2. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan pasien dan keluarga dapat :
a. Menyebutkan tentang pengertian Dermatitis
b. Menyebutkan penyebab Dermatitis
c. Menyebutkan tanda dan gejala Dermatitis
d. Menyebutkan faktor resiko Dermatitis dan pemeriksaan diagnostic
e. Menyebutkan cara penanganan medis Dermatitis
f. Menyebutkan cara penanganan non medis Dermatitis
3. Materi
a. Pengertian dari Dermatitis.
b. Penyebab dari Dermatitis.
c. Tanda dan gejala dari Dermatitis.
d. pemeriksaan diagnostik dariDermatitis
e. Cara penanganan Dermatitis secara medis
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen dan faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa eflorensensi polimorfit (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan
gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa
(oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.
B. Penyebab
Penyebab dermatitis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1 Dari luar (eksogen).
- Bahan kimia.
- Fisik (sinar).
- Mikroorganisme (bakteri dan jamur).
2 Dari dalam (endogen).
Faktor keturunan : Atopi, alga.
C. Klasifikasi.
F. Penatalaksanaan.
1 Keperawatan.
Kulit yang sehat boleh disabun dengan sabun khusus, untuk kulit kering, tetapi
jangan terlalu sening agar lipid dikulit tidak semakin kering.
Kulit diolesi dengan krim emolien, maksudnya membuat kulit tidak kaku dan
tidak terlalu kering.
Pakaian jangan terbuat dan wol atau nilon karena dapat merangsang juga dapat
menyerap keringat. Keringat akan menambah rasa gatal oleh karena itu pakaian
jangan tertalu ketat, ventilasi yang baik akan mengurangi keringat.
Hindari dari perubahan suhu dan kelembaban mendadak. Sebaiknya mandi
dengan air yang suhunya sama dengan suhu tubuh, karena air panas dan air
dingin menambah rasa gatal.
Kuku dipotong pendek agar bila menggaruk tidak sampat timbul luka sehingga,
tidak mudah terjadi infeksi sekunder.
2 Medis.
a. Pengobatan sitemik.
Untuk mengatasi rasa gatal, dapat diberikan: antihistamin misalnya:
chlorpheniramine, promethazine, hydroxyne.
Jika sangat gatal dapat diberikan: klorpromazin.
Bila mengalami infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik misalnya
ertromisin.
b. Pengobatan topikal.
Bergantung pada jenis kelainan kulit.
Ter.
Misalnya: likuor karbonas detergens 2-5 %. Efek ter yang sebenarnya
belum diketahui pasti; rupanya berkasiat. Vasokontriksi, astringen,
desinfektan, antiprontus dan memperbaiki kreatinisasi abnormal dengan
cara mengurangi proliferasi epidermal dan infiltrasi dermal.
Urea 10 % membuat kulit lemas, hidroplit, antibakterial.
Antihistamin.
Kortikosteroid, disediakan untuk keadaan darurat bila tidak ada pilihan
DAFTAR PUSTAKA
Juanda Adhi ; 1999. "Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin ", Edisi 3, Fakultas Kedokteran, UI,
Jakarta.
Silvia A. Price, dkk ; 1994. "Pathofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit”, Edisi 4, Jakarta;
EGC.
Thompson, dkk ; 1993. "Clinical Nursing Third Edition”, Mosby Year Book.
Marie Jaffe, R. N. M. S. 1993. "Peatrice Nursing Care Plans ", Skind More Roth Texas.
Sandra R. Mori, dkk, 1990. "Nursing Care Children and Families”, Second Edition,
California.