Anda di halaman 1dari 23

Dermatitis Kontak Iritan

Ria Chairul
11101-057

Pembimbing :
Dr. Imawan Hardiman, Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
RSUD BANGKINANG
2015
Definisi
• Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi
peradangan kulit nonimunologik, dimana kerusakan kulit
terjadi langsung tanpa didahului proses sensitisasi
Epidemiologi
• DKI dapat diderita oleh semua orang dari berbagai
golongan umur, ras dan jenis kelamin. Jumlah penderita
DKI diperkirakan cukup banyak terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja),
Etiologi
• Deterjen
• Minyak pelumas
• Asam alkali
• Serbuk kayu.
Kelainan kulit yang muncul bergantung pada beberapa
faktor meliputi:
• Lama kontak
• Kekerapan (terus-menerus)
• Adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeabel,
• Gesekan dan trauma fisis.
• Suhu dan kelembapan
Patogenesis
Bahan iritan (sebagian menembus membran sel
dan merusak lisosom, mitokondria
komponen inti)
merusak membran lemak keratinosit

Mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan asam arakidonat (AA),


diasigliserida (DAG), platelet activation (PA) dan inositida (IP3)

Gejala peradangan

Eritema, edema, panas, nyeri bila iritan kuat


Gejala klinis
DKI akut
 Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar, lesi tampak
berupa eritema, edema, bula, dan nekrosis dengan pinggir
berbatas tegas dan asimetris.
DKI akut lambat
 Muncul 8-24 jam atau lebih setelah kontak.
 Bulu serangga: Dermatitis venenata
• DKI Kronis: Dermatitis iritan kumulatif
 Iritan lemah yg berulang-ulang
 Faktor fisik (gesekan, kelembapan, trauma, panas dan
dingin)
Berbagai bahan (sabun, pelarut, tanah,dan air)
 Gejala klasik: kulit kering, eritema, skuama,
hiperkeratosis, likenifikasi dan difus.
Diagnosis banding
No. DKI DKA Tinea Pedis
1. Cenderung akut Cenderung kronik Akut, subakut, dan kronik

2. Semua orang bisa terkena Hanya orang tertentu (riwayat Semua orang, terutama
alergi/sensitisasi) yang terkena didaerah tropis

3. Lesi awal berupa : makula, Lesi awal berupa : makula, eritema, Lesi akut: eritema, edema
eritema, vesikel, bula, dan papula, melebar dari tempat awal dan berbau
erosi. Lesi subakut: Vesikel,
pustul
Kronik: Eritema dan plak
hiperkeratotik
Biasanya simetris
4. Penyebab : iritan primer Penyebab : alergen Penyebab:
Epydormophyton,
Trichophyton, C. albicans

5. Tergantung konsentrasi bahan Tidak tergantung dengan konsentrasi. Panas dan udara lembab,
iritan dan status sawar kulit. Konsentrasi rendah sekalipun sudah serta sepatu yang sempit
Terjadi jika bahan iritan dapat memicu DKA. Bergantung pada mempermudah infeksi
melewati ambang batas tingkat sensitisasi

6. Onset pada saat kontak Onset pada saat kontak berulang


pertama
Tatalaksana
• Menghindari pajanan bahan iritan. Bila dapat dilakukan
dengan sempurna dan tanpa komplikasi, maka tidak perlu
pengobatan topikal dan cukup dengan pelembab
(emolien) untuk memperabiki kulit yang kering.
• Apabila diperlukan untuk mengatasi peradangan dapat
diberikan: kortikosteroid topikal, misalnya hidrokortison
atau untuk kelainan yang kronis dapat diawali dengan
kortikosteroid yang lebih kuat.
Prognosis
• Umumnya baik untuk penderita tanpa riwayat atopik, tipe
akut dan diagnosis serta penatalaksanaan yang tepat
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Rina Pendidikan : SMA

• Umur : 21 tahun Agama : Islam

• Jenis kelamin : Perempuan Suku : Jawa

• Pekerjaan : Tidak bekerja No.RM : 122949

• Alamat : Desa Bukit Sembilan Tanggal : 20-10-2015

• Status pernikahan : Menikah


Anamnesis
Keluhan Utama :
• Gatal pada telapak kaki kiri sejak 2 tahun yang lalu
Riwayat penyakit sekarang :
• Sejak 2 tahun yang lalu gatal pada telapak kaki kiri, awalnya
dirasakan ketika pasien berolahraga di sekolah tidak
menggunakan sepatu. Gatal disertai bintik kemerahan. Gatal
bersifat kambuh-kambuhan. Ketika timbul gatal pasien
menggaruknya hingga lecet dan menjepit bintik kemerahan
dengan jepitan kuku sehingga timbul luka dan berdarah. Gatal
juga dirasakan ketika mencuci baju dengan detergen. 2 bulan
ini telapak kaki kanan pasien juga gatal dan timbul bintik
kemerahan. Untuk mengurangi gatal pasien mengoleskan
tepung kanji pada telapak kaki. Pasien menyangkal alergi
terhadap makanan seperti telur, daging, dan makanan laut.
Riwayat penyakit dahulu :
• Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama
sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga :
• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
serupa seperti pasien tersebut.
Riwayat Pengobatan :
• Pasien menggunakan tepung kanji yang dioleskan pada
telapak kaki yang gatal
Riwayat kebiasaan :
• Sering tidak menggunakan alas kaki ketika beraktifitas
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis kooperatif
• Tanda vital : Tidak diperiksa
• Tekanan darah : Tidak diperiksa
• Nadi : Tidak diperiksa
• Nafas : Tidak diperiksa
• Suhu : Tidak diperiksa
• Keadaan gizi : Baik
• Pemeriksaan thorax : Tidak diperiksa
• Pemeriksaan abdomen : Tidak diperiksa
Status Dermatologis
• Lokasi : Regio plantar pedis dekstra et sinistra
dan regio interdigitalis pedis dekstra
• Distribusi : Regional
• Bentuk : Tidak teratur
• Susunan : Tidak teratur
• Batas : Sirkumskrip
• Ukuran : Milier-lentikuler
• Efloresensi : Primer (makula eritem, pustul),
Sekunder (Ekskoriasi, krusta)
Makula
eritema

Ekskoriasi Krusta
Pustul
Pustul
• Kelainan selaput/mukosa : Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan mata : Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan kuku : Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan rambut : Tidak ditemukan kelainan
• Kelainan KGB : Tidak ditemukan kelainan
• Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan
Resume
• Pasien mengeluhkan gatal pada telapak kaki kiri sejak 2 tahun
yang lalu, awalnya dirasakan ketika pasien berolahraga di
sekolah tidak menggunakan sepatu. Gatal disertai bintik
kemerahan. Gatal kambuh-kambuhan. Ketika timgul gatal
pasien menggaruknya hingga lecet dan menjepit bintik
kemerahan dengan jepitan kuku sehingga timbul luka dan
berdarah. Gatal juga dirasakan ketika mencuci baju dengan
detergen. 2 bulan ini telapak kaki kanan pasien juga gatal dan
timbul bintik kemerahan. Untuk mengurangi gatal pasien
mengoleskan tepung kanji pada telapak kaki. Pasien
menyangkal alergi terhadap makanan seperti telur, daging, dan
makanan laut. Dari status dermatologi ditemukan, lesi di lokasi
: regio plantar pedis dekstra et sinistra dan region interdigitalis
dekstra, distribusi: regional, bentuk: tidak teratur, susunan:
tidak teratur, batas: sirkumskripta, ukuran: miliar-lentikuler,
eflorosensi primer: makula eritema, pustul, eflorosensi
sekunder: ekskoriasi, krusta.
DIAGNOSIS
• Dermatitis kontak iritan

DIAGNOSIS BANDING
• Dermatitis kontak alergi
• Tinea pedis
Tatalaksana
Umum
• Menghindari bahan iritan seperti detergen dan
menggunakan alas kaki ketika mencuci dan beraktifitas
diluar rumah
• Menghindari garukan pada lesi

Khusus
• Cetirizine 1x10 mg/hari selama 1 minggu
• Hidrokortison 1% pada lesi 2x1 hari
Prognosis
• Quo ad sanationam : bonam
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad fungsionam : bonam
• Quo ad kosmetikum : bonam

Anda mungkin juga menyukai