Anda di halaman 1dari 26

PRAKTEK LAPORAN KERJA LAPANGAN ASUHAN PROGRAM

KEPERAWATAN KEPADA Nn.I DENGAN DYSPEPSIA


DI RUANG HESTI RUMAH SAKIT SALAK KOTA
BOGOR BULAN DESEMBER 2022

DISUSUN
SRI DINA
SINTYA JELITA
RINI KURNIASIH
ADINDA NURKUMARA
MOCHAMMAD ATTHALLA GHAFFAR

SMK KESEHATAN DWI PUTRI HUSADA BOGOR


Jl.Kh Iskandar Salabenda Rt.01/04 Kel.Kayumanis
Kec. Tanah Sareal Kota Bogor
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.I USIA 53 TAHUN
DENGAN DYSPEPSIA

Mengesahkan

Pembimbing 1 Pembimbing II

(Apt. Nafilatur Rohman.S, Farm) (Ns. Erna Yulia, S. Kep)

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Dwi Putri Husada Bogor


(Dr.Hj.Ade Jubaedah, S.SIT,MM,MKM)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi dan syukur hanya kepada allah SWT, karna
atas kemudahan dan kekuatan yang diberikanya-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini. Banyak kendala dan kesulitan
yang ditemui, baik dalam hal referensi yang dibutuhkan maupun dalam pembuatan
laporan ini dan Alhandulillah semuanya telah terlewati.
Rangkain kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain
tidak lepas dari dukungan dan masukan dari berbagai pihak bimbingan. Untuk itu
kami pengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Dr. Miranda Audina Irawan selaku ketua yayasan SMK Kesehatan Dwi
Putri Husada Bogor
2. Dr. Hj. Ade Jubaedah, S.SIT,MM,MKM selaku kepala sekolah SMK
Kesehatan Dwi Putri Husada Bogor
3. Ibu Dr. Narik P, Sp.Pk, M.H, MARS Selaku kepala Rumah Sakit Salak Kota
Bogor
4. Apt.Nafilatur Rohman.S, Farm selaku pembimbing praktik kerja lapangan
dalam pembuatan laporan.
5. Ns. Erna Yulia, S. Kep selaku pembimbing siswa/siswi praktik kerja
lapangan di rumah sakit salak
6. Ns. Ika Fitrotul J, S. Kep. Selaku pembimbing ruangan HESTI dirumah
sakit salak
7. Ns. Nurhawati Purba, S. Kep selaku pembimbing raungan RGA di rumah
sakit salak.
8. Para staf dan dewan guru sekolah SMK Kesehatan Dwi Putri Husada Bogor
9. Segenap tenaga medis, para medis dan non medis di rumah sakit salak yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan
praktek kerja lapangan.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak sepenuhnya sempurna, oleh


karna itu dengan segala keredahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi menyempurnakan laporan ini dikemudian hari. Akhir
kata, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat.
Bogor, 26 Desember 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................... 3
A. Pengertian Penyakit Dyspepsia............................................................................ 3
B. Etiologi ................................................................................................................... 3
C. Gejala Penyakit Dyspepsia ................................................................................... 3
D. Jenis Penyakit Dyspepsia...................................................................................... 3
E. Patofisiologi ........................................................................................................... 4
F. Pencegahan Penyakit Dyspepsia .......................................................................... 4
G. Pemeriksaan Penunjang ................................................................................... 4
H. Penatalaksanaan Dispepsia .............................................................................. 5
BAB III PROFIL RUMAH SAKIT DAN TINJAUAN KASUS........................................ 6
A. PROFIL RUMAH SAKIT.................................................................................... 6
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN ..................................................................... 9
C. HASIL LABORATORIUM TANGGAL 22 DESEMBER 2022 ..................... 11
D. RENCANA KEPERAWATAN .......................................................................... 12
E. TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN ......................................... 12
MANFAAT OBAT ....................................................................................................... 17
BAB IV ............................................................................................................................. 18
PENUTUP ........................................................................................................................ 18
A KESIMPULAN ................................................................................................... 18
B SARAN ................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSAKA ........................................................................................................ 19
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dispepsia adalah suatu sindroma atau kumpulan beberapa gejala berupa


nyeri atau rasa tidak nyaman di perut, kembung, mual, muntah,Keluhan
terbanyak adalah nyeri pada bagian perut sebanyak 50,1% dankeluhan yang
paling sedikit adalah muntah sebanyak 6,8%. Diperkirakan bahwa hampir
30% pasien yang berobat ke dokter umum dan 60% pasien di klinik
gastroenterologi merupakan penderita dispepsia.Prevalensi dispepsia secara
global tahun 2006 bervariasi antara 7-45% tergantung pada definisi yang
digunakan dan lokasi geografis. Prevalensi dispepsia di Amerika Serikat
sebesar 23-25,8%, India 30,4%, New Zealand 34,2%, Hongkong 18,4%, dan
Inggris 38-41%. Di daerah pasifik,dispepsia juga merupakan keluhan yang
banyak dijumpai, prevalensinya3 sekitar 10-20 %.
Di Indonesia belum terdapat data epidemiologi yang pasti. Menurut
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009, dispepsia menempat peringkat
kelima untuk kategori penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah saki
dengan jumlah pasien laki-laki 9.594, perempuan 15.122, dan jumlah total
24.716. Sedangkan untuk kategori pasien rawat jalan menempati peringkat
keenam dengan jumlah pasien laki-laki 34.981, perempuan 53.618 dan
4 jumlah total 105.279.
Berdasarkan data tersebut ternyata pasien yang mengalami dispepsia
cukup tinggi di Indonesia. Dari tahun 2012 hingga 2013 dispepsia menjadi
peringkat tertinggi terdapat di kota Medan. Penyakit saluran pencernaan
(dispepsia) masih menjadi penyakit terbesar di dua Rumah Sakit besar di
Sumatera Utara, yaitu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pirngadi
Medan jumlah pasien rawat jalan tahun 2012 dispepsia ada sebanyak 991
pasien dan 28 diantaranya meninggal dunia dan pada tahun rasa cepat
kenyang atau perut rasa penuh, dan rasa seperti menyesak. 2013 ada sebanyak
806 dan 7 diantaranya keluar dengan keadaan meninggal dunia; sementara di
Rumah Sakit Umum H.Adam Malik Tahun 2014, gangguan pencernaan
termasuk salah satu dari sepuluh 6 diagnosa terbanyak di Instalasi Gawat
Darurat.
Penyebab timbulnya dispepsia diantaranya adalah faktor pola
makan/diet dan lingkungan, sekresi cairan asam lambung, fungsi motoric
lambung, persepsi viseral lambung, psikologi, infeksi Helicobacter pylori dan
penggunaan obat anti inflamasi non steroid(OAINSMenurut data dari
beberapa pusat endoskopi di indonesia, ada sekitar 700 kasus sakit maag yang
dilakukan endoskopi, dan lebih dari 85% merupakan dyspepsia fungsional.
Dyspepsia fungsional merupakan kondisi sakit maag yang tidak diketahui
Penyebabnya. Kasus ini yang cukup banyak ditemui dalam masyarakat.
Bahkan menurut data yang dicatat, oleh badan kesehatan dunia (WHO) di
indonesia mencapai 40,8% (mustakim & rimbawati, 2021).

1
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke
dalam proses asuhan keperawatan, serat mendapatkan pengalaman
dalam memecahkan masalah pada pasien dengan dyspepsia
b. Tujuan Khusus
1. Membantu siswa memahami pengertian dyspepsia
2. Membantu siswa agar mempu bekerja secara maksimal
3. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam
menghadapi penyakit dyspepsian di dunia nyata

C. Manfaat

A. Bagi Institusi Pendidikan


Laporan ini merupakan bentuk kumpulan materi dari penyakit
dyspepsia dan salah satu laporan ilmiah bagi dunia pendidikan dan
diharapkan dapat menambahkan wawasan ilmu pengetahuan.
Diharapkan juga dapat dijadikan data dasar untuk bahan pembelajaran
lebih lanjut khususnhya dibidang keperawatan tentang penyakit
dyspepsia.
B. Bagi Rumah Sakit
Laporan ini akan menjadi sumber masukan yang bermanfaat dan
informasi dari program kesehatan dalam rangka mencegah terjadinya
penyakit dyspepsia dalam penanggulangan penyakit dyspepsia di
wilayah kerjanya.
C. Bagi Penulis
Laporan ini sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi
penulis khusunya ilmu keperawatan mengenai penyakit dyspepsia.
sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut.

D. Waktu dan tempat pelaksanaan


a. Waktu
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan SMK Kesehatan Dwi Putri
Husada bogor yaitu 2 bulan, terhitung mulai dari tanggal 20 Desember
2022 sampai dengan 28 Januari 2023.
b. Tempat
Tempat pelaksanaan parktek kerja lapangan yaitu di Rumah Sakit TNI
AD TK 1V 03.07.02 salak Bogor Provinsi Jawa Barat.
c. Jadwal
1. Pagi
2. Sore
3. Malam

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Penyakit Dyspepsia


Dyspepsia berasal dari bahasa yunani dys berarti sulit dan pepsi berarti
pencernaan. Dyspepsia adalah sekumpul gejala berupa nyeri, yang dapat
mengakibatkan munculnya rasa tidak nyaman pada perut bagian atas yang
menetap atau berulang disertai dengan gejala lain seperti rasa penuh saat
makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual,
muntah, dan dada terasa panas yang telah berlansung sejak 3 bulan terakhir,
dengan awal mula gejala timbul dalam 6 bulan sebelumnya. Gejala – gejala
tersebut dapat disebabkan oleh berbagai penyakit tertentu termasuk juga di
dalam nya penyakit maag, asam lambung, namun penyebabnya tidak harus
maag, dan asam lambung, oleh karena itu dalam medis untuk mengganbarkan
sekumpulan gejala tersebut digunakan istilah syndrom dyspepsia.
Dyspepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari
rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan keluhan refluk gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada
(heartburn) dan reguugitasi asam lambung kini tidak lagi masuk dyspepsia
(Majonsjoer A edisi III, 2007).

B. Etiologi
peningkatan produksi asam lambung menjadi penyebab yang sering
sehingga terjadi peradangan. Infeksi bakteri akan menyebabkan terbentuknya
borok-borok pada lambung atau tukak lambung. Berikut ini beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya penyakit dyspepsia. Menurut Yuliarti (2008),

C. Gejala Penyakit Dyspepsia


1. Rasa cepat kenyang saat makan.
2. Kembung dan begah setelah makan.
3. Rasa tidak nyaman di ulu hati serta sakit perih dapat bervariasi dari
ringan sampai berat.
4. Rasa terbakar atau panas di ulu hati kadanga-kadang rasa terbakar ini
bisa menjalar dari ulu hati hingga ketenggorokan.
5. Mual dan kadang-kadang di sertai muntah meskipun hal ini jarang
terjadi.

D. Jenis Penyakit Dyspepsia


1. Dyspepsia tipe ulkus apabila keluhan yang dominan adalah nyeri ulu
hati.
2. Dyspepsia tipe dismotilitis apabila keluhan yang dominan adalah perut
kembung, mual, dan cepat kenyang.
3. Dyspepsia tipe non spesifik apabila keluhan tidak jelas untuk
dikelompokan pada salah satu jenis diatas.

3
E. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan (stres).
Pemasukan makanan menjadi kurang dapat mengakibatkan erosi asam
lambung akibat gesekan antar dinding-dinding lambung. Kondisi demikian
dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang
terjadinya asam lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata
membawa implus muntah sehingga intake tidak adkuat baik makanan
maupun cairan.

F. Pencegahan Penyakit Dyspepsia


Dyspepsia termasuk jenis penyakit yang mudah kambuh karena
lambung biasanya sensitif terhadap, pola makan, dan juga menu yang
dimakan. Untuk mengatasi hal ini beberapa hal yang bisa anda lakukan
sendiri di rumah.
a. Kafein dan alkohol (pahami juga apakah sakit maag disebebkan
oleh kedua zat ini atau bukan
b. Pola makan teratur dan kurangi makanan- makanan yang sensitif
terhadap lambung.
c. Ideal nya makan dalam porsi sedang/kecil, namun sering jika
sudah pernah sakit maag, bisa 4/5 kali sehari dalam porsi masing
masing yang lebih sedikit.
d. Hindari rasa was-was dan juga stres. Bantuan psikiater bisa
diperlukan jika mendesak atau tidak bisa diatasi dengan relaksasi
biasa
e. Jangan makan terlalu banyak
f. Hindari waktu makan yang terlalu berdekatan, supaya proses
mencerna tidak terganggu (interval2-3 jam)
g. Jangan makan sambil minum ( setiap cairan yang dikosumsi
dengan makanan padat, akan mengurangi aktivitas cairan
pencernaan yang terlibat dalam proses pencernaan)
h. Kunyah makanan perlahan sebelum ditelan, dengan begitu enzim
ptyalin dalam kelenjar ludah dapat melakukan fungsianya
dengan sempurna
i. Jangan makan-makanan yang terlalu panas atau dingin, karna
dapat mengiritasi lapisan dinding lambung
j. Jangan berbaring sambil makan.

G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjangn harus bisa menyingkirkan kelainan serius,
terutaman kanker lambung, sekaligus menegakkan diagnosis bila mungkin.
Sebagian pasien memiliki resiko kanker yang rendah, dan dianjurkan untul
terapi empiris tanpa endoskopi.
Menurut schwartz, M Wiliam (2004), dan wibawa (2006) berikut
merupakan pemeriksaan penunjang:

4
a. Tes darah
Hitung darah lengkap dan LED normal membantu
menyingkirkan, kelainan serius. Hasil tes serologi positif untuk
Helicobacter pylori menunjukan ulkus peptikum namun belum
menyingkirkan keganasan saluran pencernaan.
b. Endoskopi (esofago-gastro-duodenskopi)
Endoskopi adalahtes definitive untuk esophagitis, penyakit
epitellium barret, dan ulkus paptikum.
c. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
termasuk hitung darah lengkap, laju endap darah, amylase,
lipase, profil kimia, dan pemeriksaan ovum, parasite pada tinja.
Jika terdapat emesis atau pengeluaran darah lewat saluran cerna
makan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan barium pada
saluran pencernaan bagian atas
d. Ultrasonografi abdomen

H. Penatalaksanaan Dispepsia
1. Non Farmakologi
Gejala dapat dikurangi dengan menghindari makanan yang
mengganggu, diet tinggi lemak, kopi, alkohol, dan merokok. Selain itu,
makanan kecil rendah lemak dapat membantu mengurangi intensitas
gejala. Ada juga yang merekomendasikan untuk menghindari makan
yang terlalu banyak terutama di malam hari dan membagi asupan
makanan sehari-hari menjadi beberapa makanan kecil. Alternatif
pengobatan yang lain termasuk hipnoterapi, menganjurkan klien terapi
relaksasi

2. Farmakologi
a. Omz (injeksi) dengan frekuensi 1x40 dan cara pemberian IV
b. Ondan (injeksi) dengan frekuensi 2x4
c. Buskopan 1/10 denggan frekeunsi 2x1
d. Sucralfat 1/10 dengan frekuensi 3x1

5
BAB III
PROFIL RUMAH SAKIT DAN TINJAUAN KASUS

A. PROFIL RUMAH SAKIT

1. Latar Belakang
Rumah sakit salak bogor berdiri pada tahun 1925. Tahun 1950, oleh
pemerintah belanda diserahkan kepada RI oleh, Mayor Jendral Dr.
Simons Direktur MGD KNIL, tahun 1963 TNI-AD salak bogor dibawah
kprem diganti menjadi kesrem. Tahun 1971 di bawah KESAD dengan
nama, Djawatan Kesehatan Tentara (DKT). Tahun 1984 kembali
menggunakan nama, Rumah Sakit TNI-AD Salak Bogor.

Pada awal pendirianya, pelayanan kesehatan di RS TNI-AD Salak


Bogor hanya di tunjukan kepada anggota militer dan keluarganya.
Namun pada tahun 1960 atas petunjuk kepala staf Angkatan Darat
(KASAD) Rumah Sakit TNI-AD Salak Bogor dapat memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.

Saat ini Rumah Sakit Salak Bogor, yang berdiri di atas lahan seluas
9.213 M, dengan luas bangunan 6.074 M merupakan Rumah Sakit
tingkat IV dijajaran TNI-AD, yang berada dibawah Datasemen
Kesehatan Wilayah (Denkesyah), 03.04.01 Bogor memberikan
pelayanan kesehatan kepada prajurit, PNS TNI, dan keluarganya serta
masyarakat umum.

2. Profil Rumah Sakit

a. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit TK IV 03.07.02

b. Kelas Rumah Sakit : RS Kelas C

c. Status Kepemilikan : RS TNI-AD

d. Alamat Kecamatan : JL. Jendral Sudirman

e. Kecamatan : Bogor Tengah

f. Kotamadya : Bogor

g. Provinsi : Jawa Barat


h. No. Telp : (0251) 8344609-8345222

i. Fax : (0251) 8345444

6
3. Visi, Misi, Moto Rumkit TKIV 03.07.02

VISI
“Rumah sakit menjadi kebanggaan keluarga besar TNI dan
mengutamakan keselamatan pasien”

MISI
“Memberikan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan
keselamatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan”

MOTO
“senyum, antisipatif, lembut, aman, kepuasan”

4. Jenis Pelayanan

1. Rawat jalan
a. Rawat Jalan
b. Instakasi Gawat Darurat
c. Poliklinik Umum
d. Poliklinik Jalan
e. Poliklinik Anak
f. Poliklinik Kebidanan atau Kandungan
g. Poliklinik Bedah
h. Poliklinik BKIA/KB
i. Poliklinik Syaraf
j. Poliklinik THT
k. Poliklinik Mata
l. Poliklinik Internis
m. Poliklinik DOT
n. Poliklinik Jantung
o. Ponek 24-Jam

2. Rawat Inap
a. Ruang Rawat Inap Kartika
b. Ruang Garuda Bawah
c. Ruang Garuda Atas
d. Ruang Rawat Inap Hesti
e. Ruang Rawat Inap Kebidanan
f. Ruang Rawat Inap Wira
g. Ruang Rawat Inap Cakti
h. Ruang HCU
i. Ruang Bayi Prenatal
j. Ruang Recovery
k. VK

7
3. Sarana Penunjang Medis
a. Kamar Operasi
b. Laboratorium
c. USG
d. EKG
e. Instalasi Farmasi/Apotik Salak
f. Fisioterapi
g. ESSWL

4. Sarana lainya
a. listrik/Generator
b. Telekomunikasi/faxsimile
c. Gas
d. Ac
e. Air PAM
f. Pembuangan limbah cair (IPAL)
g. Laundry
h. Dapur Umum
i. Pemadam Kebakaran
j. Pembakaran Sampah Medis
k. Kamar Jenazah
l. Mushola

8
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Hari Pengkajian : 21 Desember 2022

Jam : 02.00 WIB

Tempat : RS. TNI AD TK.03.07.02 Salak

Sumber : Keluarga pasien dan perawat

1. Identitas Pasien
Nama : Nn.I
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Bogor, 12 Agustus 1969
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Kuam Sari Rt003/005 Cibuluh Bogor
No. Rekam Medik : 619105
Dokter : Dr. Agus Patmono,SP.PD

2. Diagsosis Masuk : Febris

Diagnosis akhir : Dyspepsia

3. Riwayat Pasien

keluhan Utama : Nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu,


mual (+), muntah (-), demam (+),
sesak (+) setelah makan santan, sudah
berobat ke dokter 24jam (-) perbaikan

Riwayat Kesehatan : Asma, HT (-), DM (-)


pasien sebelumnya

9
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital

TD : 125/79 Mmhg

Suhu : 37,0 C

Nadi : 87X/Menit

Respirasi : 20x/Menit

Spo2 : 97-98

b. Sistem Syaraf Pusat :-

c. System pernafasan

Batuk : Baik

Jalan Nafas : Baik

Sesak : Ya

d. Sistem Kardiovaskuler

Perabaan Nadi : Kuat

e. System Pencernaan

Mual : Ya

Munta : Ya

Kembung : Ya

Nyeri tekan : Ya

Bising usus : Ya

BAB :Ya

10
f. System Perkemihan

BAK : Spontan, Frekuensi 3-4x/hari

Warna : Kuning

g. System Integumen/Musculoskeletal

Turgor kulit : Baik

Keadaan kulit : Baik

Fungsi anggota gerak : Baik

Fraktur : Tidak

h. Data Psikologis : Cemas

i. Status mental : Sadar & orientasi baik

j. Status spritual : Baik (berdoa)

C. HASIL LABORATORIUM TANGGAL 22 DESEMBER 2022


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 12.3 (12.0-16.0 GR/DL)
Hematokrit 38 (37-43 GR%)
Eritrosit 4,5 (4.0-5.9 JUTA/UL)
Lekosit 8.600 (4-10 RIBU/UL)
Trombosit 317.000 (150-440 RIBU/UL)

11
D. RENCANA KEPERAWATAN
No.Jam Diagnosis Tujuan Dan Kriteria Intervensi/ Rencana
Tanggal Kpeperawatan/ Hasil Keperawatan
DO,DS
21-12-22 DK:nyeri akut b-d Setelah dilakukan -Identifikasi TTV &
02.00 agen pencedera tindakan k/u pasien
fisiologis keperawatan selama -Identifikasi skala
3x24 jam. nyeri
DS:klien Diharapkan nyeri -Kolaborasi
mengatakan nyeri berkurang dengan pemberian terapi
ulu hati, tidak kriteria hasil
nafsu makan, -Nyeri berkurang
mual dengan skala nyeri 2
-Pasien tampak
DO:klien tampak tenang
lemas, gelisah, -Pasien dapat tidur
dan makan tidak dengan tenang
habis

E. TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Tanggal Implementasi Evaluasi
/jam
21-12-22
21.15 -EKG
-Pronalges supp
- inj. Ondancentron 1x1 amp
-inj. Ranitidine 1x1 amp
-inj. Omeprazole 1 amp
- swab antigen, rontgen, cek DR
- infus rl 20 tpm

22-12-22 -Menerima serah terima k/u pasien S:klien mengatakan nyeri


02.00 dari IGD dengan Bp.fery. ulu hati
-Menganjurkan klien istirahat.
05.00 -Mengidentifikasi TTV 0:k/u sedang kes.cm
TD : 108/69mmhg RR : 20x/menit
N : 76x/menit SPO2 : 98% A:nyeri akut blm teratasi
S :36,2 C VAS : 4/10
06.00 -Menciptakan lingkangan nyaman dan P:ajarkan teknik
aman relaksasi nafas dalam
- memberikan makanan sesuai diit

07.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan


malam ke dinas pagi nyeri ulu hati
-Merapikan tempat tidur klien

12
08.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm 0:k/u sedang kes.cm
09.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
11.00 TD : 105/65mmhg RR : 20x/menit A:nyeri akut blm teratasi
N : 70x/menit SPO2 : 98%
S : 36,0 C VAS : 4/10 P:ajarkan teknik
-Menganjurkan klien istirahat relaksasi nafas dalam
12.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas
13.00 pagi ke dinas sore

14.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan nyeri
pagi ke dinas sore ulu hati
-Merapikan tempat tidur klien
15.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm 0:k/u sedang kes.cm
16.00 -Mengganti cairan infus
17.00 -Memonitor TTV dan k/u klien A:nyeri akut blm teratasi
TD : 114/74mmhg RR :20x/menit
N : 90x/menit SPO2 : 94% P:ajarkan teknik
S : 37,6 C VAS : 4/10 relaksasi nafas dalam
-Memberikan makan sore
18.00 -Memberikan terapi nebulezer
20.00 -Menganjurkan klien istirahat

21.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan


sore ke dinas malam nyeri ulu hati
-Merapikan tempat tidur klien
22.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm 0:k/u sedang kes.cm
- memberikan terapi inj. Ondan dan
inj. Omz A:nyeri akut blm teratasi
23.00 -Menganjurkan klien istirahat
P:ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam

23-12-22
06.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 88/50mmhg RR : 20x/menit
N : 74x/menit SPO2 : 96%
S : 36,2 C VAS : 4/10
- memberikan terapi oral buskopan,
dan braksidin

-Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan


07.00 malam ke dinas pagi nyeri ulu hati
-Merapikan tempat tidur klien
08.00 -Memonitor cairan infus 20tpm 0:k/u sedang kes.cm
09.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
10.00 TD : 90/55mmhg RR : 20x/menit A:nyeri akut blm teratasi
N : 85x/menit SPO2 : 95%

13
S : 36,3 C VAS : 2/10 P:ajarkan teknik
- memberikan terapi obat inj. ondan relaksasi nafas dalam
11.00 -Memberikan makan siang
11.30 - memberikan terapi oral sirup
sucralfate
-Menganjurkan klien istirahat
13.00
14.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan
pagi ke dinas sore nyeri ulu hati
15.00 -Memonitor cairan infus 20tpm
16.00 -Mengganti cairan infus 0:k/u sedang kes.cm
17.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 105/69mmhg RR :20x/menit A:nyeri akut blm teratasi
N : 82x/menit SPO2 : 96%
S : 36,4 C VAS : 2/10 P:ajarkan teknik
18.00 -Memberikan makan sore relaksasi nafas dalam
- memberikan terapi oral braksidin
dan sucralfate
20.00 -Menganjurkan klien istirahat

21.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan


sore ke dinas malm nyeri ulu hati
22.00 -Memonitor cairan infus 20tpm
23.00 - memberikan inj. Ondan 0:k/u sedang kes.cm
-Menganjurkan klien istirahat
A:nyeri akut blm teratasi

P:ajarkan teknik
relaksasi nafas

24-12-22
05.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 121/82mmhg RR:20x/menit
N : 78x/menit SPO2 : 96%
S : 36,4 C VAS : 2/10
06.00 -Memberikan makan pagi
- Memberikan terapi oral sucralfate
dan braksidin
07.00 -Menganjurkan klien teknik relaksasi
08.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas
malam ke dinas pagi
-Merapikan tempat tidur klien
09.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm
-Mengganti cairan infus S:klien mengatakan
10.00 -Menciptakan lingkungan aman dan nyeri ulu hati dan bab
nyaman cair

14
- memberiakn terapi obat inj. Ondan 0:k/u sedang kes.cm
11.00 dan terapi oral buskopn
-Memonitor TTV dan k/u klien A:nyeri akut blm teratasi
TD : 120/74mmhg RR :20x/menit
N : 90x/menit SPO2 : 94% P:anjurkan klien banyak
12.00 S : 36,2 C VAS : 2/10 minum
13.00 -Memberikan makan siang
-Menganjurkan klien istirahat

14.00
-Serah terima k/u pasien dari dinas
15.00 pagi ke dinas sore
16.00 -Memonitor cairan infus 20tpm
17.00 - Memberikan makan sesui diit
-Memonitor TTV dan k/u klien S:klien mengatakan nyeri
TD : 115/70mmhg RR :20x/menit ulu hati dan bab cair
N : 80x/menit SPO2 : 96%
18.00 S : 36,4 C VAS : 2/10 0:k/u sedang kes.cm
-Memberikan terapi braksidin,
20.00 sucralfat A:nyeri akut blm teratasi
-Menganjurkan klien istirahat
P:ajnjurkan klien banyak
21.00 minum
-Serah terima k/u pasien dari dinas
22.00 sore ke dinas malm
-Memonitor cairan infus 20tpm
-memberikan terapi oran buskopan
23.00 dan imj. Ondan. S: klien mengatakan
-Menganjurkan klien istirahat1 nyeri ulu hati dan bab
cair

0:k/u sedang kes.cm

A:nyeri akut blm teratasi

P: berikan posisi nyaman

25-12-22
05.00 -Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 104/75mmhg RR:20x/menit
N : 78x/menit SPO2 : 98%
S : 36,4 C VAS : 1/10
06.00 -Memberikan makan pagi
- Memberikan terapi oral braksidin
dan sucralfate
07.00 -Menganjurkan klien teknik relaksasi

08.00

15
09.00 -Serah terima k/u pasien dari dinas S:klien mengatakan bab
10.00 malam ke dinas pagi cair sudah 5x dalam 1
-Merapikan tempat tidur klien hari
Memberikan terapi oral buskopan dan
11.00 inj. Ondan 0:k/u sedang kes.cm
12.00 -Mamonitor cairan infus RL 20tpm
-Mengganti cairan infus A:nyeri akut teratasi
-memberikan terapi oral sirup
13.00 sucralfate P:anjurkan klien diit
-Menciptakan lingkungan aman dan sehat
15.00 nyaman
-Memonitor TTV dan k/u klien
TD : 120/74mmhg RR :20x/menit
N : 90x/menit SPO2 : 94%
S : 36,2 C VAS : 2/10
-Memberikan makan sore
-Menganjurkan klien istirahat
-Pasien dinyatakan membaik dan
boleh pulang

-obat pulang
• Paracetamol 2x1 (500mg)
• Attapulgite 3x2 (600mg)
• Lansoprazole 2x1 (30mg)
• Domperidone 3x1 (10mg)

16
MANFAAT OBAT
1. OMEORAZOLE 40mg/24jam (injeksi) untuk mrnurunkan kadar asam yang
diproduksi di dalam lambung
2. PARACETAMOL (injeksi) untuk mengurangi rasa sakit ringan sampai
sedang, mulai dari sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri flu.
3. ONDANCETRON 4mg (injeksi) untuk mencegah serta mengobati mual
dan muntah
4. RANITIDINE (injeksi) untuk mengobati gejala atau penyakit yang
berkaitan dengan asam lambung berlebih
5. PRONALGES SUPP 100 mg mengatasi nyeri ringan hingga sedang paad
penyakit arthritis, rheumatoid, migran, sakit kepala, sakit telingan dll
6. BUSKOPAN 500 mg mengatasi nyeri lambung dan usus halus
7. ATTAPULGITE 600 mg untu mngatasi diare
8. LANSOPRAZOLE 30mg untuk mengobati tukak lambung ringan
9. DOMPERIDON 10mg untuk mengobati dan menghentikan mual dan
muntah dan mangatasi rasa sakit atau rasa tidak nyaman pada perut
10. SUCRALFATE 100 mg mengatasi peradangan lambung
11. BRAXIDINE 5 mg mengatasi perut kembung dan pembekakan lambung

17
BAB IV
PENUTUP

A KESIMPULAN
Setelah penulis selesai dalam pembuatan Makalah yang telah dilakukan,
menyimpulakan sebagai berikut bahwa NY. I mengalami Dyspepsia dengan awal
diagnoasa febris dan dan setelah dilakukan USG abdomen pasien dinyatakan
terkenan penyakit dyspepsia. Setelah dilakukan beberapa upaya dari terapi
farmakologi dan non farmakologi pasien dinyatakan sembuh dengan efisiensi nyeri
2/10 dari 4/10

B SARAN
1. Bagi penulis
a. Selalu menjaga kesehatan
b. Selalu tanggap dalam setiap tanda tanda gejala
c. Meningkatkan kesehatan dengan mengkomsumsi vitamin
d. selalu menjaga pola hidup yang sehat

2. Bagi institusi pendidikan


a. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang penyakit dyspepsia
di lingkungan sekoalah
b. Para siswa/siswi diharapkan dapat mengetaui tanda dan gejala
penyakit dyspepsis
c. Para siswa diharapkan untyk lebih banyak menguasai dan
membaca tentang penyakit dyspepsia.

3. Bagi rumah sakit


a. Petugas perlu meningkatkan pelayanan dan komunikas
kepada pasien atau klien tentang penyakit dyspepsia
b. Rumah sakit selalu memerikan penyuluhan tentang
penyakit dyspepsia
c. Para tenaga medis agar selalu menganjurkan klien yang
terkena dyspepsia untuk melakukan diet sehat tanpa
mengurangi porsi makan.

18
DAFTAR PUSAKA

https:www.honestdocs.id/dyspepsia
https://hellosehat.com/penyakit/dyspepsia-fungsional-sakit-maag/
https://www.klinikherbaldunia.com/penyebab-dan-gejala-dyspepsia-atau-
ganguan-pencernaan /

19
LAMPIRAN

1. Membantu persiapan pemberian obat injeksi

2. Membantu pemberian obat injeksi

3. Kegiatan verbedent setiap pagi

20
4. Kegiatan melepas/ up infus klien

5. Mendampingi dokter/perawat visit

6. Membantu menulis implementasi atau keadaan umum pasien

21
22

Anda mungkin juga menyukai