DERMATITIS
Nama Kelompok
•Tiara Wahyuningsih C2019107
•Tika Alvionita C2019108
•Tika Apriliani C2019109
•Trisia Tya Nisa C2019110
•Ucik Celsia N C2019111
•Vita Vatika Sari C2019113
•Zhahwa Rezi N.K C2019114
DEFINISI
Menurut World Allergy Organization tahun 2018 menyebutkan
bahwa dermatitis adalah penyakit kulit inflamasi yang mengganggu
penghalang kulit dalam kemampuannya menahan kelembaban.
Menurut Ardhie (2014) Dermatitis ialah kelainan kulit yang
subyektif ditandai oleh rasa gatal dan secara klinis terdiri atas ruam
polimorfi yang umumnya berbatas tidak tegas. Dermatitis
merupakan penyakit kulit yang bersifat akut, sub-akut, atau kronis
yang disebabkan adanya peradangan pada kulit. Penyakit ini terjadi
karena adanya faktor eksogen dan endogen
FAKTOR RESIKO 4. Ras Faktor individu yang meliputi
jenis kelamin, ras dan keturunan
Faktor-faktor risiko terjadinya dermatitis
merupakan pendukung terjadinya
secara umum antara lain predisposisi genetik,
dermatitis
sosioekonomi, polusi lingkungan, jumlah
5. Riwayat Penyakit Kulit
anggota keluarga.Faktor-faktor yang umum
Sebelumnya Dalam melakukan
terkait dengan dermatitis yaitu:
diagnosis dermatitis kontak dapat
1. Suhu dan Kelembaban Lingkungan dilakukan dengan berbagai cara
terdapat beberapa potensial bahaya yang diantaranya adalah dengan
perlu diperhatikan seperti kelembaban melihat sejarah dermatologi
udara dan suhu udara termasuk riwayat keluarga
2. Usia Kulit manusia mengalami 6. Personal Hygiene Kebersihan
degenerasi seiring bertambahnya usia Perorangan adalah konsep dasar
3. Jenis kelamin Jenis kelamin adalah dari pembersihan, kerapihan dan
perbedaan yang tampak antara laki-laki perawatan badan
dan perempuan dilihat dari segi nilai dan
tingkah laku
PATHWAY
KLASIFIKASI
Dermatitis muncul dalam beberapa jenis, yang
masing-masing memiliki indikasi dan gejala
berbeda:
1. Contact Dermatitis
2. Neurodermatitis
3. Seborrheich Dermatitis
4. Statis Dermatitis
5. Atopic Dermatitis
MANIFESTASI KLINIS 2. Dermatitis Atopik
a. DA Infantile (2 bulan-2 tahun
b. DA anak (2-10 tahun)
1. Dermatitis Kontak c. DA pada remaja dan dewasa
Dx Keperawatan
1 Gangguan Integritas Kulit Setelah diberikan intervensi Perawatan Integritas Kulit Perawatan Integritas Kulit
yang berhubungn dengan keperawatan selama Observasi : Observasi :
factor mekanis
…x24 jam maka integritas kulit dan 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas 1. Mengetahui penyebab gangguan
jaringan meningkat, dengan kriteria kulit integritas kulit
hasil : Terapeutik : Terapeutik :
1. Gunakan produk berbahan petroleum 1. Menghindari terjadinya alergi dan
1. Kerusakan jaringan menurun
atau minyak pada kulit kering memperparah keadaan kulit
2. Kerusakan lapisan kulit menurun 2. Gunakan produk berbahan ringan/alami 2. Menghindari terjadinya iritasi pda kulit
dan hipoalergik pada kulit sensitive 3. Menghindari terjadinya iritasi
3. Nyeri menurun
3. Hindari produk
4. Kemerahan menurun
berbahan dasar
5. Suhu kulit membaik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dalam hal ini perawat menghasilkan intervensi atau recana yang
sudah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan kondisi pasien dan
terdapat evaluasi formatif untuk mengetahui respon klien ketika
diberikan implementasi pada saat itu juga, adapun yang harus
diperhatikan adalah :
1. Mencegah terjadinya komplikasi
2. Meningkatkan konsep diri dan penerimaan situasi
3. Pemberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, risiko
komplikasi dan kebutuhan pengobatan lainnya.
EVALUASI
KEPERAWATAN
Hal ini bisa dilaksanakan dengan melaksanakan hubungan dengan
klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan
yang diberikan, sehingga perawatan dapat mengambil keputusan :
1. Mengakhiri rencana ti ndakan keperawatan (klien telah
mencapai tujuan yang ditetapkan)
2. Memodifikasi tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan
untuk mencapai tujuan)
3. Meneruskan renacana tindakan keperawatan (klien memerlukan
waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan)
TERIMAKASIH