DIPUSKESMAS GENUK
Disusun Oleh :
Oktavia Rahma Damawanti
012095977
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
i
MANAJEMEN PELAKSANAAN SISTEM KBK
(KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN)
DI PUSKESMAS GENUK SEMARANG
PERIODE 28 Oktober – 17 November 2018
disusun oleh:
Oktavia Rahma Damawanti
012095977
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Genuk Semarang
Semarang, November 2018
Disahkan Oleh:
Mengetahui,
PRAKATA
ii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kasus mengenai manajemen pelaksanaan sistem kbk (kapitasi berbasis
komitmen pelayanan) di puskesmas Genuk semarang.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka
Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari
kepada :
Masyarakat FK UNISSULA
dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami
sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
iii
Semarang, November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
3.1.1 Data Jumlah Peserta BPJS di Puskesmas Genuk tahun 2018 ............... 11
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Jumlah Peserta BPJS Puskesmas Genuk tahun 2018 ................... 11
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1
pelayanan lebih lanjut secara tepat sesuai dengan standar pelayanan medik
(Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM, 2015)
Berdasarkan BPJS Kesehatan (2014), dapat disimpulkan bahwa
program JKN menitikberatkan pada prinsip managed care, dimana terdapat
empat pilar, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Prinsip ini
difokuskan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, seperti puskesmas,
klinik, dan praktek dokter yang menjadi gerbang utama peserta BPJS
Kesehatan dalam mengakses pelayanan kesehatan. FKTP sebagai pemberi
pelayanan kesehatan tingkat pertama sekaligus bertindak sebagai gatekeeper
harus mampu melaksanakan empat fungsi pokok pelayanan primer yang
meliputi kontak pertamapelayanan (first contact), pelayanan berkelanjutan
(continuity), pelayanan paripurna (comprehensiveness), dan
koordinasipelayanan (coordination).Untuk itu, kualitas FKTP harus
ditingkatkan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik
(BPJS Kesehatan, 2014).
2
ditunjang oleh sumber daya kesehatan yang bekerja di pelayanan primer,
kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen
pelayanan (Utami, 2016). BPJS Kesehatan selain mengembangkan sistem
pelayanan kesehatan juga mengembangkan sistem kendali mutu pelayanan
dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan melalui pembayaran Kapitasi
Berbasis Komitmen Pelayanan (KBK) (BPJS Kesehatan, 2016).
Kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan adalah penyesuaian
besaran tarif kapitasi berdasarkan hasil penilaian pencapaian indikator
pelayanan kesehatan perseorangan yang disepakati berupa komitmen
pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan. Dalam pelaksanaan pembayaran KBK, penilaian terhadap
FKTP dilihat berdasarkan pencapaian indikator yang meliputi; Angka
Kontak ≥ 150 per mil, Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik < 5%,
dan Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP ≥ 50%. Apabila
FKTP dapat memenuhi indikator tersebut, maka FKTP termasuk di dalam
zona aman dan jika melebihi terget indikator tersebut, maka FKTP termasuk
di dalam zona prestasi. Khusus bagi puskesmas, terdapat indikator tambahan
untuk mengetahui peneyelenggaraan kegiatan promotif preventif di
puskesmas, yaitu Rasio Kunjungan Rumah yang harus mencapai 8,33% per
bulan atau 100% per tahun (PB No. 3/2016).
Apabila dalam hal pemenuhan target indikator komitmen pelayanan
menyebabkan besaran tarif kapitasi lebih rendah dari standar tarif kapitasi
minimal yang telah ditetapkan oleh menteri, maka besaran kapitasi yang
dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal. Lalu sebaliknya, jika
dalam hal pemenuhan target indikator komitmen pelayanan menyebabkan
besaran tarif kapitasi tinggi dari standar tarif kapitasi maksimal yang telah
ditetapkan oleh Menteri, maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah
sebesar tarif kapitasi maksimal (PB No. 3/2016).
1.4 Manfaat
4
1.4.2.1 Menambah informasi mengenai bagaimana sistem KBK di
Puskesmas Genuk tahun 2018
1.4.2.2 Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan sistem KBK
di Puskesmas Genuk tahun 2018
1.4.2.3 Sebagai media untuk menambah pengetahuan tentang ilmu
kesehatan masyarakat.
5
BAB II
ANALISIS SITUASI DAN DASAR TEORI
ANALISIS SITUASI
6
b. Hambatan dalam Pencapaian Target
Puskesmas Genuk memiliki tantangan dalam pencapaian target
indikator angka kontak. Tantangan tersebut adalah persepsi masyarakat
mengenai pelayanan kesehatan. Masyarakat datang ke pelayanan
kesehatan ketika sudah merasakan sakit. Seharusnya, puskesmas dimaknai
sebagai gate keeper atau kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal
serta penguatan layanan promotif dan preventif. Namun, pada
kenyataannya hingga kini puskesmas masih menjadi pelayanan kesehatan
dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif. Belum tercapainya target
indikator angka kontak disebabkan oleh kurangnya pengetahuan peserta
tentang pelayanan di FKTP yang lebih menekankan kegiatan promotif dan
preventif. Peserta pada umumnya baru berkunjung ke FKTP jika ingin
berobat. Oleh karena itu, FKTP perlu memberikan promosi dan edukasi
kepada peserta untuk berbondong-bondong datang ke FKTP meskipun
dalam keadaan sehat.
2. Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik
Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik adalah indikator untuk
mengetahui kualitas pelayanan di Puskesmas Genuk sehingga sistem
rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensinya.
a. Pencapaian Target
Berdasarkan beberapa hasil tinjauan pelaksanaan Kapitasi Berbasis
Komitmen Pelayanan yang menyebutkan bahwa apabila angka
rujukan non spesialistik dapat diturunkan hingga 0%, maka tujuan dari
sistem Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan dapat tercapai, yaitu
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan di FKTP.
Selain itu peserta terdaftar masih mempunyai mindset bahwa
FKTL memiliki pelayanan lebih bagus sehingga FKTP hanya
dimanfaatkan untuk meminta surat rujuk ke FKTL.
Dalam memenuhi target indikator rasio rujukan rawat jalan kasus
non spesialistik di Puskesmas Genuk, dokter dituntut untuk lebih
selektif dan memahami kompetensinya dalam memberikan rujukan.
7
Sesuai dengan dasar bahwa rasio rujukan rawat jalan kasus non
spesialistik dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah
kemampuan dokter. Sejak sistem Kapitasi Berbasis Komitmen
Pelayanan diterapkan, pemberian rujukan menjadi lebih diperhatikan.
Hal ini bertujuan agar puskesmas tidak mengalami penurunan
kapitasi.
b. Tantangan dalam Pencapaian Target
Pencapaian target indikator rasio rujukan rawat jalan kasus non
spesialistik Puskesmas Genuk memiliki tantangan, seperti pemahaman
pasien mengenai alur pelayanan rujukan. Pasien memaksa meminta
rujukan dengan diagnosa penyakit yang masih bisa ditangani oleh
FKTP. Masih terdapat pasien yang meminta dirujuk dengan alasan
terutama sugesti pasien yang lebih memercayai kompetensi dokter
spesialis. Puskesmas Genuk mengalami tantangan dimana
menghadapi keinginan masyarakat dengan kebijakan yang
mengharuskan bertindak sesuai aturan.
3. Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP
Rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP merupakan indikator
untuk mengetahui kondisi atau keadaan pelayanan penyakit kronis yang
dapat dilihat dari bentuk kontak FKTP dengan peserta prolanis.
a. Pencapaian Target
Peningkatan pencapaian indikator rasio peserta prolanis rutin
berkunjung ke FKTP bisa disebabkan oleh ada kesepakatan jadwal
untuk melakukan konsultasi medis antara peserta prolanis dengan
pelaksana prolanis di Puskesmas Genuk. Kegiatan konsultasi medis
harus memiliki jadwal konsultasi yang disepakati bersama antara
peserta Prolanis dengan FKTP. Dengan adanya jadwal konsultasi yang
disepakati, peserta Prolanis dengan rutin mendapatkan pelayanan
penyakit kronis. Selain itu, indikator rasio peserta prolanis rutin
berkunjung ke FKTP juga dapat mencapai zona aman hingga zona
prestasi.
8
b. Hambatan dalam Pencapaian Target
Hambatan yang dialami dalam pencapaian target indikator rasio
peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP adalah kurangnya sumber
daya manusia atau tenaga prolanis yang menyebabkan penggandaan
tugas sehingga tenaga prolanis tidak hanya bertanggung jawab pada
prolanis. Pada hari dan jam yang sama, tenaga prolanis harus
bertanggung jawab pada program yang lain. Hal ini berdampak pada
kegiatan prolanis yang tidak berjalan dengan maksimal.
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan prolanis adalah pada saat
mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan prolanis yang
dilakukan pada hari dan jam kerja. Oleh karena itu tidak semua bentuk
kegiatan prolanis dapat dilakukan sesuai pedoman prolanis dengan
alasan tidak ada tempat, kesibukan, dan peserta yang tidak bersedia
sehingga pengimplementasian prolanis belum optimal.
4. Rasio Kunjungan Rumah
Rasio kunjungan rumah merupakan indikator tambahan khusus bagi
puskesmas dalam pemenuhan komitmen pelayanan berupa kegiatan
kunjungan rumah dengan pendekatan keluarga yang bertujuan untuk
mengetahui penyelenggaraan kegiatan promotif dan preventif.
a. Pencapaian Target
Indikator tambahan dalam komitmen pelayanan berupa kegiatan
kunjungan rumah dengan pendekatan keluarga untuk mencapai
Program Indonesia Sehat pada semua keluarga di wilayah kerja
puskesmas tanpa melihat peserta JKN atau bukan peserta JKN.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mencapai indeks keluarga sehat yang
dilihat berdasarkan 12 indikator utama penanda status kesehatan
sebuah keluarga.
Berdasarkan Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga, kunjungan rumah dilakukan secara terjadwal
dan rutin, dengan memanfaatkan data dan informasi dari Profil
Kesehatan Keluarga (family folder). Dalam menjangkau keluarga,
9
puskesmas tidak hanya mengandalkan upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) yang ada sebagaimana selama ini dilaksanakan,
melainkan juga harus berkunjung ke keluarga. Perlu diperhatikan,
bahwa pendekatan keluarga melalui kunjungan rumah ini tidak berarti
mematikan UKBM yang ada, tetapi memperkuat UKBM yang selama
ini dirasakan masih kurang efektif. Selain itu, kegiatan kunjungan
rumah merupakan salah satu strategi untuk mencapai target indikator
angka kontak. Dengan mengunjungi keluarga di rumahnya, puskesmas
akan dapat mengenali masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
keluarga secara lebih menyeluruh. Individu anggota keluarga yang
perlu mendapatkan pelayanan kesehatan kemudian dapat dimotivasi
untuk memanfaatkan pelayanan puskesmas. Keluarga juga dapat
dimotivasi untuk memperbaiki kondisi kesehatan lingkungan dan
berbagai faktor risiko lain yang selama ini merugikan kesehatannya.
Maka dari itu, 12 indikator untuk penanda status kesehatan keluarga
dapat tercapai dan derajat kesehatan masyarakat akan meningkat.
Ketidak tercapai ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya
manusia untuk melakukan kegiatan kunjungan rumah.
10
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH
3.1 Pembahasan
11
3.1.2 Pencapaian Indikator Komitmen Layanan terhadap Jumlah Kapitasi
yang dibayarkan pada Puskesmas Genuk tahun 2018
Tabel 3.2 Pencapaian Indikator Komitmen Layanan terhadap Jumlah
Kapitasi yang dibayarkan pada Puskesmas Genuk tahun 2018
Kontak % %
Kesimpulan
No Bulan Rate Zona PROLANIS Zona RNS Zona
KBK
(KBK) (PBK) (PBK)
TIDAK
1 Januari 158,1 AMAN 47,83 0 AMAN Zona 95 %
AMAN
2 Februari 181,01 AMAN 56,57 AMAN 0 AMAN Zona 100 %
14
Analisis kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan Fishbone
15
3.4 Usulan Pemecahan Masalah
17
3 Promosi Memberi Masyarakat Puskesmas Petugas 2018 - Memasang poster, Penjelasan Warga
kesehatan pengetahuan Puskesmas Genuk Puskesmas leaflet, tentang tentang mengetahui
terhadap warga Genuk yang kegiatan yang ada dan program program ya g
sekitar berkunjung waktu pelaksanaan di yang ada di
puskesmas ke puskesmas Genuk terlaksana puskesmas
Genuk tentang Puskesmas di dan
apa saja Puskesmas mengetahaui
program yang waktu
ada di pelaksaan
Puskesmas dan program
waktu
pelaksanaan
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
20
BAB V
PENUTUP
Puskesmas Genuk semarang tahun 2018. Saya menyadari bahwa kegiatan ini
sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, karena dokter juga berperan
sebagai manajer. Akhir kata saya berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan
Genuk
DAFTAR PUSTAKA
22
_____________________. 2016. “Pedoman Umum Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga”. https://depkes.go.id. Diakses Tanggal 22
Februari 2018.
Leksana. 2016. “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rasio Rujukan Non
Spesialistik Pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas di Provinsi DIY dan
Jawa Tengah” (Tesis). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Lestari, M. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian
Indikator Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan pada
Puskesmas di Kota Padang Tahun 2016” (Tesis). Padang: Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Mangkunegara, AP. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Martha, E dan Sudarti K. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk
BidangKesehatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Moeheriono. 2014. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi Edisi Revisi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Mullen, Kathleen J, Richard GF, dan Meredith BR. 2009. “Can You Get What
You Pay For? Pay For Performance and the Quality of Healthcare
Providers”. RAND Journal of Economics (Online). www.nber.org.
PIP LAN. 2014. “Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan (JKN): Permasalahan
dan Rekomendasi” Policy Brief Pusat Inovasi Pelayanan Publik
Lembaga Administrasi Negara (Online). https://inovasi.lan.go.id.
Maret 2017. Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia dan Direktur BPJS Kesehatan Nomor
HK.02.05/III/SK/089/2016. 2016. Nomor: 3. Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen
Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Tanggal 10
Juni 2016.
Peraturan Direktur Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Nomor 02 tahun 2015
tentang Norma Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaran Kapitasi
Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan pada FKTP.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Peraturan Menteri Kesehatan RI. 2014. Nomor: 75. Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: 17 Oktober 2014.
___________________________. 2016. Nomor: 12. Tentang Perubahan Atas
23
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan. Jakarta: Tanggal 17 Maret 2016
Peraturan Presiden Republik Indonesia. 2016. Nomor: 19. Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan. Jakarta: Tanggal 29 Februari 2016.
Rahma, A. 2015. “Implementasi Fungsi Pokok Pelayanan Primer Puskesmas
Sebagai Gatekeeper dalan Program JKN (Studi di Puskesmas Juwana
Kabupaten Pati)” Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) (Online).
https://e-journal-sl.undip.ac.id.
Rosdiana, AI. 2017. “Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis)” Higeia Journal of Public Health Research and Development
(Online). https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia.
Rusady, MA. 2017. “Peranan BPJS Kesehatan dalam Peningkatan Pelayanan
Kesehatan” Rapat Kerja Nasional BPJS Kesehatan. Jakarta: BPJS
Kesehatan.
Sari, NM. 2015. “Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis) BPJS Kesehatan pada Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo”
(Skripsi). Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro. Sitompul, S. 2016. “Analisis Pelaksanaan Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan pada Dokter
Keluarga di Kabupaten Pekalongan Tahun 2016” Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal) (Online). https://ejournal-sl.undip.ac.id.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta. Thabrany, H. 2014. Jaminan Kesehatan
Nasional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Utami, DS. 2016. “Kajian Implementasi Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan
Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Surakarta” Digital Library
Universitas Sebelas Maret (Online). https://digilib.uns.ac.id. 2017
24