Mengenai bagian
wajah pada fase
bayi dan bagian
Di negara
fleksural ekstermitas
Peradangan kulit berkembang, 10-20%
pada fase anak,
berupa dermatitis terjadi pada anak dan
dewasa ditelpak
yang kronis residif, 60% diantaranya
tangan
disertai rasa gatal, menetap sampai
dewasa
DERMATITIS
ATOPI
Dipengaruhi berbagai
Penegakkan faktor:
diagnosis dan Diagnosis • Genetic
pengobatan ditegakkan • Sawar kulit
secara cepat dan dengan • Lingkungan
tepat. anamnesis dan • Berkaitan dengan
pemeriksaan fisik. penyakit atopi lainya
TINJAUAN PUSTAKA
Peradangan kulit berupa dermatitis
yang kronis residif, disertai rasa
gatal, dan mengenai bagian tubuh
tertentu terutama di wajah pada bayi
Dermatitis atopik kerap terjadi (fase infantil) dan bagian fleksural
pada bayi dan anak, sekitar 50% ekstermitas (pada fase anak)
menghilang pada saat remaja,
kadang dapat menetap, atau bahkan
baru mulai muncul pada saat
dewasa.
Epidemiologi Dermatitis Atopi
Penelitian di Hannover Jerman
menggunakan kriteria Hanifin
Rajka pada anak sekolah (5-9
tahun) ditemukan sebesar 10,5%
dari 4219 anak. Oleh karena itu
Lebih dari separuh pasien DA mulai
data prevalensi biasanya diperoleh
setelah usia 2 tahun.
pada usia sebelum sekolah.
1. Genetik
Bila salah satu orang tua memiliki riwayat DA, maka insiden DA menjadi dua
kali lipat pada anaknya dan menjadi tiga kali lipat bila riwayat DA pada kedua
orang tua. Ditemukan peran kromosom 5q31-33 yang mengandung sitokin IL-3,
IL-4, IL-13 dan GM-CSF yang diproduksi oleh sel Th2. Aktivitas transkripsi gen
IL-4 akan mempengaruhi predisposisi dari DA.
4. Aeroalergan
Faktor eksogen terutama alergi hidup seperti human dander, animal dander,
molds grasses, ragweed, dan pollen berperan penting terhadap peningkatan kadar
IgE. Agen microbial terutama S. Aureus mengadakan kolonisasi lebih dari 90%
pada lesi kulit dengan kerusakan barrier kulit. Pada DA dengan kadar IgE yang
tinggi juga merupakan faktor predisposisi infeksi kulit virus seperti herpes
simpleks, moluskum kontagiosum, HPV dan jamur superfisial trychophyton
rubrum dan spesies malasszia.
Manifestasi Klinis Dermatitis Atopi
DA secara subyektif lebih gatal. Rasa gatal dan garukan yang
terus menerus memicu kerusakan barier kulit, sehingga
memudahkan masuknya alergen dan iritan. Keadaan tersebut
menyebabkan dermatitis atopik sering berulang (kronik-residif).
Riwayat Perjalanan
Penyakit
Awalnya ± 2 bulan yang lalu, pasien Bintil mulai pecah dan mengeluarkan
mengatakan adanya timbul bintil berisi cairan bening, kemudian bekas bintil
air sebesar jarum pentul pada bagian tersebut mengering, dan timbul bintil-
kedua telapak tangan. bintil baru yang bertambah banyak.
Keadaan spesifik:
Kepala : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada kelainan
Thoraks : tidak ada kelainan
Abdomen : tidak ada kelainan
Genitalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas : lihat status dermatologikus
Status Dermatologikus
25
Pemeriksaan syaraf tepi
26
Pemeriksaan Penunjang
27
Diagnosis Banding
1. Dermatitis Atopik
2. Pomfoliks
3. Dermatitis kontak iritan
28
Diagnosis kerja
Dermatitis Atopi
Tatalaksana
Non-medikamentosa:
“
• Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit dermatitis atopik bersifat kronik dan
berulang sehingga perlu diberi pengertian kepada keluarga untuk menghindari faktor
risiko dan bahan-bahan yang bersifat iritan termasuk pakaian seperti wol, debu
rumah.
• Menjaga kelembaban dari kulit.
• Menjaga kebersihan dan pemilihan bahan pakaian yang tebal dan ketat.
• Menjelaskan kepada keluargapasien cara menggunakan obat oles yang benar yaitu
tipis dan merata pada daerah yang terdapat lesi
• Menjelaskan kepada keluarga pasien untuk tidak mengaruk tempat lesi.
• Edukasi tentang memakai sabun dengan pH netral dan mengandung pelembap agar
kulit tidak kering.
• Menjelaskan kepada keluarga pasien pemakaian pelembab teratur selama 2 hari
sekali segera setelah mandi walaupun tidak ada gejala DA.
“
Tatalaksana
Medikamentosa:
• Kortikosteroid topikal :
bethametasone dipropionat 0.05% krim 14 gram dioleskan pada bagian
yang terdapat lesi 2 kali sehari diberikan selama 2 minggu.
• Antihistamin:
Dosis cetirizine 10 mg tablet, diminum 1kali sebelum tidur.
• Pelembab:
urea 10%, dipakai teratur 2x sehari.
Prognosis
“
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad comestica : dubia ad bonam
ANALISA KASUS
33
Peradangan kulit berupa dermatitis yang
kronis residif, disertai rasa gatal, dan
mengenai bagian tubuh tertentu terutama
di wajah pada bayi (fase infantil) dan
bagian fleksural ekstermitas (pada fase
anak)
34
Anamnesis
± 2 tahun yang
Pasien laki-laki, Bintil disertai
Bintil mulai lalu, pasien
62 tahun datang rasa gatal yang Riwayat
pecah dan juga
dengan mengeluarkan dirasakan keluarga dengan
mengeluhkan
timbulnya bintil cairan bening, terutama saat keluhan gatal –
keluhan yang
berisi air malam hari gatal pada kulit
kemudian bekas sama dan
sebesar jarum dan saat (+)
bintil tersebut sering kambuh
pentul pada berkeringat.
mengering. dan membaik
kedua telapak
setelah diberi
tangan.
obat dari dokter
Berdasarkan teori:
• Dermatitis atopik dapat mengenai muncul pada saat dewasa
• Predileksi mirip fase anak, dapat meluas mengenai kedua telapak tangan, jari,
pergelangan tangan, bibir, leher bagian anterior, kulit kepala, dan puting susu.
• Lesi bersifat kronis berupa plak hiperpigmentasi, hiperkeratosis, likenifikasi, erosi
dan skuama.
• Rasa gatal lebih hebat pada saat beristirahat, udara panas, berkeringat.
35
Diagnosis Banding Ditinjau Dari Epidemiologi
Kejadian dermatitis
Terjadi semua golongan
atopik kerap terjadi
Insidenya bisa terjadi
pada bayi, anak dan umur, ras ,dan jenis
pada semua usia,
dewasa, sekitar 50%
umumnya sebelum usia 40 kelamin. Paling banyak
DA Fase Infantil 2
tahun jarang pada usia
bulan-2 tahun, Fase berhubungan dengan
dibawah 10 tahun.
anak 2 bulan -10 tahun,
pekerjaan.
fase remaja-dewasa.
39
Penegakkan diagnosis dermatitis atopi berdasarkan kriteria
Harifin-Rakja:
Berdasarkan teori, jika didapatkan 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor, maka
diagnosis DA bisa ditegakkan. Pada kasus telah didapatkan kriteria sesuai
teori, sehingga diagnosis Dermatitis Atopi pada kasus ini dapat ditegakkan 40
Untuk menilai derajat sakit dapat menggunakan score for
atopic dermatitis (SCORAD):
Keterangan:
A : Penilaiaan luas penyakit
B : Penilaiaan intensitas
C : Penilaiaan subjektif
Penilaiaan:
• Dermatitis atopik ringan (skor
SCORAD <15)
• Dermatitis atopik sedang (skor
SCORAD antara 15-40)
• Dermatitis atopik berat (skor
SCORAD >40)
41
A = 1 (manus dextra) + 1 (manus sinistra) = 2
Kriteria Intensitas
Eritema
Papul 1
B=4 Krusta 0
Ekskoriasi 1
Likenifikasi 1
Xerosis 1
C = 14
43
Tatalaksana
Untuk menghitung jumlah kortikosteroid topikal yang diresepkan, sebaiknya
menggunakan ukuran “fingertip unit” yang dibuat oleh Long dan Finley. Satu
“fingertip unit” setara dengan 0,5 gram krim atau salep
Pada laki-laki satu FTU setara dengan 0,5 gram, sedangkan pada perempuan setara
dengan 0,4 gram. Bayi dan anak kira-kira 1/4 atau 1/3 nya.
Pada pasien ini, didapatkan 14 gram selama 2 minggu dari perhitungan FTU.
Perhitungan ini didapatkan dari total seluruh lesi, kedua telapak tangan 1 FTU. Jadi total 1
FTU x 0,5 gram x 2 x 14 hari = 14 gram yang diberikan selama 2 minggu.
44
Tatalaksana
45
• SIMPULAN
• Pada kasus memiliki tiga diagnosis banding yaitu dermatitis atopik, pomfoliks
,dan dermatitis kontak iritan. Diagnosis DA ditegakkan dari anamnesis
pemeriksaan fisik dan status epidermiologikus dan dipastikan dari kriteria Hanifin
dan Rajka minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor. Pada pasien ini untuk
terdapat 5 kriteria mayor didapatkan adanya keluhan pruritus, riwayat xerosis,
riwayat asma, riwayat flexural dermatitis dan ada dermatitis flexural. Untuk
kriteria minor didapatkan 5 yaitu :Xerosis,, Gatal bila berkeringat, alergi
makanan, dermatitis kaki dan tangan, timbul bila dipengaruhi cuaca dan
lingkungan.
• Tatalaksana dermatitis atopik berupa non medikmentosa (edukasi) dan
medikamentosa yaitu Bethametasone dipropionat 0.05% krim 14 gram dioleskan
pada bagian yang terdapat lesi 2 kali sehari diberikan selama 2 minggu,
Cetirizine tab 10 mg 1 x sehari sebelum tidur, Pelembab: krim urea 10%,
Pelembab dipakai teratur 2x sehari segera setelah mandi.
• 4