PENGERTIAN terabanya denyut jantung, denyut nadi dan/atau denyut arteri karotis.
3. Henti nafas adalah berhentinya gerakan pernafasan dan ditandai
dengan tak terasanya hembusan nafas dari kedua lubang hidung.
Agar nyawa penderita henti jantung dan /atau henti paru segera bisa
TUJUAN
diselamatkan dan tidak memberikan gejala sisa.
Semua pelayanan resusitasi yang diberikan kepada pasien harus
dilakukan dengan prosedur yang seragam yang ditetapkan oleh Rumah
Sakit (Sesuai Dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Budi
KEBIJAKAN
Mulia Bitung No. 11250 A/SK.DIR/PT.RTT-RSBM/X/20022 Tentang
Pemberlakuan Panduan Pelayanan Resusitasi.
4. REASSESSMENT ( evaluasi )
a. Evaluasi ulang korban, bila tetap tak ada tanda-tanda
sirkulasi ulangi RJP dengan dimulai dari kompresi dada.
Bila tanda-tada sirkulasi sudah tampak, periksa pernafasan.
b. Bila ada nafas, tempatkan dalam posisi mantap dan awasi
PROSEDUR nafas dan sirkulasi.
c. Bila tidak ada nafas tapi ada tanda-tnda sirkulasi, berikan
bantuan nafas 10-12 kali/menit dan awasi adanya tanda-
tanda sirkulasi tiap menit.
d. Bila tidak ada tanda sirkulasi teruskan kompresi dada dan
ventilasi dengan rasio 30 kompresi 2 ventilasi.
e. Hentikan RJP apabila sudah mencapai 5 menit pertolongan
tim CODE BLUE
f. Bila didapatkan adanya pernafasan yang adekuat dan
adanya tanda-tanda sirkulasi, pertahankan jalan nafas tetap
terbuka dan posisikan dalam posisi mantap dengan cara:
a) Kaki kiri di fleksikan
b) Tangan kanan keatas
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)