Anda di halaman 1dari 33

DERMATITIS

(KELOMPOK 1)

FUTRI ADE
CILIA
M. FADLIL
ASYSYUKRI
SRI
RENO TITI
MARDIANT
IS
ANATOMI FISIOLOGI DERMATITIS

EPIDERMIS

DERMIS

SUBKUTAN
KONSEP PENYAKIT

DERMA DERMA
TITIS DERMA DERMA TITIS
ATOPIK TITIS TITIS STATIS
KONTA SEBOR
DERMATITI K OIK
DERMATITIS DERMA
S
INFLAMATORIK TITIS
INTERTRIG
NONINFEKSIOSA NIKEL
INOSA
DERMATITIS
ATOPIC
Dermatitis yang terjadi pada orang
yang memiliki riwayat atopiyang
berarti penyakit aneh ataupun
hipersensitifitas abnormal untuk
melawan faktor faktor lingkungan,
keluarga, serta paparan terhadap
tungau debu rumah tangga dan polusi
udara dalam ruangan.
Manifestasi Klinis dari dermatitis atopik umumnya
memiliki ruam merah, basah, dan berkrusta. Seiring
waktu kulit cenderung menampakkan bentuk kronis dari
dermatitis, dengan tekstur kering menebal, warna abu-
abu kecokelatan, dan bersisik.
DERMATITIS KONTAK

Dermatitis kontak adalah suatu reaksi


kulit lokal yang terjadi sebagai
respons terjadap mediator
imunologik, kimiawi, mekanik, atau
fisik yang dipakai kulit. Terdapat dua
jenis dermatitis kontak berdasarkan
Yang
etiologisering
: iritan menyebabkan
atau alergi. eksema kontak adalah nikel.
Logam ini dapat dikatakan terdapat dalam segala jenis
perhiasan. Pasien biasanya datang dengan rasa gatal yang
hebat di area kontak. Area berbatas tegas yang akut, berupa
eritema, edema, papul, dan vesikel dapat terlihat di area kulit
yang mengalami kontak. Tangan merupakan tempat yang
paling sering terkena, diikuti wajah (terutama kelopak mata).
Pada anak, area yang sering terkena adalah area popok.
DERMATITIS
SEBOROIK
Dermatitis seboroik adalah
peradangan kulit yang sering
terdapat pada daerah tubuh
berambut, terutama pada kulit
kepala, alis mata dan muka,
kronik
Pada dermatitis seboroik dan hanya
ringan, superfisial.
didapati skuama pada kulit kepala. Skuma
berwarna putih dan merata tanpa eritem.
Sedangkan dermatitis seboroik berat dapat
mengenai alis mata, kening, pangkal
hidung, suklus nasolabialis, belakang
telinga, daerah presternal, dan daerah di
antara scapula.
PENGOBATAN YANG DILAKUKAN

Pengobatan
dengan
tindakan
umum Pengobatan
dengan topikal
Pengobatan
sistemik
DERMATITIS STATIS
Dermatitis statis adalah dermatitis
yang terjadi akibat adanya
gangguan aliran darah vena di
tungkai bawah. Dermatitis statis
dicirikan oleh timbulnya area
kulit yang sangat kering dan
gelap, timbul bercak-bercak
merah basah, bersisik, berkrusta
dan kadang ulkus dangkal pada
tungkai bawah
Pada taraf awal dijumpai
selulitis ringan, kulit di
atasnya berwarna coklat
hiperpigmentasi, merah
gelap, petekhie, kulit
menebal, skuama
dengan/tanpa berair. Lesi
sering ditemukan di
sebelah atas medial
maleolus.
Prinsip pengobatannya
adalah menghindarkan
gangguan aliran vena dan
edema. Harus dihindari
banyak berdiri lama.
Kalau pasien gemuk,
berat badannya harus
DERMATITIS
INTERTRIGINOSA

Area intertriginosa adalah


di antara lipatan-lipatan
kulit. Saat lipatan kulit
saling bertumpuk, terjadi
dermatitis inflamatorik
Lipatan kulit yang rentan terhadap intertrigo adalah
superficial.
pada leher, aksila, fosa antekubital, perineum, sela-sela
jari tangan dan kaki, abdomen dan bagian bawah
payudara, terutama pada klien yang obesitas.
Penatalaksanaan intertrigo adalah mengeliminasi
maserasi dengan mendorong pengeringan dan
mengaserasi lipatan kulit tubuh.
DERMATITIS
INFLAMATORIK
NONINFEKSIOSA
Dermatitis akibatpaparan terhadap urine atau feses
disebut dermatitis yang berkaitan dengan
inkontinensia(IAD). Penyebab Dermatitis inflamatorik
noninfeksiosa adalah paparan yang sering terhadap
urine atau feses diare dan penggunaan popok. Infeksi
kulit sering terjadi (umumnya jamur). Jika kulit
terpapar terhadap urine, urea diserap oleh keratinosit
dan sekalinya membengkak dan mereka tidak dapat
memberikan barier. Diare mengandung enzim
pencernaan yang menggunduli kulit.
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KULIT

INSPEKS
PALPASI
I
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan rasa
Kerusakan
nyaman:nyeri b/d Gangguan citra
integritas kulit b/d
gejala terkait tubuh b/d cedera
agen cidera
penyakit terhadap penyakit.
kimiawi
(dermatitis).

Defisiensi
Gangguan pola pengetahuan
tidur b/d nyeri, berhubungan
gatal, dan rasa dengan kurang
terbakar. sumber
pengetahuan.
DX. Kerusakan integritas kulit
1 b/d agen cidera kimiawi
Kriteria Hasil :
Tujuan : setelah dilakukan 1. Pengelupasan kulit tidak ada
tindakan keperawatan 2X24 2. Lesi pada kulit tidak ada
Jam diharapkan integritas kulit 3. tidak ada kemerahan
kembali normal. (eritema)
4. tidak ada edema setempat
(lokal)
5. tidak ada rasa gatal setempat
(local)
6. tidak ada ruam kulit setempat
(local)
ONEC
Nursing
 Catat riwayat medis dan riwayat alergi
Observasi  Tentukan kondisi kulit pasien diatas
Monitor adanya efek area dimana obat akan diberikan
samping local dan  Sebarkan obat diatas kulit sesuai
sistemik dari kebutuhan
pengobatan  Lakukan pemeriksaan fisik untuk
mengidentifikasi terjadinya kerusKn
kulit ( mis: lesi, eritema)
Edukasi  Instruksikan untuk tidak memakai
Ajarkan anggota pakaian yang ketat dan berbahan wol
keluarga mengenai Colaboration
atau sintesis
tanda-tanda • Pemberian antibiotic
kerusakan kulit yang • Pemberian krim antihistamin sesuai
tepat kebutuhan
DX. Gangguan rasa nyaman b/d
2 gejala terkait penyakit
(dermatitis)
Tujuan : setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2X24 Kriteria Hasil :
Jam diharapkan pasien 1. Tidak terdapat gatal gatal
kembali nyaman. lagi
ONEC
Observasi Nursing
• Monitor kemungkinan • Catat alergi yang dialami klien
alergi terhadap obat sebelum pemberian obat
• Tentukan penyebab dari • Lakukan pemeriksaan fisik untuk
terjadinya pruritus menghindari kerusakan kulit mis:
( gatal-gatal) lesi, bula
• Pasang perban atau balutan pada
Edukasi
• Intruksikan pasien untuk tangan atau siku ketika pasien
menggunakan telapak tidur untuk menghindari
tangan unutk menggosok menggaruk yang tidak terkontrol
Colaboration
area kulit yang gatal • Berikan antipruritik sesuai
• Instruksikan pasien untuk indikasi
mempertahankan kuku • Berikan krim antihistamin sesuai
yang pendek. kebutuhan
DX. Gangguan citra tubuh b/d
3 cedera terhadap penyakit
Kriteria Hasil :
Tujuan : setelah dilakukan • Gambaran internal diri
tindakan keperawatan selama positif
3x24 jam diharapkan persepsi • dapat menyesuaikan
terhadap diri kembali positif. terhadap perubahan tubuh
akibat cedera
• Pasien lebih percaya diri
dengan penampilannya.
ONEC
Observasi Nursing
Monitor frekuensi • Bantu pasien untuk
mengkritisi diri mendiskusikan perubahan-
perubahan bagian tubuh dengan
cara yang tepat
• Bantu pasien untuk
Edukasi
• Bantu pasien untuk mengidentifikasi bagian dari
menemukan penerimaan tubuhnya yang memiliki persepsi
diri positif terkait dengan tubuhnya
• Bantu pasien untuk • Tentukan kepercayaan diri pasien
mengatasi bulying/ejekan dalam hal penilaian diri
• Buat pernyataan positif mengenai
pasien
PENKES PERAWATAN KULIT
•  Jika rasa gatal parah, antihistamin tanpa resep
seperti Benadryl dapat membantu Anda tidur
dan juga meredakan rasa gatal sehingga Anda
tidak menggaruk saat tidur.

Minum antihistamin.
PAKAI PELEMBAP SECARA TERATUR 

Lindungi area yang terkena


dermatitis dan jaga kelembapannya
untuk mempercepat proses
pemulihan. Pastikan pelembap yang
Anda gunakan bebas pewangi,
bebas alkohol, dan bersifat
hipoalergenik sehingga tidak akan
mengiritasi kulit lebih jauh.
Ketika mengoleskan salep, krim, atau losion,
usapkan pada kulit mengikuti arah tumbuh
bulu. Jangan digosok, karena fungsinya adalah
untuk melembapkan kulit bagian luar dan
menciptakan lapisan pelindung untuk mencegah
dehidrasi kulit.
Ganti dengan jenis pelembap lain jika pelembap
yang Anda gunakan sebelumnya makin
mengiritasi kulit. Amati timbulnya gejala lain,
khususnya jika penyebab pasti dermatitis
kontak Anda belum diketahui.
RINGANKAN GEJALA-GEJALANYA
DENGAN MANDI AIR DINGIN 
Luka yang sakit dan
mengeluarkan cairan dapat
dirawat dengan mandi air
hangat atau dingin (tidak
panas). ini tidak akan
menyembuhkan dermatitis,
tetapi dapat menyejukkan kulit
dan membuat gejala yang
dirasakan tidak terlalu berat.
OLESKAN KRIM KORTIKOSTREOID
UNTUK KASUS YANG PARAH. 
Jika kondisi Anda tidak membaik dengan perawatan
rumahan, mungkin salep kortikostreoid dapat
meringankan peradangan. Anda dapat membeli salep
hidrokortison tanpa resep atau menemui dokter untuk
meminta resep alternatif yang lebih kuat (salep, pil,
atau suntik).
HINDARI KONTAK DENGAN
PENYEBAB DERMATITIS 
• Prioritas utama Anda adalah mengenali dan
menyingkirkan penyebab kontak. Kosmetik, parfum,
produk untuk rambut, dan perhiasan logam adalah
penyebab umum dermatitis, seperti halnya detergen,
sabun, dan cairan pembersih rumah
• Jika sulit bagi Anda
mengetahui penyebab
kontak dermatitis yang
Anda alami, mintalah
tes alergi pada dokter.
GUNAKAN PENGHALANG UNTUK MELINDUNGI
DIRI DARI PENYEBAB IRITASI. 
KENAKAN PAKAIAN YANG TERBUAT
DARI KATUN ATAU BAHAN LEMBUT

Wol dan bahan kasar lainnya akan


memperparah dermatitis atopik, seperti
halnya pakaian yang terlalu ketat atau
pakaian yang membuat Anda berkeringat
ANALISA DATA
• Nanny herwanto dan marsudi pergi ke masyarakat
melakukan terapi intermiten, terapi akhir minggu, dan
terapi hotspot intermiten (aplikasi intermiten pada daerah
yang sering kambuh)
• dengan cara yang biasanya digunakan oleh pasien,
contohnya, penatalaksanaan pada saat eksaserbasi dengan
kombinasi terapi lainnya seperti emolien, kompres basah,
dan antibiotik. Penggunaan bersamaan occlusive dressing,
kompres basah, dan emolien dapat meningkatkan absorbsi
perkutaneus kortikosteroid topikal.
TERAPI
• Terapi intermiten, terapi akhir minggu, dan terapi
hotspot intermiten (aplikasi intermiten pada daerah yang
sering kambuh) merupakan beberapa strategi
pemeliharaan sehubungan dengan efek samping
penggunaan kortikosteroid topikal. Beberapa studi juga
mengevaluasi penggunaan kortikosteroid topikal dengan
cara yang biasanya digunakan oleh pasien, contohnya,
penatalaksanaan pada saat eksaserbasi dengan kombinasi
terapi lainnya seperti emolien, kompres basah, dan
antibiotik.
• Penggunaan bersamaan occlusive dressing,
kompres basah, dan emolien dapat
meningkatkan absorbsi perkutaneus
kortikosteroid topikal. Bahan dasar krim
sebaiknya digunakan pada lesi DA yang basah
dan inflamasi, sedangkan salep minyak untuk
lesi yang kering dan likenifikasi, dan bahan
dasar losio
Pengobatan direkomendasikan
antihistamin untuksetirizin
yang terbanyak adalah area
berambut.
yaitu pada 142 pasien (58%). Setirizin merupakan
antihistamin yang sering digunakan untuk DA.
• Pengobatan antihistamin yang terbanyak
adalah setirizin yaitu pada 142 pasien (58%).
Setirizin merupakan antihistamin yang sering
digunakan untuk DA. Suatu studi preliminari
menunjukkan efek menguntungkan setirizin
pada hilangnya tanda dan gejala DA pada anak
usia 6-12 tahun. Setirizin juga menunjukkan
efek steroid-sparing dengan pengurangan
durasi penggunaan kortikosteroid topikal
moderat atau poten dari 25,2 menjadi 18,8 hari
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai