berlebihan, atau lengan
Rustam M. 2010. Sinopsis Obstetric & Obstetric fisiologi obstetris Patologi . Jilid I, Edisi 2.
Editor Delilutan DSOG.
Betz, & Linda. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri edisi. Ahli bahasa, Eny Meiliya
Editor edisi bahasa Indonesia, Egi Komara Yudha. Jakarta : EGC
Dwienda O. & Liva M. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus & Bayi/Balita dan Anak