Dermatitis Seboroik
Muhammad Rayhan 1102013183
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Medikamentosa
Nama Mrs. DA
Usia 34 tahun
Pekerjaan Karyawan
Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke Poli kulit RS Yarsi dengan keluhan kulit bruntus yang
bersisik dan gatal di bagian kepala sejak 2 tahun yang lalu. Kelainan ini kambuh-kambuhan, dan kelainan
juga timbul di muka
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mempunyai riwayat penyakit kolesterol yang tinggi
Riwayat Pengobatan
Keadaan Umum
Status Generalis
Baik, composmentis, gizi baik
Kepala : normochepalic, rambut berwarna hitam
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : normal, septum ditengah, deviasi(-)
Telinga: normal, secret (-/-)
Mulut : sianosis(-), bibir kering (-)
Leher: tidak ada pembesaran kgb, trakea ditengah
Tanda-tanda Vital Thorax & abdomen =DBN
Ekstremitas : akral hangat, edema pretibial (-/-/-/-),
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg sianosis(-/-/-/-)
2) Nadi : 80x/menit
3) Suhu : 36,5
4) Perrnafasan : 22x/menit
STATUS DERMATOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
Pemeriksaan Histopatalogi
DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Seboroik
RENCANA TERAPI
Medikamentosa
- Non Medikamentosa
Menghindari faktor yang - Cetrizine tab 1x10mg/hari
memperberat, membuat stres - Metilprednisolon 2x4 mg/hari
dan emosi. - Betametasone+Ketokonazole+
- Mengindari garukan yang Asam salsilat 2%
akan memperparah penyakit - Krim urea 10% 40 gram 2x
- Menjaga kebersihan kulit sehari sesudah mandi
agar tidak terjadi infeksi
PROGNOSIS
Ad sanationam Ad functionam
Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad vitam
Bonam
02
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Proses
peradangan kronis Mengaktivasi sel
Terjadi Dermatitis limfosi T dan sel
terjadi pada area
seboroik langerhans
seboroik
MANIFESTASI KLINIS
• Gejala yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama yang halus, dimulai
dengan bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama
yang halus dan kasar, kelainan tersebut disebut pitiriasis sika (ketombe).
• Pada fase kronis dapat dijumpai kerontokan rambut dan lesi pada daerah
retroaurikular. Pada liang telinga lesi berupa otitis ekstema dan kelopak mata sebagai
blefaritis. Pada tubuh dapat dijumpai pitiriasiform (mirip pitiriais rosea) atau anular.
DIAGNOSIS
Medikamentosa
ANAMNESIS
- Gejala klinis yang khas
PEMERIKSAAN FISIK
- Melakukan inspeksi untuk melihat lokasi lesi, penampakan
lesi, dan berbagai macam faktor penyebab
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Histopatologi
DIAGNOSIS BANDING
•Kortikosteroid
Kortikosteroid digunakan pada bentuk yang berat, dosis prednisone 20-30 mg sehari. Jika tela
ada perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan.
•Antijamur
Bila pada sediaan langsung terdapat Pityrosporum ovale yang banyak dapat diberikan
ketokonazol, dosisnya 200 mg per hari.
•Isotretinoin
Obat ini berguna meskipun tidak secara resmi disetujui untuk pengobatan dermatitis seboroik.
Dosis rendah 0,05-0,1 mg/kg berat badan setiap hari selama beberapa bulan.
TATALAKSANA
Pengobatan topikal
Anti jamur
Pengobatan antifungal seperti imidazole dapat memberikan hasil yang baik.
Biasanya digunakan ketokonazole 2 % dalam bentuk shampo dan krim.
Kortikosteroid,
Misalnya krim hidrokortison 1% untuk dermatitis seboroik pada bayi dan pada daerah
wajah. Pada kasus dengan inflamasi yang berat dapat dipakai kortikosteroid yang lebih kuat,
misalnya betametason valerat, asal tidak dipakai terlalu lama karena efek sampingnya.
Metronidazole
Metronidazole topikal dapat berguna sebagai pengobatan alternatif untuk dermatitis
seboroik. Metronidazol telah berhasil digunakan pada pasien dengan rosasea.
KOMPLIKASI
Wolff, K., Goldsmith, L., Katz, S., Gilchrest, B., Paller, AS., & Leffell, D.
(2011). Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th Edition.
McGraw-Hill.
Adhi, Djuanda,2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta.
TERIMA KASIH