PANDUAN Geriatri
PANDUAN Geriatri
BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
PANDUAN
PELAYANAN GERIATRI
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................1
C. PENGERTIAN................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati,
bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di
masyarakat, tetapi juga karena lansia tergolongdalamkelompokyang rentan.
Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan
khusus dalamrangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka
sebagaimana diatur dalamPasal8 UU Nomor 39 Tahun 1999.Salah satu
wujudnyaadalah tersedianya fasilitas danpelayanan khusus di rumah
sakitberupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang
bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan
Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun
di perkotaanterus meningkat.Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah
lansiaperempuan ± 9,5 juta lebih banyak dibanding lansia laki-laki ± 8,2
juta.Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih tinggi jika
dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan,
dan program-program terkait, berdampakpadamenurunnyaangkakelahiran dan
meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia lanjut sering
disertaidengan meningkatnya berbagai penyakit dan ketidakmampuan
(disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu
yang cukup lama, sedangkan fasilitasdanpelayanankesehatanbagilansia di
rumah sakit masih sangat kurang.
B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatri disusun agar adastandar pelayanan kesehatan
bagi lansia yang populasinya sudah semakin meningkat, yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansiapada taraf yang setinggi-
tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental;
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat
mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila dijumpai
suatu kelainan;
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang menderita
penyakit atau gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan
yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian
secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau gangguan
kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini mengajarkan untuk
tetap memberikan bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh
pengertian, (dalam akhir hidupnya memberikan bantuan moril dan
perhatian yang maksimal, sehingga kematiannya berlangsung dengan
tenang);
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan mencegah
disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Sifat dari asesmen ini tidak
sekedar multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan Pelayanan
BAB III
TATALAKSANA
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan
pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik pada pasien usia
lanjut.
a. Pelayanan Geriatri Sederhanaadalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan hanya berupa pelayanan poliklinik.
Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang minimal terdiri
dari :
- Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
b. Pelayanan Geriatri Sedangadalah suatu bentuk pelayanan geriatri
yang mempunyai kegiatan poliklinik, day hospital sesuai dengan
kemampuan rumah sakit. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim
Geriatri yang minimal terdiri dari :
- Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat pelatihan
geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
c. Pelayanan Geriatri Lengkapadalah suatu bentuk pelayanan geriatri
yang mempunyai kegiatan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang
geriatri akut dan pelatihan-pelatihan. Pelayanan tersebut diberikan
oleh :
- Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan usia lanjut;
- Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi
medik/dokter umum yang dilatih rehabilitasi medik, fisoterapis,
okupasi terapis, ortotisprostetis, terapi wicara, psikologi dan
pekerja sosial;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Nutrisionis;
- Asisten farmasi;
- Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi
Medik yang lengkap di rumah sakit yang sama;
6
d. Pelayanan Geriatri Sangat Lengkapatau Paripurnaadalah suatu
bentuk pelayanan geriatri yang memberikan pelayanan poliklinik, day
hospital, ruang geriatri akut dan kronis, pendidikan, serta penelitian
dan pengembangan;
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
lansia.
9
Adapun aktivitas yang dinilai adalah :
1) Bathing
- Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh
atau dapat melakukan sendiri secara menyeluruh.
- Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian
tubuh atau tidak dapat mandi sendiri.
2) Dressing
- Mandiri:menaruh,mengambil,memakai dan menanggalkan
pakaian sendiri serta menalikan sepatu sendiri.
- Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.
3) Toiletting
- Mandiri : pergi ke toilet,duduk sendiri di kloset,memakai
pakaian dalam,membersihkan kotoran.
- Tergantung : mendapat bantuan orang lain.
4) Transfering
- Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur,dari dan ke
tempat duduk (memakai/tidak memakai alat bantu).
- Tergantung : tidak dapat melakukan sendiri/dengan bantuan.
5) Continence
- Mandiri : dapat mengontrol buang air besar dan kecil.
- Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya
dengan bantuan manual atau kateter.
6) Feeding
- Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya
dan memasukkan ke dalam mulut (tidak termasuk kemampuan
memotong daging daging dan menyiapkan makanan seperti
mengoleskan mentega pada roti).
- Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau tidak
dapat makan sendiri secara parenteral.
Dari kemampuan melaksanakan 6 (enam) aktivitas dasar tersebut di
atas,kemudian diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) tahapan yangdisebut
sesuai dengan aktivitas yang dikerjakan sendiri,atau disebut juga
Index Katzyang secara berurutan adalah sebagai berikut :
1) Index Katz A: mandiri untuk 6 (enam) aktivitas;
2) Index Katz B: mandiri untuk 5 (lima) aktivitas;
3) Index Katz C: mandiri,kecuali “bathing” dan 1 (satu) fungsi lain;
4) Index Katz D : mandiri,kecuali “bathing,dressing” dan 1 (satu)
fungsi lain;
10
5) Index Katz E : mandiri,kecuali “bathing,dressing,toileting” dan 1
(satu) fungsi lain;
6) Index Katz F : mandiri,kecuali
“bathing,dressing,toileting,transfering”, dan 1 (satu) fungsi lain;
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10) Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan …………………………......
Tremor : ya/tidak
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
16
Alat bantu : ya/tidak,jenis : ………………………………
No. Aspek Penilaian Keterangan Nilai
1. Berdiri dengan postur normal
2. Berdiri dengan postur normal
(mata tertutup)
3. Berdiri dengan saru kaki Kanan :
Kiri :
4. Berdiri, fleksi trunk, dan
berdiri ke posisi netral
5. Berdiri, lateral dan fleksi
trunk
6. Berjalan, tempatkan salah
satu tumit didepanjari kaki
yang lain
7. Berjalan sepanjang garis
lurus
8. Berjalan mengikuti tanda
gambar pada lantai
9. Berjalan mundur
10. Berjalan mengikuti lingkaran
11. Berjalan dengan tumit
12. Berjalan dengan ujung kaki
Jumlah
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
Kelembaban : Kering/lembab
Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan ……………………….
12) Test Koordinasi / Keseimbangan
Intepretasi : ……………
Kriteria Penilaian : Keterangan :
4 : Melakukan aktifitas
dengan lengkap
3 : Sedikit bantuan (untuk
keseimbangan)
2 : Dengan bantuan sedang
s/d maksimal
1 : Tidak mampu melakukan
aktifitas
42-54 : Melakukan aktifitas
dengan lengkap
28-41 : Sedikit bantuan (untuk
keseimbangan)
14-27 : Dengan bantuan
sedang s/d maksimal
< 14 : Tidak mampu
melakukan aktifitas
17
13) FrekwensiKunjungan Keluarga :
1 kali/bulan;2 kali/bulan; Tidak pernah
14) Pengkajian Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap I : - Apakah klien mengalami susah tidur ?
- Ada masalah atau banyak pikiran ?
- Apakah klien murung atau menangis
sendiri ?
- Apakah klien sering was-was ?
Lanjutkan Pertanyaan Tahap IIjika jawaban “ya” 1 atau lebih;
Pertanyaan Tahap II : - Keluhan lebih dari 3 bulan ?
- Lebih dari 1 bulan ?
- 1 kali dalam satu bulan ?
- Ada masalah atau banyak pikiran ?
- Ada gangguan/masalah dengan orang
lain?
- Menggunakan obat tidur atau penenang
atas anjuran dokter ?
- Cenderung mengurung diri ?
Jika jawaban ”ya” lebih dari 1 atau sama dengan 1, maka masalah
emosional ada atau ada gangguan emosional.
Kesimpulan :
……………………………………………………....
15) Identifikasi Aspek Kognitif
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
6. Mandi 5 15 Frekuensi
7. Jalan di permukaan datar 0 5
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi:
Konsistensi:
11. Kontrol Bladder (BAK) 5 10 Frekuensi :
Warna :
12. Olah raga/latihan 5 10 Jenis :
Frekuensi :
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu
luang
5 10 Jenis :
Frekuensi :
Jumlah :
Interpretasi :
: Ketergantungan Total
65-125 : Ketergantungan Sebagian
130 : Mandiri
Kesimpulan : ……………………………………………………
B. GERIATRIC GIANTS
Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda dengan usia muda.
Harus dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan
bertambahnya usia atau memang ada suatu proses patologi sebagai
penyebabnya. Beberapa problema klinik dari penyakit pada lansia yang sering
dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS”, yang terdiri dari :
1. Sindroma Serebral;
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia lanjut,
dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan
21
terhadap perubahan-perubahan, baik perubahan posisi tubuh maupun
faktor lain, misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah seperti fungsi
jantung, bahkan fungsi otak yang berkaitan dengan pengaturan tekanan
darah (sistem otonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kognitif
yang ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan
kewaspadaan dan terganggunya proses berfikir yang berakibat terjadinya
disorientasi.
Gambaran klasik penderita konfusio yaitu :
a. Derajat kesadaran menurun,misalnya sulit untuk tetap bangun saat
diperiksa;
b. Gangguan persepsi,antara lain ilusi,delusi,halusinasi, dan mis
intrepretasi;
c. Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia, tetapi
siang hari tertidur;
d. Aktivitas spikomotor meningkat atau menurun;
e. Disorientasi waktu,tempat, dan orang;
f. Gangguan memori.
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com
- Sering Inkontinensia
Urine
- Inkontinensia Alvi dan
Urine
Skor Total
Skor Total = 14
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Aaaaaaa Aaaaaaa Aaaaaaa
27
1. Asesmen Medis Geriatri
2. SPO Pelayanan Pasien Geriatri
BAB IV
DOKUMENTASI
28
DAFTAR PUSTAKA
Allender, J.A., & Spradley. B.W.(2005). Community health nursing promoting
and protecting the public health. (6 th ed), Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins
Anderson, E.T., & Mc. Farland, J. (2000). Community as partner teory and
practice in nursing. (3 th ed). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins
Ervin, N.F. (2002). Advance community health nursing practice: population
focused care. New Jersey: Prentice Hall
Stanhoppe, M. & Lancaster. (2005). Community and public health nursing.
( 5rd ed.) St. Louis: Mosby-Year Book Inc.
Darmojo R.Boedhi dan Martono. (2004).Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
RS. BUDI MULIA
BITUNG
Jl. Sam Ratulangi X/9A, Bitung
Sulawesi Utara – Indonesia
P (0438) 21332 -(0438) 21442
F (0438) 21922
E rsbudimuliabitung@gmail.com