Anda di halaman 1dari 35

CASE BASED DISCUSSION

ACNE VULGARIS
DERAJAT RINGAN
GHULAM GILMANI
012085663 PEMBIMBING:
D R . H E S T I W K A R YA D I N I , S P. K K
DERMATITIS
Dermatitis : Peradangan kulit (epidermis dan dermis)
Faktor eksogen dan endogen
Efloresensi polimorfik
Gatal
Cenderung kronik dan Residif

FKUI 2019
DERMATITIS NUMULARIS

Dermatitis Numularis : Lesi berbentuk koin atau agak lonjong


Berbatas tegas
Efloresensi papulovesikel, dasar eritem
Mudah pecah  oozing

FKUI 2019
EPIDEMIOLOGI
Pria > wanita
Usia puncak : 55-65 tahun, wanita 15-25 tahun.
Sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin

PERDOSKI PPK 2017, FKUI 2019


Xerosis atau
kekeringan
pada kulit

Trauma lokal,
fisik, kimia

Etiopatogensi
s
Bakteri
Insufisiensi
vena dan Staphylococcus
varises dan
mikrokokus

Stres
emosional/
psikologis

FKUI 2019, Hardin CA, Love LW, Farci F. Nummular Dermatitis 2020.
GAMBARAN KLINIS

Plak eritematosa, batas tegas, bentuk koin

Papul dan papulovesikel berkonfluens

Lesi meluas, diameter 1-3 cm

Vesikel pecah dan eksudasi

Krusta kekuningan
1-2 minggu lesi kronik : skuama dan likenifikasi

Lesi dapat satu atau multipel dan tersebar

Bilateral atau simetris

Predileksi : ekstensor ekstremitas

• Tungkai bawah , lengan, termasuk punggung tangan.

Sularsito, S. A., Djuanda, S. Dermatitis Numularis. Dalam : Adhi Juanda. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2019 : 185-187.
GAMBARAN KLINIS
DIAGNOSIS

– Diagnosis berdasarkan gambaran klinis

Diagnosis Banding

Dermatitis atopi Dermatitis kontak Neurodermatitis Dermatofitosiss

PERDOSKI PPK 2017, FKUI 2019


DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis
Kontak Alergi
Neurodermatitis

Dermatitis Atopi Tinea Corporis


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes laboratorium
Untuk mengidentifikasi kasus kronis yang tidak kunjung sembuh dan mengenyampingkan dermatitis kontak
sebagai diagnosis banding. Pada dermatitis numularis IgE cenderung normal.
2. Kultur dan uji resistensi sekret
Untuk melihat mikroorganisme penyebab dan penyerta.
3. Biopsi
Untuk melihat perubahan histopatologis sehingga dapat menentukan tahapan (akut atau kronis) dari
penyakit dermatitis numularis.

Sularsito, S. A., Djuanda, S. Dermatitis Numularis. Dalam : Adhi Juanda. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2019 : 185-187.
TATALAKSANA

Anti-inflamasi : Lesi eksudatif :


Cari penyebab Kulit kering : beri ter, Kompres dengan Kortikosteroid
atau faktor yang pelembap dengan glukokortikoid, larutan sistemik: untuk
memprovokasi ter bath takrolimus, permanganas infeksi berat
pimekrolimus. kalikus 1:10.000
PROGNOSIS
Perjalanan klinis umumnya berlangsung kronis. Penyakit ini sering mengalami rekurensi dan
umumnya timbul pada lokasi yang sama atau dekat dengan lokasi sebelumnya.
Pada sebuah penelitian , 22% sembuh, 25% pernah sembuh untuk beberapa minggu, 53% tak pernah bebas dari
lesi.

PERDOSKI PPK 2017, FKUI 2019


DERMATITIS SEBOROIK
Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kelenjar
sebasea, skalp, wajah dan badan.
Dermatitis biasanya berhubungan dengan jamur Mallasezia furfur (dulu dikenal sebagai Pityrosporum
ovale), aktivitas glandula sebasea dan gangguan imunologis

Epidemiologi :
3-5% pada populasi umum
36% pasien HIV
Umumnya diawali sejak usia pubertas dan memuncak pada umur 40 tahun, lesi ditemui pada kelompok
remaja, dengan ketombe sebagai bentuk paling sering.
ETIOPATOGENESIS
Patogenesis DS masih belum diketahui dengan pasti, namun berhubungan erat dengan jamur Malassezia,
kelainan imunologis, aktivitas kelenjar sebasea dan kerentanan pasien.
Jumlah sebum yang diproduksi bukan faktor utama pada kejadian DS. Permukaan kulit pasien DS kaya akan
lipid trigliserida dan kolesterol, namun rendah asam lemak dan skualen.
GAMBARAN KLINIS

1. Anamnesis
- Pada bayi biasanya terjadi pada 3 bulan pertama kehidupan. Sering disebut cradle cap. Keluhan utama biasanya
berupa sisik kekuningan yang berminyak dan umumnya tidak gatal.
- Pada anak dan dewasa, biasanya yang menjadi keluhan utama adalah kemerahan dan sisik di kulit kepala, lipatan
nasolabial, alis mata, area post aurikula, dahi dan dada. Lesi lebih jarang ditemukan di area umbilikus, interskapula,
perineum dan anogenital. Area kulit yang kemerahan biasanya gatal. Pasien juga dapat mengeluhkan ketombe
(Pitiriasis sika). Keluhan dapat memburuk jika terdapat stressor atau cuaca dingin.
- Pada bayi umumnya bersifat swasirna sementara cenderung menjadi kronis pada dewasa.
2. Pemeriksaan Fisik
- Pada bayi, dapat ditemukan skuama kekuningan atau putih yang berminyak dan tidak gatal. Skuama biasanya
terbatas pada batas kulit kepala (skalp) dan dapat pula ditemukan di belakang telinga dan area alis mata. Lesi lebih
jarang ditemukan di lipatan fleksura, area popok dan wajah.
- Pada anak dan dewasa dapat bervariasi mulai dari:
 Ketombe dengan skuama halus atau difus, tebal dan menempel pada kulit kepala
 Lesi eksematoid berupa plak eritematosa superfisial dengan skuama terutama di kulit kepala, wajah dan tubuh
 Di dada dapat pula menunjukkan lesi petaloid atau pitiriasiformis.
- Apabila terdapat di kelopak mata, dapat disertai dengan blefaritis.
- Dapat meluas hingga menjadi eritroderma.
DIAGNOSIS BANDING
1. Pada bayi : dermatitis atopik, skabies, psoriasis
2. Pada anak dan dewasa : psoriasis, dermatitis atopik, dermatitis kontak, impetigo, tinea
3. Di lipatan: dermatitis intertriginosa, kandidosis kutis.
TATA LAKSANA
Shampoo : yang mengandung selenium sulfida, zinc pirithione, ketokonazole
Krim imidazole  mengurangi pertumbuhan jamur
Krim yang mengandung asam salisilat atau sulfur, untuk melunakkan skuama
Terapi simptomatik dengan kortikosteroid topikal potensi sedang, desonide atau bethametasone
EDUKASI

1. Menghindari faktor pemicu/pencetus misalnya :


- Penggunaan pendingin ruangan (air conditioner) atau udara dengan kelembapan rendah di lingkungan kerja
- Hindari garukan yang dapat menyebabkan lesi iritasi
- Hindari bahan-bahan yang dapat menimbulkan iritasi
- Mengkonsumsi makanan rendah lemak
- Tetap menjaga higiene kulit
1. Mencari faktor-faktor predisposisi yang diduga sebagai penyebab
2. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perjalanan penyakit (tujuan pengobatan, hasil pengobatan yang
diharapkan, lama terapi, cara penggunaan obat, dan efek samping obat yang mungkin terjadi)
3. Edukasi mengenai pentingnya perawatan kulit dan menghindari pengobatan diluar yang diresepkan
PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
LAPORAN KASUS
Identifikasi Pasien
Nama : Ny. AS
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Semarang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Anamnesis
Autoanamnesis tanggal 29 Desember 2020 pukul 16.00 WIB
Keluhan Utama
Gatal pada kedua kaki dan kepala
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien Perempuan 58 tahun dengan keluhan gatal-gatal pada kedua kaki dan kepala. Keluhan gatal pada kaki sudah
dirasakan sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu. Pada awal keluhan hanya berupa beberapa bulatan kecil, tetapi
makin lama dibiarkan pecah dan makin meluar membentuk bercak-bercak kemerahan. pasien sudah memeriksakan
keluhan tersebut berkali-kali tetapi masih sering kambuh. Keluhan tersebut muncul pada saat perubahan cuaca yang
panas maupun terlalu dingin, kulitnya akan semakin kering dan muncul gatal-gatal. Jika terkena sabun mandi keluhan
semakin bertambah dan kemerahan kemudian mengelupas. Pasien seringkali menggaruk-garuk lesi sehingga kadang
sampai lecet dan sedikit berdarah. Keluhan tersebut dirasakan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari dan kadang
hingga sulit tidur. Pasien tidak memiliki riwayat asma, rhinitis alergi, diabetes melitus, trauma maupun kontak dengan
bahan-bahan tertentu. Keluhan gatal pada kepala sudah dirasakan kurang lebih 2 tahun, awalnya pasien sering
mengakalinya dengan menggonta-ganti sampoo tetapi keluhan tidak berkurang. Keluhan tersebut muncul jika pada
saat cuaca panas dan berkeringat. Kebiasaan pasien selalu mandi 2x sehari, kadang memakai sampo 1x dalam 2-3
hari. Selain itu pasien juga mengeluhkan bahwa rambutnya mudah dan banyak rontok.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa : keluhan gatal di kedua kaki sudah 10 tahun dan di kepala 2 tahun

 Riwayat alergi makanan dan obat : tidak ada

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


 Riwayat keluhan serupa : tidak ada
 Riwayat alergi : tidak ada
 Riwayat asma : tidak ada
 Riwayat rhinitis alergi : tidak ada

Riwayat Kebiasaan
Penderita biasa mandi 2x sehari dengan air PDAM dan berganti pakaian 2x sehari dengan bahan
pakaian dari katun atau bahan daster berganti pakaian dalam 2x sehari.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pekerjaan : berjualan (warung) dirumah

Kesan ekonomi : cukup


Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

Vital Signs
1. TD : 125/80
2. Nadi : 80x/m
3. Suhu : 36,7 derajat celcius
4. Respiration Rate : 20x/m
Status Generalis
• Kepala : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Telinga : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Hidung : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Thorak : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Genital : Tidak dilakukan pemeriksaan
STATUS DERMATOLOGIKUS

Lokasi : kaki kanan


UKK : terdapat plak eritematosa berbentuk seperti uang logam
(koin), multipel dan berbatas tegas yang terdiri atas papul berkonfluens
disertai skuama dan likenifikasi.
Lokasi : kaki kiri
UKK : terdapat plak eritematosa berbentuk seperti uang logam
(koin), multipel dan berbatas tegas yang terdiri atas papul berkonfluens
disertai skuama dan likenifikasi.
Distribusi: lokalisata
Konfigurasi : numular
Palpasi : sedikit hangat, teraba kasar
Lokasi : kepala
UKK : terdapat skuama kuning berminyak dan ketombe pada seluruh
kulit kepala
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis numularis
2. Dermatitis kontak alergi
3. Tinea korporis
1. Dermatitis seboroik
2. Dermatitis kontak iritan
3. Dermatitis Atopik

DIAGNOSA KERJA
Dermatitis numularis, dermatitis seboroik
PEMERIKSAAN PENUNJANG & PENATALAKSANAAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
R/ Betamethasone Cr. tube No. I
Usulan
Dermatitis Numularis : Prick test dan Gentamycin Cr. tube No. I
KOH 10%
Dermatitis Seboroik : Patch test, prick
Sue (dioleskan pada kaki)
test
R/ Betamethasone Cr. tube No. I
PENATALAKSANAAN
 R/ Cetirizine tab 10 mg No. VII Dosonide lotio No. I
S 1. dd tab I
Sue (dioleskan pada kepala)
PROGNOSIS
Quo et vitam : ad bonam
Quo et fungsionam : ad bonam.
Quo et sanationam : ad bonam
Quo et cosmetican : dubia ad bonam.
EDUKASI
ASPEK KLINIS
 Minum obat secara teratur
 Kontrol 7 hari lagi
 Jaga kebersihan diri dan lingkungan
 Jangan menggaruk terlalu keras dan sering
 Menghindari faktor pencetus

ASPEK ISLAMI
Bersabar, karena suatu penyakit datangnya dari Allah untuk itu rajin berdo’a agar diberikan kesembuhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai