Preseptor :
Dr. dr. H. Yosse Rizal, Sp. KK FINSDV FAADV
dr. Yola Fadilla, Sp. DV
Diagnosis banding :
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak iritan
Pemeriksaan penunjang :
• Pemeriksaan IgE
• Skin Prick Test
Penatalaksanaan
Umum
• Edukasi pasien bahwa penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan bisa
berlangsung lama atau dapat terjadi berulang (kronik- residif)
• Edukasi pasien untuk mengenali dan menghindari faktor pencetus
• Edukasi pasien untuk menghindari menggaruk lesi
• Edukasi pasien untuk menjaga kebersihan kulit pasien agar tidak terjadi infeksi sekunder
.
13
Tatalaksana Khusus
Topikal
• Betamethasone dipropionate 0.05% cream 2x perhari dioleskan
tipis pada lesi setelah mandi.
• Lanolin cream 10% 2x perhari doioleskan tipis pada lesi setelah
mandi
Sistemik
• Cetirizine : 1x 10 mg sehari (Jika gatal)
Resep
RESEP
RSUD. ACHMAD MOCHTAR
Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin
Dokter : dr. X
SIP No. 123/sip/2023
Pro : Tn. R
Umur : 25 Tahun
Alamat : Bukittinggi
15
Prognosis
16
Diskusi
Definisi
Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berupa
dermatitis yang kronis residif, disertai rasa gatal, dan
mengenai bagian tubuh tertentu terutama di wajah pada
bayi (fase infantil) dan bagian fleksura ekstremitas (pada
fase anak).
Epidemiologi
Hannover(Jerman)
Menggunakan kriteria Hanifin
Rajka pada anak sekolah (5-9
tahun) ditemukan sebesar
10,5 % dari 4219 anak
Indonesia
Angka kejadian DA menurut
Kelompok Studi Dermatologi
Anak (KSDAI) sebesar 23,67%.
● Di negera berkembang, 10-20% anak Dan menempati peringkat
menderita Dermatitis atopik dan 60% di pertama dari 10 besar penyakit
antaranya menetap sampai dewasa. kulit anak.
Etiologi
Faktor Internal
Faktor predisposisi genetik (melibatkan banyak gen) yang
menghasilkan disfungsi sawar kulit serta perubahan pada sistem
imun, khususnya hipersensitifitas terhadap berbagai alergen dan
antigen mikroba.
Faktor psikologis dapat merupakan penyebab atau sebagai dampak
DA.
Faktor higiene akhir-akhir ini diduga merupakan salah satu faktor
resiko DA di dalam keluarga.
Faktor Eksternal
Polutan (terpapar bahan/zat kimia)
Gaya hidup
Fase akut
Pada DA akan mengalami perubahan Saat alergen masuk kekulit akan Diproses dan disajikan kepada
sawar kulit melibatkan ↑ absorpsi dan ditangkap oleh sel penyaji anti sel T-Helper yg berikatan
hipersensitivitas terhadap alergen gen ( sel Langerhans) dengan T-cell reseptor
Tempat predileksi
utama diwajah
diikuti kedua pipi,
meluas ke dahi
kulit kepala,
telinga, leher,
pergelangan tangan
dan tungkai bagian
fleksor. tersebar
simetris.
Manifestasi Klinis
Anak
2-10 tahun
Tempat predileksi
lebih sering di
fossa cubiti dan
poplitea, fleksor
pergelangan
tangan, kelopak
mata dan leher,
dan tersebar
simetris.
Manifestasi Klinis
Remaja Dewasa
>13 tahun
Tempat predileksi
mirip dengan fase
anak, dapat meluas
mengenai kedua
telapak tangan,
jari-jari,
pergelangan
tangan, bibir,
leher, bagian
anterior, scalp, dan
putting susu.
Diagnosis
Kriteria Diagnosis
• Wiliam
• Hanifin Rajka
Skor Keparahan
SKORAD
Kriteria Hanifin- Hajka
Diagnosis ditegakkan dengan mengenali kriteria Hanifin dan Rajka
Mayor (minimal >3) Minor (minimal >3)
Pruritus Kulit kering Keratokonus
Dermatitis wajah / Iktiosis / hiperlinier palmaris / Katarak
ekstensor bayi dan anak keratosis pilaris Hiperpigmentasi area orbita
Dermatitis fleksura pada Peningkatan kadar serum IgE Muka pucat / eritem
dewasa Keilitis Gatal bila berkeringat
Dermatitis kronik / eczema puting susu Intolerans terhadap wol /
residif rentan mendapat infeksi pelarut lemak
Riwayat atopi pada Staphylococcus dan Herpes Aksentuasi perifolikular
penderita atau Simplex Intoleransi makanan
keluarganya perifokular hiperkeratosis Perjalanan penyakit
Rekuren konjungtivitis dipengaruhi oleh emosi dan
Lipatan infra orbital Dennie – lingkungan
Morgan Demografisme putih / delayed
blanch
No Kondisi Ciri-ciri Skor
Derajat 1
Luas
penyakit
A. Fase anak
● B. penilaian intensitas
adalah jumlah dari 6 kriteria inflamasi yaitu eritema/kemerahan, edema/papul/gelembung yang melepuh,
oozing/krusta, ekskoriasi, likenifikasi/berkerak/bersisik, semua mempunyai nilai masing – masing berskala 0-3 (0 =
tidak ada, 1 = ringan, 2 = sedang, 3 =berat), jumlah skor tertinggi kategori B ini adalah 18.
● C. penilaian subjektif
adalah jumlah dari nilai gatal dan gangguan tidur dengan skala 0 – 10, penilaian berdasarkan kesimpulan analogi gatal
dan tidak bisa tidur 3 hari / 3 malam terakhir.
Interpretasi Scorad
<25 Ringan
25-50 Sedang
>50 Berat
Diagnosis Banding
Pemeriksaan Penunjang
• Hidrasi Kulit diberikan pelembab misalnya krim hidrofilik urea 10 %, asam laktat 5 %,
emolien
• Kortikosteroid Topikal
• Imunomodulator topical :
- Takrolimus (untuk anak usia 2-15 tahun 0,03%, dewasa 0,03%, 0,1 %)
- Pimekrolimus
- Preparat Ter (Likuor Karbonis Detergen 5 %-10% atau Crude coal tar 1 % - 5%)
- Antihistamin (krim dokasepin 5 %)
Pengobatan Sistemik
• Kortikosteroid
• Antihistamin
- Sistemik generasi I dan II
- Generasi I difenhydramin Hcl, klormenirahim maleat, hydroxyzine
- Generasi II cetirizine, loratadine
• Interferon
• Imunomodulator
Siklosporin 2 mg – 5 mg/kg/hari setelah gejala hilang tap off
Komplikasi
DA yang mengalami perluasan dapat menjadi eritroderma. Atrofi
kulit (striae atroficans) dapat terjadi akibat pemberian
kortikosteroid jangka panjang
Prognosis