Anda di halaman 1dari 40

Case Report Session

Dermatitis Atopik
Merissa Fadila 1710070100055
Andri Prastian Utama 1710070100093

PRESEPTOR :
dr. Yosse Rizal, Sp. KK, FINSDV, FAADV

 SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn.Y
Umur : 14 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bukittinggi
Tanggal masuk : 20 Januari 2023
KELUHAN UTAMA

Seorang pasien perempuan berusia 14 tahun datang ke Poliklinik


Kulit dan Kelamin RSAM Bukittinggi bersama ibunya dengan
keluhan bercak-bercak kemerahan yang terasa gatal di kedua lengan
sejak 3 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Becak-bercak kemerahan pada kedua lengan yang muncul secara
tiba-tiba sejak 3 bulan yang lalu dan semakin bertambah banyak
sejak 3 hari yang lalu.
• Bercak kemerahan dikedua lengan disertai rasa gatal dan terdapat
bekas garukan
• Tidur pasien kadang terganggu karena rasa gatal
• Rasa gatal bertambah parah saat pasien berkeringat
• Kulit pasien terasa kering dan bersisik
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien belum pernah ada riwayat


seperti ini sebelumnya

• Pasien memiliki riwayat asma yang


masih sering kambuh
Riwayat Penyakit Keluarga

• Ibu pasien memiliki riwayat asma


Riwayat Pengobatan Sebelumnya

• Pasien belum pernah melakukan pengobatan


sebelumnya
• Ibu pasien tidak pernah mengoleskan obat-obatan dan
pelembab kulit sebelum lesi muncul
Riwayat Alergi
• Riwayat alergi obatan-obatan disangkal
• Riwayat alergi makanan disangkal
• Riwayat bersin-bersin pada pagi hari disangkal
Riwayat Sosial dan Kebiasaan
• Pasien tinggal bersama kedua orangtua, ibu pasien mengatakan
kebersihan pasien dan lingkungan rumah selalu dijaga.
• Dirumah pasien tidak memiliki hewan peliharaan
• Ibu pasien tidak pernah mengganti deterjen atau sabun pencuci
pakaian dan peralatan mandi untuk pasien sejak dari lahir
Status Generalisata

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif
Tanda Vital : Dalam batas normal
Pemerikaan thorak : Dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen : Dalam batas normal
Pemeriksaan ekstremitas : Dalam batas normal
Status Dermatologikus
Lokasi : Kedua lipat siku kanan dan kiri
Distribusi : Bilateral
Bentuk : Tidak khas
Susunan : Tidak khas
Batas : Tegas
Ukuran : Numular - Plakat
Effloresensi :Papul eritem, Plak eritem,
skuama halus
Diagnosis
Diagnosis Kerja

Dermatitis Atopik

Diagnsis Banding

Dermatitis Kontak Alergi


Neurodermatitis
Pemeriksaan Penunjang

• Skin prick test

• Pemeriksaan imunologis
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana Umum
• Edukasi ibu pasien bahwa penyakit ini bisa disebabkan oleh
berbagai faktor dan bisa berlangsung lama atau dapat terjadi
berulang (kronik- residif)
• Edukasi ibu pasien untuk mengenali dan menghindari faktor
pencetus
• Edukasi ibu pasien untuk menghindari menggaruk lesi
• Edukasi ibu pasien untuk menjaga kebersihan kulit pasien agar
tidak terjadi infeksi sekunder
Tatalaksana Khusus
Topikal

• Lanolin cream 10% 2x perhari dioleskan tipis pada lesi


setelah mandi.

Sistemik
• Cetirizine 1x10 mg
• Metilprednisolon 4mg
RESEP
RSUD. ACHMAD MOCHTAR
Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin
Dokter : dr. X
SIP No. 123/sip/20223

Bukittinggi, 20 Januari 2023

R/ lanolin cream 10 % tube no. I

Sue

R/ Metilprednisolon tab 4 mg no. XX

S 1 dd tab 1 p.c

R/ Cetirizin tab 10 mg no. X

S1 dd tab 1

Pro : Nn.Y
Umur : 14 tahun
Alamat : Bukittinggi
Prognosis

Quo Ad Vitam : Bonam

Quo ad Sanationam : Dubia Ad Bonam


Quo Ad Fungsionam : Bonam

Quo Ad Cosmeticam : Bonam


DISKUSI
DEFINISI
Dermatitis atopik (DA)
adalah peradangan kulit Derma → kulit
berupa dermatitis yang Atopi → berbeda
kronis residif, disertai rasa
gatal, dan mengenai bagian Sinonim
tubuh tertentu terutama di
S. Prurigo Besnier,
wajah pada bayi (fase Eczema
infantil) dan bagian fleksura
ekstremitas (pada fase anak).
Prevelensi DA
EPIDEMIOLOGI
Bervariasi

● Singapura (2002)
menggunakan kriteria united Kingdom
(UK) working party pada anak sekolah
(7-12 tahun) sebesar 20,8% dari 12.323
anak.

● Hannover(Jerman)
menggunakan kriteria Hanifin Rajka
pada anak sekolah (5-9 tahun)
ditemukan sebesar 10,5 % dari 4219
Di negera berkembang, 10-20% anak
anak
menderita Dermatitis atopik dan 60% di
antaranya menetap sampai dewasa.
ETIOLOGI
Faktor Internal
• Faktor predisposisi genetik (melibatkan banyak gen) yang
menghasilkan disfungsi sawar kulit serta perubahan pada
sistem imun, khususnya hipersensitifitas terhadap berbagai
alergen dan antigen mikroba.
• Faktor psikologis dapat merupakan penyebab atau sebagai
dampak DA.
• Faktor higiene akhir-akhir ini diduga merupakan salah satu
faktor resiko DA di dalam keluarga.
Faktor Eksternal
• Polutan
• Gaya hidup
FASE AKUT
Pada DA akan mengalami
Saat alergen masuk Diproses dan disajikan
perubahan sawar kulit
kekulit akan ditangkap kepada sel T-Helper yg
melibatkan↑ absorpsi dan
oleh sel penyaji anti berikatan dengan T-cell
hipersensitivitas terhadap
gen ( sel Langerhans) reseptor
alergen

Terjadilah IgE Akan berikatan dengan allergen


vasodilatasi, reaksi memacu sel mast berdegranulasi dan
inflamasi melepaskan mediator serta melepasan Mengeluarkan IL-4
(inflamasi dermis : sitokin (IL-4,IL-13 )yang menginduksi & membentuk sel
eritema), rasa gatal pembentukan IgE dan molekul adhesi β,memproduksi IgE
(ekskoriasi) dan sel endotel. Sedangkan IL-5
manifestasi dikulit menginduksi dan memelihara
eosinophil pada lesi kronik
FASE KRONIK

Pada DA yang menggaruk kulit Saat bakteri masuk kekulit Pada fase kronik
( barrier kulit jadi rusak) dapat maka sitokin dan kemokin sitokin yang berperan
menyebabkan lesi sehingga akan berperan pada reaksi IL-12 yang dihasilkan
bakteri dapat masuk kedalam inflamasi DA oleh sel T-Helper
kulit ( s. aureus)

↓ interferon yang menyebabkan sistem


kekebalan tubuh menurun sehingga
tidak dapat melawan pathogen yang Terjadi peningkatan IgE &
masuk kekulit pada pasien DA IL-12
MANIFESTASI KLINIS

Infantil Remaja
Anak Dewasa
2bln-2th 2-10th >13 th
Tempat predileksi
utama diwajah diikuti Tempat predileksi lebih Tempat predileksi mirip
kedua pipi, meluas ke sering di fossa cubiti dengan fase anak, dapat
dahi kulit kepala, dan poplitea, fleksor meluas mengenai kedua
telinga, leher, pergelangan tangan, telapak tangan, jari-jari,
pergelangan tangan kelopak mata dan pergelangan tangan, bibir,
dan tungkai bagian leher, dan tersebar leher, bagian anterior,
fleksor. tersebar simetris. scalp, dan putting susu.
simetris
DIAGNOSTIK
• Wiliam
KRITERIA • Hanifin
DIAGNOSTIK Rajka

SKOR • SCORAD
KEPARAHAN
Kriteria Diagnostik

Kriteria William

Harus ada
Kulit yang gatal
(tanda garukan pada anak
kecil)
II. Ditambah 3 atau lebih tanda berikut :
 Riwayat perubahan kulit/ kering di fossa kubiti, fossa poplitea, bagian
anterior dorsum pedis, atau sekitar leher (termasuk kedua pipi pada
anak < 10 tahun).
 Riwayat asma / hay fever pada anak (riwayat atopi pada anak <4 tahun
pada generasi ke-1 dalam keluarga).
 Riwayat kulit kering sepanjang akhir tahun.
 Dermatitis fleksural ( pipi, dahi, dan paha bagian lateral pada anak <4
tahun).
 Awitan dibawah usia 2 tahun (tidak dinyatakan pada anak <4 tahun).

Diagnosis Wiliam = 1+3 dari II


Kriteria Hanifin-Rajka = 3 mayor + 3 minor atau lebih
Mayor Minor
 Pruritus  Kulit kering  Keratokonus
 Dermatitis wajah /  Iktiosis / hiperlinier palmaris /  Katarak
ekstensor bayi dan anak keratosis pilaris  Hiperpigmentasi area orbita
 Dermatitis fleksura pada  Peningkatan kadar serum IgE  Muka pucat / eritem
dewasa  Keilitis  Lipatan leher bagian anterior
 Dermatitis kronik /  eczema puting susu  Gatal bila berkeringat
residif  rentan mendapat infeksi  Intolerans terhadap wol /
 Riwayat atopi pada Staphylococcus dan Herpes pelarut lemak
penderita atau Simplex  Aksentuasi perifolikular
keluarganya  perifokular hiperkeratosis  Intoleransi makanan
 Usia awitan dini  Perjalanan penyakit
 Rekuren konjungtivitis dipengaruhi oleh emosi dan
 Lipatan infra orbital Dennie – lingkungan
Morgan  Demografisme putih / delayed
blanch
No Kondisi Ciri-ciri Skor
1 Luas penyakit A. Fase anak
• Kurang dari 9% luas tubuh 1
• Sekitar 9-36% luas tubuh 2
• Lebih dari 36 persen luar tubuh 3
Derajat
B. Fase Infantil
keparahan • Kurang dari 18% luas tubuh 1
Hanifin-Rajka • Sekitar 18-54% luas tubuh 2
• Lebih dari 54 persen luar tubuh 3
Penilaian skor : 2 Kekambuhan • Lebih dari 3 bulan remisi/tahun 1
 3-4 Ringan • Kurang dari 3 bulan remisi/tahun 2
 5-7 Sedang • Terus menerus 3
 8-9 Berat 3 Intensitas
• Gatal ringan, kadang mengganggu tidur
1
dimalam hari
• Gatal sedang, sering mengganggu tidur malam
2
hari (tidak terus menerus)
• Gatal hebat mengganggu tidur sepanjang
3
malam (terus-menerus)
Rumus SCORAD = A/5 + 7B/2 + C

Keterangan :

 A = adalah jumlah luas permukaan kulit yang terkena dermatitis atopik di luar kulit
kering dengan mengikuti rule of nine dengan jumlah skor tertinggi kategori A
adalah 100.

 B = adalah jumlah dari 6 kriteria inflamasi yaitu eritema/kemerahan, edema / papul


/ gelembung yang melepuh, oozing / krusta, ekskoriasi, likenifikasi / berkerak /
bersisik, semua mempunyai nilai masing – masing berskala 0-3 (0 = tidak ada, 1 =
ringan, 2 = sedang, 3 = berat), jumlah skor tertinggi kategori B ini adalah 18.

 C = adalah jumlah dari nilai gatal dan gangguan tidur dengan skala 0 – 10 dengan
jumlah skor tertinggi kategori C adalah 10.
INTERPRETASI SCORAD

<15 16-40 >40

RINGAN SEDANG BERAT


DIAGNOSA BANDING

 Pada fase bayi : Pada dewasa:


• Dermatitis Seboroik • Neurodermatitis atau liken
• Psoariasis simpleks
• Dermatitis Popok kronikus
 Pada fase anak :
• Dermatitis numularis
• Dermatitis kontak
• Dermatitis intertriginosa
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Skin Prick Test → Dijumpai rasa gatal, eritema

 Kadar IgE serum → Peningkatan kadar Ig E


TATALAKSANA UMUM
o Edukasi dan dukungan kepada pasien, orang tua, serta
pengasuh/caregiver
o Menghindari dan memodifikasi faktor pencetus lingkungan yaitu
menghindari bahan iritan dan allergen
o Memperkuat dan mempertahankan fungsi sawar kulit yang optimal
dengan pemberian sabun pelembab segera setelah mandi
o Mengendalikan dan mengeliminasi siklus gatal-garuk, antihistamin
sedatif (lebih dianjurkan pada bayi dan anak), atau non sedatif bila
gatal sangat mengganggu
TATALAKSANA KHUSUS
Topikal :
• Emolien  memperbaiki keadaan stratum korneum, Sebagai pelembab
• Kompres NaCl 0,9% untuk lesi basah
• Kortikosteroid topikal (KST) potensi lemah digunakan untuk pasien DA
bayi,
lemah sampai sedang untuk DA anak, potensi sedang sampai kuat untuk
DA
dewasa.
o Usia 0-2 tahun maksimum KST potensi rendah
o Usia >2 tahun maksimum KST potensi sedang
o Usia pubertas sampai dewasa poten tinggi atau superpoten 2 kali
sehari
o Pada wajah dan fleksura dapat dikontrol dengan pemberian KST
TATALAKSANA KHUSUS
Sistemik

• Antihistamin  untuk mengurangi rasa gatal


• Antibiotika (amoksisilin-klavulanat, sefaleksin,
eritromisin)  diberikan bila ada infeksi sekunder dengan
lesi luas atau tidak respon dengan AB topikal selama 7 hari
• Kortikosteroid sistemik  pada lesi yang luas dan sering
mengalami kekambuhan
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai