Anda di halaman 1dari 31

CASE BASED DISCUSSION

DERMATITIS VENENATA

Pembimbing: dr.Hj. Pasid Harlisa Sp.KK


Dipresentasikan oleh: Dwi Rapitasari 01.211.6370

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


KEPANITERAAN KLINIK RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG
ANAMNESIS
Seorang perempuan usia 38 tahun datang ke poli kulit dan
kelamin tanggal 30/12/2016 dengan:
1.Keluhan Utama :
Subyektif : Perih , gatal
Obyektif : Plenting-plenting kemerahan
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Lokasi : tungkai bawah kiri bagian paha dan bawah
lutut.
Onset : +/- 1 minggu
Kronologi : 3 hari sebelum muncul lesi, pasien
membersihkan pekarangan belakang rumah dan
menyingkirkan serangga yang menempel di kayu. Pada
malam hari kulit di bawah lutut kiri terasa panas dan gatal,
kemudian esok harinya muncul plenting-plenting
kemerahan.
ANAMNESIS
Kualitas :
mengganggu aktivitas karena terasa perih dan
sakit.
Awalnya hanya plenting-plenting kemerahan
berkembang menjadi ada bagian lepuh di tengah
dengan tepi plenting-plenting kemerahan.
Kuantitas :
semakin hari semakin menyebar,awalnya hanya
dibawah lutut kiri kemudian menyebar ke paha
kiri.
ANAMNESIS
Faktor Memperberat:
ketika digunakan untuk bekerjadan berjalan.
Faktor memperingan:
ketika digunakan untuk istirahat dan diangin-anginkan
(dikipas)
Pasien sempat berobat ke dokter keluarga dan diberi
obat minum berupa metronidazol(3x1),
ifidek(dexamethason) (3x1) , salep tanpa merk (3x1)
ANAMNESIS
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Sakit serupa : (-)
Cacar air : (+) usia +/- 10 tahun
Hipertensi : (+)
Vertigo : (+)
4. Riwayat Penyakit Keluarga:
Sakit serupa : (-)
Atopi : (-)
5.Riwayat Kebiasaan : (-)
6.Riwayat Alergi Obat/ Makanan : (-)
7. Riwayat Sosial Ekonomi:
Berobat menggunakan BPJS non PBI , kesan ekonomi
cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis :
Keadaan Umum : sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah :150/100 mmHg
Nadi :70 x/menit
Pernafasan :20 x/menit
Suhu :Afebris
Nyeri : (+) , lokasi paha dan bawah
lutut kiri, skor 5
PEMERIKSAAN FISIK
B. Status Dermatologik:
STATUS LOKALIS
Inspeksi :
lokasi 1 : di bawah lutut
UKK : Lesi makula eritematous batas tak tegas, vesikel di bagian
tepi , jaringan nekrotik di bagian tengah lesi , sedikit pus.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS
LOKASI II : Paha
UKK : lesi dengan gambaran makula eritematous batas tak
tegas, vesikel di bagian tepi dan jaringan nekrotik di bagian
tengah lesi.
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Venenata
Herpes Zooster
Dermatitis Kontak Alergi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Patch test / Uji tempel
Diagnosis Kerja
Dermatitis Venenata
TERAPI
Oral :
Methyl Prednisolone 4 mg (3x1)
Cetirizine 10 mg (3x1)
Amoxicilin 500 mg (3x1)

Topikal :
Bethamethason cream tube I (2xsehari) oles
Gentamisin cream tube I (2x sehari) oles
PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Sanam : Ad Bonam
Ad Kosmetikan : Ad Bonam
EDUKASI
ASPEK KLINIS :
Menghindari kontak dengan serangga
Mengedukasi pasien agar tidak menggaruk
Menjaga kebersihan rumah dan menutup lubang jendela
menggunakan kasa nyamuk agar serangga tidak dapat
masuk rumah.

ASPEK ISLAMI :
Kebersihan sebagian dari iman (HR.Muslim)
Agama itu dibangun diatas kebersihan (HR. Alghazali)
Sesungguhnya islam itu bersih, hendaklah kamu
mewujudkan kebersihan karena sesungguhnya tidak akan
masuk surga kecuali orang yang bersih (HR.Khatib)
Sesungguhnya Allah itu bersih, Ia cinta kebersihan
(HR.Turmudzi)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Dermatitis Venenata adalah
peradangan kulit yang berasal dari
eksternal atau termasuk dermatitis
kontak iritan tipe akut lambat yang
disebabkan oleh gigitan, liur, atau
bulu serangga yang terbang pada
malam hari, dimana gambaran klinis
dan gejalanya baru muncul 8 sampai
24 jam atau lebih setelah kontak.
EPIDEMIOLOGI
Dermatitis venenata dapat
diderita oleh semua orang dari
berbagai golongan umur, ras, dan
jenis kelamin. Jumlah penderita
diperkirakan cukup banyak
terutama pada orang yang
pekerjaannya sangat rentan
kontak dengan agen iritan.6
ETIOLOGI
Bahan aktif serangga, tanaman, atau zat kimia tertentu
Serangga yang sering menyebabkan dermatitis venenata
adalah genus Paederus atau yang biasa dikenal dengan
sebutan tom cat. Serangga ini tidak menggigit atau
menyengat, namun tepukan keras serangga ini diatas
kulit akan memicu pengeluaran bahan aktifnya yang
berupa paederin yang dapat menyebabkan keluhan
gatal, rasa panas seperti terbakar, kemerahan pada kulit
yang timbul 8-24 jam setelah kulit terpapar.
Sedangkan tanaman yang dapat menyebabkan erupsi ini
misalnya, wigandia, geranium, chrysanthemum, dll.
Selain itu substansi kimia industri seperti minyak, cat,
kapur, logam, dsb juga mampu menyebabkan erupsi
ini.4,5
PATOGENESIS
Kelainan kulit pada dermatitis venenata akibat
rusaknya sel yang disebabkan oleh bahan iritan
melalui kerja kimiawi atau fisis. Ada 4
mekanisme :
Hilangnya membran lemak
Kerusakan dari sel lemak
Denaturasi keratin epidermal
Efek sitotoksik secara langsung
PATOGENESIS
Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan
melepaskan asam arakidonat (AA), diasilgliserida
(DAG), platelet activating factor (PAF), dan inositida
(1P3). AA dirubah menjadi prostaglandin (PG) dan
leukotrien (LT). PG dan LT menginduksi vasodilatasi,
dan meningkatkan permeabilitas vaskular sehingga
mempermudah transudasi komplemen dan kinin. PG
dan LT juga bertindak sebagai kemoaktraktan kuat
untuk limfosit dan neutrofil, serta mengaktifasi set mast
melepaskan histamine LT dan PG lain, dan PAF,
sehingga memperkuat perubahan vaskular.
PATOGENESIS
DAG dan second messengers lain menstimulasi
ekspresi gen dan sintesis protein, misalnya interleukin-
1 (IL-1) dan granulocyte-macrophage colony
stimulating factor (GMCSF). IL-1 mengaktifkan sel T-
helper mengeluarkan IL-2 dan mengekspresi reseptor
IL-2, yang menimbulkan stimulasi autokrin dan
proliferasi set tersebut.
Keratinosit juga membuat molekul permukaan HLA-
DR dan adesi intrasel-1 (ICAM-1). Pada kontak
dengan iritan, keratinosit juga melepaskan TNFa,
suatu sitokin proinflamasi yang dapat mengaktifasi sel
T, makrofag dan granulosit, menginduksi ekspresi
molekul adesi sel dan pelepasan sitokin
PATOGENESIS
Rentetan kejadian tersebut menimbulkan gejala
peradangan klasik di tempat terjadinya kontak
di kulit berupa eritema, edema, panas, nyeri,
bila iritan kuat. Bahan iritan lemah akan
menimbulkan kelainan kulit setelah berulang
kali kontak, dimulai dengan kerusakan stratum
korneum oleh karena delipidasi yang
menyebabkan desikasi dan kehilangan fungsi
sawarnya, sehingga mempermudah
kerusakan sel dibawahnya oleh iritan
Gambaran Klinis
Tidak ada gejala prodormal
Lesi muncul tiba-tiba pada pagi hari atau setelah
berkebun dan terasa gatal serta perih.
Lesi berbentuk garis linear dan berwarna merah
dengan batas tidak tegas serta terdapat jaringan
nekrosis di tengahnya.
Lesi hanya pada tempat yang tidak tertutup oleh
pakaian.
Adanya kissing phenomenon, yang artinya kulit yang
tertempel atau terkena lesi akan berubah menjadi lesi
yang baru
Gambaran Klinis
Lesi biasanya terjadi pada bagian tubuh yang tidak
tertutupi, misalnya tangan, kaki juga leher dan wajah,
khususnya area preorbital yang merupakan bagian tubuh
paling sering menjadi predileksi paederus dermatitis.
Lesinya berupa patch eritema linear yang berlanjut menjadi
bula, terkadang bula dapat menjadi pustul dan muncul 12-
48 jam pasca paparan paederin dan membaik dalam waktu
seminggu. 7
Dermatitis venenata yang disebabkan oleh racun dari
tanaman atau substansi kimia industri biasanya muncul
beberapa jam setelah paparan dengan agen iritan. Awalnya
kulit terasa kehangatan dan gatal yang kemudian muncul
eritematosa dan sedikit bengkak. Rasa gatal, terbakar, dan
bengkak dapat semakin dominan pada area wajah. 1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dermatitis venenata atau dermatitis
kontak iritan lainnya merupakan
hasil efek dari paparan berbagai
bahan iritan, sehingga tidak ada
pemeriksaan spesifik untuk
mendiagnosis dermatitis venenata,
beberapa pemeriksaan seperti
patch test dilakukan hanya untuk
menyingkirkan diagnosis banding.2
DIAGNOSIS
Diagnosis dermatitis venenata dapat ditegakkan
melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik yang
cermat, yang mencakup 4 faktor utama
diagnosis dermatitis venenata yaitu morfologi
erupsi, lokasi erupsi, riwayat pasien, dan patch
test.
DERMATITIS DERMATITIS KONTAK HERPES ZOSTER
VENENATA ALERGIK
Bahan aktif serangga, Alergen/Bahan kimia Virus Varicella Zoster
tanaman, atau zat kimia dengan
tertentu BM 500-1000 Da
(sensitizer)

Kerusakan sel krn bahan Reaksi Hipersensitivitas Reaktivasi virus infeksi


iritan tipe IV primer

Semua orang Orang dengan Terutama pada orang


hipersensitivitas tua dengan
immunocompromised
Awalnya berupa makula pruritus,eritem, Vesikel bergerombol di
eritematosus batas tidak kulit kering, skuama, atas kulit eritematous,
tegas kemudian terdapat batas kulit di antara
vesikel, papul, bula yang tidak jelas gerombolan normal, di
berderet berbentuk garis beberapa tempat
linear serta bisa terdapat terdapat gerombolan
jaringan nekrosis di papul, bula berisi cairan
tengahnya, kissing keruh dan terdapat
DERMATITIS VENENATA DERMATITIS HERPEZ ZOSTER
KONTAK ALERGI

Gejala prodomal (-) Gejala prodomal (-) Gejala prodomal (+)


Awalnya berupa makula pruritus,eritem, Vesikel bergerombol di
eritematosus batas tidak kulit kering, skuama, atas kulit eritematous,
tegas kemudian terdapat batas kulit di antara
vesikel, papul, bula yang tidak jelas gerombolan normal, di
berderet berbentuk garis beberapa tempat
linear serta bisa terdapat terdapat gerombolan
jaringan nekrosis di papul, bula berisi cairan
tengahnya, kissing keruh dan terdapat
phenomenon (+) krusta

Eritem batas jelas, reaksi Batas tak jelas, Tzanck smear (+)
berkurang setelah tes reaksi tetap/
dilepas bertambah setelah
tes dilepas
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
Menghindari pajanan bahan iritan
Menghindari garukan
Memakai alat pelindung diri
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
a. Topikal
Kompres luka dengan larutan garam faali (NaCl 0,9%)
Kortikosteroid topikal jika luka telah mengering
Contoh :Hidrokortison cream 1%, Betamethasone
valerat 0,005%- 0,1%
Antibiotik jika ada infeksi sekunder
b. Sistemik
Antibiotik, untuk infeksi sekunder. Contoh: Amoxicillin tab 3x500mg
Kortikosteroid, untuk mengatasi peradangan atau kasus yang berat.
Contoh: Prednison tab 5-10mg/ dosis 2-3 kali sehari, Dexamethason
tab 0,5-1mg/dosis 2-3 kali sehari.
Antihistamin, untuk mengurangi rasa gatal dan sangat berguna pada
malam hari (sedatif). Contoh: Loratadine tab 1x10 mg selama 1
minggu
PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan dermatitis
venenata adalah baik apabila
pasien dapat menghindari
pajanan yang berulang terhadap
penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai