KEMENTERIAN KESEHATAN RI
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH II”. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Masohi, 17 Mar. 20
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit(epidermis dan dermis)sebagai
respon terhadap pengaruh resiko eksogen atau faktor endogen,menimbulkan kelainan
klinis berupa efloserasi limorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likonifikasi) dan
keluhan gatal tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya
beberapa (olimorgik). Dermatitis cenderung reisdif dan menjadi kronis.pada umumnya
penderita dermatitis mengeluh gatal kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit,
batasnya sikumskrip, dapat pula difus. Penyebarannya dapat pula setempat,
generalista, dan universalis.
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia,
(contoh deterjen, asam, basa, oli, dan semen), fisik (sinar dan suhu/atau air), mikro-
organisme (bakteri dan jamur) dan dapat pula dari dalam (endogen) misalnya :dermatitis
atopik sebagian lain tidak diketahui etiologinya secara pasti. Banyak dermatitis yang
belum diketahui dengan psti patogenesisnya terutama yang penyebabnya faktor
endogen.yang telah banyak dipelajari adalah tentang dermatitis kontak(baik tipe organic
maupun iritan)
B. RUMUSAN MASALAH
a. Konsep medis Dermatitis ?
b. Konsep asuhan keperawatan pada Dermatitis ?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Etiologi
Dermatitis dapat berasal dari:
a. Dari luar (eksogen)
1) Bahan kimia (detrjen,asam,basa,oli,dan semen)
2) Bahan fisik(sinar dan suhu atau air)
3) Mikro-organisme(bakteri dan jamur)
b. Dari dalam (endogen) Misalnya : dermatitis atropik terpaut pada faktor genetik
banyak pada bayi dan anak-anak.
3. Manifestasi Klinis
a. Subyektif : Radang akut,kenaikan suhu atau (kalor) kemerahan (rubor), edema,
dan gangguan fungsi kulit.
b. Obyektif : Biasanya batas kelainan tidak tegas,lesi polimorfi,yang dapat timbul
secara berturut-turut pada daerah berambut,sedangakan pasta pada
daerah tidak berambut.
4. Patofisiologi
Dermatitis adalah peradangan yang melibatkan perangsangan berlebihan limfosit
T dan sel mast.histamin dari sel mast menyebabkan rasa gatal dan eritema.
penggarukan menyebabkan rusaknya kulit.sedangakan faktor lainnya penyeabab
timbulnya dermatitis adalah akibat terpajannya iritan.sel langerhans mengolah dan
menyajikan suatu alergen ke sel T di dekatnya.sel T menanggapi dengan respon
hipersensitivitas terhadap alergen.respon tersebut berjalan lambat yaitu memelikan
waktu beberapa jam atau beberapa hari untuk muncul.
5. Komplikasi
a) Likenifikasi
b) Fisura
c) Skuama
d) Mata tertutup karena edema
6. Pemeriksaan Penunjang
Dengan dilakukan patch test atau uji tempel dilakukan dengan cara ditempel
dengan bahan yang dicurigai pada bagian intrascapular,kemudian ditutupi dengan
bahan impermiabel
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera fisologis
b. Gangguan integritas kulit/jaringan b/d faktor mekanis
c. Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
3. Intervensi keperawatan
Dx 1: Nyeri akut b/d agen pencedera fisologis
Tujuan : Klien menyatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
Kreteria Hasil : tingkat nyeri
1. Keluhan nyeri
2. meringis
3. gelisah
Intervensi : manajemen nyeri
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri mis. Kompres
hangat / dingin
3) Kolaborasi pemberian analgetik
4. Implementasi Keperawatan
Sesuai intervensi
5. Evaluasi Keperawatan
Sesuai tujuan dan kriteria hasil.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit (epidermis dan dermis) sebagai
respon terhadap pengaruh resiko eksogen atau endogen,menimbulkan kelainan klinis
berupa efloserasi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likonifikasi) dan
keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya
beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung reisdif dan menjadi kronis pada umumnya
penderita dermatitis mengeluh gatal kelainan kulit pada stadium penyakit, batasnya
sirkumskrip, dapat pula difus. Penyebarannya dapat pula setempat, generalisata, dan
universalis.
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar(eksogen),misalnya bahan kimia,
(contoh deterjen, asam, basa, oli, dan semen) fisik (sinar dan suhu atau air),
mikroorganisme (bakteri dan jamur) dan dapat pula dari dalam (endogen) misalnya :
dermatitis atropik sebagian lain tidak dapat ketahui etiologinya yang pasti
B. SARAN
Untuk Pembelajaran Kita semua bahwa menjaga kebersihan tubuh terutama
kulit. Guna terhindar dari penyakit kulit berbahaya., salah satu contoh penyakit kulit yaitu
dermatitis. Untuk itu selalu jaga kebersihan tubuh
DAFTAR PUSTAKA