Anda di halaman 1dari 31

RESPONS

DERMATIT KONTA IRITA


IS K N

Revina Afifa G99172010

Pembimbing : dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK


 
TINJAUA PUSTAK
N A
DEFINISI

Dermatitis
• peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen

Dermatitis Kontak
• dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada
kulit

Dermatitis Kontak Iritan


• reaksi peradangan kulit nonimunologik, hingga dapat terjadi langsung
tanpa proses sensitasi
EPIDEMIOLO
GI
80% dari semua “occupational skin disease”

DK
I Dermatitis kontak di Amerika: 20% dari total populasi
umum

Inggris: 4-7% kasus DKI dari total konsulan


penyakit kulit
ETIOLO
GI

Bahan iritan o Pelarut


o Detergen
o Minyak pelumas
o Asam
o Alkali
o Serbuk kayu
ETIOLO
GI

Faktor lain o Lamanya


paparan Adanya
o oklusi kulit
Trauma Suhu
o dan
o kelembapan
ETIOLO
GI

Faktor individu
o Usia
o Ras
o Jenis kelamin
o Penyakit kulit
PATOFISIOLO
GI
• Pada DKI, kelainan kulit timbul akibat
kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan
iritan melalui kerja kimia atau fisik. AA dirubah menjadi prostaglandin
(PG) dan leukotrien (LT). PG dan LT
• Bahan iritan merusak lapisan tanduk, menginduksi vasodilatasi, dan
denaturasi keratin, menyingkirkan lemak meningkatkan permeabilitas
lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air vaskular sehingga mempermudah
kulit. Kebanyakan bahan iritan merusak transudasi komplemen dan kinin.
membran lemak keratinosit, tetapi sebagian PG dan LT juga bertindak sebagai
dapat menembus membran sel dan merusak kemoatraktan kuat untuk limfosit
lisosom, mitokondria, atau komponen inti. dan neutrofil, serta mengaktivasi sel
Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase mast melepaskan histamin, LT dan
dan melepas asam arakidonat (AA), PG lain. Pada kontak dengan iritan,
diasilgliserida (DAG), platelet activating factor keratinosit juga melepaskan TNFα,
(PAF), dan inositida (IP3). suatu sitokin proinflamasi yang
dapat mengaktifkan sel T, makrofag
Rentetan kejadian tersebut menimbulkan dan granulosit, menginduksi
gejala peradangan klasik di tempat terjadinya ekspresi molekul adesi sel dan
kontak di kulit, dimulai dengan kerusakan pelepasan sitokin. 1,8.
stratum korneum, sehingga mempermudah
kerusakan sel di bawahnya oleh iritan.
DIAGNOSIS

DKI Akut : ujud kelainan kulit bervariasi dari makula


Anamnesis eritem hingga vesikel, terdapat sensasi terbakar,
nyeri

Pemeriksaa
fisik
DIAGNOSIS

Pemeriksaan DKI Kronik : ujud kelainan kulit dapat terlihat eritema


fisik dan hiperkeratosis hingga fisura dan krusta
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


penunjang histopatologis Patch test
PENATALAKSANAA
PEN
N

NON MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOS


A
1. Hindari pajanan dengan Simtomatis : Anti histamin (ex:
bahan iritan CTM)
2. Edukasi kegiatan berisiko Sistemik : Kortikosteroid tablet
(ex: prednisone), Cetirizine,
3. Gunakan pakaian atau bahan
pelindung Antibiotik (jika ada infeksi
sekunder)
4. Edukasi jenis-jenis bahan iritan
Topikal : Kortikosteroid topikal
KOMPLIKA
SI
 DKI meningkatkan risiko sensitisasi pengobatan topikal

 Lesi kulit bisa mengalami infeksi sekunder, khususnya oleh


Stafilokokus aureus
 Neurodermatitis sekunder (liken simpleks kronis)
 Hiperpigmentasi atau hipopigmentasi post inflamasi pada area
terkena DKI

 Jaringan parut muncul pada paparan bahan korosif atau ekskoriasi.


KASUS
 Nama : Tn. S
 Usia : 50 Tahun
 Alamat : Ngrampal, Sragen
 Pekerjaan : Wiraswasta

No RM : 0144xxxx

Tanggal Pemeriksaan : 8 Mei 2019
Ruam kemerahan yang terasa gatal pada kedua
paha pasien
 Pasien merupakan pasien konsulan dari Poli Neurologi RS. Dr.
Telapak tangan
Moewardi terasadengan
Surakarta panasdiagnosa
, gatal intra
dan cerebral
nyeri haemorrhage
post craniotomy. Pasien dikonsulkan ke Poli Kulit dan Kelamin
RSDM dengan keluhan ruam kemerahan yang terasa gatal pada
kedua paha pasien. Keluhan sudah dirasakan sejak kurang lebih 4
minggu sebelum periksa ke Poli Kulit dan Kelamin RSDM. Awalnya,
pasien mengatakan hanya mengeluhkan gatal – gatal tanpa ruam
kemerahan. Keluhan dirasakan memberat saat pasien berkeringat.
 Pasien
Telapak mengatakan
tangan terasa sudah
panasmengonsumsi
, gatal dan obat
nyeriDextamin dan
menggunakan Caladine Lotion, namun rasa gatal masih kambuh
lagi. Pasien juga mengatakan sering menggunakan minyak kayu
putih, minyak fresh care, dan juga minyak gosok yang ada di rumah
pada bagian yang gatal tersebut. Namun, lama kelamaan muncul
ruam kemerahan yang dirasakan semakin gatal, disertai rasa perih
dan panas. Pasien mengatakan sering menggaruk kedua pahanya,
sampai kulit mengelupas. Selain itu, pasien juga mengeluhkan kulit
kering. Demam disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa : Disangkal


Riwayat alergi obat/makanan : Disangkal
Riwayat penyakit kulit : Disangkal
Riwayat penyakit lain : 1. Hipertensi (sudah 5 tahun)
2. ICH post craniotomy
Riwayat atopi : (+) bersin-bersin saat cuaca dingin
Riwayat keluhan serupa : Disangkal
Riwayat alergi : Disangkal
Riwayat asma : (+) ibu pasien
Pasien adalah seorang wanita wiraswasta yang berobat dengan fasilitas
BPJS.
Keadaan Umum baik, compos mentis, kebersihan diri baik

Tanda Vital TD : 120/80 mmHg RR : 18 x/menit


HR : 72x/menit T : 36,2o C VAS : 0

Status Gizi BB : 62 kg
T B :168 cm
BMI: 21,98
Kesan Gizi Cukup
o Kepala/wajah : Tampak xerotic skin

o Mata : dalam batas normal

o Hidung –mulut-telinga : dalam batas normal

o o Leher : dalam batas normal

o Truncus anterior : Tampak xerotic skin

o Truncus posterior : Tampak xerotic skin

o Abdomen : dalam batas normal


o Inguinaldananogenital : Inguinal tampak xerotic skin
oEkstremitasAtas : Tampak xerotic skin
o EkstremitasBawah : Lihat status dermatologis
• Regio femur dextra et sinistra tampak papula,
patch eritem sebagian hiperpigmentasi.
• Regio generalisata tampak xerotic skin
Dermatitis Kontak Iritan et causa minyak kayu putih dd
minyak fresh care dd minyak gosok
 Tinea corporis
Pemeriksaan penunjang

Tes KOH : HIFA (-)


Dermatitis Kontak Iritan et causa
minyak kayu putih dd minyak
fresh care dd minyak gosok
Non • Edukasi pasien mengenai penyakit, penyebab, terapi,
prognosis, dan cara penggunaan obat
medikamen • Edukasi pasien untuk berhenti menggunakan bahan yang
merupakan suspek penyebab iritasi.
tosa .

•Cetirizine tablet 1x10 mg per oral


• Mometason cream : dioles 2 x sehari ( pagi dan sore hari )
Medikamentosa pada daerah eritem
• Soft u derm : dioles 2 x sehari ( siang dan malam hari ) pada
seluruh tubuh
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanam : bonam
Ad Fungsionam : bonam
Ad Kosmetikum : bonam
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai