0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
53 tayangan38 halaman
Pasien wanita berusia 65 tahun mengeluhkan gatal pada tangan dan wajah. Ia bekerja di salon dan terpapar bahan kimia pelurus rambut. Keluhan dimulai 6 bulan lalu dari tangan kemudian menyebar ke wajah. Pemeriksaan menunjukkan papul, vesikel, dan hiperpigmentasi di tangan dan wajah. Diagnosa kerja adalah dermatitis kontak iritan akibat kerja, dengan diagnosa banding dermatitis kontak alergi dan p
Pasien wanita berusia 65 tahun mengeluhkan gatal pada tangan dan wajah. Ia bekerja di salon dan terpapar bahan kimia pelurus rambut. Keluhan dimulai 6 bulan lalu dari tangan kemudian menyebar ke wajah. Pemeriksaan menunjukkan papul, vesikel, dan hiperpigmentasi di tangan dan wajah. Diagnosa kerja adalah dermatitis kontak iritan akibat kerja, dengan diagnosa banding dermatitis kontak alergi dan p
Pasien wanita berusia 65 tahun mengeluhkan gatal pada tangan dan wajah. Ia bekerja di salon dan terpapar bahan kimia pelurus rambut. Keluhan dimulai 6 bulan lalu dari tangan kemudian menyebar ke wajah. Pemeriksaan menunjukkan papul, vesikel, dan hiperpigmentasi di tangan dan wajah. Diagnosa kerja adalah dermatitis kontak iritan akibat kerja, dengan diagnosa banding dermatitis kontak alergi dan p
Nama : Ny.E Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 65tahun Alamat : Bumi Ayu Pekerjaan : Pegawai Salon Agama : Islam Tanggal pemeriksaan : 26 Maret 2012
Anamnesa Keluhan Utama : gatal pada kedua tangan dan wajah Riwayat Penyakit Sekarang : wanita usia 65 dengan keluhan gatal pada kedua tangan sejak 1 bulan yang lalu, dan pada wajah sejak 2 minggu yang lalu. mulai dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. dimulai dari kedua tangan, kemudian muncul pada wajah. Pasien berprofesi sebagai pegawai di salon yang selalu berkontak dengan bahan kimia pelurus atau pewarna rambut. sudah pernah berobat ke dokter, tetapi tidak mengalami perbaikan. Status Generalis: Dalam batas normal
Status Dermatologi: Lokasi : antebrachii dextra et sinistra dan facialis Ukk : papul, vesikel, eritema, krusta, hiperpigmentasi, skuama, dengan penyabaran bilateral Pemeriksaan penunjang: tidak dilakukan Terapi: Inj. Methil Prednisolon 125mg+difenhidramin 1amp Loratadin 10mg 1x1tab Klobetasol Propionat 0.05% Asam salisilat 3%+LCD 5%
Diagnosa Kerja Dermatitis kontak iritan akibat kerja Diagnosa Banding Dermatitis Kontak Alergi Psoriasis Pemeriksaaan Anjuran Patch Test Penatalaksaan Kompres dingin Glukokortikoid topikal Antibiotik dan antihistamin
Prognosis Dubia ad bonam TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi peradangan nonimunologik pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan faktor eksogen maupun endogen. Faktor eksogen berupa bahan-bahan iritan (kimiawi, fisik, maupun biologik) dan faktor endogen memegang peranan penting pada penyakit ini.
Epidemiologi 90% klaim kesehatan -> dermatitis kontak. Konsultasi dengan dokter kulit akibat dermatitis kontak adalah sebesar 4-7%.
Bila dilihat dari jenis kelamin, prevalensi pada wanita adalah dua kali lipat dibanding pada laki-laki Etiologi Sekitar 80-90% kasus (DKI) disebabkan oleh pemaparan iritan berupa bahan kimia dan pelarut. Inflamasi dapat terjadi setelah satu kali pemaparan ataupun setelah pemaparan yang berulang (Keefner, 2004). Faktor eksogen Sifat kimia bahan iritan Sifat dari pajanan Faktor lingkungan
Faktor endogen Genetik Jenis kelamin Umur Suku Lokasi kulit Riwayat atopi Patogenesis
Dermatitis kontak iritan yang terjadi setelah pemaparan pertama kali disebut DKI akut dan biasanya disebabkan oleh iritan yang kuat, seperi asam kuat Sedangkan, dermatitis kontak iritan yang terjadi setelah pemaparan berulang disebut DKI kronis, dan biasanya disebabkan oleh iritan lemah (Hayakawa, 2000).
Tanda dan Gejala Ketika terkena paparan iritan, kulit menjadi radang, bengkak, kemerahan dan dapat berkembng menjadi vesikel kecil atau papul (tonjolan) dan mengeluarkan cairan bila terkelupas. Gatal, perih dan rasa terbakar terjadi pada bintik-bintik merah
Diagnosis Anamnesa Pasien mengklain adanya pajanan yang menyebabkan iritasi kutaneus Onset Penderita merasakan sakit, rasa terbakar, rasa tersengat, dan rasa tidak nyaman akibat pruritus yang terjadi.
Pemeriksaan Fisik Menurut Rietschel dan Flowler, kriteria dignosis primer untuk DKI sebagai berikut: 13-14
Makula eritema, hiperkeratosis, atau fisura predominan setelah terbentuk vesikel Tampakan kulit berlapis, kering, atau melepuh Bentuk sirkumskrip tajam pada kulit Rasa tebal di kulit yang terkena pajanan
Pemeriksaan penunjang Patch Test Kultur bakteri Pemeriksaan KOH Pemeriksaan IgE
Diagnosa Banding DKA Dermatitis Atopi Tinea Pedis Sasaran Terapi Menghilangkan inflamasi, rasa sakit saat kulit ditekan dan iritasi Mencegah pemaparan lebih lanjut pada agen iritan Edukasi pada pasien mengenai metode untuk mencegah recurrent Terapi non-farmakologi ICD 1. Pencucian sesegera mungkin pada area yang terpapar agen iritan akan mengurangi waktu kontak agen iritan dengan kulit, dan jika terjadi respon kulit, hal ini akan membantu untuk mencegah penyebaran dermatitis. 2. Beberapa substansi yang dapat menyebabkan respon iritasi pada kulit sebaiknya dihindari. Mengedukasikan kepada pasien bagaimana cara untuk mengurangi resiko terpapar merupakan hal yang penting. 3. Penggunaan baju pelindung, sarung tangan, dan peralatan proteksi lainnya akan mengurangi pemaparan iritan dan sebaiknya penggunaan alat proteksi diganti secara periodik. 4. Hidropel dan pelembab penghalang kulit hollister dapat digunakan untuk mencegah ICD jika digunakan sebelum kontak dengan iritan.
Terapi Farmakologi Kortikosteroid Radiasi Ultraviolet Antibiotik dan antihistamin Imunosupresif topikal Prognosis Dubia ad bonam Pembahasan Hasil anamnesis : Keluhan utama gatal yang dirasakan di kedua tangan dan wajah. Dimana pasien terpapar bahan iritan dan kedua tangan. Keluhan tersebut sudah mulai dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya keluhan dimulai dari kedua tangan, kemudian muncul pada wajah.
Pasien berprofesi sebagai pegawai di salon yang selalu berkontak dengan bahan kimia pelurus atau pewarna rambut. Pasien sudah pernah berobat ke dokter, tetapi tidak mengalami perbaikan. Pasien mempunyai riwayat sebagai pegawai salon. Menyangkal adanya sisik yang menebal pada bagian yang gatal.
Hasil pemeriksaan fisik status dermatologis : Lokasi : Antebrachii dextra et sinistra dan facialis Ukk : Papul dan vesikel berukuran milier sampai dengan lentikuler, eritema, krusta, hiperpigmentasi, skuama, dengan penyebaran bilateral.