ROKAN HULU
SPO BANTUAN HIDUP DASAR
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Tindakan pertolongan medis sederhana yang dilakukan pada penderita yang
PENGERTIAN :
mengalami henti jantung sebelum diberikan tindakan pertolongan medis
lanjutan
TUJUAN : Memberikan bantuan sirkulasi dan pernapasan yang adekat sampai keadaan
henti jantung teratasi atau sampai penderita dinyatakan meninggal.
1. Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009
KEBIJAKAN : 2. Kepmenkes RI No. 279/Menkes/SK/IV/2006
3. Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008
1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras
3. Baju bagian atas pasien dibuka
4. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
5. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama pasien
P b. Menanyakan keadaannya
c. Menepuk bahu pasien/menekan bagian sternum pasien
R 6. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift atau jaw thrust dan
bersihkan jalan nafas dari sumbatan
O 7. Menilai pernafasan dengan cara :
a. Melihat pergerakan dada/perut
S b. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
c. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung
E tangan
8. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan dengan ambubag
D sebanyak 2 kali dalam waktu 1 detik setiap hembudan.
9. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis,
U penilaian pulsasi dilakukan kurang dari 10 detik, jika dalam 10 detik
penolong belum bias meraba pulsasi arteri, maka segera lakukan
R kompresi dada. Jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan
setiap 5-6 detik sekali
10. Pemeriksaan arteri besar pada bayi tidak dilakukan pada arteri
karotis, melainkan pada arteri brakialis atau arteri femoralis.
Sedangkan untuk anak berumur lebih dari satu tahun dapat dilakukan
mirip pada orang dewasa.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO BANTUAN HIDUP DASAR
KEP/03/2018/ 0 2/2
11. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan
kompresi jantung luar dengan perbandingan 30: 2 untuk dewasa baik
1 atau 2 penolong dan untuk anak dan bayi 30:2 bila 1 penolong, atau
15:2 bila 2 penolong.
12. Komponen yang perlu diperhatikan saat melakukan kompresi dada:
a. frekuensi minimal 100 kali per menit
b. untuk dewasa kedalaman minimal 5 cm (2 inch)
c. pada bayi dan anak kedalaman minimal sepertiga diameter
dinding anteroposterior dada, atau 4 cm (1.5 inch) pada bayi dan
sekitar 5 cm (2 inch) pada anak.
d. Berikan kesempatan untuk dada mengembang kembali secara
P sempurna setelah setiap kompresi
e. Seminimal mungkin melakukan interupsi
R f. Hindari pemberian nafas buatan berlebihan
13. kompresi dada pada anak umur 1-8 tahun:
O a. letakkan tumit satu tangan pada setengan bawah sternum,
hindarkan jari-jari pada tulang iga anak
S b. menekan sternum sekitar 5 cm dengan kecepatan minimal100
kali per menit
E c. setelah 30 kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali napas
buatan sampai dada terangkat (1 penolong)
D d. kompresi dan napas bantuan dengan rasio 15:2 bila 2 penolong
14. kompresi pada bayi:
U a. letakkan 2 jari satu tangan pada setengah bawah sternum; lebar
1 jari diibawah garis intermamari
R b. menekan sternum sekitar 4 cm kemudian angkat tanpa melepas
jari dari sternum dengan kecepatan minimal 100 kali permenit
c. setelah 30 kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali napas
buatan sampai dada terangkat (1 penolong)
d. kompresi dan napas bantuan dengan rasio 15:2 bila 2 penolong
15. evaluasi setiap 2 menit
16. RJP dilakukan sampai:
a. Timbul napas spontan
b. Diambil alih petugas lain
c. Asistol yang menetap atau tidak tedapat denyut nadi yang
menetap selama10 menit atau lebih
1) Penderita yang tidak respon setelah dilakukan bantuan hidup jantung
lanjut (ACLS) minimal 20 menit
UNIT TERKAIT UGD dan Seluruh Rawat Inap.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO BRONCHIAL WASHING
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Bronchial washing adalah tindakan untuk membantu mengencerkan sekresi
PENGERTIAN :
yang terdapat pada dinding bronchus dengan menggunakan cairan NaCL 0,9
%, perasat ini dikerjakan pada pasien yang memakai ETT dan TT.
1. Membantu mengencerkan sputum kental, untuk mempermudah
mengeluarkan sputum dari paru – paru.
2. Mengurangi penumpukan CO2 di paru – paru sehingga mencegah
TUJUAN :
obstruksi jalan napas.
3. Mencegah terjadinya bronchopneumonia.
4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi keseluruhan jaringan.
Persiapan alat :
KEP/03/2018/ 0 2/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Melepaskan cateter dari urethra
KEBIJAKAN : Dilakukan setelah pasien berhasil melakukan blader training 2-3 jam
Persiapan pasien
P Cara kerja
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
1. UGD
2. Rawat inap.
UNIT TERKAIT
3. Komite Medik
4. Komite Keperawatan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO DEFIBRILASI
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Persiapan tindakan :
Persiapan alat :
1. Defibrilator
P
2. Set terapi oksigen
R 3. trolley emergensi berikut obat-obatan emergensi
4. Set intubasi
O 5. Selang katater dan alat penghisap lendir
S 6. Jelly
E Tindakan :
D
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
U 2. Putar kenop pemilihan energi (“Energy Select”) sampai pada
tingkat energi yang diinginkan. Dengan demikian, defibrillator
R
dalam keadaan aktif.
3. Lepaskan paddle dari tempatnya dengan menggenggam
gagang paddle dan menarik secara tegak lurus.
4. Pegang kedua paddle dengan satu tangan, oleskan jelly pada
permukaan kedua paddle.
5. Letakkan paddle berlabel “STERNUM” di bagian atas tulang
sternum sejajar garis mid-klavikula kanan, dibawah klavikula.
6. Letakkan pedal berlabel “APEX” di bawah papilla mammae kiri
pasien, sejajar garis anterior-axilaris.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO DEFIBRILASI
KEP/03/2018/ 0 2/2
D Paska Tindakan :
U
Observasi tanda vital seperti kesadaran,frekuensi pernafasan,
R nadi, tekanan darah, warna kulit, ekspansi dada dan saturasi
oksigen perifer untuk 2-3 jam pertama.
Tentukan apakah defibrilasi ulang diperlukan.
Putar kenop ”ENERGY SELECT” ke label ”OFF”.
Bersihkan kedua pedal dan kabel defibrilator dari jelly yang
menempel sebelum dikembalikan ke tempatnya
1. UGD
UNIT TERKAIT 2. ICU
3. OK.
KEP/03/2018/ 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Persiapan Alat :
E 2. Cara Kerja :
KEP/03/2018/ 0 2/2
O
Bilas alat yang sudah dibersihkan.
Keringkan alat dengan lap kering
S
Lakukan penyimpanan peralatan
E
Simpan pada tempatnya
D
Untuk kondisi steril lakukan proses sterilisasi sesuai tahapan
U
sterilisasi
R Rapikan peralatan yang sudah digunakan.
Dokumentasikan.
KEP/03/2018/ 0 ½
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN :
Suatu tindakan merawat luka yang terjadi akibat trauma tehadap
panas, elektronik, zat-zat kimia dan sinar radioaktif
KEBIJAKAN : Surat kebijakan direktur tentang perawatan luka akibat trauma panas.
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
2. Persiapan Fisik :
P
Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah tindakan
R
Persiapan Alat
O
Bak instrument steril berisi :
S
KEP/03/2018/ 0 2/2
Cara Kerja
Teliti/cermat
Hati-hati
Sopan
Komunikasi
UNIT TERKAIT UGD, ICU, dan Rawatan Bedah.
KEP/03/2018/ 0 ½
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
SPO EXTUBASI
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Indikasi :
TUJUAN :
1. Pasien sudah kompos mentis dan kooperatif.
2. Tensi nadi dan pernafasan normal.
3. Suhu badan tidak panas karena bila sebelum panas kebutuhan
oksigen meningkat dan metabolisme naik.
4. Bisa batuk secara efektif.
5. Hasil thorax foto terakhir keadaannya bersih, tidak ada retensi
sputum.
6. Tidak ada gejala hypoxia, hiperkarbi dan tachikardi.
7. Tidal volume cukup.
8. Hasil AGD normal individual.
Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses
KEBIJAKAN : penyembuhan.
P Persiapan alat :
R
1. Laringoscope
O 2. Peralatan suction yang lengkap
3. Spuit cuff.
S 4. Pinset, spirometer
E
5. Alat – alat untuk memberikan pelembaban dan oksigen.
misal = O2 + NRM
D O2 + binasal
U 6. Peralatan lengkap untuk intubasi
R
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO EXTUBASI
KEP/03/2018/ 0 2/2
Cara kerja :
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
A. Persiapan
1. Persiapan alat
a.Pengalas
b. Bengkok
c.Tissue
2. Persiapan pasien
a.Memberi penjelasan mengenai prosedur yang akan
P
dilaksanakan pada pasien dan keluarga
R b. Pasien disiapkan 11/2 jam sebelum makan
O B. Pelaksanaan
1. Kaji adanya indikasi dan fisioterapi dada
S 2. Auskultasi segmen paru untuk mengetahui area drainage
3. Ubah posisi pasien dengan hasil auskuktasi
E
4. Gunakan bantal untuk mensuport pasien dalam posisi drainage
D 5. Lakukan perfusi dengan “ cuping hands “ dan “ clapping “ pada
dinding dada
U
6. Lakukan fibrasi dada
R 7. Berikan terapi nebulizer atau aerosol bila diperlukan
8. Berikan obat – obatan bronchodilator atau mukolitik bila
diperlukan
9. Monitor pengeluaran sputum, jumlah, tipe sputum
10. Anjurkan batuk efektik selama dan sesudah drainage
11. Jika tidak melakukan batuk efektif lakukan penghisapan lendir
12. Monitor status pernafasan pasien : frekuensi, irama dan status
kardiovaskuler
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO FISIOTERAPI DADA
KEP/03/2018/ 0 2/2
R C. Evaluasi
O 1. Observasi respon pasien
S 2. Dokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Menukar balutan/penutup luka yang kotor atau yang lama dengan
penutup/pembalut luka yang baru
1. Mencegah masuknya kuman-kuman dan kotoran ke dalam luka
2. Mencegah pencemaran cairan dan kuman-kuman yang berasal
dari luka ke daerah sekitarnya
TUJUAN :
3. Mencegah infeksi sileng (cross infection)
4. Mengistirahatkan, bagian yang luka/sakit
5. Sebagai penahan pada bagian yang luka atau sakit
6. Memberi rasa aman dan nyaman pada pasien dan orang lain
KEBIJAKAN : Pada setiap luka yang dibalut, pada waktu – waktu tertentu atau bila
diperlukan
PERSIAPAN ALAT DAN PASIEN
1. Seperangkat alat-alat steril untuk satu pasien (dalam duk steril) :
Pinset Anatomi 1-gunting harus 1 buah
Pinset Chirurgic 1
Penjepit Arteri 2
Kapas Lidi 1
P Kasa steril 10-15 helai
Kasa penekan (deppers) 5 buah
R
Mangkok kecil
O 2. Alat-alat tidak steril
Gunting pembalut
S Plaster
E Botol berisi alkohol 70%
Bensin di dalam tempatnya
D Mercurohroom/povide iodine 3% H2O2
U
Bengkok/kantong plastik
Kain pembalut/perband secukupnya
R Obat-obat disinfektan misalnya : Bethadine Solution, Lysol dll
Obat luka yang diperlukan
PELAKSANAAN
1. Balutan lama dibuka dan dibuang pada tempatnya
2. Buka plaster yang menempel di kulit dengan kapas wash bensin
3. Luka dibersihkan dengan kapas desinfektan ke satu arah memakai
pinset
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
KEP/03/2018/ 0 2/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 1/3
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
1. Pasien obstipasi
2. Akan dilakkukan operasi
KEBIJAKAN :
3. Pemeriksaan diagnostic
A. Persiapan Alat
Irigator lengkap dengan kanul dan selang
Air hangat
Bayi :150-250 cc
Anak : 250-350 cc
P
Usia sekolah : 300-500 cc
R
O
Remaja : 500-700 cc
S Dewasa : 750-1000cc
E Standar infus
D Perlak pengalas
U Bengkok
R Selimut
Pispot
Tissu toilet
Jelly
Sarung tangan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
KEP/03/2018/ 0 2/3
KEP/03/2018/ 0 3/3
P E. Tahap Terminasi
R 1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
O 2. Berpamitan dengan klien
S 3. Membereskan alat- alat
E 4. Mencuci tangan
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur pemberian terapi
yang dilarutkan dengan cairan infus
- Memberikan dosis obat dengan tepat dalam unit kecil.
TUJUAN :
- Mengatur jumlah obat dalam satuan mililiter dalam satuan waktu
tertentu
KEBIJAKAN :
Dilaksanakan oleh perawat dan dokter yang bertugas.
1. Siapkan alat
P 2. Hubungkan alat ke stop kontak listrik
R 3. Power On > Tekan On/Off untuk menghidupkan ( tunggu sampai
infusion pump selesai melakukan pengecekan )
O
4. Pasang infusion set pada pump, untuk menyesuaikan drop infusion
S set tekan IV SET (Infusion set sudah tersambung dengan cairan
infus dan siap digunakan )
E
5. Tentukan infusion rate (mL/h) untuk menentukan laju cairan /
D RATE tekan SELECT.
U 6. Tentukan volume limit (mL) untuk menetukan volume limit.
7. Mulai Infusion > Tekan START untuk memulai infusion, tekan STOP
R
untuk menghentikan infusion atau mematikan alarm.
8. Purge > tekan PURGE secara terus menerus
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Keperawatan RSUD Rokan Hulu.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Pemberian obat dengan cara diuap
KEP/03/2018/ 0 1/4
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Suntikan intramuskuler
Memberikan obat suntikan ke dalam jaringan otot (muskulus)
Tempat-tempat penyuntikan pada :
- Otot pangkal lengan
- Otot paha bagian luar yaitu 1/3 tengah sebelah luar
- Otot bokong yang tepat yaitu pada 1/3 bagian dari spina illiaca
PENGERTIAN :
anterior posterior (s.i.a.s)
Suntikan Intracutan
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit
Suntikan subcutan
Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit
Suntikan intravena
Penyuntikan obat suntikan kedalam pembuluh darah vena
Suntikan intramuskuler
Untuk memasukkan obat ke dalam jumlah yang lebih besar dan absorbsi
lebih cepat dibanding dengan pemberian obat secara subkutan
Suntikan Intracutan
1. Untuk melakukan uji coba obat tertentu (skin test)
2. Untuk obat-obatan tertentu tertentu yang pemberiannya hanya
TUJUAN :
dapat dilakukan dengan cara suntikan intracutan
3. Membantu menentukan diagnosa pada penyakit tertentu (misal
TBC)
Suntikan subcutan
Untuk memasukkan obat dalam jumlah kecil dan absorbsi obat ke dalam
jaringan tubuh agak lambat
KEBIJAKAN : Dilakukan oleh semua perawat dan dokter di perawatan
P Suntikan intramuskuler
R Persiapan alat :
O Spuit dan jarum steril
Kapas dan alkohol 70%
S Obat-obat injeksi
Pengalas
E
Bengkok
D Buku status pasien
Persiapan pasien :
U Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan
R dilakukan
Menyiapkan posisi pasien
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU SPO MEMBERIKAN INJEKSI IM,IC,SC, DAN IV
KEP/03/2018/ 0 2/4
Cara kerja :
1. Setelah alat-alat dan obat disiapkan , dibawa ke tempat pasien
2. Tentukan lokasi injeksi/tempat yang akan disuntik, lalu kulit
didesinfeksi
3. Memasukkan jarum injeksi tegak lurus dengan permukaan kulit
dengan sudut 90
4. Melakukan aspirasi/pengisapan (bila ada darah obat jangan
dimasukkan)
5. Setelah obat dimasukkan seluruhnya, jarum ditarik keluar
dengan cepat, kulit ditahan dengan kapas alkohol sambil
dilakukan massage
P Hal-hal yang perlu diperhatikan :
R Tempat penyuntikan harus betul-betul tepat, bila salah akan
berbahaya karena dapat mengenai saraf (nervus ischiadicus)
O
Suntikan Intracutan
S Tempat penyuntikan pada :
Dilengan bawah : bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan
E
siku ( 2/3 dari pergelangan tangan ) pada kulit yang sehat, jauh
D dari pembuluh darah ( untuk test mantox)
Dilengan atas :tiga jari dibawah sendi bahu, ditengah-tengah
U daerah muskulusdeltoides ( pada penyuntikan BCG )
R
Pada bokong : 1/3 bagian dari SIAS
Cara Kerja
Persiapan alat :
o Spuit dan jarum steril
o Kapas dan alcohol
o Obat-obat injeksi
o Bengkok
o Buku status pasien
Persiapan pasien
o Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
o Menyiapkan posisi pasien
KEP/03/2018/ 0 3/4
Cara kerja
1. Jarum yang dipergunakan adalah no. 18, 20 atau jarum khusus
2. Spuit 1 cc atau dengan ukuran khusus
3. Kulit didesinfeksi, lalu ditegangkan ( diregang dengan tangan
kiri )
4. Jarum ditusukkan dengan lubang jarum menghadap keatas
dan membuat sudut antara 15° - 20° dengan permukaan kulit
5. Lalu obat disemprotkan sampai terjadi gelembung pada
tempat tersebut
6. Kemudian jarum ditarik dengan cepat, bekas suntikan tidak
dihapus dengan kapas alcohol dan tidak boleh dilakukan
massage
P 7. Reaksinya dilihat atau dicatat setelah jangka waktu yang
R ditentukan
8. Setelah selesai alat-alat dirapihkan
O
Hal-hal yang perlu diperhatikan
S Tempat penyuntikan harus betul-betul tepat
Suntikan subcutan
E
Tempat penyuntikan
D a. Pada lengan atas sebelah luar ( penyuntikan insulin pada pasien
diabetes )
U b. Pada paha bagian luar
R
c. Pada perut bagian atas ( pada penyuntikan pasien infertilitas )
Persiapan alat
o Spuit dan jarum steril
o Kapas dan alcohol 70 %
o Obat-obat injeksi
o Bengkok
o Buku status pasien
Persiapan pasien
o Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
o Menyiapkan posisi pasien
Cara kerja
1. Tempat penyuntikan di desinfektan lalu diangkat sedikit dengan
tangan kiri
SPO INTUBASI
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
SPO INTUBASI
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN :
Memberikan tindakan pertolongan pada luka robek dennga cepat dan
tepat
TUJUAN :
Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka dalam Mencegah
komplikasi dan infeksi nosokomial
1. Perawat yang terampil
KEBIJAKAN : 2. Alat-alat yang lengkap
PERSIAPAN ALAT STERIL :
HEACHTING SET :
1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurge
3. Gunting
4. Naald foulder
5. Bengkok
6. Kom kecil
P 7. Kassa
R BAKI BERISI ALAT NON STERIL :
1. Gunting balutan
O
2. Plester
S 3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine, alkohol, savlon)
E 5. Obat luka sesuai kebutuhan
6. Tempat sampah
D
7. lidokain injeksi sebagai anasthesi
U 8. NaCl
PELAKSANAAN :
R 1. Memberitahu pasien dan keluarga + inform concern
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka denga NaCl
5. mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan betadin
6. menganastesi luka dengan lidokain, kemudian lakukan heacting
7. Menutup luka dengan cara dibalut/diplester
9. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
10. Klien dirapikan
11. Alat dibereskan dan dibersihkan, dan perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT UGD
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN :
Memasang catheter / selang pada pasien pria / wanita yang tidak
dapat BAK secara langsung untuk pemantauan output
- Menampung urine
TUJUAN : - Mengetahui kelainan pada urine
- Mengurangi gerakan pasien
Sebagai pedoman bagi seluruh tenaga keperawatan di RSUD Rokan
KEBIJAKAN : Hulu
a. Penjelasan kepada pasien tentang tindakan katheter
b. Mengatur posisi tidur pasien
c. Menanggalkan pakaian bawah pasien
d. Memasang sampiran / hordeng
LANGKAH – LANGKAH
P
R
Mencuci tangan
Memakai sarung tangan
O Mendesinfektan sekitar alat vital pasien dari arah dalam ke luar
Memasukkan xylocain jelly 10cc bila pasien laki – laki / oleskan
S
jelly pada kateter bila pasien perempuan
E Mulai dengan tindakan pasang kateter dengan pasien posisi
tegak lurus / dorsum flexi 90
D
Kemudian posisi penis di arahkan ke lipat paha sambil catheter
U terus di dorong sampai sisa luar 10 – 15 cm
Coba fungsi melalui catheter bila urine sudah keluar langsung
R di hubungkan dengan urine bag
Balon diisi dengan air aquabidest 20 – 30 cc
Catheter tarik sampai ada tegangan
Hitung urine yang keluar
Merapikan pasien
Membereskan alat – alat
Mencuci tangan
KEP/03/2018/ 0 2/2
E Teliti
D Hati – hati
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
UNIT TERKAIT
UGD, ICU, dan Seluruh Rawat Inap.
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN :
Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma, dan mengganti
kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan
Menjaga kebersihan pasien
Mencegah terjadinya infeksi
TUJUAN :
Mencegah iritasi kulit skitar stoma
Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya
Surat kebijakan direktur tentang perawatan kolostomi di ruang
KEBIJAKAN : perawatan bedah.
Persiapan pasien
Memberikan penjelasan pada pasien tentang tujuaun tindakan,
dll
Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)
Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup
gorden jendela, pintu, memasang penyekat tempat tidur (k/p),
mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar kecuali jika
diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien.
P Persiapan alat
R 1. Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain
O berlubang, dan kain persegi empat
2. Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
S 3. Kapas kering atau tissue
4. 1 pasang sarung tangan bersih
E 5. Kantong untuk balutan kotor
D
6. Baju ruangan / clemek
7. Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi
U 8. Zink salep
9. Perlak dan alasnya
R 10. Pllester dan gunting
11. Bila perlu obat desinfektan
12. Bengkok
13. Set ganti balutan
Persiapan klien
1. Memberitahu klien
2. Menyiapkan lingkungan klien
3. Mengatur posisi tidur klien
KEP/03/2018/ 0 2/2
Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien
sesuai letak stoma
4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh
pasien
5. Mengobservasi produksi stoma (warna, konsistensi, dll)
P
6. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan
R
menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien
O 7. Meletakkan colostomy bag kotor dalam bengkok
8. Melakukan observasi terhadap kulit stoma
S 9. Membersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan
kapas sublimate / kapas hangan (air hangat) / NaCl
E
10. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati
D menggunakan kassa steril
11. Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada
U kulit sekitar stoma
12. Menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy
R 13. Menempelkan kantong colostomy dengan posisi
vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan pasien
14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
15. Merekatkan/memasang kolostomi bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya
16. Merapikan klien dan lingkungannya
17. Memberskan alat-alat dan membuuang kotoran
18. Melepas sarung tangan
19. Memcuci tangan
20. Membuat laporan dan dokumentasi
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN :
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengompres luka dengan
menggunakan obat kompres
1. Mengobat luka
TUJUAN : 2. Mempercepat penyembuhan
3. Mencegah infeksi
KEBIJAKAN : Surat kebijakan direktur tentang kompres luka
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah tindakan
Persiapan Alat
1. Set ganti balut
P 2. Obat kompres dalam kom steril
R 3. Kassa steril dalam tromol
O 4. Korentang set
5. Alkohol 70%, H2O2 3%,Nacl 0,9% dalam tempatnya
S 6. Neirbekken (bengkok)
7. Gunting dan plester
E
8. Karet pengalas
D 9. Kantong plastic
10. Verban gulung
U
11. Spuit 10 cc steril
R Cara Kerja
1. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Menutup pintu atau memasang tirai
4. Mengatur posisi pasien sesuai dengan daerah luka yang akan
dibersihkan dan memasang pengelas
5. Perawat mencuci tangan
6. Siram dengan Na Cl sebelum penutup luka dibuka
KEP/03/2018/ 0 1/1
U
Teliti/cermat
Hati-hati
R
Sopan
Komunikasi
UNIT TERKAIT
UGD, ICU, dan Rawatan Pasca Bedah.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Memberikan kompres dengan air biasa kepada pasien yang
memerlukan dengan menggunakan waslap yang sudah diberi air
1. Menurunkan suhu tubuh sampai nilai normal
2. Mengurangi rasa sakit/nyeri
TUJUAN : 3. Membantu mengurangi perdarahan dan memberikan rasa
nyaman
4. Membatasi peradangan
KEBIJAKAN : Observasi suhu tubuh, kompres segera ganti bila sudah kering
a. Lihat kondisi pasien
b. Persiapan alat
1. Waslap
2. Perlak kecil dan alasnya
3. Mangkok/Waskom kecil berisi air biasa
P
R c. Persiapan pasien
E d. Pelaksanaan
D 1. Perlak dan alasnya dipasang pada tempat yang akan
U dikompres
R 2. Waslap dibasahi dengan air secukupnya, diperas, dan
diletakkan ditempat yang akan dikompres (dahi, ketiak dan
lipat paha)
3. Observasi pasien
4. Perawat mencuci tangan
Mencatat hasil tindakan dan observasi
UNIT TERKAIT
Seluruh karyawan RSUD Rokan Hulu
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Melakukan konsultasi pasien dengan unit lain
TUJUAN :
Memperlancar kegiatan pemeriksaan pasien, untuk menunjang
pengobatan / penyembuhan pasien
KEBIJAKAN : Pasien tidak boleh dibawa kecuali ada pemeriksaan khusus
a. Formulir konsultasi ditulis oleh dokter yang merawat
b. Tulis pada rekam medik pasien konsul
c. Tulis dipapan acara
P
d. Beri penjelasan pada pasien / keluarga
R e. Tuliskan pada buku ekspedisi
O f. Kirimi formulir konsultasi / hubungi lewat telepon
S g. Siapkan rekam medik dan data dat penunjang
E h. Siapkan pasien, alat dan lingkungan
D i. Dampingi pasien selama pemeriksaan
U j. Dokter menulis jawaban pada formulir konsultasi
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mencuci lambung dengan cara memasukkan air dingin atau cairan
PENGERTIAN : Nacl dingin dan kemudian dikeluarkan melalui selang penduga
lambung (maag slang)
Membersihkan dan mengeluarkan racun dari lambung dilakukan pada
TUJUAN :
1. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu
2. Persiapan tindakan operasi lambung
3. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung
Perhatikan : 1. Jumlah cairan yang keluar dan masuk
KEBIJAKAN : 2. Warna cairan yang keluar
a. Persiapan alat
Baki berisi :
1. Selang penduga lambung (maag slang)
2. Kateter tips
3. Waskom berisi air dingin / Nacl dingin
4. Bengkok dan sarung tangan
5. Kolf kosong
P
6. Perlak kecil dan alasnya
7. Handuk
R
8. Slang penyambung k/p
O a. Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tentang hal-hal yang akan dilakukan
S 2. Pasien disiapkan dalam posisi semi Flowler / terlentang
b. Pelaksanaan
E
1. Pasang perlak dan alas diatas dada pasien
D 2. Letakkan bengkok disamping pasien
3. Letakkan kolf kosong dekat tempat tidur lalu diikat
U 4. Ukur selang ( lihat perasat pada pemberian makanan dan cairan
melalui pipa penduga )
R
5. Klem slang / penduga lambung
6. Anjurkan pasien menjulurkan lidah sepanjang mungkin (bila
pasien sadar) supaya ujung slang sampai pada pangkal lidah
setelah itu pasien disuruh menelan, lalu menarik nafas panjang.
7. Slang penduga lambung dimasukkan secara perlahan lahan
sampai batas sesuai ukuran ( lebih dalam sedikit dari prosedur
pemberian makanan dan cairan melalui slang penduga
lambung)
KEP/03/2018/ 0 2/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
8. Periksa apakah slang betul betul masuk lambung dengan cara
memasukkan pangkalnya kedalam air / masukkan udar dengan
spuit kmudian didengar dengan stethoscope (waktu udara
disemprotkan) bila ada bunyi berarti masuk lambung
U c. Perhatian
R
Membilas lambung tidak boleh dilakukan pada :
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN :
Suatu tindakan merawat luka yang terjadi akibat trauma tehadap
panas, elektronik, zat-zat kimia dan sinar radioaktif
TUJUAN :
1. Mencegah terjadinya infeksi sekunder/nosokomial
2. Mencegah terjadinya kontraktur
KEBIJAKAN : Surat kebijakan direktur tentang perawatan luka akibat trauma panas.
Persiapan Pasien
1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan
2. Persiapan Fisik :
Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah tindakan
Persiapan Alat
Bak instrument steril berisi :
9. Kapas basah steril dalam tempatnya
P 10. Laken, steak dan selimut steril
11. Perlak
R 12. Gunting verband, gunting jaringan
O 13. Pinset anatomis
14. Nierbekken (bengkok)
S 15. Plester
16. Cairan Nacl;, 0,9%, Salvon, bethadine , perbandingan, Nacl
E
0,9% , salvon, bethadine.
D 12. Obat-obat luka sesuai intruksi (burnazyn zalf, bioflacenton,
supratule)
U
13. Masker dan baju pelindung
R 14. Spuit 2,5 cc/ spuit 5cc
Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan dan memasang handscone
2. VPasang perlak dibawah daerah luka baker
3. Memakai masker
4. Membuka balutan dengan pinset cirurghis yang sebelumnya
dibasahi dengan Nacl
5. Kassa yang sudah kotor dibuang pada tempatnya
(plastic/piala ginjal (bengkok)
6. Bersihkan luka dengan kapas steril yang dicampur dengan
bethadine/salvon agak diperasdengan cara ditotol
KEP/03/2018/ 0 2/2
P 7. Bila bullae yang belum pecah dan lebih dari 2cm dilakukan
R aspirasi
E
9. Bersihkan luka kembali dengan kapas basah steril yang
dicampur dengan bethadine/salvon agak diperas dengan
cara ditotol
10. Kemudian luka diberi obat misalnya : burnazynzalf,
bioplacenton/sipratule, lalu luka ditutup dengan verban
steril atau plester dengan rapi
11. Mengambil pengalas lalu memasang aken dan steak steril
D 12. Memasang dekken buck dan ditutup dengan selimut steril
Teliti/cermat
Hati-hati
Sopan
Komunikasi
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN :
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan dan merawat
luka yang terjadi akibat penekanan (pressure ulcer)
1. Menjaga kebersihan luka
TUJUAN : 2. Mencegah infeksi
3. Mempercepat penyembuhan
KEP/03/2018/ 0 2/2
Teliti/cermat
Hati-hati
Sopan
Komunikasi
KEP/03/2018/ 0 1/3
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Tindakan membantu dan menjaga kebesihan agar pasien tetap bersih
1. Membersihkan penderita dari kotoran – kotoran yang melekat
pada kulit
TUJUAN :
2. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan penderita terutama
kulit
3. Memberikan perasaan nyaman dan segar pada pasien
4. Melancarkan peredaran darah
1. dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh mandi
sendiri
KEBIJAKAN : 2. Dilakukan 2x sehari, pada pagi hari dan sore hari
1. memberi salam dan mengidentifikasi pasien
2. perawat memberi tahu pasien/ keluarganya tentang apa yang
akan dilakukan
3. tirai untuk tempat tidur ditutup, semua proses memandikan
perhatikan privacy pasien dan jangan membuat pasien merasa
P malu serta jangan sampai pasien kedinginan dan kelelahan
4. meninggikan posisi tempat tidur untuk kenyamanan kerja perawat
R 5. jika pasien menggunakan pagar tempat tidur , turunkan pagar
O tempat tidur/cek terlebih dahulu
6. mengangkat bantal , dan letakkan dikursi, tinggalkan bantal untuk
S kepala saja, selimut tebal diangkat dan dilipat serta diletakkan
dikursi.
E
7. pasien ditawarkan untuk buang air kecil atau besar, jika ya,
D lakukan sesuai dengan cara pemberian urinal dan pispot
8. perawat mengisi ¾ bagian dari Waskom dengan air hangat dan
U
letakkan diatas standar Waskom atau meja makan pasien
R 9. pindahkan pasien kedekat perawat
10. memberi posisi tidur supine/ terlentang, fowler atau semifowler
sesuai kondisi pasien
11. pasien ditawarkan untuk sikat gigi
12. mencuci muka dan leher
a. handuk dibentangkan melintang dibawah kepala atau
diletakkan didada melingkar sampai bawah telinga
KEP/03/2018/ 0 2/3
KEP/03/2018/ 0 3/3
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Proses memasukan naso gatrik tube melalui hidung sampai ke lambung
Sebagai pedoman bagi perawat dalam memasang NGT untuk tujuan:
a. Mengeluarkan cairan dan gas dari GIT
b. Mencegah / mengurangi mual dan muntah
TUJUAN : c. Pengobatan pasien dengan obstruksi secara mekanik dan
perdarahan pada GIT bagian atas.
d. Pemberian pengobatan/ feeding langsung pada lambung.
e. Mengambil spesimen untuk pemeriksaan laboratorium.
1. Terselenggaranya pelaksanaan tindakan keperawatan memasang
NGT secara aman di RSUD Rokan hulu
KEBIJAKAN : 2. Tindakan keperawatan kolaboratif
a. Persiapan
1. Peralatan
a. Slang naso gastrik steril sesuai ukuran
b. Sarung tangan steril
c. Cairan lubrikasi/ jelly
d. Klem
e. Tissu/ handuk
P
f. Gelas berisi air minum
g. Plester
R
h. Syringe/ spuit disposible 20-50 cc lubang tengah
O i. Stethoskope
j. Penlight
S 2. Persiapan pasien
a. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan prosedur
E
tindakan
D b. Keluarga/pasien menandatangani izin tindakan
b. Pelaksanaan
U 1. Cuci tangan
2. Identifikasi pasien
R
3. Mengatur posisi pasien semi fowler atau fowler atau telentang
4. Perawat memakai sarung tangan
5. Bersihkan lubang hidung pasien dengan kassa, lalu kassa kotor
buang ke bengkok
6. Pasang pengalas di atas dada pasien
7. Mengukur panjang NGT dari epigastrium sampai hidung,
kemudian belok ke daun telinga, atau dari epigastrium sampai
dahi lalu beri tanda
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Membantu pasien untuk membersihkan gigi agar pasien merasa nyaman
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Memasukkan cairan / obat ke dalam lambung bayi dengan menggunakan
pipa penduga lambung/maag slang, melalui mulut / hidung
TUJUAN : Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan dan elektrolit
KEP/03/2018/ 0 1/1
P Catatan :
Untuk mencegah agar udara tidak masuk ke dalam lambung, maka
R usaha perawat ;
O a. Spuit jangan sampai kosong
b. Waktu memasukkan dan mencabut selang sonde hendaknya
S
pangkal selang dalam keadaan tertutup
E c. Bila pemberian makanan / obat dalam jangka waktu lama
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanisme melepaskan kotoran
PENGERTIAN : dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Cara Pembersihan Tangan Bedah ( Surgical Handwash )
Langkah – langkah :
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Mendampingi dokter pada waktu mengunjungi pasien
1. Memperlancar kegiatan pemerikasaan visite, pemeriksaan penunjang
TUJUAN : untuk program pengobatan / penyembuhan pasien
2. Memberi rasa tenang pada pasien
1. Sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan harus cuci tangan
KEBIJAKAN : 2. Waktu visite dokter sesuai keadaan
1. Dokter menemui kepala ruang rawat / penanggung jawab shift ruangan
P
2. Menyiapkan rekam medik dan data penunjang
R 3. Menyiapkan pasien, alat – alat dan lingkungan
4. Dokter memeriksa pasien
O
5. Perawat mendampingi pasien selama pemeriksaan
S 6. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
E 7. Menulis rencana medik dalam buku visite, rekam keperawatan di status
pasien
D
8. Melaksanakan program dokter, mendiskusikan keadaan pasien untuk
U berkolaborasi
R 9. Memanggil orang tua / keluarga untuk berbicara dengan dokter mengenai
kondisi pasien saat ini
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Telepon adalah sarana komunikasi di RSUD Rokan Hulu baik didalam
PENGERTIAN : (internal) maupun diluar (eksternal).
TUJUAN : luar.
2. Standarisasi cara menerima telepon di rumah sakit.
Petugas harus siap melayani setiap panggilan telepon yang masuk dengan
KEBIJAKAN : baik, sopan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Tindakan mengambil darah yang berasal dari arteri dan digunakan untuk
PENGERTIAN :
pemeriksaan astrup elektrolit
a. Persiapan alat
1. Spuit 2,5 cc berisi heparin 0,1 cc
2. Kapas alkohol dalam tempatnya
3 Kain pengalas
5. Bengkok
6. Plester
P
b. Mempersiapkan pasien
R Pasien diberi penjelasan tentang hal hal yang akan dilakukan
O c. Pelaksanaan
1. Spuit isi dengan heparin 0,1 cc, ratakan kepermukaan dalam spuit
S 2. Pasang kain pengalas
3. Arteri radialis diraba dengan ujung jari
E 4. Bila arteri radialis sudah jelas teraba permukaan kulit daerah yang
akan ditusuk, desinfeksi dengan kapas alcohol
D 5. Udara dalam spuit dikeluarkan dan jarum ditusukkan dengan posisi
tegak lurus sampai menembus kulit
U 6. Tegangkan kulit diatas arteri tersebut dengan telunjuk dan ibu jari kiri,
bila denyut arteri telah teraba maka ujung jarum dengan cepat dan
R tepat jarum ditusukkan
7. Penghisap didalam spuit akan terdorong keatas setelah jumlah darah
yang diinginkan cukup (±1cc) jarum segera dicabut
8. Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol ± 5 menit
9. Ujung jarum ditutup dengan tutupnya, atau gabus steril yang
ditusukkan
10. Pasien dirapihkan kembali
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Pemakaian stik gula darah untuk pemeriksaan gula darah terhadap pasien
PENGERTIAN :
diabetes mellitus dan pasien lain yang memerlukan
1. Untuk mengetahui hasil gula darah dengan segera
2. Mendeteksi sedini mungkin perubahan gula darah yang merupakan
salah satu tanda dan gejala adanya ketidak normalan nilai kadar gula
TUJUAN :
darah (turun naiknya GD) untuk menentukan tindakan prosedur
perawatan
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mengambil dan mengirim bahan pemeriksaan untuk mendapatkan hasil
sebagai penunjang program pengobatan
PENGERTIAN :
U h. Buat laporan
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Menyediakan dan mengirimkan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai
PENGERTIAN :
dengan tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasien
Bahan pemeriksaan dapat segera dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa
sehingga hasilnya secepatnya dapat digunakan untuk menentukan diagnosa,
TUJUAN :
program pengobatan dan mengetahui perkembangan penyakit pasien
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Pengumpulan urine dari pasien tertentu selama 24 jam
1. Mengetahui jumlah urine selama 24 jam
2. Mengukur berat jenis urine
3. Mengetahui perbandingan antara jumlah cairan yang masuk dengan
TUJUAN :
yang keluar
4. Mengetahui kadar zat tertentu dalam urine
5. Mengetahui fungsi ginjal/CCT
a. Persiapan alat
1. Botol yang mulutnya besar atau toples bertutup ukuran 1000-2000 cc
2. Kertas etiket
3. Alas botol
4. Bengkok/pispot
b. Persiapan pasien
P Beri penjelasan pada pasien tentang hal-hal yang akan dilakukan
R c. Pelaksanaan
1. Beri etiket pada botol /toples yang jelas dengan mencantumkan :
O - Nama pasien
- No register
S
- No kamar
E - Nama ruang rawat
- Jam mulai ditampung
D 2. Botol atau toples diletakkan pada tempat khusus yang aman
3. Tiap kali pasien BAK urine ditampung dalam bengkok/pispot lalu
U dituang kedalam botol atau toples yang telah disiapkan selanjutnya
urine yang ditampung selama 24 jam diukur jumlahnya, dan hasilnya
R
dicatat dalam rekam keperawatan atau rekam medik pasien
bersangkutan
4. Untuk bahan pemeriksaan lab urine diambil seperlunya dan sisanya
dibuang
5. Setelah dipakai untuk menampung urine, botol atau toples harus
direndam dalam larutan desinfektan dan cuci
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mengambil urine pasien yang dikeluarkan secara biasa (buang air kecil )
PENGERTIAN :
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mengantar pasien rontgen dengan brangkar / kursi roda
PENGERTIAN :
Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
Radiologi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA
TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mengganti alat tenun pada waktu tertentu khususnya selama pasien masih
PENGERTIAN :
dirawat / bedrest
1. Memberikan rasa nyaman dan senang pada pasien
TUJUAN : 2. Mencegah decubitus dan infeksi
3. Supaya alat-alat tenun tetap bersih dan terpelihara
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Adalah memotong kuku pasien degan gunting agar bersih dan terpelihara
Membersihkan kuku
KEBIJAKAN : Sebagai pedoman bagi seluruh tenaga keperawatan di RSUD Rokan Hulu
P Perawat cuci tangan
Meletakkan handuk dibawah tangan atau kaki
R
Menggunting kuku jari tangan bundar jari kaki lurus
O
Kuku yang keras direndam air hangat
S Membersihkan kuku : pinggir kuku yang hitam dan kotor dibersihkan
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah
maupun non bedah.
TUJUAN : Mencegah terjadinya shock.
KEBIJAKAN : Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu
A. Persiapan Alat
Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk kasus
bedah :
Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
Balut tekan
Kain kasa steril
Sarung tangan
Tourniquet
Plester
Set untuk menjahit luka
Obat desinfektan
Spuit 20-50 cc
Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin
P Jelly
B. Pelaksanaan tindakan
R Memakai masker, sarung tangan, scort
Perawat I
O a. Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulit
dengan menggunakan jari tangan.
b. Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
S 3. Perawat II
a. Mengatur posisi pasien
E b) Memakai sarung tangan kecil
Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan dengan ujung-ujung jari
D Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama, kemudian tekan
dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan
U secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada.
4. Menekan balutan
a.Meletakkan kain kasa steril di atas luka
R b.Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras benda atau kayu
balut) di atas luka
c.Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan.
Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik amputasi
Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan kain kasa
steril
Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian ikatlah
dengan kuat.
Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodik
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete :
Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya tidak
berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai “live saving”
b. Selama melakukan tindakan, perhatikan : Kondisi pasien dan tanda-tanda vital
Ekspresi wajah Perkembangan pasien
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Menghitung denyut nadi selama 1 menit
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Menghitung pernapasan pasien selama 1 menit
KEBIJAKAN : Sebagai pedoman bagi seluruh tenaga medis dan keperawatan Rokan hulu
DEFINISI PERNAFASAN
1. PERSIAPAN
P Jam tangan
R Buku catatan
Bolpoin
O
stetoskop
S 2. LANGAH-LANGKAH
E Perawat cuci tangan
Meletakan tangan seperti menghitung denyut nadi
D
Menghitung pernafasan waktu inspirasi pada dadaatau perut selama
U
1 menit
R Pasien tidak di ajak bicara
Mengamati kedalaman pernafasan
Mengamati bunyi pernafasan mencatat jumlah, kedalaman, irama
dan bunyi
Mencuci tangan
3. YANG PERLU DIPERHATIKAN
Sopan terhadap pasien (komunikasi)
Teliti dan hati-hati
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Menyiapkan tempat tidur khusus agar segera siap pakai.
- Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan.
TUJUAN :
- Memberi rasa aman dan nyaman.
Persiapkan alat:
P
1. Tempat tidur khusus
R 2. Kasur dan bantal
O 3. Alat-alat tenun untuk memudahkan cara bekerja, maka alat-alat tenun
harus dlipat dan disusun menurut urutan pemakaian.
S
4. Alat kasur atau sarung kasur.
E 5. Perlak
D 6. Steek laken
7. Laken
U
8. Perlak dna pengalas kepala
R 9. Selimut
10. Sarung bantal.
Bagian Penunjang
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Merapikan rambut agar rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara dengan
menggunakan sisir
Supaya rambut tetap bersih
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Menambah sejumlah Na Bikarbonat ke dalam tubuh untuk mencapai nilai
PENGERTIAN : normal Na Bikarbonat dalam darah. Nilai normal = 22 – 26
Farmasi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO NEKROTOMI
KEP/03/2018/ 0 1/3
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Suatu daerah nekrose ( kematian jaringan sebagian yang mengenai suatu
PENGERTIAN : bagian badan ), misalnya jari dan tungkai.
Persiapan Alat :
1. Pinset anatomi 1 buah dan pinset cirurgis 1 buah
2. Gunting Arteri 1
3. Gunting Persegi satu buah
4. Kom satu buah
5. Bengkok
6. Larutan NaCl 0,9 %
7. Sarung tangan satu pasang
P
8. Spuit 50 cc
R 9. Kassa
10. Alkohol 70 %
O
11. Metronidazole powder
S 12. Duoderm gel
13. Kaltostat, Aquacel
E
14. Pembalut Duoderm
D 15. Duoderm Paste
16. Duk steril
U
Cara kerja :
R 1. letakkan alat-alat di dekat klien.
2. Isi kom dengan kapas dan larutan NaCl
3. Cuci luka dengan cairan NS (NaCl 0,9%) sambil digosok secara
lembut dengan tangan yang terbungkus sarung tangan
4. Jika luka berongga gunakan tube (NSV bayi atau folley kateter anak)
& spuit 50 cc
5. Keringkan luka dengan kassa secara lembut (ditutul), jangan
digosok.
6. Bersihkan kulit utuh sekeliling luka dengan alkohol 70% (radius 3-
5cm dari tepi luka)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO NEKROTOMI
KEP/03/2018/ 0 2/3
7. Taburi dasar luka dgn metronidazole powder (500 mg) secara merata
untuk mengurangi bau pada luka.
8. Isi rongga luka/dasar luka dengan Duoderm Hydroactive gel sampai
1/2 kedalaman rongga luka
9. Campurkan Duoderm Hydroactive gel dengan metronidazole powder
(500mg) dlm cucing steril.
10. Isikan ke dalam luka sampai terisi ½ kedalaman luka
11. Tutup luka dengan absorbent dressing: Kaltostat dan Aquacel
12. Masukkan Kaltostat rope / Aquacel (absorbent as primary dressing)
ke dalam rongga luka (fill dead space) & di atas luka untuk
mengabsorbsi exudate yg berlebihan.
13. Sisakan 1 cm absorbent dari tepi rongga luka.
14. Tutup dgn pembalut: Duoderm CGF Extrathin secara tepat untuk
memberikan moist environment. Jangan menarik pembalut.
15. Berikan penekanan ringan secara merata pada pembalut selama 30
detik agar melekat rata dipermukaan kulit
16. Jika warna dasar luka merah (granulasi) namun masih cekung beri
Duoderm Paste scr merata diatas permukaan luka.
17. Tutup absorbent jika perlu.
P 18. Tutup dgn Duoderm CGF secara tepat
19. Ganti pembalut jika telah penuh oleh exudate.
20. Jadwal penggantian balutan dapat ditentukan setiap 3 - 7 hari sekali,
R
tergantung warna dasar luka dan jumlah exudates
21. Dokumentasi keadaan luka, dan perawatan luka Sebagai educator
O
bagi pasien, perawat memberi informasi tentang pentingnya nutrisi
bagi kesembuhan luka dan pemberian terapi antibiotik. Penderita
S
gangren disarankan untuk tirah baring, dan menjaga kesehatan
(terutama gula darahnya). Nutrisi yang diberikan harus sesuai prinsip
E 3 J (Jumlah kalori, Jadwal diit, dan Jenis makanan).Pencegahan jauh
lebih disukai daripada penyembuhan. Beberapa faktor resiko untuk
D penyakit vaskuler perifer pada pasien DM tidak dapat diobati,
misalnya usia dan lamanya menderita DM, tetapi banyak faktor
U resiko laon yang dapat ditangani misalnya merokok, hipertensi,
hiperlipidemia, hiperglikemia, dan obesitas. Pendidikan tentang
R perawatan kaki merupakan kunci mencegah ulserasi kaki. Perawatan
kaki dimulai dengan mencuci kaki dengan benar, mengeringkan dan
menminyakinya (menggunakan lotion), kemudian inspeksi kaki tiap
hari (periksa adanya gejala kemerahan, lepuh, fisura, kalus atau
ulserasi), memotong kuku dengan hati-hati. Pasien disarankan untuk
mengenalan sepatu yang pas dan tertutup pada bagian jari kaki.
Perilaku beresiko tinggi harus dihindari, misalnya : berjalan tanpa
alas kaki, menggunakan bantal pemanas pada kaki, mengenakan
sepat terbuka pada bagian jarinya, memangkas kalus.
Perawatan luka gangren:
1. buka balutan dengan hati-hati, karena dapat menarik jaringan yang
sudah bergranulasi. Bila lengket siram dengan larutan NaCl.
2. Inspeksi luka, perhatikan mana yang sudah bergranulasi dan bagian
yang masih bernanah.
3. Ambil bola kapas yang sudah direndam savlon. Lalu basuh dan
bersihkan luka klien dengan hati2.
4. Bila jaringan sudah bergranulasi yang ditandai dengan warna merah
maka cukup ditutul. Bila jaringan yang nekrotik dan bernanah maka
luka harus dicuci.
5. Gunakan tangan kiri untuk mengambil alat steril, tangan kanan untuk
ke luka pasien.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO NEKROTOMI
KEP/03/2018/ 0 3/3
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Permintaan darah melalui Bank Darah dengan melengkapi pengisian formulir
PENGERTIAN : yang sudah tersedia
Suatu form yang diisi jelas untuk meminta darah ke bank darah untuk orang
KEBIJAKAN : yang membutuhkan
Teknis permintaan darah
Permintaan darah cito, artinya darah segera saat itu (kurang lebih 2
P jam)
Permintaan darah emergensi, artinya permintaan darah yang tidak
R
dilakukan crossmeting hanya sama golongannya saja dan harus ada
O surat keterangan dari dokter yang meminta
U Persiapan alat
R Spuit 3cc
Formulir darah
petugas RS
Ice coller / termos es
Seluruh Unit Keperawatan RSUD Rokan Hulu
UNIT TERKAIT
Bank Darah
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO PEMBERIAN OBAT TETES HIDUNG
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskan kedalam hidung
PENGERTIAN :
a. Persiapan alat
P 1. Obat tetes hidung sesuai dengan program pengobatan
2. Pipet dan kertas tissue
R
b. Persiapan pasien
O 1. Berikan posisi pasien tidur terlentang dengan nyaman
U pengobatan
3. Anjurkan pasien agar tetap dalam posisi tidur / duduk dengan kepala
R
ekstensi selama 2 menit
4. Bersihkan daerah sekitar hidung dengan kertas tissue
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya kelubang telinga
PENGERTIAN : pasien
- 9 benar
a. Persiapan alat
1. Mangkok berisi air panas
2. Kapas lidi
3. Obat tetes telinga sesuai dengan kebutuhan
4. Pipet obat
P
5. Kapas/tissue
R b. Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tentang hal yang menurun yang akan dilakukan
O
2. Pasien diatur dalam posisi miring dengan telinga yang akan diobati
S menghadap keatas dengan sudut 60 derajat
E c. Pelakasanaan
1. Panaskan obat dengan merendam dalam mangkok berisi air panas
D
2. Tes suhu dengan cara meneteskannya pada punggung telapak
U tangan
R 3. Bersihkan dan keringkan kanul telinga luar dengan kapas lidi
4. Teteskan obat sebanyak yang ditentukan dalam pengobatan
5. Tutup lubang teling dengan kapas
6. Anjurkan pasien agar miring dengan telinga yang diobati menghadap
selama lima menit
7. Bersihkan sisa obat disekitar telinga dengan tissue
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Melakukan pemasanga selang dari rongga mulut sampai kelambung pada
PENGERTIAN :
bayi atau anak
KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat yang berkompeten dengan standing order dokter
A. Persiapan alat
1. OGT sesuai ukuran
2. Plester
3. Piala ginjal
4. Sarung tangan bersih
5. Stetoskop bayi
6. Syring disesuaikan dengan ukuran OGT
7. Tissue / kapas lidi ( cotton bud )
B. Persiapan Pasien:
1. Memberitahu ke keluarga pasien tentag tindakan yang akan
dilakukan
P 2. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
C. Pelaksanaan
1. Periksa kembali instruksi dokter dan rencana keperawatan pasien
R untuk
O pemasangan OGT
S 2. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur
E 3. Dekatkan alat yang akan digunakan
D 4. Bersihkan hidung pasien dengan tissu / cotton bud
U 5. Pakai sarung tangan
R 6. Buka OGT sesuai ukuran
7. Mengukur OGT dari telinga ke ujung hidung dilanjutkan ke proxesus
xipoideus,beri tanda dengan plester.
8. Masukkan OGT melalui mulut secara perlahan. Sampai batas yang
telah ditentukan dan perhatikan keadaan umum pasien
9. Memastikan OGT masuk ke dalam lambung dengan memberikan
udara dalam syring yang disesuaikan dengan nomer OGT yang
dipakai pasien,dengarkan aliran udara ke lambung pasien dengan
stetoskop diperut kuadran kiri atas.Bila sudah masuk dengan tepat
selang OGT difiksasi dengan plester,
10. Tutup OGT,bila untuk megeluarkan cairan/udara,buka tutup OGT ,
beri plastik untuk menampung dan plester.
11. Rapikan alat-alat setelah tindakan
12. Perawat cuci tangan.
UNIT TERKAIT Dokter
Perinatologi, Rawatan Anak
IGD, ICU.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Tata cara mempersiapkan perawat baru yang berhubungan dengan
lingkungan kerja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata
PENGERTIAN :
laksana, kebijakan, tugas, fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi
pegawai baru.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Menerima pasien baru dengan mempersiapkan ruang perawatan pasien dan
PENGERTIAN : lingkungannya dalam rangka pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan
kepada pasien
1. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk pasien baru agar siap pakai
TUJUAN : 2. Menumbuhkan kepercayaan dan kesan yang baik kepada pasien /
keluarga
1. Semua pasien yang akan dirawat harus terdaftar dan melalui pendaftaran
atau informasi
2. Petugas informasi harus melakukan pengecekan ulang tempat kosong
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Suatu tata cara dimana pasien akan pulang atas keinginan sendiri dimana
PENGERTIAN :
proses pengobatan belum selesai atau pasien belum sembuh
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Adalah tata laksana pasien yang sudah diijinkan pulang dari rumah sakit
P 1. Lihat dan baca program pemulangan pasien pada catatan dokter di file
R pasien
O
2. Kaji apakah pasien sudah tahu / belum tentang rencana pulang ini
S
E 3. Kaji apakah diperlukan penyuluhan khusus
D 4. Kaji apa saja yang akan di bawa pulang pasien, misalnya obat – obatan,
U
surat istirahat, surat asuransi, foto copy hasil laboratorium atau
R
pemeriksaan lainnya, dll
5. Kaji apakah petugas administrasi / kasir sudah mengetahui atau belum
tentang rencana pulang ini
6. Beritahu pasien / keluarga, bahwa pasien sudah diperbolehkan pulang
oleh dokter yang merawat
7. Berikan formulir pemberitahuan pasien pulang kepada pasien untuk
diserahkan kebagian kasir dan di cap lunas setelah pembayaran
administarsi selesai untuk diserahkan kembali kepada perawat
8. Kumpulkan semua obat – obatan pasien untuk dibawa pulang
9. Bila masih terdapat obat yang tidak dipakai lagi kembalikan ke GF
(return)
10. Bila pasien diberikan obat tambahan, segera reques dan current
kemudian tulis di realisasi pasien pulang
11. Turunkan realisasi / tagihan pemakaian pasien ke bagian kasir setelah di
cek ulang oleh perawat untuk semua pemakaian agar tidak terjadi
kelebihan atau kekurangan pemakaian obat
12. Beritahu bagian gizi bahwa pasien rencana pulang hari ini, agar tanyakan
pasien akan makan siang terlebih dahulu atau mau langsung pulang
KEP/03/2018/ 0 2/2
1. Dokter merawat
2. Perawat ruangan
UNIT TERKAIT 3. Bagian administrasi / keuangan
4. Bagian informasi
5. Bagian Gizi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO MENDAMPINGI PASIEN TERMINAL
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
a. Pelaksanaan
1. Siapkan pasien menurut agama dan kepercayaannya
2. Beritahu keluarga pasien secara bijaksana
3. Tempatkan pasien terpisah dari pasien lain
P
R 4. Pasien tetap didampingi oleh petugas dan keluarganya
O 5. Secara bijaksana jelaskan keadaan pasien kepada keluarga
S 6. Usahakan pasien selalu dalam keadaan bersih
E
D 7. Usahakan suasana disekitar pasien dalam keadaan tenang
U 8. Bila bibir pasien kering, basahi dengan kain kassa yang dicelupkan
R dulu kedalam air matang dengan menggunakan pinset
9. Beri bantuan kepada keluarga pasien untuk kelancaran pelaksanaan
upacara keagamaan/ bimbingan rohani
10. Amati terus tanda-tanda vital pasien
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Keadaan terminal adalah suatu keadan sakit dimana menurut akal sehat
PENGERTIAN :
tidak ada harapan lagi untuk sembuh.
KEP/03/2018/ 0 2/2
1. Perawat jaga
2. Dokter jaga
UNIT TERKAIT
3. Penunjang Medis
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO PEMASANGAN BIDAI
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Pemasangan bidai adalah suatu tindakan untuk mengatasi atau membantu
PENGERTIAN : pasien yang mengalami patah tulang sehingga tidak terjadi pergerakan /
pergeseran sehingga pasien tidak merasa sakit.
Seluruh pasien yang masuk di UGD harus ditangani sesuai Prosedur Tetap
Prosedur:
Alat:
Prosedur:
P
R Lakukan kebersihan tangan.
O Identifikasi pasien.
S Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
E Jika terjadi perdarahan, hentikan dulu perdarahan dengan menekan dan
D mengikat bagian yang luka dengan kain bersih.
U Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi.
R Ukur bidai pada 2 sendi.
Pasang penyanggah tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak
semakin parah baik menggunakan spalk/bidai, tongkat, kayu, dll yang
ringan dan kuat dibalut tapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian
yang patah atau terluka.
Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar.
Lakukan Kebersihan tangan.
Catat Tindakan yang telah dilakukan
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Salah satu cara pemberian theraphy cairan dengan menggunakan prosedur
infasif yang dilaksanakan dengan menggunakan tehnikaseptik
a. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta pemberian obat yang
TUJUAN : diperlukan oleh tubuh
b. Memberi zat makanan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh
makan minum melalui mulut
1. Pemberian infuse harus sesuai indikasi dan berdasarkan “standing
order” dokter
KEBIJAKAN : 2. Bekerja dengan tehnik aseptic
P a. Lihat kondisi pasien
R b. Lihat keperluan pasien dalam terapi
O c. Siapkan alat :
1. Standar infuse
S
2. Cairan yang diberiakan
E 3. Infus set
D 4. Abbocath no 24, 26
U 5. Kapas
R 6. Alkohol 70 %
7. Kassa steril
8. Gunting
9. Plester
10. Pengalas
11. Bengkok
12. Tourniquet
d. Pelaksanaan pemasangan infuse
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada orang tua tentant tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan.
3. Atur posisi bayi dan anak
4. Hubungkan cairan infuse dan infuse set dengan menusukkan bagian
karet pada cairan infuse.
5. Isi cairan kedalam infuse set dengan menekan ruang tetesan hingga
terisi sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi
selang dan udara yang ada diselang akan keluar.
6. Letakkan perlak dibawah tempat vena yang akan ditusuk
7. Pasang tourniquet sedekat mungkin disekitar area penusukan dan
lakukan desinfektan.
8. Untuk Mobilisasi Vena lakukan peregangan kulit dengan cara
menarik kulit dengan kuan dan berseberangan.
9. Lakukan desinfektan pada daerah sekitar tempat penusukan dengan
arah melinggar dari dalam keluar dengan mata jarum mengarah
ketas dan membentuk sudut 20-30 derajat dengan kulit, lakukan
penusukan dengan cepat pada yang ada diatas vena.
KEP/03/2018/ 0 2/2
10. Rubah sudut penetrasi hingga hamper sejajar dengan kulit pasien
dan lakukan penetrasi sepanjang 1 cm tunggu hingga ada tanda
pertama pada flashback chamber ( cateter jarum ) yang berarti mata
jarum sudah tepat dalam vena.
11. Tarik jarum keluar sepanjang 1 cm darah akan mengalir diantara
kateter dan tabung jarum. Hal ini memastikan ujung kateter sudah
berada dalam vena.
12. Pegang pangkal kateter dengan kuat dan masukkan karet
seluruhnya dengan menggunakan jarum cateter sebagai pemandu.
13. Lakukan penekanan dengan jari diatas kateter, tarik jarum
e. Perlu diperhatikan
1. Reaksi pasien
2. Infus: tetesan, jenis cairan
3. Tanggal kadaluarsa cairan infuse
4. Bekerja dengan tehnik aseptic
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Pemberian digoxin/ lanoxin digunakan sebagai obat anti aritmia
Tujuan Umum :
IGD, ICU
Farmasi.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO PEMBERIAN HEPARIN
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Pemberian heparin pada sirkulasi ekstrakorporeal untuk tindakan dialysis
B. Heparinisasi minimal
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Menambah sejumlah Na Bikarbonat ke dalam tubuh untuk mencapai nilai
PENGERTIAN : normal Na Bikarbonat dalam darah. Nilai normal = 22 – 26
Instalasi Farmasi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU
SPO PEMBERIAN OBAT STREPTOKINASE
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Merupakan salah satu jenis obat untuk penanganan trombolitik (fibrinolitika).
PENGERTIAN : Streptokinase merupakan protein yang terbuat dari filtrat kultur streptococcus
β-hemoliticus.
TUJUAN : Agen trombolitik digunakan untuk pengobatan DVT (Deep Vein Trombosis)
berat, emboli paru, infark miocard, dan sumbatan pada arteri.
Sesuai keputusan direktur, tentang pemberian obat-obatan di RSUD Rokan
KEBIJAKAN : Hulu
P 1. Perhatikan kemasan / sediaan streptokinase : 1.500.000 IU,750.000 I
R U
O Contoh :
S
E
D
U
R
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Pemberian oksigen adalah pemberian oksigen lebih dari 21% pada tekanan 1
PENGERTIAN :
atmosfer.
- Mencegah/mengobati hipoksemia/hipoksia
TUJUAN : - Menurunkan kerja napas
- Menurunkan kerja jantung
KEP/03/2018/ 0 2/2
e. Cuci tangan.
f. Memberi tahu pasien.
g. Isi tabung humidifier dengan water for irigation setinggi batas yang
tertera.
h. Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen / sentral
oksigen.
i. Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam tabung flow
meter.
j. Menghubungkan sungkup muka partial rebreathing dengan flow
meter.
k. Alirkan oksigen ke sungkup muka partial rebreathing dengan
P aliran udara 8 – 12 lt/mnt.
R l. Cek aliran oksigen ke sungkup dengan cara menutup sungkup
O dengan salah satu tangan dan amati aliran oksigen yang masuk
ke dalam kantong.
S
m. Pasang alat sungkup muka partial rebreathing pada klien.
E n. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai
D dengan yang diinginkan.
U o. Cuci tangan.
R p. Rapikan peralatan kembali.
q. Dokumentasikan pada status klien.
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau
PENGERTIAN : hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh dokter yang bersangkutan
KEP/03/2018/ 0 2/2
5. kulit.....
6. kuku......
7. mata.....
8. telinga..... pendengaran.......
9. hidung........
10. rangga mulut........ gigi dan geligi.... lidah.....
11. leher......
12. kardiorespiratori : (Respiratori, Batuk, Sirkulasi)
13. mammae....
P
R 14. abdomen pinggang
O
bising usus.....
S
E
D benjolan.....
U
R nyeri.....
hernia.....
Pria...........
Anus........
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Pembebasan jalan nafas dengan oropharyngeal tube adalah cara yang ideal
PENGERTIAN : untuk mengembalikan sebuah kepatenan jalan nafas yang menjadi
terhambat oleh lidah pasien yang tidak sadar atau untuk membantu ventilasi
(Sally Betty,2005)
Dilakukan untuk mempertahankan jalan nafas sesuai kebijakan Direktur RSUD Rokan
KEBIJAKAN : Hulu Nomor :
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Ruang isolasi adalah ruang yang digunakan untuk meminimalkan kontak
antara pasien dengan dunia luar disekitar kamar pasien dan sebaliknya
PENGERTIAN : dimana ruang isolasi mempunyai ruang antara yang mempunyai tekanan
positif sedangkan ruang perawatan mempunyai tekanan negatif dengan
tujuan agar udara dalam ruang perawatan tidak mengalir ke luar ruangan
atau sebaliknya yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
1. Untuk meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit
yang berasal dari lingkungan pasien lain sehingga tidak
memperberat penyakit yang diderita pasien.
TUJUAN : 2. Untuk melindungi orang-orang disekitar pasien termasuk dokter,
perawat dan petugas kesehatan lainnya yang merawat pasien
terhindar dari penyakit yang diderita pasien
KEP/03/2018/ 0 2/2
A.Cara kerja
P
7. Jika pasien berasal dari luar UPI maka pasien akan langsung
dibawa masuk ke ruang isolasi dan serah terima pasien
dlakukan didalam ruang isolasi tetapi operan pasien telah
dilakukan sebelum pasien dikirim/ dibawa ke UPI
IGD
UNIT TERKAIT
Rawat Jalan
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Menghentikan pemberian cairan / obat langsung ke dalam pembuluh darah
PENGERTIAN : vena dengan melepas infus
KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien yang sudah tidak membutuhkan cairan lagi
Persiapan alat
Kapas alkohol
Plester / mikropore
P
R Kassa steril
O Nierbeken / bengkok
S Persiapan pasien
E
D
Pasang alas perlak dibawah tangan yang terpasang infus
U
R Infus diklem
Plester dilepas, kemudian setelah terbuka jarum infus dibuka
Bekas tusukan langsung ditekan dengan kapas alkohol, kemudian
ditutup dengan kassa steril dan diplester.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Bagian dari clinical record ( rekam medis ), merupakan kumpulan data
PENGERTIAN : komprehensif yang menggambarkan kondisi pasien, kebutuhan perawatan,
pelayanan kesehatan yang diberikan dan respon terhadap perawatan.
1. Sarana komunikasi bagi semua staf di IRI
2. Legal proteksi bagi rumah sakit
3. Media pembelajaran bagi staf dan peserta didik di IRI
TUJUAN :
4. Dasar pemberi asuhan dan pendidikan bagi pasien dan keluarga.
5. Salah satu data kendali mutu dan penelitian.
6. Sebagai dasar perhitungan biaya.
3. Intake
a. Enternal : di isi jenis makanan, jumlah dan cara pemberian / 24 jam
b. Volume : di isi volume enteral ( cc ) dalam 24 jam
c. Kalori : di isi total kalori dari karbohidrat dan lemak yang terkandung
dalam diit enteral.
d. Protein : di isi jumlah protein yang terkandung dalam diit enteral.
e. Parenteral : di isi jenis, jumlah dan cara pemberian nutrisi parenteral
dalam 24 jam.
f. Volume : di isi volume parenteral ( cc ) dalam 24 jam.
g. Kalori : di isi total kalori dari karbohidrat dan lemak yang
terkandung dalam nutrisi parenteral.
h. Protein : di isi jumlah gram protein yang terkandung dalam
nutrisi parenteral.
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Menimbang berat badan pasien dengan menggunakan timbangan badan
PENGERTIAN :
KEBIJAKAN : Dilakukan pada setiap pasien rawat jalan dan rawat inap yang membutuhkan
P Persiapan alat
R
O a. Timbangan elektrik/manual untuk dewasa
S b. Alat tulis/pulpen
E
D c. Meja untuk tempat timbangan bayi
U d. Alas untuk timbangan bayi
R Persiapan pasien
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Kegiatan mengukur suhu tubuh pasien dengan menggunakan termometer
PENGERTIAN :
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mengukur desakan darah melalui permukaan dinding arteri berdasarkan
PENGERTIAN : kembang kempisnya jantung
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Persiapan alat :
Langkah – langkah :
1. Cuci tangan
P
2. Sambungkan konektor ke jalan napas pasien.
R
O
3. Hubungkan spirometer portable ke jalan napas pasien.
S 4. Anjurkan pasien untuk napas dalam sebisa mungkin, dan 0
E kan spirometer dan suruh pasien untuk mengeluarkan
D napas.
U 5. Untuk menempatkan jarum pada titik 0 tekan tombol yang
R berwarna putih.
6. Untuk mengunci hasil pengukuran yang di dapat, tekan
tombol merah.
7. Untuk mengembalikan jarum pengukuran setelah
penguncina ( menekan tombol merah ) tekan tombol hijau
sehingga spirometer dapat untuk mengukur kembali.
UNIT TERKAIT ICU, Rawatan Paru
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Memberikan tindakan perawatan pada luka pasca operasi dengan prinsip
PENGERTIAN :
steril dan menggunakan teknik aseptic dan anti septic
Mempercepat proses penyembuhan lika operasi
TUJUAN :
Mencegah adanya komplikasi (infeksi) pada luka operasi
KEBIJAKAN : Surat kebijakan direktur tentang perawatan luka pasca operasi.
P Persiapan Pasien
R 1. Persiapan Mental :
O Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Persiapan Fisik :
S
Mengatur posisi pasien sehingga mempermudah tindakan
E Persiapan Alat
D 1. Bak instrument steril berisi :
U 2. Supratule
R 3. Tegaderm/ hypafic
4. Sarung tangan (kalau perlu)
5. Bethadine solution
6. Kapas lidi steril
7. Nierbekken (bengkok)
8. Plester
9. Alkohol 70%
10. Wash-bensin
11. Pengelas / perlak
Cara Kerja
10. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
11. Membawa alat-alat kedekat pasien
12. Menutup pintu atau memasang tirai
13. Mengatur posisi pasien sesuai dengan daerah luka yang akan
dibersihkan dan memasang pengelas
14. Perawat mencuci tangan
15. Siram dengan Na Cl sebelum penutup luka dibuka
16. Membuka penutup luka pada pasien secara perlahan-lahan
17. Membersihkan/mendesinfeksi daerah luka dengan menggunakan
kapas steril diberi bethadine dengan cara memutar dari dalam
kearah luar
18. Memasang sufratule atau sejenisnya sesuai ukuran luka dan
menggunakan pinset cirurgis
Sikap
Teliti/cermat
Hati-hati
Sopan
Komunikasi
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Pelaksanaan :
P 1. Mengganti kassa pembungkus tali pusat setiap habis
R mandi (2 kali sehari) atau tiap kali kotor
O 2. Bungkus tali pusat dengan kassa kering dan steril
S
3. Perhatikan tanda-tanda infeksi pada tali pusat
E
Warna kemerahan
D
U Berbau
R Basah
Rapikan kembali bayi
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Spuit 3cc
Formulir darah
petugas RS
Ice coller / termos es
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Persiapan pasien yang akan dilakukan operasi adalah pelayanan menyeluruh
PENGERTIAN :
yang akan diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi dilakukan
P Persiapan alat :
R a. Alat-alat mencukur :
O
- Alat cukur
S
E - Perlak dan alas
D - Kain kassa
U
- Sarung tangan
R
b. alat klisma
- Irigator
- Cairan klisma ( nacl 0,9 % )
- Perlak dan alat
- Bengkok
- Vaseline
- Tissue
Persiapan pasien
1. Persiapan mental
a. Menjelaskan secara singkat tentang operasi yang akan dilakukan,
lamanya operasi serta alat-alat yang terpasang misalnya ; drain ,
NGT, Infus , Chateter , dll dan cara mengatasi rasa sakit
b. Memberi tahu pasien dan keluarga kemungkinan kepindahan
tempat
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Merawat jenazah adalah memberi perawatan khusus kepada pasien yang
PENGERTIAN :
baru meninggal
- Membersihkan dan merapihkan jenazah
TUJUAN :
- Memberi rasa puas kepada keluarga pasien
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Rawat Inap
Ambulance
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk dikursi bagi pasien
PENGERTIAN :
yang tidak dapat berjalan sendiri, tetapi sudah boleh duduk
P a. Persiapan alat
R 1. Kursi
O
2. Selimut
S
E 3. Bantal
D 4. Bel bila perlu
U
b. Persiapan pasien
R
1. Rapihkan pasien
2. Beritahu pasien dan beri penjelasan tentang hal – hal yang akan
dilakukan
c. Pelaksanaan
1. Letakkan kursi didekat tempat tidur
2. Siapkan sepatu atau sandal
3. Dudukkan pasien, bantu bergeser kepinggir tempat tidur
4. Letakkan kedua kaki pasien diatas kursi
5. Turunkan kaki pasien satu persatu dari kursi
6. Bantu pasien berdiri kemudian berjalan menuju kursi yang telah
disediakan
7. Dudukkan pasien dikursi jika perlu diberi bantal untuk bersandar
d. Hal – hal yang perlu diperhatikan
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Hindarkan pasien duduk terlalu lama di kursi, agar tidak lelah
3. Hindarkan menempatkan pasien pada tempat yang banyak angin.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Mengeluarkan angin atau udara dengan cara memasukkan selang melalui
PENGERTIAN :
lubang anus
P A. Persiapan alat
R 2. Selang ( scorstien )
O 3. Waskom kecil berisi air
S 4. Bengkok dan tissue
E 5. Perlak dan alasnya
D 6. Xylocaine jelly
U 7. Handuk
R 8. Sarung tangan
B. Persiapan pasien
1. Pasien diberikan penjelasan tentang hal hal yang akan dilakukan
2. Pasien disiapkan dalam posisi miring / terlentang
C. Pelaksanaan
1. Pasang sampiran
2. Pasang perlak dan alasnya
3. Pasang Waskom kecil berisi air dekat bokong
4. Perawat memakai sarung tangan
5. Pasien dianjurkan miring atau telentang
6. Memasukkan selang kelubang anus kemudian ujung selang yang
satunya masukkan ke Waskom yang berisi air
7. Diamkan selang pada tempatnya sampai pasien merasa sudah tidak
kembung
8. Setelah selesai rapihkan pasien
9. Bersihkan alat alat, bereskan dan kembalikan pada tempatnya
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Sampah adalah segala sesuatu zat atau benda sebagai hasil suatu
PENGERTIAN :
proses/aktiitas yang tidak dapat dipakai dan perlu dibuang.
- Melindungi petugas dari perlukaan.
- Mencegah penyebaran infeksi terhadap petugas lain.
TUJUAN :
- Mencegah penularan infeksi kepada masyarakat sekitar.
- Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif).
KEBIJAKAN : tutup).
P KATEGORI SAMPAH:
R
O a. Sampah medis adalah merupakan sampah yang berasal dari aktivitas
S medis, perawat, dokter gigi, laboratorium, ruang perawatan dan
E
penilaian. Contoh: jaringan tubuh, darah/cairan tubuh, ekskresi, obat-
obatan, balutan bekas luka, jarum suntik, atau alat kesehatan lainnya.
D a. Sampah non medis adalah semua jenis sampah yang tidak berbahaya
U
R berasal dari rumah tangga. Contoh: sisa makanan pasien, sisa
pembungkusan, sisa bahan makanan dari dapur dna lain-lain.
KEP/03/2018/ 0 2/2
P 1. PEMILIHAN
R a. Sampah di ruangan dipilih sesuai dengan kategorinya, yaitu sampah
O
medis, baik sampah infeksius maupun non infeksius serta sampah
S
E non medis baik sampah basah dan sampah kering.
D b. Sampah dibuang ke tempat sampah yang dilapisi kantor plastik dan
U
diberikan tanda yang berbeda warnanya, yaitu:
R
Kuning : sampah infeksius
2. PENGUMPULAN
Sampah yang sudah dikemas dalam kantong plastik sesuai dengan
jenisnya, dikumpulkan untuk diangkut ke tempat penampungan induk di
rumah sakit.
3. PENGANGKUTAN
- Pengangkutan sampah dapat berlangsung dari ruangan ke tempat
pembuangan sampah.
- Sampah yang terkumpul diangkut dalam wadah yang tertutup, tidak
bocor, mudah dibersihkan, tidak menimbulkan kebisangan, terbuat
dari bahan yang kuat dan tidak mudah rusak, tidak menimbulkan
pencemaran.
- Wadah lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih sebelum dan
sesudah dipergunakan.
4. PEMBUANGAN
Ditangani oleh unit sanitasi dan lingkungan rumah sakit.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Diagnostik :
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
P 1. Cuci tangan
R 2. Beri tahu pasien
O 3. Persiapkan pasien dan beri posisi yang nyaman ( lebih
S diutamakan posisi duduk atau semi fowler )
E 4. Instruksikan pasien untuk meletakkan selang spirometri di
D mulut dan tarik nafas dalam selama 3 detik.
U
5. Instruksikan pasien untuk expansi secara lambat dan
R
bernapas secara normal kembali.
6. Instruksikan pasien untuk nafas dalam kembali dan
usahakan agar kekuatan inspirasi bertambah 100 ml – 250
ml tiap kali nafas dalam.
7. Setelah volume maximum tercapai instruksikan pasien
untuk latihan napas dalam 10 kali. Anjurkan pasien untuk
latihan ini minimal 3x /hari.
8. Bereskan peralatan dan dokumentasikan tindakan.
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Cara Kerja :
1. Memakai sarung tangan
2. Memasang sampiran
3. Memasang selimut mandi
4. Membuka pakaian bawah ditutup selimut
5. Kaji keadaan urine warna sekret sediment
6. Tentukan jenis kateter yang digunakan (triplet atau double lumen)
7. Pastikan kepatenan pipa drainage
8. Kaji berapa jumlah urine dalam urobag
9. Cuci tangan
10. Memakai sarung tangan
11. Kaji abdomen bawah untuk tanda distensi kandung kemih
12. Siapkan posisi pasien untuk aliran intermitent
a. Klem slang di atas drainage dan buka klem cairan irigasi
b. Biarkan cairan mengalir sesuai dengan ketentuan (± 100 ml untuk
orang dewasa normal)
c. Tutup klem saluran irigasi dan buka klem saluran drainage cairan
mengalir ke urobag sampai habis lakukan berulang sehingga cairan
yang keluar bersih
13. Untuk irigasi kontinue
a. Hitung jumlah tetesan aliran cairan irigasi
KEP/03/2018/ 0 2/2
SPO SUCTION
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
P 1. Siapkan alat
R
2. Hubungkan alat ke stop kontak listrik
O
S 3. Tentukan spit yang akan digunakan (2 – 50 cc), dan lakukan
E pengecekan ke syringe pump, jika tidak sesuai maka tekan alat
D
U tersebut ke angka sesuai dengan ukuran spuit.
R 4. Pasang ekstension tube ke spuit yang telah diisi obat sesuai
dengan dosis pengencera.
5. Buka kunci alat ke arah kanan dan kiri untuk mengunci, dan tarik
jepitan pada spuit untuk melepas, kemudian spuit di lepaskan dari
alat.
6. Pasang spuit dan ekstension tube ke lin infus atau pasien dengan
menggunakan three way.
7. Hidupkan alat dan tunggu lampu menyala kuning kedip-kedip
beberapa saat dibagian layan alat, kemudian tekan dan atur angka
sesuai dengan kebutuhan.
8. Lampu akan menyala hijau jika dalam kondisi baik.
9. Perhatikan tanda alarm, jika terjadi peringatan kepada petugas.
KEP/03/2018/ 0 ½
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Timbang terima pasien dari shif sebelumnya dengan shif yang jaga berikut.
Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara
TUJUAN :
berkesinambungan.
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/
PENGERTIAN :
bangsal dan staf kamar operasi
Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas
ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan
TUJUAN : baik dan mengutamakan keselamatan pasien. Menyiapkan obat-obatan, alat-
alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang
pelaksanaan operasi tersebut
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Timbang terima pasien dari perawat yang bertugas di perawatan kepada
PENGERTIAN :
perawat di unit lain ketika pasien akan dipindahkan.
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
P Persiapan alat
R 1. Kelengkapan tranfusi set
O
2. Abbocath
2. Cairan Nacl 0,9 %
3. Darah yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan
4. Kapas
5. Alkohol 70 %
6. Kassa steril
7. Gunting
8. Plester
S
9. Pengalas
E
D 10. Bengkok
U 11. Tourniquet
R
12. Standar infuse
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Beri tahu orangtua pasien dan pasien (bila sudah mengerti) tentang
tindakan yang akan dilekukan dan jelaskan prosedur yang akan
dikerjakan
3. Siapkan peralatan kedekat pasien
KEP/03/2018/ 0 1/1
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Tata cara transport pasien yang akan dan telah dioperasi oleh perawat
PENGERTIAN :
ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
SPO TRIAGE
KEP/03/2018/ 0 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Proses pemilahan pasien berdasarkan kegawatannya atau pengelompokan
PENGERTIAN : korban atau pasien berdasarkan berat ringannya trauma atau penyakit serta
kecepatan penanganan atau pemindahan pasien.
Dapat menangani korban atau pasien dengan cepat, cermat dan tepat sesuai
TUJUAN : dengan sumber daya yang ada
“Time Saving is Life Saving, The Right Patient, to The Right Place at The
Right Time serta melakukan yang terbaik untuk jumlah terbanyak”
Triage di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu dilakukan oleh dokter jaga
KEBIJAKAN : atau perawat terlatih
P Prosedur Pelaksanaan :
R
1. Sasaran
2. Pelaksanaan
SPO TRIAGE
KEP/03/2018/ 0 2/2
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Suatu alat yang digunakan untuk membantu sebgian atau mengambil alih
PENGERTIAN :
semua pertukaran gas paru untuk mempertahankan oksigenasi
KEP/03/2018/ 0 1/1
P h. Pasang conector
R 6. Atur ventilator sebelum dipasang pada pasien
O a. Pilih Mode of Ventilation pada controlled ventilation saat
S pemasangan pertama kali
E b. Atur menit volume sebanyak 100-125 ml/kgBB/menit atau
D tidal volume 10-12 kali / menit
U
c. Atur I : E rasio sesuai dengan perintah dokter dengan
R
mengatur inspiratory time, pause time dan expiratory time
d. Putar mixer sehingga didapatkan konsentrasi O2 100%
(FIO2 = 1,2)
e. Putar PEEP pada positif 5 cm H2O
f. Pasang batas atas tekanan sekitar 10 cm H2O diatas
tekanan jalan nafas pasien. Alarm ini berguna untuk
mencegah tekanan yang berlebihan pada jalan nafas yang
dapat menyebabkan terjadinya pneumotoraks
g. Pasang trigger sensitivity pada -2 sampai -3 cm H2O agar
pasien dapat menambah sendiri kebutuhan nafasnya bila
memerlukan
h. Atur humidifier sehingga didapatkan suhu antara 32-34 C
i. Atur batas bawah dan batas atas alarm volume ekspirasi
kurang lebih 10-20 % dibawah atau diatas ekspirasi
minute volume pasien
7. Rapikan alat-alat dan pasien
8. Cuci tangan.
9. Dokumentasi
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
Persiapan alat :
1. Obat dopamine 200 mg
2. Spuit 50 cc : 2
3. Extention tube 1
4. D5% RL atau Nacl
5. Syringe pump
Cara kerja :
1. Cek instruksi dokter dan konfersikan kebutuhan pasien dalam hitungan
ml/jam
2. Sambungkan infus set / selang perfusor dengan CVP atau vena besar.
P 3. Labeling dan tempelkan perhitungan dosis pada infus / perfusor.
R 4. Monitor hemodinamik pasien.
O 5. Dokumentasikan tindakan dan rapihkan peralatan pasien.
Nama Pasien : ........................ Nama Pasien :..........................
S BB : .......................Kg BB :.......................Kg
E DOPAMIN 200 mg / 50 cc DOPAMIN 400 mg / 50 cc
D 1 cc = 200 mg/50 = 4 mg = 4000 mcg 1 cc = 400 mg/50 = 8 mg = 8000 mcg
U Dosis = ............. Meg / KgBB / Menit Dosis = ............. Meg / KgBB / Menit
1 meg = 1 x BB X 60 = ........... cc / 1 meg = 1 x BB X 60 = .....cc / jam
R jam 8000
4000 2 meg = ............cc / jam
2 meg = ............cc / jam 3 meg = ............cc / jam
3 meg = ............cc / jam 4 meg = ............cc / jam
4 meg = ............cc / jam 5 meg = ............cc / jam
5 meg = ............cc / jam 6 meg = ............cc / jam
6 meg = ............cc / jam 7 meg = ............cc / jam
7 meg = ............cc / jam 8 meg = ............cc / jam
8 meg = ............cc / jam 9 meg = ............cc / jam
9 meg = ............cc / jam 10 meg = ............cc / jam
10 meg = ............cc / jam TTD
TTD
KEP/03/2018/ 0 1/1
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
- Posisi dalam keadaan rileks
PENGERTIAN :
- Posisi berbaring terlentang dan kepala diberi bantal
TUJUAN : Untuk menempatkan posisi yang nyaman
KEBIJAKAN : Sebagai dasar/acuan dalam mengatur posisi pasien di tempat tidur saat
istirahat maupun saat beraktivitas, terutama pada pasien dengan
keterbatasan mobilisasi fisik atau intoleransi aktivitas
1. Kaji kebutuhan pasien untuk bergerak / berpindah, papakah mampu
berpindah tanpa dibantu atau perlu dibantu
2. Kaji kebutuhan pasien akan posisi ini
3. Sek tulang belakang apakah dalam keadaan lurus sejajar atau tidak
4. Kaji dalam keadaan umum pasien, apakah mamapu bertahan pada
posisi ini untuk waktu yang cukup lama
5. Rencanakan dan tentukan perawat yang akan membantu dalam
memberikan posisi ini
6. Perawat mencuci tangan
7. Mencocokan data pasien yang terdapat dipapan nama pasien dengan
terdapat di file pasien
P 8. Tinggikan posisi tempat tidur , kenyaman kerja perawat
R 9. Datarkan posisi kepala tempat tidur, jika kondisi pasien tidak
O memungkinkan untuk mendatarkan posisi kepala tempat tidur, lakukan
S sebisa mungkin untuk mendatarkan posisi kepala tidur, lakukan sebisa
mungkin
E
10. Tempatkan bantal yang tipis dibawah kepala pasien
D 11. Tempatkan lengan pasien kesamping pasien
U 12. Lengan atas dapat juga ditinggikan dengan menggunakan bantal
R 13. Jika tangan pasien lumpuh atau paratise. Berilah gulungan linen untuk
dipegang oleh pasien sehingga fungsi tangan tetap terjaga
14. Letakkan kaki sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi rotasi sendi
panggul pasien kearah external, dapat dilakukan dengan menempatkan
ganjalan dari gulungan lelen atau handuk. Letakkan disamping pasien
15. Untuk sendi pergelangan kaki juga bisa diberi ganjalan berupa gulungan
linen dan handuk, disamping pergelangan kaki tersebut.
16. Gunakan papan penahan pada telapak kaki agar berada dalam posisi
anatomi, dan tidak jatuh kedepan, dapat juga dengan memakai sepatu
atletik.
17. Selimuti pasien, pasang hek tempat tidur dan tinggalkan pasien dalam
posisi yang nyaman.
KEP/03/2018/ 0 1/5
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02 APRIL 2018
Dr. NOVIL
NIP. 19721114 200312 1 006
PENGERTIAN : Persalinan normal adalah proses kelahiran janin pada umur aterm / 37
minggu - 42 minggu, letak memanjang, PBK, disusul plasenta dengan tenaga
ibu sendiri dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan atau pertolongan
buatan, dan tanpa komplikasi (Sumapraja S,Persalinan Normal, hal:47).
Tercapainya Kelangsungan Hidup Dan Kesehatan Yang Tinggi Bagi Ibu
TUJUAN : Serta Bayinya, Melalui Upaya Yang Terintegrasi Dan Lengkap Namun
Menggunakan Intervensi Seminimal Mungkin Sehingga Prinsip Keamanan
Dan Kualitas Layanan Dapat Terjaga Pada Tingkat Yang Seoptimal Mungkin
Sesuai kebijakan Direktur RSUD Rokan Hulu tentang pertolongan persalinan
KEBIJAKAN : normal
PERSIAPAN ALAT
1. Bak instrumen partus set
Klem kocher 2 buah
Gunting tali pusat 1 buah
Gunting episiotomi 1 buah
Setengah kocher 1 buah
Kateter nelaton 1 buah
Benang tali pusat
2. Bak instrumen heacting set
P o Nald powder 1 buah
R o Nald heating 2 buah
O o Gunting lurus 1 buah
o Pinset cirurgi 1 buah
S
o Pinset anatomi 1 buah
E
o Arteri klem 2 buah
D
o Catgut cromik ukuran 0,3
U
3. Bengkok 1 buah
R
4. Wakom besar tempat larutan DTT 2 buah
5. Waskom kecil tertutup 2 buah.
BAHAN DAN OBAT
1. Kassa steril 4 lembar
2. Kapas DTT 3 buah
3. Larutan klorin 0,5 % dalam Waskom
4. Handscoon 2 pasang
5. Obat uterotonika (Oksitocyn dan Metil ergometrine)
6. Lidokain 1 %
7. Disposable 3 cc 1 buah
KEP/03/2018/ 0 2/5
8. Disposable 5 cc 1 buah
P PERLENGKAPAN
R 1. Bengkok
O 2. Wakom
S 3. Duk segi empat/ kain alas bokong
E 4. Handuk besar 1 buah dan kecil 1 buah
D 5. Celemek/ baju plastic
U 6. Pelindung (Tutup kepala, kaca mata, masker dan sepatu boot)
R 7. Pakaian ibu (kain, pembalut dan celana dalam)
8. Selimut bayi
9. Tempat sampah 4 buah (sampah basah, kering, pakaian kotor dan
sampah tajam)
LANGKAH – LANGKAH :
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik sekali
pakai 3 cc ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastic
4. Memastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan
dengan sabun di air mengalir
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk
periksa dalam
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan
oksitosin dan letakkan kembali kedalam wadah partus set.Bila ketuban
belum pecah, pinggirkan ½ kocher pada partus set
7. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT (basah)
dengan gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan
sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah
tersebut dari kotoran),
8. 8] Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah
lengkap dan selaput ketuban sudah pecah
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan
DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit)
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin
meneran
KEP/03/2018/ 0 3/5
P 12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran,
R (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia
O merasa nyaman)
S 13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
E untuk meneran
D 14. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
U handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu
R 15. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah
bokong ibu
16. Membuka tutup partus set
17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
18. Saat sub-occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi
perineum dengan dialas lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan
kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat
saat kepala lahir. (minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-
pendek) Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah
kepala lahir lakukan penghisapan pada mulut dan hidung janin
menggunakan penghisap lendir De Lee
19. Menggunakan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari
lendir dan darah
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan
22. Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu
anterior / depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai
bahu posterior/belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu
erat hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu
berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem di dua
tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara dua klem tersebut.
23. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu
janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah
kepala) dan ke empat jari pada bahu dan dada / punggung janin,
sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior
saat badan dan lengan lahir
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
(selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin)
25. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan
kanan sedemikian rupa sehingga bayi menghadap ke arah penolong.nilai
bayi, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih
rendah dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat
yang memungkinkan)
KEP/03/2018/ 0 4/5
P 26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
R bagian tali pusat
O 27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus
S bayi.Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem
E diantara kedua 2 cm dari klem pertama.
D 28. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan
U perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua
R klem.Bila bayi tidak bernafas spontan lihat penanganan khusus bayi baru
lahir
29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih,
membungkus bayi hingga kepala
30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.
31. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal
32. Memberi tahu ibu akan disuntik
33. Menyutikan Oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar
paha kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk
memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,
sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau
kain kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari vulva
36. Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial.Bila
uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk
melakukan stimulasi putting susu
37. Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat bertambah
panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta , minta ibu untuk
meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke arah
bawah kemudian ke atas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta
tampak pada vulva.
38. Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati.Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran
plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri
dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar
4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
40. Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian
maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotelidon dan selaput ketuban sudah lahir
lengkap, dan memasukkan ke dalam kantong plastik yang tersedia
KEP/03/2018/ 0 5/5