Anda di halaman 1dari 1

DERMATITIS ATOPIK

ETIOLOGI
Penyebab dermatitis atopik multifactorial, factor intrinstik perdosposisi KOMPLIKASI
DEFINISI genetic, kelainan fisiologi dan biokimia kulit, disfungsi imunologis, Pada bayi dan anak mengalami DA akan di
n
Dermatitis atopik adalah kondisi kulit jangka panjang (kronis), interaksi psikosomatik dan disregulasi/ketidakseimbangan system sertai dengan alergi lain di kemudian hari
Kondisi ini umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Biasanya, otonom,factor ekstrinsik bersifat iritan dan kontaktan, alergen hirup, mudah mengalami infeksi virus maupun bakteri
dermatitis atopik pertama kali muncul antara usia 3 dan 6 bulan.  makanan, mikroorganisme, perubahan temperature, trauma dan juga (impetigo, folikulitis, abses, vaksinia dan
bisa karena factor piskologis dan psikosomatis makanan menyebabkan herpes) dan juga terkadang terjadi peningkatan
alergi, alegren hirup yang didapat lewat kontak tungau debu rumah, jumlah koloni stayphylococcus aureus.
MANIFESTASI KLINIS
Dermatitis Atopik : Bisa terjadi pada bayi yang disebut eksim bulu binatag ada di rumah, jamur atau ragweed, infeksi kulit
susu. Timbul disekitar pipi dan bibir. Sedang pada anak dapat
dijumpai didaerah lipatan siku dan Penyakit ini umumnya muncul PENATALAKSANAAN
pada daerah lipatan, seperti lipatan siku dan lutut pada 1. Farmakologi
ekstremitas, Gejala penyakit dermatitis atopik yang paling khas Sabun lunak tanpa pewangi pH 7.0, krim pelembab kulit, krim kortikosteroid mengatasi peradangan,antihistamin
adalah rasa gatal yang sangat berat (sepanjang hari, terutama pada mengurangi rasa gatal, antibiotic sekunder mengatasi infeksi sekunder yang luas.
malam hari) dan adanya reaktivitas dari kulit pasien. 2. Non farmakologi
Mengedukasi orang tua tentang perawatan anak bayi DA, menghindari factor alergi seperti makanan menyebabkan DA,
menganti popok bayi agar tetap terjaga kebersihannya, perawatan kulit hidrasi mandi di berikan sawar hidrofibik untuk
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium mecegah evaporasi mandi selama 15-20 menit 2 kali sehari tidak menggunakan air panas dan oil karena mempengaruhi
b. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, panetrasi air.pada pasien kronik di berikan 3-4 kali dengan water-in-oil moisturizers sediaan latic acid.
protein total, albumin, globulin
c. Urin : pemerikasaan histopatologi DIAGNOSA KEPERAWATAN PEMERIKSAAN FISIK PENGKAJIAN
d. Penunjang : pemeriksaan histopatolog a. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d a. Keadaan umum a. Identitas klien
b. TTV b. Riwayat Kesehatan sekarang
faktor mekanis d.d kerusakan jaringan
c. Head To Toe c. Riwayat Kesehatan masa lalu
PATIFISIOLOGI dan/atas lapisan kulit. d. Riwayat tumbuh kembang
Merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan resitif, disertai gatal b. Gangguan rasa nyaman b.d gejala e. Pola kegiatan sehari-hari
yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering penyakit d.d merasa gatal SLKI
berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat c. Risiko infeksi b.d ketidakadekuatan 1. Integritas kulit dan jaringan SIKI
atopi pada keluarga penderita (D.A,rhinitis,alergik,atauasma bronkial). 2. Status kenyamanaan 1. Perawatan integritas kulit
pertahanan tubuh primer: kerusakan
kelainan kulit berupa papul gatal yang kemudian mengalami ekskoriasi  3. Tingkat infkesi 2. Edukasi kesehatan
integritas kulit.
dan likenifikasi, distribusinya dilipatan(fleksural). Dengan indikasi dan 3. Pencegahan infeksi
gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan pecah-pecah.Seringkali
muncul di lipatan siku atau belakang lutut. Dermatitis biasanya muncul
saat alergi dan seringkali muncul pada keluarga, yang salah satu anggota
keluarga memiliki asma. Biasanya dimulai sejak bayi dan mungkin bisa Daftar pustaka
bertambah atau berkurang tingkat keparahannya selama masa kecil dan
1. Simpons E.L., & Hanifi J.M., 2017. Atopic dermatitis. Peridoc synopsis. J Am Acad Dermatol. 53 (1); 115-28
dewasa.
2. Anonim, 2018. Faktor-Faktor Penyebab Dermatitis Atopik, Thesis Universitas Sumatera Utara.
3. Hanifati, S & Menaldi, S, 2016. Dermatitis Atopik Anak: Essentials Medicine, Jakarta: Media Aesculapius
4. Radityanto, Agus, 2018. Prevalensi dan Karakteristik Gambaran Klinis Dernatitis Atopik Usia 0-12 Tahun.
Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
5. Sidabutar. S. et al., 2016. Sensitisasi Alergen Makanan dan Hirupan pada Anak Dermatitis Atopik Setelah
Mencapai Usia 2 Tahun. Sari Pedriatri, 13(2), hlm.147– 151.

Anda mungkin juga menyukai