DISUSUN
SRI DINA
SINTYA JELITA
RINI KURNIASIH
ADINDA NURKUMARA
MOCHAMMAD ATTHALLA GHAFFAR
Mengesahkan
Pembimbing 1 Pembimbing II
Mengetahui
Alhamdulillah, Segala puji bagi dan syukur hanya kepada allah SWT, karna
atas kemudahan dan kekuatan yang diberikanya-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini. Banyak kendala dan kesulitan
yang ditemui, baik dalam hal referensi yang dibutuhkan maupun dalam pembuatan
laporan ini dan Alhandulillah semuanya telah terlewati.
Rangkain kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain
tidak lepas dari dukungan dan masukan dari berbagai pihak bimbingan. Untuk itu
kami pengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Dr. Miranda Audina Irawan selaku ketua yayasan SMK Kesehatan Dwi
Putri Husada Bogor
2. Dr. Hj. Ade Jubaedah, S.SIT,MM,MKM selaku kepala sekolah SMK
Kesehatan Dwi Putri Husada Bogor
3. Ibu Dr. Narik P, Sp.Pk, M.H, MARS Selaku kepala Rumah Sakit Salak Kota
Bogor
4. Apt.Nafilatur Rohman.S, Farm selaku pembimbing praktik kerja lapangan
dalam pembuatan laporan.
5. Ns. Erna Yulia, S. Kep selaku pembimbing siswa/siswi praktik kerja
lapangan di rumah sakit salak
6. Ns. Ika Fitrotul J, S. Kep. Selaku pembimbing ruangan HESTI dirumah
sakit salak
7. Ns. Nurhawati Purba, S. Kep selaku pembimbing raungan RGA di rumah
sakit salak.
8. Para staf dan dewan guru sekolah SMK Kesehatan Dwi Putri Husada Bogor
9. Segenap tenaga medis, para medis dan non medis di rumah sakit salak yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan
praktek kerja lapangan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................... 3
A. Pengertian Penyakit Dyspepsia............................................................................ 3
B. Etiologi ................................................................................................................... 3
C. Gejala Penyakit Dyspepsia ................................................................................... 3
D. Jenis Penyakit Dyspepsia...................................................................................... 3
E. Patofisiologi ........................................................................................................... 4
F. Pencegahan Penyakit Dyspepsia .......................................................................... 4
G. Pemeriksaan Penunjang ................................................................................... 4
H. Penatalaksanaan Dispepsia .............................................................................. 5
BAB III PROFIL RUMAH SAKIT DAN TINJAUAN KASUS........................................ 6
A. PROFIL RUMAH SAKIT.................................................................................... 6
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN ..................................................................... 9
C. HASIL LABORATORIUM TANGGAL 22 DESEMBER 2022 ..................... 11
D. RENCANA KEPERAWATAN .......................................................................... 12
E. TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN ......................................... 12
MANFAAT OBAT ....................................................................................................... 17
BAB IV ............................................................................................................................. 18
PENUTUP ........................................................................................................................ 18
A KESIMPULAN ................................................................................................... 18
B SARAN ................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSAKA ........................................................................................................ 19
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke
dalam proses asuhan keperawatan, serat mendapatkan pengalaman
dalam memecahkan masalah pada pasien dengan dyspepsia
b. Tujuan Khusus
1. Membantu siswa memahami pengertian dyspepsia
2. Membantu siswa agar mempu bekerja secara maksimal
3. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam
menghadapi penyakit dyspepsian di dunia nyata
C. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
B. Etiologi
peningkatan produksi asam lambung menjadi penyebab yang sering
sehingga terjadi peradangan. Infeksi bakteri akan menyebabkan terbentuknya
borok-borok pada lambung atau tukak lambung. Berikut ini beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya penyakit dyspepsia. Menurut Yuliarti (2008),
3
E. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan (stres).
Pemasukan makanan menjadi kurang dapat mengakibatkan erosi asam
lambung akibat gesekan antar dinding-dinding lambung. Kondisi demikian
dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang
terjadinya asam lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata
membawa implus muntah sehingga intake tidak adkuat baik makanan
maupun cairan.
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjangn harus bisa menyingkirkan kelainan serius,
terutaman kanker lambung, sekaligus menegakkan diagnosis bila mungkin.
Sebagian pasien memiliki resiko kanker yang rendah, dan dianjurkan untul
terapi empiris tanpa endoskopi.
Menurut schwartz, M Wiliam (2004), dan wibawa (2006) berikut
merupakan pemeriksaan penunjang:
4
a. Tes darah
Hitung darah lengkap dan LED normal membantu
menyingkirkan, kelainan serius. Hasil tes serologi positif untuk
Helicobacter pylori menunjukan ulkus peptikum namun belum
menyingkirkan keganasan saluran pencernaan.
b. Endoskopi (esofago-gastro-duodenskopi)
Endoskopi adalahtes definitive untuk esophagitis, penyakit
epitellium barret, dan ulkus paptikum.
c. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
termasuk hitung darah lengkap, laju endap darah, amylase,
lipase, profil kimia, dan pemeriksaan ovum, parasite pada tinja.
Jika terdapat emesis atau pengeluaran darah lewat saluran cerna
makan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan barium pada
saluran pencernaan bagian atas
d. Ultrasonografi abdomen
H. Penatalaksanaan Dispepsia
1. Non Farmakologi
Gejala dapat dikurangi dengan menghindari makanan yang
mengganggu, diet tinggi lemak, kopi, alkohol, dan merokok. Selain itu,
makanan kecil rendah lemak dapat membantu mengurangi intensitas
gejala. Ada juga yang merekomendasikan untuk menghindari makan
yang terlalu banyak terutama di malam hari dan membagi asupan
makanan sehari-hari menjadi beberapa makanan kecil. Alternatif
pengobatan yang lain termasuk hipnoterapi, menganjurkan klien terapi
relaksasi
2. Farmakologi
a. Omz (injeksi) dengan frekuensi 1x40 dan cara pemberian IV
b. Ondan (injeksi) dengan frekuensi 2x4
c. Buskopan 1/10 denggan frekeunsi 2x1
d. Sucralfat 1/10 dengan frekuensi 3x1
5
BAB III
PROFIL RUMAH SAKIT DAN TINJAUAN KASUS
1. Latar Belakang
Rumah sakit salak bogor berdiri pada tahun 1925. Tahun 1950, oleh
pemerintah belanda diserahkan kepada RI oleh, Mayor Jendral Dr.
Simons Direktur MGD KNIL, tahun 1963 TNI-AD salak bogor dibawah
kprem diganti menjadi kesrem. Tahun 1971 di bawah KESAD dengan
nama, Djawatan Kesehatan Tentara (DKT). Tahun 1984 kembali
menggunakan nama, Rumah Sakit TNI-AD Salak Bogor.
Saat ini Rumah Sakit Salak Bogor, yang berdiri di atas lahan seluas
9.213 M, dengan luas bangunan 6.074 M merupakan Rumah Sakit
tingkat IV dijajaran TNI-AD, yang berada dibawah Datasemen
Kesehatan Wilayah (Denkesyah), 03.04.01 Bogor memberikan
pelayanan kesehatan kepada prajurit, PNS TNI, dan keluarganya serta
masyarakat umum.
f. Kotamadya : Bogor
6
3. Visi, Misi, Moto Rumkit TKIV 03.07.02
VISI
“Rumah sakit menjadi kebanggaan keluarga besar TNI dan
mengutamakan keselamatan pasien”
MISI
“Memberikan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan
keselamatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan”
MOTO
“senyum, antisipatif, lembut, aman, kepuasan”
4. Jenis Pelayanan
1. Rawat jalan
a. Rawat Jalan
b. Instakasi Gawat Darurat
c. Poliklinik Umum
d. Poliklinik Jalan
e. Poliklinik Anak
f. Poliklinik Kebidanan atau Kandungan
g. Poliklinik Bedah
h. Poliklinik BKIA/KB
i. Poliklinik Syaraf
j. Poliklinik THT
k. Poliklinik Mata
l. Poliklinik Internis
m. Poliklinik DOT
n. Poliklinik Jantung
o. Ponek 24-Jam
2. Rawat Inap
a. Ruang Rawat Inap Kartika
b. Ruang Garuda Bawah
c. Ruang Garuda Atas
d. Ruang Rawat Inap Hesti
e. Ruang Rawat Inap Kebidanan
f. Ruang Rawat Inap Wira
g. Ruang Rawat Inap Cakti
h. Ruang HCU
i. Ruang Bayi Prenatal
j. Ruang Recovery
k. VK
7
3. Sarana Penunjang Medis
a. Kamar Operasi
b. Laboratorium
c. USG
d. EKG
e. Instalasi Farmasi/Apotik Salak
f. Fisioterapi
g. ESSWL
4. Sarana lainya
a. listrik/Generator
b. Telekomunikasi/faxsimile
c. Gas
d. Ac
e. Air PAM
f. Pembuangan limbah cair (IPAL)
g. Laundry
h. Dapur Umum
i. Pemadam Kebakaran
j. Pembakaran Sampah Medis
k. Kamar Jenazah
l. Mushola
8
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Pasien
Nama : Nn.I
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Bogor, 12 Agustus 1969
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Kuam Sari Rt003/005 Cibuluh Bogor
No. Rekam Medik : 619105
Dokter : Dr. Agus Patmono,SP.PD
3. Riwayat Pasien
9
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
TD : 125/79 Mmhg
Suhu : 37,0 C
Nadi : 87X/Menit
Respirasi : 20x/Menit
Spo2 : 97-98
c. System pernafasan
Batuk : Baik
Sesak : Ya
d. Sistem Kardiovaskuler
e. System Pencernaan
Mual : Ya
Munta : Ya
Kembung : Ya
Nyeri tekan : Ya
Bising usus : Ya
BAB :Ya
10
f. System Perkemihan
Warna : Kuning
g. System Integumen/Musculoskeletal
Fraktur : Tidak
11
D. RENCANA KEPERAWATAN
No.Jam Diagnosis Tujuan Dan Kriteria Intervensi/ Rencana
Tanggal Kpeperawatan/ Hasil Keperawatan
DO,DS
21-12-22 DK:nyeri akut b-d Setelah dilakukan -Identifikasi TTV &
02.00 agen pencedera tindakan k/u pasien
fisiologis keperawatan selama -Identifikasi skala
3x24 jam. nyeri
DS:klien Diharapkan nyeri -Kolaborasi
mengatakan nyeri berkurang dengan pemberian terapi
ulu hati, tidak kriteria hasil
nafsu makan, -Nyeri berkurang
mual dengan skala nyeri 2
-Pasien tampak
DO:klien tampak tenang
lemas, gelisah, -Pasien dapat tidur
dan makan tidak dengan tenang
habis
12
08.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm 0:k/u sedang kes.cm
09.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
11.00 TD : 105/65mmhg RR : 20x/menit A:nyeri akut blm teratasi
N : 70x/menit SPO2 : 98%
S : 36,0 C VAS : 4/10 P:ajarkan teknik
-Menganjurkan klien istirahat relaksasi nafas dalam
12.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas
13.00 pagi ke dinas sore
14.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan nyeri
pagi ke dinas sore ulu hati
-Merapikan tempat tidur klien
15.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm 0:k/u sedang kes.cm
16.00 -Mengganti cairan infus
17.00 -Memonitor TTV dan k/u klien A:nyeri akut blm teratasi
TD : 114/74mmhg RR :20x/menit
N : 90x/menit SPO2 : 94% P:ajarkan teknik
S : 37,6 C VAS : 4/10 relaksasi nafas dalam
-Memberikan makan sore
18.00 -Memberikan terapi nebulezer
20.00 -Menganjurkan klien istirahat
23-12-22
06.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 88/50mmhg RR : 20x/menit
N : 74x/menit SPO2 : 96%
S : 36,2 C VAS : 4/10
- memberikan terapi oral buskopan,
dan braksidin
13
S : 36,3 C VAS : 2/10 P:ajarkan teknik
- memberikan terapi obat inj. ondan relaksasi nafas dalam
11.00 -Memberikan makan siang
11.30 - memberikan terapi oral sirup
sucralfate
-Menganjurkan klien istirahat
13.00
14.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan
pagi ke dinas sore nyeri ulu hati
15.00 -Memonitor cairan infus 20tpm
16.00 -Mengganti cairan infus 0:k/u sedang kes.cm
17.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 105/69mmhg RR :20x/menit A:nyeri akut blm teratasi
N : 82x/menit SPO2 : 96%
S : 36,4 C VAS : 2/10 P:ajarkan teknik
18.00 -Memberikan makan sore relaksasi nafas dalam
- memberikan terapi oral braksidin
dan sucralfate
20.00 -Menganjurkan klien istirahat
P:ajarkan teknik
relaksasi nafas
24-12-22
05.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 121/82mmhg RR:20x/menit
N : 78x/menit SPO2 : 96%
S : 36,4 C VAS : 2/10
06.00 -Memberikan makan pagi
- Memberikan terapi oral sucralfate
dan braksidin
07.00 -Menganjurkan klien teknik relaksasi
08.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas
malam ke dinas pagi
-Merapikan tempat tidur klien
09.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm
-Mengganti cairan infus S:klien mengatakan
10.00 -Menciptakan lingkungan aman dan nyeri ulu hati dan bab
nyaman cair
14
- memberiakn terapi obat inj. Ondan 0:k/u sedang kes.cm
11.00 dan terapi oral buskopn
-Memonitor TTV dan k/u klien A:nyeri akut blm teratasi
TD : 120/74mmhg RR :20x/menit
N : 90x/menit SPO2 : 94% P:anjurkan klien banyak
12.00 S : 36,2 C VAS : 2/10 minum
13.00 -Memberikan makan siang
-Menganjurkan klien istirahat
14.00
-Serah terima k/u pasien dari dinas
15.00 pagi ke dinas sore
16.00 -Memonitor cairan infus 20tpm
17.00 - Memberikan makan sesui diit
-Memonitor TTV dan k/u klien S:klien mengatakan nyeri
TD : 115/70mmhg RR :20x/menit ulu hati dan bab cair
N : 80x/menit SPO2 : 96%
18.00 S : 36,4 C VAS : 2/10 0:k/u sedang kes.cm
-Memberikan terapi braksidin,
20.00 sucralfat A:nyeri akut blm teratasi
-Menganjurkan klien istirahat
P:ajnjurkan klien banyak
21.00 minum
-Serah terima k/u pasien dari dinas
22.00 sore ke dinas malm
-Memonitor cairan infus 20tpm
-memberikan terapi oran buskopan
23.00 dan imj. Ondan. S: klien mengatakan
-Menganjurkan klien istirahat1 nyeri ulu hati dan bab
cair
25-12-22
05.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 104/75mmhg RR:20x/menit
N : 78x/menit SPO2 : 98%
S : 36,4 C VAS : 1/10
06.00 -Memberikan makan pagi
- Memberikan terapi oral braksidin
dan sucralfate
07.00 -Menganjurkan klien teknik relaksasi
08.00
15
09.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan bab
10.00 malam ke dinas pagi cair sudah 5x dalam 1
-Merapikan tempat tidur klien hari
Memberikan terapi oral buskopan dan
11.00 inj. Ondan 0:k/u sedang kes.cm
12.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm
-Mengganti cairan infus A:nyeri akut teratasi
-memberikan terapi oral sirup
13.00 sucralfate P:anjurkan klien diit
-Menciptakan lingkungan aman dan sehat
15.00 nyaman
-Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 120/74mmhg RR :20x/menit
N : 90x/menit SPO2 : 94%
S : 36,2 C VAS : 2/10
-Memberikan makan sore
-Menganjurkan klien istirahat
-Pasien dinyatakan membaik dan
boleh pulang
-obat pulang
• Paracetamol 2x1 (500mg)
• Attapulgite 3x2 (600mg)
• Lansoprazole 2x1 (30mg)
• Domperidone 3x1 (10mg)
16
MANFAAT OBAT
1. OMEORAZOLE 40mg/24jam (injeksi) untuk mrnurunkan kadar asam yang
diproduksi di dalam lambung
2. PARACETAMOL (injeksi) untuk mengurangi rasa sakit ringan sampai
sedang, mulai dari sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri flu.
3. ONDANCETRON 4mg (injeksi) untuk mencegah serta mengobati mual
dan muntah
4. RANITIDINE (injeksi) untuk mengobati gejala atau penyakit yang
berkaitan dengan asam lambung berlebih
5. PRONALGES SUPP 100 mg mengatasi nyeri ringan hingga sedang paad
penyakit arthritis, rheumatoid, migran, sakit kepala, sakit telingan dll
6. BUSKOPAN 500 mg mengatasi nyeri lambung dan usus halus
7. ATTAPULGITE 600 mg untu mngatasi diare
8. LANSOPRAZOLE 30mg untuk mengobati tukak lambung ringan
9. DOMPERIDON 10mg untuk mengobati dan menghentikan mual dan
muntah dan mangatasi rasa sakit atau rasa tidak nyaman pada perut
10. SUCRALFATE 100 mg mengatasi peradangan lambung
11. BRAXIDINE 5 mg mengatasi perut kembung dan pembekakan lambung
17
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Setelah penulis selesai dalam pembuatan Makalah yang telah dilakukan,
menyimpulakan sebagai berikut bahwa NY. I mengalami Dyspepsia dengan awal
diagnoasa febris dan dan setelah dilakukan USG abdomen pasien dinyatakan
terkenan penyakit dyspepsia. Setelah dilakukan beberapa upaya dari terapi
farmakologi dan non farmakologi pasien dinyatakan sembuh dengan efisiensi nyeri
2/10 dari 4/10
B SARAN
1. Bagi penulis
a. Selalu menjaga kesehatan
b. Selalu tanggap dalam setiap tanda tanda gejala
c. Meningkatkan kesehatan dengan mengkomsumsi vitamin
d. selalu menjaga pola hidup yang sehat
18
DAFTAR PUSAKA
https:www.honestdocs.id/dyspepsia
https://hellosehat.com/penyakit/dyspepsia-fungsional-sakit-maag/
https://www.klinikherbaldunia.com/penyebab-dan-gejala-dyspepsia-atau-
ganguan-pencernaan /
19
LAMPIRAN
20
4. Kegiatan melepas/ up infus klien
21
22