ATOPIK
No. Dokumen : 301/SOP/VII/2018
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 12 April 2018
Halaman : 1/7
UPT PUSKESMAS
Suciyati J. Sangadji, S.ST
RAWAT INAP Nip.197605292002122007
OME
Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berulang dan kronis dengan
1. Pengertian
disertai gatal. Pada umumnya terjadi selama masa bayi dan anak-anak dan
sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum serta riwayat
atopi pada keluarga atau penderita.
Sinonim dari penyakit ini adalah eczema atopik, eczema konstitusional, eczema
fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo Besnier
2. Tujuan Sebagai pedoman pengobatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Ome
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Ome Nomor :
008/KAPUS/2018 Tentang jenis pelayanan yang disediakan di Puskesmas
Rawat Inap Ome
Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang
4. Referensi
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan primer
1. Petugas menyapa pasien dengan ramah
5. Prosedur
2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
Predileksi
a. Tipe bayi (infantil)
1. Dahi, pipi, kulit kepala, leher, pergelangan tangan dan tungkai,
serta lutut (pada anak yang mulai merangkak).
2. Lesi berupa eritema, papul vesikel halus, eksudatif, krusta.
b. Tipe anak
1. Lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian dalam, kelopak
mata, leher, kadang-kadang di wajah.
2. Lesi berupa papul, sedikit eksudatif, sedikit skuama, likenifikasi,
erosi. Kadang-kadang disertai pustul.
c. Tipe remaja dan dewasa
1. Lipat siku, lipat lutut, samping leher, dahi, sekitar mata, tangan
dan pergelangan tangan, kadang-kadang ditemukan setempat
misalnya bibir mulut, bibir kelamin puting susu, atau kulit
kepala.
2. Lesi berupa plak papular eritematosa, skuama, likenifikasi,
kadang-kadang erosi dan eksudasi, terjadi hiperpigmentasi.
d. Berdasarkan derajat keparahan terbagi menjadi
1. DA ringan: apabila mengenai < 10% luas permukaan kulit.
2. DA sedang: apabila mengenai kurang dari 10-50% luas
permukaan kulit.
3. DA berat: apabila mengenai kurang dari > 50% luas permukaan
kulit.
Tanpa penyulit (umumnya tidak diikuti oleh infeksi sekunder).
Dengan penyulit (disertai infeksi sekunder atau meluas dan menjadi
relekalsitran (tidak membaik dengan pengobatan standar).
Kriteria minor:
a. Xerosis.
b. Infeksi kulit (khususnya oleh S. aureus atau virus herpes simpleks).
c. Iktiosis/ hiperliniar palmaris/ keratosis piliaris.
d. Pitriasis alba.
e. Dermatitis di papilla mamae.
f. White dermogrhapism dan delayed blanch response.
g. Kelilitis.
h. Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
i. Konjunctivitis berulang.
j. Keratokonus.
k. Katarak subskapsular anterior.
l. Orbita menjadi gelap.
m. Muka pucat atau eritem.
n. Gatal bila berkeringat.
o. Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak.
p. Aksentuasi perifolikular.
q. Hipersensitif terhadap makanan.
r. Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh factor lingkungan dan atau emosi.
s. Tes kulit alergi tipe dadakan positif.
t. Kadar IgE dalam serum meningkat.
u. Mulai muncul pada usia dini.
Pada bayi, kriteria Diagnosis dimodifikasi menjadi: 3 kriteria mayor berupa:
a. Riwayat atopi pada keluarga.
b. Dermatitis pada muka dan ekstensor.
c. Pruritus.
ditambah 3 kriteria minor berupa:
a. Xerosis/iktiosis/hiperliniaris palmaris, aksentuasi perifolikular.
b. Fisura di belakang telinga.
c. Skuama di scalp kronis.
Diagnosis Banding
a. Dermatitis seboroik (terutama pada bayi),
b. Dermatitis kontak,
c. Dermatitis numularis,
d. Skabies,
e. Iktiosis,
f. Psoriasis (terutama di daerah palmoplantar),
g. Sindrom Sezary,
h. Dermatitis herpetiformis.
Komplikasi
a. Infeksi sekunder
b. Perluasan penyakit (eritroderma)
Kriteria Rujukan
a. Dermatitis atopik luas, dan berat
b. Dermatitis atopik rekalsitran atau dependent steroid
c. Bila diperlukan skin prick test/tes uji tusuk
d. Bila gejala tidak membaik dengan pengobatan standar selama 4 minggu
e. Bila kelainan rekalsitran atau meluas sampai eritroderma
Sarana Prasarana
a. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan KOH.
b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan Gram.
Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam, dapat terkendali dengan pengobatan
pemeliharaan.
6. Diagram Alir Menyapa pasien dengan ramah Melakukan anamnesis Melakukan
pada pasien pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
bila diperlukan
Melakukan
Memberikan konseling penatalaksanaan sesuai Menegakkan diagnosis
dan edukasi dengan diagnosa berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
3.
4.