Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PENYAKIT DERMATITIS

OLEH :
KELOMPOK 6

1. Fhadny tuwanty BT 16 01 01
2. A. dwi resti juliastuti BT 16 01 00
3. Melda melinda BT 16 01 019
4. Asia BT 16 01 006
5. Irsandi BT 16 01 017
6. Sri hardina BT 16 01 0

AKADEMI KEPERAWATAN BATARITOJA


WATAMPONE TAHUN 2018
KONSEP DASAR MEDIK
1. DEFENISI
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen atau pengaruh endogen, menimbulkan kalinan klinis berupa
efloresensi polimorfik (eritema,edema,papul,vesikel,skuama) dan keluhan gatal
(djuanda,adhi,2007).
dermatitis adalah perdangan pada kulit (inflamasi pada kulit yang di sertai dengan
pengelupasan kulit dan pembentukan sisik (brunner dan suddart 2000). Jadi dermatitis
adalah peradangan kulit yang di tandai oleh rasa gatal.
2. Klasifikasi
a. dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut ataunkronik terhadap paparan
bahan iritan eksternal yang mengenai kulit.
 Dermatitis kontak iritan (mekanisme non imunologik)
 Dermatitis kontak alergik (mekanisme imunologik spesifik)
b. dermatitis atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, di sertai gatal dan
umunya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.
Kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi,
tempatnya dilipatan atau fleksurat.
c. dermatitis numularis merupakan dermatitis yang bersifat kronik residif dengan lesi
berukuran sebesar uang logam dan umunya berlokasi pada sisi ekstensor ekstremitas.
d. dermatitis seboroik merupakan golongan kelainan kulit yang didasari oleh faktor
konstitusi,hormon,kebiasaan buruk dan bila di jumpai pada muka dan aksila akan sulit di
bedakan. Pada muka terdapat di sekitar leher, alis, mata dan di belakang telinga.
3. Etiologi
penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar
merupakan respon kulit terhadap agen-agen misalnya zat kimia,bakteri
dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa menyebabkan dermatitis.
Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. (arief
mansjoer.1998.”kapita selekta”)
penyebab dematitis secara umum dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :
a. Luar (eksogen) misalnya bahan kimia (deterjen,oli,semen,asam,basa) fisik
(sinar matahari,suhu), mikroorganisme (mikroorganiusme,jamur).
b. Dalam (endogen) misalnya dermatitis atopik.
4. Manifestasi klinis
pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda
radang akut terutama pruritus (gatal), kenaikan suhu
tubuh,kemerahan,edema misalnya pada muka (terutama palpebra dan
bibir), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.
a) stadium akut : kelainan kulit berupa eritema,edema,vesikel atau
bula,erosi dan eksudasi sehingga tampak basah.
b) stadium sebakut : eritema dan edema berkurang, eksudat mengering
menjadi kusta.
c) stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul
dan likenefikasi. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak
awal suatu dermatitis sejak awal memberi gambaran klinis berupa kelinan
kulit stadium kronis.
5. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik
a) Pemeriksaan penunjang
1.Percobaan asetikolin (suntikan dalam intrcutan,solusio asetilkolin 1/5000
2.Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi
b) Laboratorium
1.Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit,elektrolit,protein
total,albumin,globulin.
2.Urin : pemeriksaan hipatologi.
6. Penatalaksanaan medis dan keperawatan
penatalaksanaan medis dan keperawatan dermatitis melalui terapi yaitu :
a. Terapi sistemik → pada dermatitis ringan di beri antihistamin atau
kombinasi antihistamin, antiserotonin, antigraditinin, arit - SRS - A dan pada
kasus berat di pertimbangkan pemberian lortikosteroid.
b.Terapi topikal → dermatitis akut di beri kompres bila sub akut cukup di
beri bedak kocok bila kronik di beri saleb.
c.Diet → tinggi kalori dan tinnggi protein (TKTP) contoh :
daging,susu,ikan,kacang-kacangan,jeruk,pisang, dan lain-lain.
7. Kompilkasi
1. infeksi saluran nafas bronkitis
2. bronkitis
3. infeksi kulit
ASUHAN
KEPERAWATA PADA PASIEN
DERMATITIS
PENGKAJIAN
• Identitas pasien
• Keluhan utama
• Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit sekarang,riwayat penyakit dahulu,riwayat penyakit
dahulu,riwayat penyakit keluarga,riwayat psikososial,riwayat pemakaian obat.
• Pola fungsional gordon
1. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
2. Pola nutrisi dan metabolisme
3. Pola eliminasi
4. Pola aktivitas/keluarga
5. Pola istirahat tidur
6. Pola kognitif
7. Pola persepsi dan konsep diri
8. Pola peran hubungan
9. Pola seksualitas/reproduksi
10. Pola koping-toleransi stress
11. Pola keyakinan nilai
Pemeriksaan fisik
• Kulit
Pemeriksaan kulit meliputi inspeksi dan palpasi
a) Inspeksi
Hygiene kulit,kelainan yang nampak pada
kulit(makula,eritema,papula,vesikula,pustula,ulkus,crusta,dll)
b) Palpasi
pada palpasi pertama dirasakan kehangatan kulit
(dingin,hangat,demam) kemudian kelembabannya,pasien
dehidrasi terasa kering dan pasien hipertiroidisme berkeringat
telalu banyak.
 Tekstur kulit
 Turgor kulit
 Krep[itasi
 Edema
Diagnosa keperawatan
G angguan pola tidur berhubungan dengan
intervensi
TUJUAN Intervensi
NOC NIC
Setelah dilakukan asuhan keperawatan TEKHNIK AKUPUNTUR
selama 1x 24 jam, di harapkan klien Lakukan pemeriksaan fisik untuk
mampu : mengidentifikasi terjadinya kerusakan
Kriteria hasil kulit (misalnya,lesi,bula,ulserasi dan
Kesejahteraan fisik klien yang dari abrasi)
sangat terganggu menjadi tidak
terganggu, dari skala 1-5

Anda mungkin juga menyukai