PENDAHULUAN
II. EPIDEMIOLOGI
III. ETIOLOGI
1
diketahui sebagai penyebab langsung melalui mekanisme hipersensitivitas.
Namun demikian, perannya secara patologis belum juga diketahui. Dalam
beberapa kasus, adanya tekanan emosional, trauma lokal seperti gigitan
serangga dan kontak dengan bahan kimia mungkin dapat mempengaruhi
timbulnya dermatitis numular, tetapi bukan merupakan penyebab utama.
Penyakit ini umumnya cenderung meningkat pada musim dingin, juga
dihubungkan dengan kondisi kulit yang kering dan frekuensi mandi yang sering
dalam sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini. 2,5,6,9
IV. PATOFISIOLOGI
2
inflamasi lainnya dari mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-
fibers dapat menimbulkan gatal. Para peneliti juga mengemukakan bahwa
kontak dermal antara mast cell dan saraf, meningkat pada daerah lesi maupun
non lesi pada penderita dermatitis numular. Substansi P dan kalsitonin terikat
rantai peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non lesi pada
penderita dermatitis numular. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan
sitokin lain sehingga memicu timbulnya inflamasi. Penelitian lain telah
menunjukkan bahwa adanya mast cell pada dermis dari pasien dermatitis
numular menurunkan aktivitas enzim chymase, mengakibatkan menurunnya
kemampuan menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini dapat
menyebabkan menurunnya kemampuan enzim untuk menekan proses
inflamasi.5,6,8
V. GEJALA KLINIS
3
* Gambar 1 : Merah, Lesi dermatitis numularis pada mata kaki.
** Gambar 2 : Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada
tangan dari penderita.
Gambaran diatas dapat disimpulkan ada 3 bentuk klinis dermatitis numular yaitu; 2,5,12
Kelainannya terdapat pada punggung tangan serta di bagian sisi atau punggung
jari-jari tangan. Sering dijumpai sebagai plak tunggal yang terjadi pada sisi
reaksi luka bakar, kimia atau iritan. Lesi ini jarang meluas.
4
*dikutip dari kepustakaan 11
**dikutip dari kepustakaan 11
2. Dermatitis numular pada tungkai dan badan.
Bentuk ini merupakan bentuk yang lebih sering dijumpai. Pada sebagian kasus,
kelainan sering didahului oleh trauma lokal ataupun gigitan serangga.
Umumnya kelainan bersifat akut, persisten dan eksudatif. Dalam
perkembangannya, kelainan dapat sangat edematous dan berkrusta, cepat
meluas disertai papul-papul dan vesikel yang tersebar. Pada Dermatitis numular
juga sering dijumpai penyembuhan pada bagian tengah lesi, tetapi secara klinis
berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada kelainan ini bagian tepi lebih vesikuler
dengan batas relatif kurang tegas. Lesi permulaan biasanya timbul di tungkai
bawah kemudian menyebar ke kaki yang lain, lengan dan sering ke badan.
Bentuk ini jarang dijumpai dan berbeda dari dermatitis numular umumnya
karena di sini dijumpai lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada tungkai
atas dan bawah serta beberapa papul dan vesikel kecil di bagian tepinya di atas
dasar eritematus pada telapak tangan dan telapak kaki. Gatal minimal yang
berbeda sekali dengan bentuk dermatitis numular lainnya. Menetap bertahun-
tahun dengan fluktuasi atau remisi yang sulit diobati.
5
untuk membedakan tinea dengan dermatitis numular yang mempunyai gambaran
penyembuhan di tengah. Jika ada kondisi lain yang sangat mirip dengan penyakit ini
sehingga sulit untuk menentukan diagnosisnya (contohnya pada tinea, psoriasis)
dapat dilakukan biopsi.6,7,13
VII. DIAGNOSIS
6
*Gambar 3 : Bentuk lesi dari neurodermatitis pada daerah tengkuk leher,
pergelangan tangan dan punggung kaki.
7
muncul akibat penggunaan plester dan reaksi sinar
matahari.
3. Pitiriasis rosea
8
*Gambar 6 : Bentuk lesi pada pitiriasis rosea dengan lesi awalnya lebih
besar dan mengikuti garis kulit yang berbentuk seperti
pohon cemara.
4. Dermatitis atopik
Umumnya pada pasien dengan lesi pada tangan. Patch test dan prick test
dapat membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik.
9
1. Melindungi kulit dari trauma.
Karena pada jenis ini biasanya berawal dari trauma kulit minor. Jika ada
trauma pada tangan, gunakan sarung tangan supaya tidak teriritasi.
2. Emollients.
3. Steroid topikal.
5. Antihistamin oral.
6. Fototerapi.
10
kasus yang berat sangat diperlukan. Fototerapi dengan ultraviolet B
mungkin efektif.
7. Steroid sistemik.
X. PROGNOSIS
XI. KESIMPULAN
11
infeksi lainnya pada dermatitis, seperti adanya kolonisasi Staphylococcus
aureus, yang mana dapat memperberat kondisi penyakitnya walau tidak tampak
pada gejala klinis. Pada satu studi menunjukkan dermatitis numularis
meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua, terutama yang sangat
sensitif dengan aloealergi. Umumnya prognosis dari penyakit ini adalah baik
dan dapat sembuh dengan pengobatan topikal.
12