Dispnea Berikan
bronkodilator bila
Sakit kepala perlu
saat bangun
Berikan
Hiperkapnia pelembab udara
Gelisah Respiratory
Monitoring
Samnolen
Monitor rata-
rata, kedalaman,
Takikardi
irama dan usaha
respirasi
Gangguan
penglihatan
Catat
pergerakan dada,
amati
Faktor Yang
kesimetrisan,
Berhubungan :
penggunaan otot
tambahan, retraksi
Perubahan
otot
membran
supraclavicular
alveolar-kapiler
dan intercostal
Ventilasi-
Monitor suara
perfusi
nafas, seperti
dengkur
Monitor pola
nafas : bradipnea,
takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
Catat lokasi
trakea
Monitor
kelelahan otot
diagfragma
(gerakan
paradoksis)
Auskultasi
suara nafas, catat
area penurunan /
tidak adanya
ventilasi dan suara
tambahan
Tentukan
kebutuhan suction
dengan
mengauskultasi
crakles dan ronkhi
padajalan napas
utama
Auskultasi
suara paru setelah
tindakan untuk
mengetahui
hasilnya
Berikan
pelembab udara
Kassa basah NaCI
Lembab
Atur intake
untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor
respirasi dan status
O2
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS (00032)
Pernapasan Lakukan
cuping hidung suction pada
mayo
Ortopneu
Berikan
Fase ekspirasi bronkodilator bila
memenjang perlu
Pernapasan Berikan
bibir pelembab udara
Kassa basah
Takipneu
NaCl Lembab
Penggunaan
otot aksesorius Atur intake
untuk bernapas untuk cairan,
mengoptimalkan
keseimbangan.
Faktor Yang
Berhubungan : Monitor
respirasi dan
Ansietas status O2
Deformitas Bersihkan
tulang mulut, hidung
dan secret trakea
Deformitas
dinding dada Pertahankan
jalan nafas yang
Keletihan paten
Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Monitor Vital
Sign saat pasien
berbaring, duduk,
atau berdiri
Auskultasi
Tekanan Darah
pada kedua
lengan dan
bandingkan
Monitor TD,
nadi, RR,
sebelum, selama,
dan setelah
aktivitas
Monitor
kualitas dari nadi
Monitor
frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara
paru
Monitor pola
pernapasan
abnormal
Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
Monitor
sianosis perifer
Monitor
adanya cushing
triad (tekanan
nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi
penyebab dan
perubahan vital
sign
NYERI AKUT (00132)
Evaluasi
keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan
istirahat
Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri
tidak berhasil
Monitor
penerimaan pasien
tentang manajemen
nyeri
Analgesic
Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Cek instruksi
dokter tentang
jenis obat, dosis,
dan frekuensi
Cek riwayat
alergi
Pilih analgesik
yang diperlukan
atau kombinasi
dari analgesik
ketika pemberian
lebih dari satu
Tentukan
pilihan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
Tentukan
analgesik pilihan,
rute pemberian,
dan dosis optimal
Pilih rute
pemberian secara
IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital
sign sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama
kali
Berikan
analgesik tepat
waktu terutama
saat nyeri hebat
Evaluasi
efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala
INTOLERANSI AKTIVITAS (00092)
Sediakan
penguatan positif
bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon
fisik, emosi, social
dan spiritual
Ketidakmampuan Monitor
untuk mencerna makanan kekeringan, rambut
kusam, dan mudah
Ketidakmampuan patah
menelan makanan
Monitor mual dan
Faktor psikologis muntah
Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb, dan
kadar Ht
Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori
dan intake nutrisi
Catat adanya
edema, hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oral.
Perubahan frekuensi
jantung
Perubahan preload
Perubahan irama
Perubahan volume
sekuncup
Kelambatan Memproses
penyembuhan luka informasi
perifer
Membuat
Penurunan nadi keputusan dengan
benar
Edema
Menunjukkan fungsi
Nyeri sensori motori cranial
ekstremitas yang utuh : tingkat
kesadaran membaik
tidak ada gerakan
Bruit femoral
gerakan involunter
Pemendekan
jarak total yang
ditempuh dalam
uji berjalan 6
menit
Pemendekan
jarak bebas nyeri
yang ditempuh
dalam uji berjalan
6 menit
Perestesia
Warna kulit
pucat saat elevasi
Faktor Yang
Berhubungan :
Kurang
pengetahuan
tentang faktor
pemberat (mis,
merokok, gaya
hidup monoton,
trauma, obesitas,
asupan garam,
imobilitas)
Kurang
pengetahuan
tentang proses
penyakit (mis,
diabetes,
hiperlipidemia)
Diabetes melitus
Hipertensi
Gaya hidup
monoton
Merokok
Batasi
pengunjung
Sering
pengunjung
terhadap penyakit
menular
Pertahankan
teknik aspesis pada
pasien yang
beresiko
Pertahankan
teknik isolasi k/p
Berikan
perawatan kulit
pada area epidema
Inspeksi kulit
dan membran
mukosa terhadap
kemerahan, panas,
drainase
Inspeksi kondisi
luka / insisi bedah
Dorong
masukkan nutrisi
yang cukup
Dorong masukan
cairan
Dorong istirahat
Instruksikan
pasien untuk
minum antibiotik
sesuai resep
Ajarkan pasien
dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Laporkan
kecurigaan infeksi
Laporkan kultur
positif
Instruksikan
pasien/keluarga
untuk mencatat
keluaran feses
Cuci area
perianal dengan
sabun dan air lalu
keringkan
Jaga kebersihan
baju dan tempat
tidur
Lakukan
program latihan
BAB
Monitor efek
samping
pengobatan
Bowel Training
Rencanakan
program BAB
dengan pasien dan
pasien yang lain
Konsul ke
dokter jika pasien
memerlukan
suppositoria
Ajarkan ke
pasien/keluarga
tentang prinsip
latihan BAB
Anjurkan
pasien untuk cukup
minum
Jaga privasi
klien
Kolaborasi
pemberian
suppositoria jika
memungkinkan
Evaluasi status
BAB secara rutin
Modifikasi
program BAB jika
diperlukan.
Bowel Irrigation
Gastrointestinal Tube
Medication
Administrasion :
EnteraI
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT (0004)
Penurunan
imunologis
Penurunan
sirkulasi
Kondisi
gangguan
metabolik
Gangguan
sensasi
Tonjolan tulang
Hypovolemia
Management
Monitor status
cairan termasuk
intake dan ourput
cairan
Pelihara IV line
Monitor tingkat
Hb dan hematokrit
Monitor tanda
vital
Monitor respon
pasien terhadap
penambahan cairan
Monitor berat
badan
Dorong pasien
untuk menambah
intake oral
Pemberian cairan
IV monitor adanya
tanda dan gejala
kelebihan volume
cairan
Monitor adanya
tanda gagal ginja
Usia yang
ekstrem
Fluktuasi suhu
lingkungan
Penyakit
Trauma