Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

Dermatitis Seboroik
Muhammad Rayhan 1102013183

Pembimbing Dr. dr. Nenden sobarna, Sp.KK FINSDV


01

Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Medikamentosa

Nama Mrs. DA

Usia 34 tahun

Jenis kelamin Perempuan

Alamat Jl. Cempaka Putih no 1

Pekerjaan Karyawan

Tgl pemeriksaan 3 Juli 2021


ANAMNESIS
Keluhan Utama Medikamentosa

Bruntus, bersisik gatal di bagian kepala.

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke Poli kulit RS Yarsi dengan keluhan kulit bruntus yang
bersisik dan gatal di bagian kepala sejak 2 tahun yang lalu. Kelainan ini kambuh-kambuhan, dan kelainan
juga timbul di muka
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mempunyai riwayat penyakit kolesterol yang tinggi

Riwayat Pengobatan

Pasien mempunyai riwayat menggunakan obat antibiotik

Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien pernah memiliki keluhan yang sama


PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Status Generalis
Baik, composmentis, gizi baik
Kepala : normochepalic, rambut berwarna hitam
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : normal, septum ditengah, deviasi(-)
Telinga: normal, secret (-/-)
Mulut : sianosis(-), bibir kering (-)
Leher: tidak ada pembesaran kgb, trakea ditengah
Tanda-tanda Vital Thorax & abdomen =DBN
Ekstremitas : akral hangat, edema pretibial (-/-/-/-),
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg sianosis(-/-/-/-)
2) Nadi : 80x/menit
3) Suhu : 36,5
4) Perrnafasan : 22x/menit
STATUS DERMATOLOGI

Pada regio capitis parietal dextra tampak eritema numular


dengan skuama kekuningan, dan batas tegas
RESUME

Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke Poli kulit RS


Yarsi dengan keluhan kulit bruntus yang bersisik dan gatal di
bagian kepala sejak 2 tahun yang lalu. Kelainan ini kambuh-
kambuhan, dan kelainan juga timbul di muka

Pasien sudah mengobatinya dengan menggunakan antibiotik,


namun penyakit kambuh lagi.. Pada pemeriksaan kulit Pada regio
capitis parietal dextra tampak eritema numular dengan skuama
kekuningan, dan batas tegas
Dermatitis Seboroik Dermatitis kontak iritan

DIAGNOSIS BANDING

Psoariasis Tinea Capitis


RENCANA PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Histopatalogi
DIAGNOSIS KERJA

Dermatitis Seboroik
RENCANA TERAPI
Medikamentosa

Non Medikamentosa Medikamentosa

- Non Medikamentosa
Menghindari faktor yang - Cetrizine tab 1x10mg/hari
memperberat, membuat stres - Metilprednisolon 2x4 mg/hari
dan emosi. - Betametasone+Ketokonazole+
- Mengindari garukan yang Asam salsilat 2%
akan memperparah penyakit - Krim urea 10% 40 gram 2x
- Menjaga kebersihan kulit sehari sesudah mandi
agar tidak terjadi infeksi
PROGNOSIS

Ad sanationam Ad functionam
Dubia ad bonam Dubia ad bonam

Ad vitam
Bonam
02
Tinjauan Pustaka
DEFINISI

Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit papuloskuamosa dengan


predileksi di daerah kelenjar sebasea, skalp, wajah dan dada bagian atas.
Penyakit ini dapat timbul pada bayi maupun dewasa dan seringkali
dihubungkan dengan peningkatan produksi sebum (sebasea atau
seborrhea). Dermatitis ini dikaitkan dengan Malassezia spp. dan
gangguan imunologis dengan penyebaran lesi dimulai dari derajat ringan,
misalnya ketombe sampai bentuk eritoderma, pengelupasan, peradangan,
dan pruritus.
EPIDEMIOLOGI
Medikamentosa
• Prevalensi dermatitis seboroik secara umum berkisar 3-
5%. Penyakit ini lebih sering diderita laki-laki daripada
perempuan. Umumnya diawali sejak usia pubertas dan
memuncak pada umur 40 tahun. Ketombe sebagai bentuk
yang lebih sering dijumpai pada kelompok remaja.
Dermatitis seboroik sering ditemukan pada pasien
HIV/AIDS, transplantasi organ malignansi, pankreatitis
alkoholik kronik, hepatitis C dan parkinson. Dermatitis
seboroik ditemukan pada 36% pasien dengan infeksi HIV,
serta sering dijumpai pada pasien dengan gangguan
paralisis saraf
ETIOLOGI
Medikamentosa
Faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit antara lain :

• umur (orang dewasa)


• jenis kelamin lebih sering pada laki-laki
• makanan (konsumsi lemak dan minum alkohol)
• obat-obatan
• iklim (musim dingin)
• kondisi fisik dan psikis (status imun, stres emosional), dan
lingkungan yang menyebabkan kulit menjadi lembab
PATOFISIOLOGI
• Faktor-faktor Produksi sebum Ptyrosporum
pencetus meningkat ovale meningkat

Proses
peradangan kronis Mengaktivasi sel
Terjadi Dermatitis limfosi T dan sel
terjadi pada area
seboroik langerhans
seboroik
MANIFESTASI KLINIS

• Gejala yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama yang halus, dimulai
dengan bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama
yang halus dan kasar, kelainan tersebut disebut pitiriasis sika (ketombe).

• Pada tahap lanjut didapatkan warna kemerahan perifolikular menjadi plak


eritematosa berkonfluensi, dapat menjadi plak sepanjang batas rambut frontal

• Pada fase kronis dapat dijumpai kerontokan rambut dan lesi pada daerah
retroaurikular. Pada liang telinga lesi berupa otitis ekstema dan kelopak mata sebagai
blefaritis. Pada tubuh dapat dijumpai pitiriasiform (mirip pitiriais rosea) atau anular.
DIAGNOSIS
Medikamentosa
ANAMNESIS
- Gejala klinis yang khas

PEMERIKSAAN FISIK
- Melakukan inspeksi untuk melihat lokasi lesi, penampakan
lesi, dan berbagai macam faktor penyebab

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Histopatologi
DIAGNOSIS BANDING

Tergantung pada lokasi dan beratnya penyakit

Pada kepala: Ptyariasis sikam, Psoriasis vulgaris, Dermatitis


kontak

Pada daerah lipatan: Kandidiasis intertrigom, tinea cruris,


dermatitis alergika

Pada dermatitis seboroik infantil: Dermatitis atopi, psoriasis


pada bayi baru lahir
TATALAKSANA
Medikamentosa
Pengobatan sistemik

•Kortikosteroid
Kortikosteroid digunakan pada bentuk yang berat, dosis prednisone 20-30 mg sehari. Jika tela
ada perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan.

•Antijamur
Bila pada sediaan langsung terdapat Pityrosporum ovale yang banyak dapat diberikan
ketokonazol, dosisnya 200 mg per hari.

•Isotretinoin
Obat ini berguna meskipun tidak secara resmi disetujui untuk pengobatan dermatitis seboroik.
Dosis rendah 0,05-0,1 mg/kg berat badan setiap hari selama beberapa bulan.
TATALAKSANA
Pengobatan topikal

Anti jamur
Pengobatan antifungal seperti imidazole dapat memberikan hasil yang baik.
Biasanya digunakan ketokonazole 2 % dalam bentuk shampo dan krim.

Kortikosteroid,
Misalnya krim hidrokortison 1% untuk dermatitis seboroik pada bayi dan pada daerah
wajah. Pada kasus dengan inflamasi yang berat dapat dipakai kortikosteroid yang lebih kuat,
misalnya betametason valerat, asal tidak dipakai terlalu lama karena efek sampingnya.

Metronidazole
Metronidazole topikal dapat berguna sebagai pengobatan alternatif untuk dermatitis
seboroik. Metronidazol telah berhasil digunakan pada pasien dengan rosasea.
KOMPLIKASI

Dermatitis seboroik biasanya tidak menimbulkan komplikasi


serius. Namun infeksi bakteri pada area lipatan dan kelopak mata
mungkin saja terjadi.Di samping itu, dermatitis seboroik yang
muncul di kulit bokong bayi rentan terkena infeksi jamur Candida.
PROGNOSIS

• Prognosis umumnya baik. Biasanya, penyakit ini berlangsung selama


bertahun-tahun untuk beberapa dekade dengan periode peningkatan pada
musim panas dan periode eksaserbasi di musim dingin. Lesi menyebar luas
dapat terjadi sebagai akibat dari pengobatan topikal yang tidak benar atau
paparan sinar matahari

• Sedangkan dermatitis seboroik pada bayi biasanya berkepanjangan dari


minggu ke bulan. Bayi dengan dermatitis seboroik memiliki resiko lebih besar
untuk terkena pnenyakit yang sama pada saat dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

Kang S, dkk. 2018. Fitzpatrick’s Dermatology, 9 th Edition. Mc Graw Gill


education

Wolff, K., Goldsmith, L., Katz, S., Gilchrest, B., Paller, AS., & Leffell, D.
(2011). Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th Edition.
McGraw-Hill.

Adhi, Djuanda,2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai