Anda di halaman 1dari 3

RESUSITASI JANTUNG PARU

Nomor Dokumen No. Revisi Halaman

031/SPO/KRS/RSHC/ 00 1/3
IV/2023

Tanggal Terbit Diterapkan,


STANDAR Kepala RS HELSA
PROSEDUR 11 April 2023
OPERASIONAL

dr. Sony Feriadi Kurniawan


Resusitasi adalah suatu tindakan untuk menghidukan kembali
PENGERTIAN kesadaran seseorang sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan
paru yang berorentasi pada otak.
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi tenaga medis
dalam resusitasi jantung paru.
TUJUAN 2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan respirasi.
3. Memberikan oksigenasi terhadap otak, jantung dan organ-
organ vital lain sampai datangnya sistem pengobatan yang
definitif.

1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
KEBIJAKAN tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
1. Gunakan APD
PROSEDUR 2. Pastikan 3 aman yaitu aman pasien, aman penolong dan
aman lingkungan.
3. Cek respon dengan menggunakan metode AVPU
4. Petugas meminta pertolongan kepada tim code blue atau
meminta pertolongan orang disekitar ntuk mengaktifkan
code blue.
5. Petugas memposisikan pasien telentang dan diletakkan pada
permukaan yang rata dan keras serta kering.
6. Mengatur posisi penolong yaitu berlutut sejajar dengan bahu
pasien agar saat memberikan bantuan nafas dan sirkulasi,
penolong tidak perlu mengubah posisi atau menggerakkan
lutut
RESUSITASI JANTUNG PARU
Nomor Dokumen No. Revisi Halaman

031/SPO/KRS/RSH 00 2/3
C/IV/2023

7. Petugas memastikan ada tidaknya denyut jantung pasien


PROSEDUR dengan meraba arteri karotis dengan jari telunjuk & jari
tengah meraba trakhea, kemudian jari digeser kesisi kanan
atau kira-kira 1-2 cm raba dengan lembut selama 5-10
detik.
8. Petugas memberikan bantuan sirkulasi atau disebut
kompresi jantung luar dengan cara :
a) Dengan jari telunjuk dan jari tengah penolong menelusuri
tulang iga kanan atau kiri sehingga bertemudengan tulang
dada (Sternum).
b) Dari pertemuan tulang iga (tulang sternum) diukur kurang
lebih 2 atau 3 jari ke atas/2-3 jari atas Prosesus Xipoideus
pada dewasa,anak pada 1-8 tahun tengah sternum 1 jari
diatas Prosesus Xipoideus, Bayi satu jari dibawah garis
imaginer yang menghubungkan kedua puting susu.Daerah
tersebut merupakan tempat untuk meletakkan tangan
penolong dalam memberikan bantuan sirkulasi.
c) Letakkan kedua tangan pada posisi tadi dengan cara
menumpuk satu telapak tangan diatas telapak tangan yang
lainnya pada pasien Dewasa,anak 1-8 tahun
menggunakan satu tangan, bayi menggunakan 2-3 jari,
hindari jari–jari tangan menyentuh dinding dada korban
/pasien, jari–jari tangan dapat diluruskan atau menyilang.
d) Dengan posisi badan tegak lurus, petugas menekan
dinding dada pasien dengan tenaga dari berat badannya
secara teratur sebanyak 30 kali dengan kedalaman
berkisar antara 1,5-2 inci atau 4-5 cm (dewasa) 3-4 cm
(Pada anak) 1-1,5 cm (bayi).
e) Tekanan pada dada harus dilepaskan secara
keseluruhannya dan dada dibiarkan mengembang kembali
keposisi semula.Waktu yang digunakan untuk
melepaskan kompresi harus sama pada saat melakukan
kompresi.
f) Tangan tidak boleh lepas dari permukaan dada atau
merubah posisi tangan saat melepaskan kompresi.
RESUSITASI JANTUNG PARU

NOMOR
NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN
3/3
031/SPO/ 00
KRS/RSHC/
IV/2023
9. Petugas membuka jalan nafas pasien dengan cara tengadah
PROSEDUR kepala topang dagu (Head till-Chin lift) untuk pasien non
trauma dan manover pendorongan mandibula ( jaw trust).
Sedangkan untuk pasien truma hanya memberikan
pendorongan mandibula ( jaw trust ).
10. Petugas memastikan pasien tidak bernafas dengan cara
melihat pergerakan naik turunnya dada (look), mendengar
bunyi nafas (listen), merasakan hembusan nafas pasien
(feel).
11. Petugas memeberikan bantuan nafas pasien melalui mulut
ke mulut, mulut ke hidung, Mask ke mulut dan hidung,
Bag valf mask ke mulut dan hidung dengan cara
memberikan hembusan nafas 2 x 1,5-2 detik tiap
hembusan dengan volume udara 7000 ml – 1000 ml atau
sampai dada pasien terlihat mengembang.
12. Petugas mengevaluasi setiap sirkulasi Rasio, jika tidak ada
respon pemberian bantuan sirkulasi dan pemberian nafas
adalah 30 x dilakukan dengan 1 ataupun 2 penolong
dengan kecepatan kompresi 100 x/mnt atau 5 siklus untuk
kemudian dinilai apakah perlu dilakukan siklus berikutnya
atau tidak.
1. IGD
2. ICU
UNIT TERKAIT
3. Rawat Inap
4. Semua area rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai