Anda di halaman 1dari 17

DERMATITIS

KELOMPOK 1 :
1. Ratu Gabby Andriani (2720200001)
2. Jeliha (2720200074)
3. Imam Mustain (2720200098)​
DEFINISI
DERMATITIS
 Dermatitis adalah peradangan pada kulit (inflamasi pada
kulit) yang disertai dengan pengelupasan kulit ari
 Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis
sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau
faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah
eflo-resensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel,
skuama, dan keluhan gatal
KLASIFIKASI 3

DERMATITIS
1. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi
yang menempel pada kulit. Disebabkan kontak langsung dengan salah satu
penyebab iritasi pada kulit atau alergi. Contohnya sabun cuci/detergen, sabun
mandi atau pembersih lantai
. 2. Neurodermatitis
Penyakit ini muncul saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan
menggores kulit sehingga iritasi. Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumstrip,
ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol menyerupai
kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena
berbagai rangsangan pruritogenic
3. Dermatitis Seborrheic
Kulit terasa berminyak dan licin, melepuhnya sisi-sisi dari hidung, antara
kedua alis, belakang telinga serta dada bagian atas
4. Dermatitis Statis
Dermatitis muncul ketika adanya akumulasi cairan di bawah jaringan
kulit. Yang muncul dengan adanya varises, menyebabkan pergelangan kaki
dan tulang kering berubah warna menjadi memerah atau coklat, menebal
dan gatal
5. Dermatitis Atopik
Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan
pecah-pecah. Seringkali muncul di lipatan siku atau belakang lutut.
Biasanya dimulai sejak bayi dan mungkin bisa bertambah atau berkurang
tingkat keparahannya selama masa kecil dan dewasa
6. Dermatitis Medikamentosa
Penyebabnya dari obat-obatan yang masuk kedalam tubuh melalui
mulut, suntikan atau anal. Terutama pada bibir, glans penis, telapak tangan
atau kaki. Gejala dapat akut, sub akut atau kronik.
ETIOLOGI/PENYEBAB DERMATITIS 5

Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak di ketahui. Sebagian


besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen, misalnya zat kimia
protein, bakteri dan fungus. Respon tersebut dapat berhubungan
dengan alergi. Alergi adalah perubahan kemampuan tubuh yang d
dapat dan spesifik untuk bereaksi.

Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya


bahan kimia (contoh: detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (sinar
dan suhu), mikroorganisme (contohnya: bakteri, jamur) dapat pula
dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik.
MANIFESTASI 6

KLINIS DERMATITIS
 Subjektif :
Ada tanda–tanda radang akut terutama priritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu
terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan
gangguan fungsi kulit
 Objektif :
Biasanya batas kelainan tidak terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul secara serentak
atau beturut-turut. Pada permulaan eritema dan edema. Edema sangat jelas pada kulit yang
longgar misalya muka (terutama palpebra dan bibir) dan genetelia eksterna. Infiltrasi
biasanya terdiri atas papul
 Dermatitis basah :
Berarti terdapat eksudasi. Disana-sini terdapat sumber dermatitis, artinya terdapat vesikel-
vesikel fungtiformis yang berkelompok yang kemudian membesar
 Dermatitis kering :
Gelembung-gelumbung mengering maka akan terlihat erosi atau ekskoriasi dengan krusta.
Pada stadium tersebut terjadi deskuamasi, artinya timbul sisik. Bila proses menjadi kronis
tapak likenifikasi dan sebagai sekuele telihat hiperpigmentasi atau hipopigmentasi
7

MACAM-MACAM DERMATITIS

DERMATITIS KONTAK NEURODERMATITIS DERMATITIS DERMATITIS


SEIBOROIKA ATOPIK​
8

TAKUMA HAYASHI

DERMATITIS
MEDIKAMENTOSA
DERMATITIS STATIS
PEMERIKSAAN 9

PENUNJANG
DERMATITIS
 Laboratorium
  Penunjang (Pemeriksaan
Histopatologi)
a. Darah : Hb, leukosit, hitung Pemeriksaan ultrastruktur menunjukkan
2-3 jam setelah paparan antigen, seperti
jenis, trombosit, elektrolit,
dinitroklorbenzen (DNCB) topikal dan
protein total, albumin, globulin injeksi ferritin intrakutan, tampak
sejumlah besar sel langerhans di
b. Urin : pemerikasaan epidermis
histopatologi Namun demikian penelitian terakhir
mengenai gambaran histologi,
imunositokimia dan mikroskop elektron
dari tahap seluler awal pada pasien yang
diinduksi alergen dan bahan iritan
belum berhasil menunjukkan perbedaan
dalam pola peradangannya
10

PENATALAKSANAAN
DERMATITIS
1. KORTIKOSTEROID
Cara pemakaian topikal dengan menggosok secara lembut. Perlu
diperhatikan timbulnya efek samping berupa potensiasi, atrofi kulit dan
erupsi akneiformis
2. RADIASI ULTRA VIOLET
Paparan ultraviolet di kulit mengakibatkan hilangnya fungsi sel
Langerhans dan menginduksi timbulnya sel panyaji antigen yang berasal
dari sumsum tulang yang dapat mengaktivasi sel T supresor
3. SIKLOSPORIN A

Pemberian siklosporin A topikal menghambat elisitasi dari hipersensitivitas


kontak pada marmut percobaan, tapi pada manusia hanya memberikan efek
minimal, mungkin disebabkan oleh kurangnya absorbsi atau inaktivasi dari
obat di epidermis atau dermis.
Lanjutan... 11

1. Antibotika dan antimikotika


Superinfeksi dapat ditimbulkan oleh S. aureus, S. beta dan alfa hemolitikus, E. koli,
Proteus dan Kandida spp. Pada keadaan superinfeksi tersebut dapat diberikan antibiotika
(misalnya gentamisin) dan antimikotika (misalnya clotrimazole) dalam bentuk topikal.

2. Imunosupresif topikal
Obat-obatan baru yang bersifat imunosupresif adalah FK 506
(Tacrolimus) dan SDZ ASM 981. Tacrolimus bekerja dengan menghambat
proliferasi sel T melalui penurunan sekresi sitokin seperti IL-2 dan IL-4
tanpa merubah responnya terhadap sitokin eksogen lain. Hal ini akan
mengurangi peradangan kulit dengan tidak menimbulkan atrofi kulit dan
efek samping sistemik.
3. Antihistamin
Maksud pemberian antihistamin adalah untuk memperoleh efek
sedatifnya. Ada yang berpendapat pada stadium permulaan tidak terdapat
pelepasan histamin. Tapi ada juga yang berpendapat dengan adanya reaksi
antigen-antobodi terdapat pembebasan histamin, serotonin, SRS-A, bradikinin
12

H. Konsep Teori Proses


Keperawatan Dermatitis
> Identitasi Pasien
a. Mencakup nama, usia, tempat tanggal lahir,
alamat, pihak keluarga yang dapat dihubungi
b. Keluhan Utama
Biasanya pasien mengeluh gatal
c. Riwayat Kesehatan
d. Pola Fungsional
Diagnosa Keperawatan
(D.0129) Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan berhubungan dengan
faktor mekanis
(D.0142) Resiko Infeksi berhubungan
dengan ketidakadekuatan pertahanan
tubuh primer (kerusakan integritas
kulit)
(D.0083) Gangguan Citra Tubuh
berhubungan dengan perubahan
fungsi tubuh (proses penyakit)
Intervensi Keperawatan (Rencana Keperawatan) 14

SDKI SLKI SIKI

(D.0129) Gangguan Setelah dilakukan tindakan (I.11353) Perawatan Integritas


Integritas Kulit/Jaringan selama 2x 24 jam, maka Kulit tindakan obsrvasi
(L.14125) Integritas Kulit dan • Identifikasi gangguan
berhubungan dengan faktor Jaringan membaik dengan integritas kulit (Mis. Perubahan
mekanis (Penekanan pada kriteria hasil : sirkulasi, perubahan status
tonjolan tulang, gesekan) • Elastisitas meningkat nutrisi, penurunan kelembaban
• Hidrasi meningkat suhu lingkungan ekstrem,
• Kerusakan jaringan menurun penurunan mobilitas
Terapeutik 15
• Gunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada kulit
kering
• Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit sensitif
Edukasi
•Anjurkan menggunakan
pelembab (Mis. Lotion atau
serum)
•Anjurkan minum air yang
cukup
Anjurkan meningkatkan nutrisi
• Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
A. KESIMPULAN
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan
dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor
eksogen atau faktor endogen, menimbulkan
kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik
(eritema, edema,papul, vesikel, skuama, dan
keluhan gatal). 
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar
(eksogen), misalnya bahan kimia (contoh: detergen,
asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu),
mikroorganisme (contohnya: bakteri, jamur) dapat
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai