1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Agar pemberian bantuan hidup dasar yang meliputi tahapan ABC dapat
Kebijakan dilakukan secara adekuat dan memberikan hasil yang optimal
diperlukan suatu pedoman yang harus dikuasai oleh tenaga medis dan
paramedis di IGD.
RJP tidak dilakukan pada penderita :
- stadium terminal suatu penyakit
- massive pneumothorax
- kematian normal
Prosedur 1. BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD )
Tahap-tahap : ABC ( Airway, Breathing, Circulation )
1
3.2. Sesudah 4 siklus kompresi ventilasi ------> Evaluasi, bila
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA RESUSITASI JANTUNG DAN PARU
TEGAL CUTI TAHUNCUTI TAHUNA
2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
1. Pemberian cairan.
2. Pemberian obat-obatan :
Adrenalin.
Dosis dewasa ½ - 1 ml (konsentrasi 1/1000 iv
dosis dapat diulang setelah 5 menit. Dosis anak 0,1
ml / kg BB iv larutan 1/10.000.
Setelah sirkulasi spontan berikan infus D 5% + 1
ampul adrenalin 5-10 tetes/menit.
Ca Klorida
Pada orang dewasa diberikan Ca Klorida 10 %
dengan dosis awal 5 ml iv, dapat diulang setiap 10
menit.
Dosis anak-anak 20-50 mg/kg BB iv ( 0,2 – 0,5
ml/kg BB )
Na Bikarbonat
Dosis awal 1 meq/kg BB iv ( diencerkan dulu dengan D
5% ), dapat diulang ½ dosis setelah 5-10 menit.
Sulfas Atropin
Digunakan bila denyut nadi , 50 x /menit dan
hipotensi.
Digunakan dewasa 0,25-0,5mg (1-2 ampul) iv,
dapat diulang seperlunya.
Dosis anak-anak 0,00mg/kg BB iv.
Lidokain.
Digunakan bila ada multi fokal takikardi
ventrikuler.
Dosis : 1 mg/kg BB dengan bolus in secara pelan.
2. EKG --------> Mengevaluasi jenis aritimia dan menentukan
therapi.
3. Terapi Fibrilasi.
2
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA STERILISASI ALAT DAN KAIN
TEGAL
. 1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Prosedur yang dilakukan untuk mensuci hamakan alat medis dan tenun
3
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PELAYANAN IBU DALAM PROSES PERSALINAN DI IGD
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Ibu dalam proses persalinan adalah ibu yang saat datang ke IGD berada
dalam fase fase persalinan, mulai dari kala I sampai kala IV.
Tujuan Agar proses persalinan dapat berjalan dengan baik dan pertolongan
persalinan diberikan dengan cepat dan tepat
4
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PERSALINAN NORMAL
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
TEGAL
5
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Bayi baru lahir adalah bayi yang berada dalam waktu jam pertama
setelah dilahirkan.
Kebijakan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir
yang dilahirkan di IGD.
Prosedur 1. Setelah bayi lahir usap hidung dan mulut dengan kain kasa
kering atau kain.
2. Tentukan nilai APGAR.
3. Identifikasikan kelamin bayi dan langsung tunjukan kepada
pasien.
4. Klem tali pusat +8 cm dari pangkal, klem lagi 2 cm dari klem 1,
oles betadin dan potong diantara 2 klem. Ikat dengan benang tali
pusat steril, sisa benang ikatan di ikatkan lagi pada 2 cm dari
pangkal. Bungkus dengan kasa alkohol.
5. Segera selimuti agar tidak kedinginan.
6. Posisi kepala lebih rendah dari badan dalam keadaan ekstensi
dan kepala dimiringkan ke lateral.
7. Hisap lendir secara cermat dan harus mulai dari mulut kemudian
ke hidung.
8. Periksa adanya kelainan kongenital.
9. Timbang berat badan dan ukur meliputi PB, LK, LD, dan LILA.
10. Kedua kaki bayi dan jempol tangan ibu dicap dalam CM.
11. Catat semua data dalam status dengan lengkap.
12. Pindahkan bayi ke ruang bayi.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA KEBERSIHAN RUANG IGD
TEGAL
6
No. Dokumen No. Revisi Halaman
. 1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Prosedur yang dijalankan agar ruang IGD selalu terjaga kebersihannya.
Kebijakan Agar supaya kebersihan ruang IGD dapat terjaga dan memberikan
kenyamanan pada pasien .
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PEMBERIAN OKSIGEN
TEGAL
7
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA MENGGUNAKAN AMBU BAG
TEGAL
8
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Adalah alat yang digunakan untuk memberikan nafas buatan secara
manual terhadap pasien yang mengalami gangguan pernafasan.
Tujuan Agar suplai oksigen tetap dapat berlagsung dengan baik pada pasien
yang tidak mampu bernafas spontan.
Prosedur 1. Disiapkan ambubag dan masker atau face mask susuai ukuran
pasien.
2. Mengatur posisi pasien ekstensi kepala.
3. Masker atau face mask kita pasang pada ambubag.
4. Memompa ambubag sesuai dengan keadaan umum pasien.
5. Mengawasi keadaan umum pasien.
6. Membersihkan saluaran atas dengan menghisap lendir.
7. Setelah selesai digunakan alat-alat kita bereskan dan di lakukan
sterilisasi.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA MENGHISAP LENDIR
TEGAL
9
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Tujuan Untuk membebaskan jalan nafas dari lendir / cairan yang menyumbat
jalan nafas
Kebijakan Bahwa diperlukan prosedur menghisap lendir agar dicapai hasil maximal
dari pembebasan jalan nafas.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA VENA SEKSI
TEGAL
10
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA VENA SEKSI
TEGAL
11
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Prosedur Untuk menjamin bahwa aliran infus baik, ikat kuat ikatan bagian
proksimal yang dikendorkan tadi.
Tutup kulit dengan benang sutera no 3.0
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA INTUBASI ENDOTRAKHEAL
TEGAL
1/3
12
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA INTUBASI ENDOTRAKHEAL
TEGAL
13
2/3
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA INTUBASI ENDOTRAKHEAL
TEGAL
14
3/3
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Prosedur sama dengan paru kiri, dan usahakan agar sama yaitu
dengan merubah letak atau sisi pipa ET.
Setelah semua beres dalam arti tepat masuk ke dalam
trakhea, pasang pipa orofangeal untuk melindungi pipa
ET dari gigitan kemudian fiksasi pipa ET pada pipi
dengan menggunakan plester.
Intubasi Darurat :
Segala persiapan seperti tersebut diatas harus tersedia
(kalau berada di ICU) atau cukup tersedia sesuai
dengan kebutuhan dan kedaruratan.
Buka mulut dengan laringoskop dan lakukan tindakan
seperti diatas. Bila mengalami kesukaran bisa dibantu
menggunakan obat sedative misalnya, Diazepam
dengan dosis 0,4 – 0,5 mg/kg iv.
Bersihkan dari segala lendir, sisa makanan atau lainnya
dengan jalan menghisapnya.
Setelah glotis terlihat lakukan tindakan selanjutnya
seperti pada intubasi sederhana.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK
TEGAL
1/3
15
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK
TEGAL
2/3
16
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK
TEGAL
3/3
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
17
Prosedur Tetap
Prosedur 4. Pertahankan agar pipa tidak buntu dengan irigasi dan reposisi.
5. Catat cairan yang masuk atau keluar.
6. Beri sedasi pada penderita jika ada indikasi untuk mencegah
7. terlepasnya pipa dan kemungkinan aspirasi isi lambung
.
4. Komplikasi :
1. Aspirasi.
2. Imblansi elektrolit.
3. Hiperventilasi.
4. Bradikardi.
5. Erosi mukosa hidung.
6. Trauma mukosa hidung.
7. Refleks esofagitis
.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA ELEKTROKARDIOGRAFI
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
18
Prosedur Tetap
Pengertian 1. Suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung.
2. Merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil
dengan memasang elektroda pada badan.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA CEDERA KEPALA
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
19
dr. Wahyu Heru Triyono, M.Kes
NIP. 205.30.08.63.000
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA EXPLORASI CORPUS ALINEUM TELINGA
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
20
NIP. 205.30.08.63.000
Tujuan Menjaga rongga telinga tetap bersih, sehinga fungsi pendengaran dapat
berfungsi dengan baik
Kebijakan Explorasi corpaL (corpus alineum ) telinga bila tidak berhasil dilakukan
di IGD harus konsul ke dokter THT
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA IRIGASI MATA
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
21
Pengertian Adalah membersihkan mata dari benda asing dengan menggunakan
cairan pembersih
Tujuan Membersihkan mata dari adanya benda asing
Kebijakan Pengeluaran benda asing yang tertancap harus dilakukan dokter ahli di
ruang operasi
Prosedur 1. Persiapan alat :
1.1. Boorwater 3 % atau obat lain yang tersedia dalam tempatnya.
1.2. Spuit 20 cc atau Spuit khusus mata steril.
1.3. Kapas basah steril dalam tempatnya.
1.4. Kain kasa steril.
1.5 . Perlak dan alasnya.
1.6. Handuk.
1.7. Bengkok.
2. Persiapan pasien :
2.1. Melakukan pendekatan dengan Pasien / Keluarga.
2.2. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan.
2.3. Pasien diatur dalam posisi duduk dengan kepala miring ke arah
mata yang akan dicuci.
3. Pelaksanaan :
3.1. Perawat cuci tangan.
3.2. Perlak dan alasnya dipasang pada dada pasien sampai bahu.
3.3. Pasien dianjurkan memegang bengkok.
3.4. Mata yang akan dicuci di lap dengan kapas basah dari arah luar
ke dalam.
3.5. Spuit diisi dengan cairan.
3.6. Kelopak mata dibuka dengan kapas basah
3.7. Cairan disemprotkan perlahan-lahan dari arah luar ke dalam.
3.8. Setelah bersih kelopak mata dibersihkan dengan kapas lembab,
muka dikeringkan dengan handuk.
3.9. Pemberian obat kalau perlu.
3.10. Setelah selesai pasien dirapikan kembali, peralatan
dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA WOUND TOILET (WT)
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
22
Pengertian Adalah proses membersihkan luka dari berbagai kotoran dengan
menggunakan bahan-bahan desinfektan
Tujuan Mengurangi resiko terjadinya infeksi pada luka
Kebijakan Tindakan ini dibedakan menjadi 3 kategori, berdasarkan jenis dan luas
luka tersebut.
Prosedur 1. Persiapan Alat
1.1. Kassa steril
1.2. Handscoon
1.3. WT Set
1.4. Cairan disenfektan / pembersih luka (H2O2, betadine, NaCL)
savlon
1.5. Plester / kassa gulung
1.6. Obat-obatan Anestesi topical bila perlu
2. Persiapan Pasien
Pasien diberitahu kemudian baringkan pada posisi yang paling
nyaman
3. Pelaksanaan
3.1. Peralatan didekatkan pasien
3.2. Perawat cuci tangan dan pakai handscoon
4. Luka baru
4.1. Bila perlu lakukan anestesi local pada area luka
4.2. Semprotkan H2O2 secukupnya pada area luka
4.3. Kalau luka sangat kotor gunakan alat bantu (sikat gigi) untuk
megeluarkan benda asing
4.4. Setelah luka bersih bilas dengan NaCL secukupnya
4.5. Keringkan luka dengan kassa steril
4.6. Beri betadine secukupnya
4.7. Berikan obat-obatan topical
4.8. Tutup dengan kassa steril
4.9. Fiksasi dengan plester / kassa gulung
5. Luka lama
5.1. Buka penutup luka
5.2. Bersihkan luka dengan NaCL
5.3. Apabila ada pus, usahakan untuk dikeluarkan dengan cara
ditekan
5.4. Setelah luka bersih, berikan betadine secukupnya
5.5. Berikan obat-obatan topical bila diperlukan
5.6. Tutup kembali luka dengan kassa steril.
5.7. Fiksasi dengan plester / kassa gulung
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA CROSS INSISI
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Adalah membuat irisan atau sayatan luka dengan bentuk menyilang.
23
Tujuan Mengurangi resiko terinfeksinya luka oleh bakteri an aerob.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PASANG GIPS
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
24
mengisi surat persetujuan tindakan
2. Tindakan ini dilakukan apabila garis fraktur masih baik
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA HEACTING
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
25
2. Persiapan alat :
2.1. Naldvoeder
2.2. Klem arteri / klem lurus
2.3. Pinset cirurgicum
2.4. Pinset anatomi
2.5. Gunting jaringan
2.6. Duk lobang
2.7. Kassa
2.8. Benang catgut /silk
2.9. Jarum jahit
2.10. Sarung tangan steril
2.11. Obat anastesi
2.12. Spuit
2.13. Alkhohol 70%
2.14. Iodin povidon
2.15. Cairan NaCl
2.16. Cairan H2O2
2.17. Plester dan sofratull
3. Pelaksanaan :
3.1. Pasien diberi tahu.
3.2. Operator cuci tangan.
3.3. Operator mengenakan sarung tangan steril
3.4. Bersihkan dearah sekitar luka dengan cairan alkhohol 70%.
3.5. Pasang duk lobang steril.
3.6. Suntikkan obat anastesi secukupnya pada daerah sekitar luka
3.7. Buka luka dengan pinset cirurgi, bersihkan luka dari kotoran,
semprot luka dengan cairan H2O2,lalu bilas dengan cairan
NaCl, apabila terjadi perdarahan lakukan ligasi,eksisi sebagian
jaringan yang kotor maupun kemungkinan necrose, bilas sekali
lagi dengan cairan NaCl, pastikan luka benar-benar bersih.
3.8. Semprotkan cairan iodine povidon pada luka yang telah
dibersihkan tersebut.
3.9. Jahit luka lapis demi lapis ( bagian dalam menggunakan catgut,
bagian luar menggunakan side ) Bersihkan daerah jahitan
dengan alkhohol 70%.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA HEACTING
TEGAL
2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
26
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA SIRCUMSISI (KHITAN)
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
27
Pasien di suruh buka pakaian bawah.
Baringkan pasien pada tempat tidur.
2. Persiapan Alat :
Klem bengkok dan lurus
Klem panjang.
Naldvoeder.
Pincet anatomi / cirurgicum.
Gunting benang.
Kassa steril.
Duk lobang.
Benang catgut 0/3.
Jarum hecting.
Spuit 3 cc dan obat anaestesi local.
Alkhohol 70%, iodine povidon,cairan savlon 3 dan sofratull.
Seperangkat alat cauter diatermi.
3. Pelaksanaan :
Operator cuci tangan.
Bersihkan daerah genetalia dari kotoran dan bulu pubis.
Operator mengenakan sarung tangan.
Lakukan tindakan antiseptic dengan menggunakan kassa steril yang
telah di beri iodine povidon dengan pinset, oleskan pada daerah
penis lalu bilas dengan alkhohol 70%. Tehnik antiseptic seperti
lingkaran obat nyamuk yaitu dari tengah ke bagian tepi.Pinset
yang telah digunakan tadi tidak boleh digunakan lagi karena
dianggap telah on steril.
Pasang duk lobang steril pada daerah genetalia.
Lakukan anaestesi blok pada nervus dorsomedial, caranya suntikkan
pada bagian atas batang penis sampai terasa menembus kertas,
lalu aspirasi dan suntikkan 1-2 cc lanjutkan anaestesi infiltrasi
pada ujung preputium 1 cc.
Sambil menunggu efek anaestesi bersihkan bagian dalam preputium
dan gland penis dengan cairan savlon 3.
Pastikan pasien sudah tidak merasakan sakit, lalu pasang klem pada
bagian jam 12 dan jam 6, tarik kearah depan lalu pasang klem
panjang pada bagian peputium depan gland penis.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA SIRCUMSISI (KHITAN)
TEGAL
2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
28
plester.
Pasien di rapikan , alat-alat di bereskan.
Operator cuci tangan.
Berikan obat peroral minimal untuk 5 hari (Antibiotika,analgetika).
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PEMASANGAN SPALK
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
29
Kebijakan Tindakan ini di lakukan pada pasien dengan kecurigaan patah tulang,
sebelum dilakukan foto rontgen.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA EXPLORASI PELURU
TEGAL
. 1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
30
2. Persiapan alat.
Minor set.
Duk lobang.
Sarung tangan steril.
Iodine povidon.
Alkhohol 70%
Mess no 11
3. Pelaksanaan
Operator cuci tangan.
Tentukan area insisi berdasarkan letak peluru sesuai hasil Rongent.
Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan dilakukan insisi dengan
menggunakan cairan iodine povidon dengan tehnik melingkar
ketepi, lalu bilas dengan cairan alkhohol 70%.
Pasang duk lobang sesuai tempat yang akan dilakukan insisi.
Lakukan insisi sesuai kedalaman peluru.
Explorasi peluru sampai ditemukannya peluru tesebut.
Pastikan bahwa tidak ada pecahan peluru tersebut.
Bersihkan jaringan bekas peluru sampai dengan jalan masuknya
(port d’entry),lalu bilas dengan cairan iodine povidon.
Jahit luka lapis demi lapis.
Tutup luka dengan kassa steril.
Peralatan dibereskan.
Berikan suntikan anti tetanus.
Pasien dibereskan.
Operator cuci tangan.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA TERAPI INHALASI (NEBULIZER)
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
31
Putar dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam
Letakkan tutup inhalasi tersebut
6. Ambil penutup obat yang berwarna biru/hilangkan udara dari gelas
obat
7. Tambahkan obat sesuai yang telah diresepkan pada mangkuk obat
8. Perhatikan :
Kapasitas mangkuk obat 2-7 ml
Sambungkan lagi buffle / tutup atas
9. Tutup kembali nebulizer dengan memutar kekanan
10. Pasang alat pernafasan yang diinginkan (masker/uropaid)
Pasang ujungnya dalam pengukuran-pengukuran gunakan dengan
penempelan yang mengurangi jumlah obat agar obat tidak keluar
lewat udara
11. Pilihlah alat sesuai kebutuhan
Pakai masker/uropaid
Masker dewasa / anak-anak
12. Pasang tabung udara
Pasang selang udara ke penyambung udara pada compresor
Pasang selang udara ke penyambung udara pada mangkuk obat
13. Kemudian tekan powernya dan tunggu reaksinya
14. Bila sudah, tanyakan pada pasien obatnya sudah ada reaksinya atau
belum
15. Tunggu ± 15-20 menit
16. Bilamana uap sudah habis maka matikan powernya
17. Alat-alat dirapikan kembali.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA REPOSISI SENDI
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Adalah suatu tindakan medis untuk mengembalikan posisi sendi kembali
pada posisi yang anatomis.
Kebijakan Tindakan ini bisa untuk dislokasi sendi kecil (bahu, pergelangan tangan,
ruas jari) dan dilakukan setelah melihat hasil foto rongent.
32
Prosedur 1. Persiapan pasien :
Penderita dan keluarga diberitahu prosedur dan tujuan tindakan.
2. Persiapan alat :
2.1. Brancart atau tempat tidur pasien
2.2. Obat-obatan anestesi atau narkotik
2.3. Elastic bandage
2.4. Armsling
3. Pelaksanaan.
3.1. Pastikan bahwa sendi keluar dari mangkuk sendi yaitu dengan
hasil roentgen.
3.2. Pasien dalam posisi tidur telentang.
3.3. Perawat berdiri di samping pasien baik samping kanan/kiri
3.4. Kemudian tangan perawat memegang lengan pasien lalu siku
difleksikan kemudian dilakukan traksi yang sesuai
3.5. Humerus dirotasi eksterna
3.6. Selanjutnya humerus digeser ke medial (abduksi) diatas dada
pasien
3.7. Humerus di rotasi interna dengan memutar lengan bawah ke
dalam
3.8. Setelah post reposisi lakukan immobilisasi ± 1 bulan dan pakai
amsling
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA RANSEL VERBAND
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Adalah suatu tindakan medis dengan cara pemakaian ransel verband
pada tulang selangka.
Kebijakan Tindakan ini sebagai alternatif bila penderita menolak tindakan operatif.
33
Prosedur 1. Persiapan Alat :
Pembalut gulung (tricofix) sesuai kebutuhan.
Softband sesuai kebutuhan
Gunting verband
1. Persiapan pasien :
Pasien diberitahu prosedur dan tujuan tindakan
Pasien atau keluarga menandatangani surat persetujuan tindakan
2. Pelaksanaan :
Alat-alat didekatan pada pasien.
Pasien diminta duduk dengan cara kedua tangan diletakkan pada pinggang
dada dibusungkan kedepan.
Perawat berdiri dibelakang pasien.
Kemudian perawat memegang kedua ujung verband dan dilingkarkan di leher
belakang lalu lingkari ketiak, dan kedua ujung verband satukan lalu
ditarik. Pasien ditanya dengan tarikan tersebut pasien merasa nyeri /
sakit
Bilamana tidak sakit maka ujung verband baru diikat.
Setelah dipasang verband lakukan immobilisasi dalam 1 bulan dipakai
armsling.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA MELEPAS GIPS
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Tujuan Membuka ikatan gips setelah kurun waktu tertntu, agar segera dapat
dilakukan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi anatomisnya.
Kebijakan Sebelum dilepas harus dilakukan foto ulang untuk memastikan adanya
pertumbuhan tulang.
34
Prosedur 1. Persiapan pasien :
Pasien diberitahu.
Pastikan tulang yang retak / fraktur sudah tersambung dengan pasien
melakukan rontgen ulang.
Pasien ditidurkan / duduk di tempat tidur
1. Persiapan alat :
Gergaji pemotong gipsona
Gunting.
Rontgen ulang.
Stop kontak / roll kabel
2. Pelaksanaan :
Taruh lokasi yang mau dilepas senyaman mungkin.
Sambungkan kabel alat pemotong gipsona pada aliran listrik / stop
kontak.
Potong gipsona dengan arah membujur.
Bila semua bagian gipsona sudah terpotong, bagian yang dibelah
direnggangkan dengan kedua tangan.
Potong softband dengan gunting
Setelah gipsona terlepas cuci area bekas gipsona.
Pasien disarankan tidak menggunakan ekstremitas yang cidera untuk
aktifitas terlebih dahulu.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA ELASTIC BANDAGE
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
35
Prosedur 1. Persiapan Pasien :
Pasien diberitahu.
Tempatkan pasien di tempat tidur atau kursi sesuai kebutuhan
1. Persiapan Alat :
Elastic bandage sesuai kebutuhan
2. Pelaksanaan :
Tempatkan pasien pada tempat yang nyaman.
Bersihkan area yang akan dipasang elastic dengan alcohol.
Bila ada luka dirawat dulu lalu tutup dengan kassa.
Beri ruang yang longgar pada bagian yang ingin dipasang (diangkat /
digantung).
Buka pembungkus elastic bandage dan ambil pengaitnya.
Pasang melingkar dengan posisi elastic terbalik untuk memudahkan
pemasangan.
Bila sudah selesai pasangkan pengaitnya pada ujung elastic.
Pasien dirapikan dan disuruh control.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA EKSTIRPASI CLAVUS
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
36
Benang zide ukuran 2/o,catgut ukuran 3/0.
Plester.
Alcohol 70% ,betadin,
Sofratul.
Spuit 3 cc, obat anastesi local secukupnya.
Gunting perban/plester.
Sarung tangan steril
3. Pelaksanaan.
Tidurkan pasien sesuai dengan kebutuhan.
Operator cuci tangan.
Lakukan tehnik desinfektan pada daerah operasi dengan alcohol 70
% dilanjutkan dengan betadin.
Lakukan anastesi local pada darah operasi.
Tutup daerah oprasi dengan duk lubang.
Lakukan insisi dan excisi sesuai dengan kebutuhan.
Jahit luka lapis demi lapis.
Tutup luka dengan sofratul kemudian diperban.
Beritahu pasien tindakan telah selesai.
Rapikan pasien.
Bereskan alat-alat
3.12. Operator cuci tangan
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA EXTIRPASI LIPOM / ATEROM
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
37
Benang zide 2/o,catgut 3/0.
Sarung tangan steril.
Sofratul.
Alkohol 70%, betadin.
Spuit 3 cc, obat anastesi local.
Gunting perban,plester.
2. Pelaksanaan.
Tidurkan pasien sesuai dengan kebutuhan.
Operator cuci tangan.
Lakukan desinfektan dengan betadin dengan cara melingkar dari
dalam keluar.
Lanjutkan menggunakan alcohol 70% dengan tehnik yang sama.
Lakukan anastesi local.
tutup daerah operasi dengan duk lubang.
lakukan insisi sesuai dengan tesktur dan arah lipatan kulit.
Perdalam irisan sampai terlihat jaringan yang tumbuh.
abnormal
Bebaskan lipoma/ateroma dari jaringan yang mengikatnya dengan
menggunakan klem.
Setelah semua terbebas, lipoma/aterom diangkat
Jahit luka lapis demi lapis.
Tutup luka dengan sofratul dan diperban.
Beritahu pasien tindakan telah selesai.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA EXTIRPASI LIPOM / ATEROM
TEGAL
2 / 2.
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
38
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA INSISI ABSES
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Suatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan pus atau darah karena
proses infeksi.
Kebijakan Tindakan insisi abses bila tidak berhasil, konsul ke dokter Spesialis
Bedah.
39
Kassa steril 1.13. Plester
Verban 1.14. Bengkok
Chloraethyl 1.15. Duk steril
Cucing
2. Persiapan Pasien :
Menjelaskan kepada pasien tentang tujuan dilakukan tindakan.
Memberikan posisi pasien pada posisi yang nyaman.
3. Pelaksanaan :
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
Dekatkan alat – alat didekat pasien.
Desinfektan daerah abses dan sekitarnya dengan bethadin dan alcohol.
Pasang duk steril.
Semprot chloraethyl pada daerah abses.
Sambil disemprot chloraethyl lakukan penyayatan pada daerah abses
sampai keluar pus atau darah.
Tekan terus sekitar abses sampai pus/darah habis kemudian bersihkan
dengan H2O2 dan NaCl dan tampon dengan kassa bethadin.
Tutup dengan kassa dan plester.
Bersihkan dan rapikan alat – alat serta taruh pada tempatnya.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PUNKSI BULI - BULI
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
40
1. Persiapan Pasien:
Jelaskan pada pasien tentang tujuan dilakukan tindakan.
Pasien ditempatkan pada posisi terlentang/posisi yang lebih nyaman.
Lindungi privacy dengan memasang sekat penutup.
2. Pelaksanaan :
Dekatkan alat – alat didekat pasien.
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
Desinfektan pada daerah yang akan dilakukan infasive ( vesica
urinaria ) dengan alcohol 70% dan bethadin.
Tusuk dengan IV catheter pada daerah yang sudah didesinfektan
sampai kelihatan keluar urin.
Pasang blood set dan hubungkan dengan urin bag untuk menampung
urin.
Tutup dengan kassa steril dan plester sekitar daerah penusukan.
Observasi urin yang keluar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Cuci tangan sesudah melakukan tindakan.
4. Rapikan alat – alat dan tempatkan pada tempat semula.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA EKSTRAKSI KUKU
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
41
Jelaskan pada pasien tentang tujuan dilakukan tindakan.
Pasien ditempatkan pada posisi yang lebih nyaman.
2. Pelaksanaan :
Dekatkan alat – alat didekat pasien.
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
Desinfektan pada daerah sekitar kuku kemudian lakukan anestesi
secara keliling atau system blok.
Tes reaksi pasien setelah dilakukan anestesi.
Cabut kuku dengan menggunakan klem sampai akarnya.
Bersihkan daerah kuku setelah dicabut dengan menggunakan H2O2
dan NaCl sampai betul – betul bersih.
Keringkan dengan kassa steril dan beri bethadin serta sofratull
kemudian tutup dengan kassa steril lagi dan bungkus dengan
verband.
Cuci tangan sesudah melakukan tindakan.
Rapikan alat – alat dan tempatkan pada tempat semula.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA REPOSISI DAUN TELINGA
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
42
3. Pelaksanaan :
Petugas memakai sarung tangan.
Desinfeksi permukaan kulit yang akan disayat dengan betadine dan
kemudian alcohol 70%.
Pasang duk lubang pada daerah yang akan disayat.
Berikan anasthesi pada daerah yang akan disayat.
Pasang mess pada handlenya.
Sayat daerah yang diperlukan ( bagian tengah lubang anting yang
lebar/dawir ).
Setelah sayatan terbentuk dengan baik.
Jahit kembali menggunakan benang zide.
Balut dengan kassa steril dan plester.
Cuci tangan sesudah melakukan tindakan.
Rapikan alat – alat dan tempatkan pada tempat semula.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA DEFIBRILATOR
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
43
Lakukan defibrilasi dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :
Kedua pedal diberi jelly yang rata.
On defibrillator,lalu pedal energi sesuai dengan kebutuhan.
Letakan pedalnya pada apek dan sternum.
Sebelum menekan knop berikan aba aba : “ I’m clear, you’re
clear, everybody clear”, lalu tekan knop pada kedua
pedal.
Evaluasi gambar EKG, jika tetap dapat diulang ( beban ke
dada ± 10 kg ) dengan menambahkan energi ( joule ) dan
dibantu dengan pemberian adrenalin.
Terapi dewasa 200-300 joule,anak 1-4 joule/kg/BB
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PASANG INFUS
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
44
I.V Cateter sesuai ukuran.
Kassa pembalut,spalk,jika diperlukan.
2. Pelaksanaan :
Alat-alat didekatkan kepasien.
Perawat cuci tangan.
Meneliti ulang cairan yang akan diberikan dan gantungan infuse
pada tempatnya.
Tutup botol cairan dibuka,lalu tusukan infuset ke botol infuse.
Tutup jarum infuset dibuka, cairan dialirkan sampai keluar udara
tidak ada dalam selang infuse lalu diklem dan jarum infuset
ditutup kembali.
Menentukan vena yang akan ditusuk.
Pasang pengalas.
Lengan bagian atasnya yang akan ditusuk dibendung dengan
tourniquet.
Desinfeksi area akan ditusuk dengan iodine Povidone kemudian
dibersihkan dengan kapas alcohol dengan diameter 5-10 cm.
Memasukan jarum infuse / abocath pada vena yang telah
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PASANG INFUS
TEGAL
2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
45
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA OBSERVASI
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
46
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA EXPLORASI CORPUS ALIENUM PADA HIDUNG
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
47
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN GLISERIN
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
48
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN LUKA GIGITAN
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
49
Akibat toksin berbahaya adalah distress nafas dan gangguan
sirkulasi.
Perawatan seperti perawatan Basic Life Support.
Pemberian antidotum.
Secara spesifik perawatan bergantung pada penyebab gigitan
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN LUKA GIGITAN ANJING
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
50
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN LUKA GIGITAN ULAR
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
3. Tanda-tanda klinis
Pada ular tak berbisa tidak didapatkan tanda-tanda klinis.
Pada ular berbisa tanda klinis tampak dalam beberrapa menit bergantung
pada jenis ular, jumlah toksin yang masuk dan tempat gigitan.
Tanda klinis bisa berupa :
Lokal
Kulit sekitar tampak oedema bisa terlihat vesicle
sampai necrosis.
Perdarahan sulit berhenti atau adanya
51
ecchymosis.
Kulit menjadi hipersensitif atau kadang
anaestasi.
Sistemik.
Hemolisis.
Gangguan pembekuan darah.
Terjadi perdarahan spontan : epistaksis,
hematuria.
Nyeri kepala.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN LUKA GIGITAN ULAR
TEGAL
2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
52
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA REKONSTRUKSI
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
53
Disinfeksi dengan alkohol kemudian alkohol diulang dengan
betadine.
Lakukan injeksi anaestesi local pada proximal luka.
Bersihkan luka dari corpal atau jaringan nekrose.
Pertimbangkanlah melakukan untuk dilakukan rekontruksi sebelum
melakukan amputasi.
Jika memungkinkan untuk rekontruksi, setelah luka bersih
pertemukan jaringan dan kulit dengan cara di jahit.
Jika tidak memungkinkan untuk direkontruksi lakukan pemisahan
antara jaringan dan tulang dengan cara diseksi menggunakan
mess.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA REKONSTRUKSI
TEGAL
2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Prosedur Diseksi ini dilakukan sampai dengan sendi di atas luka dan jika
jaringan kulit masih bisa menutup, diseksi tidak perlu sampai
sendi. Dalam kasus ini tidak perlu menghilangkan satu ruas jari
cukup tulang tersebut di potong kemudian jaringan kulit
disambungkan dengan cara dijahit.
Lakukan penutupan daerah luka dengan sofratulle kemudian tutup
dengan kassa steril.
Jika terdapat fraktur fixasi dengan spalk.
Rapikan alat dengan perawat cuci tangan
54
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN CEDERA MUKA DAN LEHER
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Cedera muka dan leher adalah suatu ruda paksa / trauma yang terjadi
ddi daerah muka dan atau leher, baik itu trauma tajam maupun trauma
tumpul, termasuk disini fraktur maksilofasial.
Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tata cara melakukan
penanganan cedera muka dan leher di IGD agar penderita dapat
ditangani dengan baik tepat, cepat dan cermat.
55
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN PENDERITA COMBUSTIO
TEGAL
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
56
Pada dewasa 4cc/kgBB/%/24 jam
Pada anak-anak 2cc/kgBB/% + kebutuhan cairan basal
dengan perbandingan kristaloid : koloid = 17 : 3
(menurut Moncrief).
½ nya diberikan 8 jam pertama
½ nya diberikan 16 jam berikutnya.
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA PENANGANAN PENDERITA COMBUSTIO
TEGAL
2/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Prosedur Dalam hal ini semua yang paling penting ialah observasi
produksi urine setiap jam.
Bila tanda-tanda sepsis diberikan antibiotika sesuai hasil kultur,
sebagai dasar diberikan penisilin G, atau Sefalosporin Gen I.
Analgesik untuk mengurangi nyeri .
Makanan tinggi kalori.
Proflaksis tetanus diberikan toksoid, bila sebelumnya telah mendapat
dasar imunisasi. Bila sebelumnya tidak mendapat imunisasi
maka diberikan “human immune globulin” 500 unit.
Lukanya : diolesi krim silver sulfadiasin.
Untuk yang rawat inap secara terbuka
Untuk poliklinik secara tertutup.
Untuk luka bakar yang mengenai kaki/tangan melingkar jangan lupa
melakukan fasiotomi.
Tandur alih kulit dilakukan bila luka tersebut tidak sembuh-sembuh
dalam waktu 2 minggu dengan diameter > 3 cm.
Rehabilitasi
Untuk luka bakar listrik dan bahan kimia, prinsip perawatan
sama seperti pada luka bakar pada umumnya.
57
RUMAH SAKIT
MITRA SIAGA SYOK ANAFILAKTIK
TEGAL
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit RUMAH SAKIT MITRA SIAGA
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian Syok adalah suatu kegagalan sisatem sirkulasi secara akut sehingga
menyebabkan perfusi jaringan tidak adekuat dan cedera pada beberapa
organ tubuh.
Syok anafilaktik adalah syok yang diakibatkan oleh reaksi anafilaktik
yang disertai hipotensi dengan atau tanpa penurunan kesadaran.
Tujuan Agar penanganan pasien dengan syok anafilaktik dapat dilakukan dengan
cepat dan benar sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih fatal.
58
Unit Terkait IGD, IRJA, IRNA
59