Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kasus

Dermatitis Kontak
Iritan Kronik
Oleh : Latifa Syifa Safitri – 411396100046
Pembimbing : dr. Retno Sawitri, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


RSUD Chasabullah Abdul Majid Bekasi
2021
0
1
Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien
• No. RM : 03415087
• Nama : Ny. SU
• Tgl Lahir : 01 Mei 1987
• Usia : 34 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Keluhan Utama
Gatal dan perih pada telapak tangan dan jari-jari tangan sejak 1 bulan
sebelum ke rumah sakit
Riwayat Penyakit
Sejak 1
tahun
Sekarang
yang lalu
1 minggu
yang lalu
Pasien sering memberikan minyak
telon dan minyak kayu putih ke
anaknya yang masih bayi -> timbul Mulai timbul keluhan rasa gatal
dan perih di telapak tangan serta Kulit telapak tangan dan
rasa panas yang menetap hingga 24
jari-jari tangan setelah jari-jari tangan tampak
jam dan gatal di telapak tangan ->
memberikan minyak telon menjadi kering, pecah-
menghilang dengan sendirinya.
(keluhan makin terasa berat pecah, dan terasa perih
Keluhan ini dirasakan setiap setelah
pasien memberikan minyak telon setelah mencuci baju/piring)

1 bulan
yang lalu
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak memiliki alergi obat, makanan, atau reaksi gatal-gatal di kulit
sebelumnya
• Tidak ada riwayat penyakit kulit lainnya
• Riwayat asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluhan serupa di keluarga
• Riwayat alergi dan asma di keluarga disangkal
Riwayat Personal-Sosial
• Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga -> sering mencuci pakaian
dengan tangan dan menggunakan detergen serta mencuci piring dengan
sabun
• Pasien mandi 2x sehari, namun terkadang mandi 1x sehari
• Pasien rutin mengganti pakaian 2x sehari
• Pasien tinggal di kompleks perumahan yang padat penduduk, lingkungan
sekitar rumah dan kondisi air cukup bersih namun rumah pasien cukup
lembab karena kurangnya pencahayaan matahari
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Composmentis

Keadaan Umum Tampak sakit ringan

Status Gizi:
• Berat Badan 55 kg
• Tinggi Badan 155 cm
• IMT 22,9 (Normoweight)
Tanda Vital:
• Tekanan Darah 120/80 mmHg
• Nadi 80x/menit
Status Generalis
Kepala Normochepali

Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

THT • Telinga : Tidak dinilai


• Hidung : Tidak ada deviasi, sekret
(-)
• Mulut : Bibir dan mukosa lembab
• Tenggorok: Tidak dinilai
Leher Pembesaran KGB (-)

Paru Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Supel, bising usus normal

Genitalia Tidak ada kelainan

Ekstremitas Akral hangat, CRT <2 detik


Status Dermatologis
Efloresensi primer:
• Lokasi: regio palmar dextra sinistra dan digiti manus
• Lesi: plak
• Warna: hiperpigmentosus
• Jumlah: multipel
• Batas: sirkumskrip
• Susunan: diskret
• Ukuran: lentikular hingga numular
Efloresensi sekunder: skuama kasar berwarna putih
diatasnya dan likenifikasi.
Diagnosis
Diagnosis Kerja Diagnosis Banding

Dermatitis Kontak • Dermatitis


Iritan Kronik
Kontak Alergi
• Skabies
• Tinea Manus
Tatalaksana
Non-Medikamentosa Medikamentosa
• Identifikasi dan penghindaran terhadap • Cetirizine 1 x 10mg PO bila gatal
bahan iritan • Krim kortikosteroid : mometason fuorate
• Anjuran penggunaan alat pelindung diri 0,1% 2x sehari dioleskan setelah mandi
(APD), misal sarung tangan • Pelembab petrolatum
• Edukasi mengenai prognosis, informasi
mengenai penyakit, serta perjalanan
penyakit yang akan lama walaupun dalam
terapi, perawatan kulit
• Bila gatal jangan digaruk karena akan
memperburuk penyakit
• Keringkan bagian yang gatal bila basah
Prognosis
Ad Vitam Ad Functionam Ad Sanationam
Bonam Bonam Dubia ad Bonam
0
2
Tinjauan Pustaka
Dermatitis Kontak Iritan
Definisi
Dermatitis Kontak Iritan (DKI) merupakan
reaksi peradangan kulit non-imunologik,
yaitu kerusakan kulit terjadi langsung tanpa
didahului proses pengenalan/sensitisasi
DERMATITIS KONTAK IRITAN
GEJALA KLINIS GEJALA KLINIS
AKUT KRONIK
• Onset cepat (dalam beberapa jam) setelah pajanan • Terjadi jika kulit terus terpajan bahan iritan sehingga
• tidak dapat mengalami penyembuhan spontan, atau
Penyebab: bahan iritan kuat (larutan asam sulfat, asam
ketika dermatitis bertahan bahkan tanpa terpajan
hidroklorid, atau basa kuat) bahan iritan.
• Gejala klinis monomorfik dan klinis lain yang • Penyebab: kontak bahan iritan lemah (deterjen,
sabun, minyak, pelarut)
intensif seperti nekrosis kulit.
• • Morfologinya terdapat hiperkeratosis, fisura,
Gejala subyektif yang dirasakan pasien adalah rasa
dan likenifikasi
nyeri terbakar daripada gatal
• Lokasinya hanya sebatas area paparan kontak
bahan iritan dan tidak ada penyebaran
Dermatitis Kontak Iritan
Akut Kronik

Neodorost, Susan T. Irritant Dermatitis in : Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 9th Edition. New York: McGraw Hill; 2019
Dagnosis Banding
DKI vs DKA

Neodorost, Susan T. Irritant Dermatitis in : Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 9th Edition. New York: McGraw Hill; 2019
Diagnosis Banding
SKABIES TINEA MANUS
• Adanya 2 dari 4 tanda kardinal: pruritus nokturnal, • Biasanya unilateral, sering pada tangan yang
menyerang sekelompok manusia, adanya terowongan, dominan
dan ditemukan tungau
• Keluhan gatal hebat, jarang disertai rasa nyeri/perih
• Lesi kulit: papul-vesikel dan dapat disertai
skuama, erosi, ekskoriasi, ataupun krusta • Gambaran lesi: patch disertai skuama dengan
batas tegas, hiperkeratosis, fissura pada palmar,
• Predileksi tersering di stratum korneum yang tipis central clearing (lesi berkurang pada bagian
(sela-sela jari, telapak tangan dan kaki), serta tengah
genitalia eksterna
Diagnosis dan
Tatalaksana

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).


Dermatitis Kontak Iritan dalam: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis
Kulit dan Kelamin Indonesia. Jakarta: PERDOSKI. 2017
0
3
Analisis Kasus
Penegakan Diagnosis
Keluhan utama : gatal dan perih di telapak tangan dan jari-jari tangan sejak
1 bulan yang lalu

Kontak berulang dengan


Dermatitis Kontak Iritan detergen dan sabun Dermatitis Kontak Iritan Kronik
Keluhan awal timbul setelah
• Keluhan muncul setelah pasien memberikan minyak • Penyebab: kontak berulang dengan bahan
paparan dari bahan iritan telon/minyak kayu putih iritan lemah (deterjen, sabun, minyak,
• Keluhan berupa gatal dan Pasien seorang ibu pelarut).
perih/rasa panas rumah tangga -> sering • Berhubungan dengan pekerjaan: ibu
• Lesi terbatas hanya dibagian mencuci baju dengan rumah tangga, juru masak, pencuci
Minyak telon/minyak kayu putih tangan serta mencuci •
yang terkena pajanan Lesi: kulit kering, eritema, skuama ->
diduga sebagai penyebab piring kulit menjadi tebal (hiperkeratosis),
likenifikasi. Jika kontak terus
berlangsung, kulit dapat pecah-pecah atau
Lesi pada pasien hanya PF : Pada regio palmar dextra sinistra dan digiti retak (fisura) -> rasa gatal dan perih.
terdapat di telapak dan jari- manus terdapat plak hiperpigmentosus multipel
jari tangan yang terkena sirkumskrip diskret ukuran lentikular hingga numular
bahan iritan dengan skuama kasar berwarna putih diatasnya dan
likenifikasi.

Dx: Dermatitis Kontak Iritan Kronik


Status Dermatologis
Pada regio palmar dextra sinistra dan digiti manus terdapat
plak hiperpigmentosus multipel sirkumskrip diskret ukuran
lentikular hingga numular dengan skuama kasar berwarna
putih diatasnya dan likenifikasi

Gambaran lesi khas pada


dermatitis kontak iritan
kronik
Penegakan Diagnosis
Dermatitis Kontak
Alergi Skabies Tinea Manus

• Keluhan muncul setelah • Adanya 2 dari 4 tanda kardinal: pruritus • Keluhan gatal hebat, jarang disertai rasa
24-48 jam pasca pajanan (delay) nokturnal, menyerang sekelompok manusia, nyeri/perih
adanya terowongan, dan ditemukan tungau
• Keluhan rasa gatal lebih dominan • Gambaran lesi: patch disertai skuama
• Lesi kulit: papul-vesikel dan dapat dengan batas tegas, hiperkeratosis,
• Lesi kulit dapat menyebar/meluas ke
disertai skuama, erosi, ekskoriasi, fissura pada palmar, central clearing
daerah sekitarnya
ataupun krusta (lesi berkurang pada bagian tengah
• Terdapat riwayat atopi
• Predileksi tersering di stratum korneum
yang tipis (sela-sela jari, telapak tangan
dan kaki), serta genitalia eksterna Gambaran dan predileksi lesi pada
pasien ini mirip dengan tinea manus,
Dapat disingkirkan karena namun Dd tinea manus dapat
pada pasien lesi hanya terbatas disingkirkan berdasarkan anamnesis dari
pada area yang terpajan dan gejala/keluhan pasien.
pasien tidak memiliki riwayat
Pada pasien tidak ada tanda kardinal, meskipun
atopi.
predileksi lesi mirip dengan skabies yaitu di
telapak dan jari-jari tangan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan bila tidak dapat membedakan pada pasien dermatitis kontak
adalah uji tempel/patch test
• Pemeriksaan ini bertujuan untuk menghilangkan kecurigaan terhadap dermatitis kontak alergi.

Uji tempel dilakukan selama 48 jam, kemudian dibaca hasilnya setelah 15-30 menit dilepas agar efek
tekanan bahan uji telah menghilang atau minimal.
TATALAKSANA
NON MEDIKAMENTOSA
• Identifikasi dan penghindaran terhadap bahan iritan PENTING!!!

• Anjuran penggunaan alat pelindung diri (APD), misal sarung tangan


Hindari pajanan bahan iritan
dan menyingkirkan faktor yang
• Edukasi mengenai prognosis, informasi mengenai penyakit, serta
perjalanan penyakit yang akan lama walaupun dalam terapi, perawatan memperberat
kulit

• Bila gatal jangan digaruk karena akan memperburuk penyakit

• Keringkan bagian yang gatal bila basah

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Dermatitis Kontak Iritan dalam: Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Jakarta: PERDOSKI. 2017
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA
1. Mometason fuorate 0,1% 2x sehari dioleskan setelah Kortikosteroid krim potensi sedang, dapat
mandi diberikan pada dermatitis yang berjalan kronis

Antihistamin generasi ke-2 dengan efek sedatif


2. Cetirizine tab 1 x 10mg diminum jika gatal yang lebih ringan dibanding antihistamin generasi
ke-1-> untuk mengatasi keluhan gatal

3. Petrolatum (pelembab) Pelembab yang kaya akan kandungan lipid,


berfungsi untuk mengatasi kulit kering, kasar,
dan pecah-pecah sehingga membantu
mengurangi rasa nyeri/perih
POTENSI
KORTIKOSTER
OID

Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 9th Edition. New York:


McGraw Hill; 2019
0
4
Kesimpulan
Dermatitis Kontak Iritan
• Dermatitis kontak iritan (DKI): reaksi peradangan pada kulit secara langsung tanpa dimediasi oleh
pengenalan/sensititasi -> disebabkan oleh bahan-bahan yang bersifat iritan (pelarut, deterjen, minyak
pelumas, asam alkali).
• Faktor lain yang memengaruhi: lama kontak, kekerapan (terus-menerus atau berselang),
gesekan/trauma fisik, serta suhu dan kelembapan lingkungan.
Dermatitis Kontak Iritan Kronik
• Dermatitis kontak iritan kronik: paling sering terjadi, penyebab -> kontak berulang dengan bahan
iritan lemah (deterjen, sabun, pelarut).
• Tampilan klinis dermatitis kontak iritan kronis:
 kulit kering, disertai eritema, skuama, -> lambat laun kulit menjadi tebal (hiperkeratosi) dengan
likenifikasi yang difus
 Jika kontak terus berlangsung -> kulit dapat pecah-pecah atau retak (fisura) yang menimbulkan rasa
gatal dan perih/nyeri.
• DKI kronik sering berhubungan dengan pekerjaan seperti ibu rumah tangga, pencuci, juru masak, dll
Penegakan Diagnosis
ANAMNESIS
• Ny. SU, 34 tahun keluhan gatal dan perih pada telapak tangan dan jari-jari tangan sejak 1 bulan yang lalu.
• Sejak 1 tahun yang lalu: pasien sering memberikan minyak telon dan minyak kayu putih ke anaknya
yang masih bayi -> timbul rasa panas yang menetap hingga 24 jam dan gatal di telapak tangan, lalu
menghilang dengan sendirinya (dirasakan setiap setelah pasien memberikan minyak telon).
• Sejak 1 bulan yang lalu: mulai timbul keluhan rasa gatal dan perih di telapak tangan serta jari-jari
tangan setelah memberikan minyak telon (keluhan makin terasa berat setelah mencuci baju/piring).
• Sejak 1 minggu yang lalu: kulit telapak tangan dan jari-jari tangan tampak menjadi kering, pecah-
pecah, dan terasa perih.
Penegakan Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK
• Efloresensi Primer:
 Lokasi: regio palmar dextra sinistra dan digiti manus
 Lesi: plak
 Warna: hiperpigmentosus
 Jumlah: multipel
 Batas: sirkumskrip
 Susunan: diskret
 Ukuran lentikular hingga numular
• Efloresensi Sekunder: skuama kasar berwarna putih diatasnya dan likenifikasi.
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis pada pasien ini yaitu
dermatitis kontak iritan kronik.
• Tatalaksana: menghindari pajanan bahan iritan dan menyingkirkan faktor yang memperberat, serta
pemberian obat kortikosteroid topikal, antihistamin oral, dan pelembab.
Daftar Pustaka
1. Brasch, Jochen., Becker, Detlef., Abere, Werne., Bircher, Andreas., etc. Guidline Contact Dermatitis. Allergo J Int.
2014; 23; 126-38
2. Neodorost, Susan T. Irritant Dermatitis in : Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 9th Edition. New
York: McGraw Hill; 2019. Page : 414-427
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Dermatitis Kontak Iritan dalam:
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Jakarta: PERDOSKI. 2017. Halaman
207-212
4. Sularsito, Sri Adi., Soebaryo, Retno W. Dermatitis Kontak dalam: Menaldi, Sri Linuwih SW. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, Edisi ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia; 2017. Halaman : 157-
161
5. Wijaya, I Putu Gilang Iswara., Darmada, IGK., Rusyati, Luh Made Mas. Edukasi dan Penatalaksanaan
Dermatitis Kontak Iritan Kronis di RSUP Sanglah Denpasar Bali Tahun 2014/2015. Bali: E-Jurnal Medika. 2016
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai