Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TRAUMA LAHIR

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR .................. Ketua STIKES karyaHusada Semarang
OPERASIONAL
PROSEDUR
.....................................
Pengertian Suatu keadaaan trauma pada neonatus yang terjadi selama
proses persalinan dan dapat menyebabkan gangguan apabila
tidak diberikan asuhan yang tepat dan benar.
Macam - macam trauma lahir adalah :

A. Caput Succedaneum :
1. Pembengkakan karena adanya timbunan getah bening di
kepala(pada presentasi kepala) yang terjadi pada bayi
baru lahir.
2. Disebabkan karena partus lama dan persalinan dengan
ekstrasi vakum.

B. Cephal Hematoma :
1. Pembengkakan pada kepala karena adanya
penumpukan darah akibat perdarahan pada
subperiostinum.
2. Disebabkan oleh tekanan jalan lahir terlalu lama pada
kepala, molase yang terlalu kuat,dan partus dengan
tindakan.

C. Brakial Palsi :
- Kelumpuhan pada pleksus brakial.
- Disebabkan oleh tarikan lateral pada kepala dan leher
Pada saat melahirkan bahu atau lengan ekstensi
Melewati kepala pada presentasi bokong atau terjadi
Tarikan yang berlebihan pada bahu.

D. Fraktur klavikula :
1. Patahnya tulang klavikula pada saat persalinan biasanya
akibat kesulitan melahirkan bahu pada presentasikepala
dan melahirkan lengan pada presentasebokong.
Tujuan Sebagai acuan dalam menangani kasus trauma lahir untuk
menurunkan kecacatan dan angka kematian perinatal.
Kebijakan 1. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Aro Pekalongan
.Nomor: 800/0293/RSMW/II/2014 Tentang Kebijakan
Pelayanan Rumah sakit Umum Aro Pekalongan .
2. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Aro
Pekalongan .Nomor: 800/2159/RSMW/XII/2014 Tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensip (PONEK) Di Rumah Sakit Umum Aro
Pekalongan
Prosedur Petugas
Dokter Anak, Bidan, Perawat
Pelaksanaan
Tahap Pra Interaksi
1) Persiapan diri perawat
2) Siapkan alat – alat

Tahap Orientasi
1) Identifikasi pasien
2) Persiapan alat – alat didekatkan dengan pasien

Tahap kerja
A). Caput Succedanum
1. Bayi dirawat seperti pada perawatan bayi normal.
2. Awasi keadaan umum bayi.
3. Ligkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi dan
mendapat cukup sinar matahari.
4. Pemberian ASI dilakukan dengan berbaring untuk
mengurangi anak sering diangkat, agar kelainan tidak
meluas.
5. Cegah terjadinya infeksi dengan cara :
a. Perawatan tali pusat dengan baik.
b. Lakukan perawatan kebersihan badan bayi.
6. Berikan penyuluhan kepada orang tua tentang :
a. Keadaan trauma pada bayi tidak usah cemas karena
benjolan akan menghilang 2-3 minggu.
b. Perawatan bayi sehari - hari.
c. Manfaat dan cara pemberian ASI.

B). Cephal hematoma :


Prosedur sama dengan caput succedanum hanya lebih hati -
hati lagi, jangan sering diangkat dari tempat tidur. Cairan
tersebut akan hilang terabsorsi dengan sendirinya dalam
beberapa minggu

C). Brakial palsi :


1. Immobilisasi parsial dan penempatan lengan yang
sesuai untuk mencegah terjadinya kontraktur.
2. Beri penguat atau bidai satu sampai dua minggu.
3. Rujuk.

D). Faktur klavikula


1. Jangan banyak digerakkan.
2. Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit.
3. Rawat bayi dengan hati - hati.
4. Nutrisi adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan
cara mengajarkan kepada ibu cara pemberian ASI dengan
posisi tidur,sendok atau pipet).
5. Rujuk dengan pemberian informed consent.

Tahap Terminasi
1) Evaluasi respon pasien
2) Simpulkan hasil kegiatan

Dokumentasikan
Waktu dan tindakan yang dilakukan

Sikap
Teliti, empati, peduli, sabar dan sopan
Unit Terkait Ruang Perinatologi.
Ruang bersalin.

Anda mungkin juga menyukai