DERMATITIS
Disusun Oleh :
DERMATITIS
a. Pengertian Dermatitis
c. Gejala Dermatitis
d. Pencegahan Dermatitis
e. Pengobatan Dermatitis
Waktu : 10 menit
A. Tujuan :
1. Tujuan Umum
a. Pengertian Dermatitis
c. Gejala Dermatitis
d. Pencegahan Dermatitis
e. Pengobatan Dermatitis
C. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
D. Proses Penyuluhan
E. Evaluasi
1. Apa Pengertian Dermatitis?
MATERI DERMATITIS
1. Pengertian Dermatitis
Bentuk peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal dan ruam yang hilang
timbul serta kulit kering. Dermatitis atopik merupakan jenis dermatitis yang paling sering
terjadi. Dermatitis tipe ini biasanya menyerang anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun dan
akan membaik seiring bertambahnya usia anak Meski demikian, kondisi ini juga bisa terjadi
pada orang dewasa.
Dermatitis atopik merupakan salah satu jenis dermatitis (eksim) yang terjadi akibat adanya
peradangan pada kulit. Kondisi ini bisa disertai dengan kulit yang memerah, kering, dan
pecah-pecah. Peradangan biasanya berlangsung lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Dermatitis atopik sering kali muncul pada bagian kulit yang memiliki lipatan. Seperti di
bagian dahi pada wajah, area sekitar mata dan telinga, bagian samping leher, bagian dalam
siku, bagian belakang lutut, dan area sekitar selangkangan. Terkadang dermatitis atopik juga
bisa diikuti dengan penyakit alergi lainnya. Dermatitis atopik lebih sering menyerang bayi
dan anak. Meski demikian, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Dermatitis atopik merupakan jenis dermatitis yang paling sering terjadi. Dermatitis tipe ini
biasanya menyerang anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun dan akan membaik seiring
bertambahnya usia anak. Tipe dermatitis ini dapat disebabkan oleh faktor genetik
(keturunan), kulit kering, gangguan imun, dan faktor lingkungan. Beberapa ciri khas dari
dermatitis atopik adalah: Dermatitis ini sering terjadi pada penderita yang memiliki riwayat
asma dan peradangan hidung akibat alergi (rhinitis alergi atau hay fever) atau memiliki
riwayat dermatitis dalam keluarga. Ruam merah, gatal, kering, dan bersisik biasanya muncul
pada area wajah, kulit kepala, dan lipatan kulit, seperti lipatan siku dan bagian belakang lutut.
Terkadang muncul gelembung kecil pada kulit yang mengeluarkan cairan jernih. Gejala
dapat memburuk akibat paparan bahan kimia tertentu atau alergen (pemicu alergi), seperti
gigitan tungau dan makanan tertentu.
Dermatitis atopik terjadi akibat interaksi multifaktorial, yaitu faktor genetik (keturunan),
lingkungan, gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit, faktor imunologi, dan infeksi.
a. Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko terkena dermatitis atopik, yaitu:
3. Gejala Dermatitis
Para peneliti belum mengetahui pasti apa penyebab dermatitis atopik. Namun, mereka
percaya bahwa kemunculan dan kekambuhan eksim dapat dipicu oleh faktor genetik dan
banyak hal eksternal lainnya. Eksim kering bisa muncul sewaktu-waktu, terutama saat
Anda berada dekat dengan pemicunya. Pemicu utama eksim yakni:
Setiap pengidap dapat merasakan gejala yang berbeda. Pada balita, gejala dermatitis
atopik berupa kulit bersisik, memerah, dan berkerak di area pipi, kulit kepala, tangan dan
kaki. Sedangkan pada anak-anak dan orang dewasa, gejala eksim atopik yang sering
muncul adalah ruam merah dan terasa sangat gatal di area belakang leher, lutut, dan siku.
Selain gejala tersebut, pengidap juga dapat merasakan gejala lain, seperti:
Kulit di telapak tangan atau area bawah mata mengerut atau kusut.
4. Pencegahan Dermatitis
a. Lakukan beberapa hal ini untuk mencegah dermatitis atopik kambuh. Salah satu yang
utama adalah dengan menghindari faktor pencetus. Jika pencetus alergi adalah debu,
maka hindari debu. Jika pencetusnya berupa susu, hindari semua makanan dan
minuman yang mengandung susu. Melakukan beberapa hal berikut juga dapat
membantu:
Bersihkan secara berkala perlengkapan tidur. Ganti seprai dan sarung bantal
guling minimal 2 minggu sekali.
Gunakan selimut saat tidur, khususnya jika tidak tahan dengan udara dingin.
Saat gejala kambuh, kompres area yang mengalami dermatitis atopik dengan
handuk atau kain lembut yang sudah direndam air hangat. Selain mengompres
kulit dengan kompres hangat, Anda juga bisa mandi dengan air hangat untuk
meredakan gatal.
Salah satu pemicu gatal dan ruam pada penderita dermatitis atopik adalah
kulit yang lembap akibat mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat.
Oleh sebab itu, penderita dermatitis atopik dianjurkan untuk mengenakan
pakaian berbahan lembut, sejuk, dan dapat menyerap keringat, misalnya bahan
katun.
4) Menggunakan pelembap khusus
Glycerin
Hyaluronic acid
Lanolin
Stearic acid
5. Pengobatan Dermatitis
Menurut dr. Theresia, pengobatan dermatitis atopik sebenarnya tergantung pada usia dan
keparahannya. Jika gejalanya ringan, maka bisa memakai obat topikal (oles) potensi
ringan sedang. Sementara, jika bergejala berat, maka dapat menggunakan obat yang
paling poten atau super poten. Sebagai contoh, bila kondisinya tanpa disertai infeksi,
salep steroid biasanya dapat digunakan untuk meringankan keluhan kulit yang muncul.
“Pemilihan obat topikal steroid berdasarkan potensi ditentukan oleh dokter dengan
melihat kondisi kulit dan usia. Pada ibu hamil dan menyusui, tentunya akan disesuaikan,”
jelas dr. Theresia. Beberapa jenis obat topikal yang bisa menjadi obat dermatitis atopik
antara lain:
Di samping itu, juga ada obat minum yang dapat dikonsumsi, yakni antihistamin atau
obat alergi. Namun, obat tersebut memiliki efek samping, seperti mengantuk. Oleh
karena itu, biasanya antihistamin tidak diberikan kepada mereka yang bekerja atau
berkendara. “Tetapi, boleh diberikan pada malam hari sebelum tidur,” kata dr. Theresia.
Untuk mereka yang bekerja atau berkendara, ada pilihan jenis antihistamin lain yang
tidak menimbulkan rasa kantuk.