Disusun Oleh
Disusun Oleh
HALAMAN PENGESAHAN
i
Yang bertandatangan di bawah ini Siswa SMK Giri Handayani menyatakan bahwa
tanggal 14 Agustus 2023 s.d 10 November 2023 telah melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan Tahun ajaran 2023 /2024 di Klinik Pratama Rawat Inap Mitra telah
Hari : Senin
Disetujui oleh :
Pembimbing Sekolah
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrahnya yang
PKL dengan baik.Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan
dari berbagai pihak dan dengan adanya buku paduan, oleh karenanya kami ingin
1. 1.Drs. Dani Triatmajaya Santosa, M.Pd. selaku kepala sekolah SMK Giri
Handayani.
5. 5.Seluruh karyawan staf petugas Klinik Pratama Rawat Inap Mitra atas
Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan sebaik-
baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan PKL ini,
iii
oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat
diharapkan,tidak lupa harapan kami semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
kami.
16 Oktober 2023
Dina Rismami
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................... 1
B. RUANG LINGKUP........................................................................................... 2
A. TEORI KASUS.................................................................................................. 5
A. IDENTITAS KLIEN........................................................................................ 11
B. PEMERIKSAAN FISIK................................................................................... 11
D. DIAGNOSA..................................................................................................... 15
E. RENCANA....................................................................................................... 16
F. IMPLEMENTASI............................................................................................. 17
A. PEMBAHASAN.............................................................................................. 22
BAB V PENUTUP............................................................................................... 24
A. KESIMPULAN................................................................................................ 24
B. SARAN............................................................................................................ 24
v
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 27
LAMPIRAN......................................................................................................... 27
1) FOTO KEGIATAN.......................................................................................... 27
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vertigo asalnya dari bahasa latin vertere yang artinya adalah berputar, mengacu
terganggu (Sutarni et al., 2018). Vertigo didefinisikan sebagai sensasi gerak ilusi
diri atau lingkungan tanpa adanya gerakan yang sebenarnya (Bhattacharyya et al.,
2017). Vertigo adalah perasaan bahwa benda disekitar orang tersebut bergerak atau
berputar. Biasanya dirangsang oleh cedera kepala (Harding & Kwong, 2019).
vertigo adalah sensasi gerakan tubuh ataupun lingkungan disekitar dengan gejala
lainnya yang bisa timbul yang utama pada sistem otonom yang timbul karena ada
gangguan pada sisten keseimbangan tubuh oleh kondisi ataupun penyakit. Oleh
karena itu vertigo bukan sekedar gejala pusing saja. Tapi merupakan suatu sindrom
yang terdiri dari gejala somatik dan gejala psikiatrik (Sutarni et al., 2018).
dunia, kejadian vertigo mencapai 30%. Angka kejadian vertigo pada wanita dua
sampai tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan laki laki (Neuhauser, 2016).
Vertigo ditemukan 15% dari seluruh populasi, hanya 4-7% yang diperiksa dokter.
Di Jerman, pravelensi vertigo antara usia 19 sampai 79 tahun adalah 30%, dimana
Serikat pravelensi disfungsi vestibular adalah 35% dari mereka usianya 45 tahun
1
keatas. Pasien yang menderita vertigo vestibular, 75% menderita vertigo perifer dan
25% menderita vertigo sentral (Nike Chusnul Dwi Indah Triyanti, Tri Nataliswati,
2018). Angka kejadian vertigo di Indonesia pada 2012, usia 40 sampai dengan 50
tahun adalah 50%, ini merupakan keluahan terbanyak ketiga dari pasien yang
datang berobat ke dokter umum setelah sakit kepala dan stroke (Putri et al., 2016).
B. Ruang lingkup
1.Ugd 24 jam
2.Rawat inap
3.Rawat jalan
4.Periksa umun
5.Periksa kebidanan
-Bersalin
-Imunisasi
-USG
-Pelayanan kb
6.Periksa gigi
7.Laboratorium
8.EKG
9.Akupuntur
Adapun manfaat dan tujuan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
2
dari tanggal 14 Agustus 2023 s.d 10 November 2023
1.Tujuan
a.Tujuan Umum
menghadapi dunia kerja. Dapat megetahui gambaran dunia kerja nyata dan
keperawatan khususnya pada pasien vertigo di Klinik Pratama Rawat Inap Mitra.
b.Tujuan Khusus
2. Tujuan Khusus
evaluasi.
3
b) Manfaat bagi institusi pendidikan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Kasus
1.Pengertian
Vertigo adalah salah satu jenis keluhan yang perlu perhatian ekstra. Vertigo bisa
merupakan tanda adanya masalah kesehatan lain yang lebih serius terkait dengan
kelainan otak, batang otak, otak kecil dan alat keseimbangan tubuh akibat gangguan
aliran darah, inflamasi atau infeksi. Bila tak mendapat penanganan yang tepat, dapat
olah semua yang berada di sekitarnya berputar, atau dirinya yang dirasakan berputar
seperti mabuk laut. Saat orang mengalami vertigo, ia biasanya merasa kehilangan
keseimbangan dan sulit untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa
khawatir terjatuh. Gejala ini bisa datang dan pergi dengan cepat, dapat juga terasa
selama beberapa saat, tapi bisa juga bertahan lebih lama sampai berhari-hari.
Sensasi pusing dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi atau pergerakan kepala,
namun dapat juga dirasakan dalam semua posisi.Para pakar neurologi menjelaskan
bahwa vertigo dapat disebabkan oleh gangguan pada bagian telinga dalam pada alat
keseimbangan dikenal sebagai vertigo perifer atau pada pusat keseimbangan di otak
dikenal sebagai vertigo sentral. Perbedaannya terletak pada sumber masalah yang
memicu vertigo.
5
Vertigo periferal : terjadi karena masalah pada bagian dalam telinga yang
Vertigo sentral : pemicunya adalah masalah pada otak, terutama pada bagian batang
2.Gejala
Vertigo umumnya ditandai dengan sensasi pusing atau berputar, gejala penyerta
2.Kehilangan keseimbangan
3.Telinga berdenging
Kehilangan orientasi arah Adapun jika mengalami vertigo sentral, gejala lain yang
1.Penglihatan ganda
3.Kelumpuhan wajah
6
6.Tubuh lemas se sisi
3.Komplikasi
8.Kehilangan kesadaran
4.Pencegahan
makanan sehat, minum cukup air putih, cukup istirahat, dan mengelola stres.
5.Etiologi
7
penyebabnya, vertigo perifer berhubungan dengan gejala patologis pada telinga
b. Vertigo perifer merupakan yang disebabkan oleh kelainan pada labirin dan
1) Ada beberapa faktor risiko yang berpotensi vertigo menurut (Park et al.,
2019) yaitu:
1) Umur tua
2) Jenis Kelamin Jenis kelamin yang lebih berisiko terkena vertigo adalah
jeniskelamin perempuan
6.Manifestasi klinis
a. Vertigo sistematik
b. Vertigo nonsistematik
8
Rasa kepala ringan, seperti diayun, rasa seperti terapung dan rasa bergoyang yang
7.Patofisiologis
Dalam kondisi perangkat keseimbangan pusat atau perifer tidak normal dan
terjadi gerakan yang aneh atau berlebihan, tidak akan ada pemrosesan input yang
normal dan vertigo akan terjadi. Selain itu ada juga masalah respon penyesuaian
otot-otot yang tidak adekuat. Yang menyebabkan pergerakan mata tidak normal
(nistagmus) ketidakstabilan saat berjalan dan berdiri dan gejala lainnya. Penyebab
pasti dari gejala gejala ini belum diketahui (Sutarni et al., 2018). ada beberapa teori
di antaranya:
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa stimulasi yang berlebih akan
Didalam kondisi yang normal (fisiologis) impuls yang diterima antara sisi kiri dan
kanan akan dibandingkan, antara impuls yang berasal dari penglihatan dan
secara reflektoris melalui proses normal dan hasil akhirnya adalah penyesuaian
otototot yang menggerakkan tubuh atau menopang tubuh dan otot yang
9
8. Pengobatan
-Betatistine 3x1
-Ibuprofen 3x1
-Dimen 3x1
b. Edukasi Pasien
Pasien dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter bila terjadi
vertigo baik serangan akut maupun kronis. Edukasi yang komprehensif mengenai
gejala dan penyebab dari vertigo perlu dilakukan.Pada kondisi vertigo kronis,
10
BAB III
URAIAN KEGIATAN
A.Identitas klien
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
2. Pemeriksaan TTV :
T : 143/85 mmHg
S : 37.5°c
11
N : 88 x/m
R : 24x/m
SPO2 : 95%
3. Pemeriksaan wajah
4. Pemeriksaan pengelihatan
7. Pemeriksaan abdomen
Bentuk abdomen simetris, tidak adanya nyeri tekan, tidak ada pembesaran organ,
Tidak ada keluhan dalam genetalia dan rectal, tidak ada luka, bersih, tidak ada
12
a. Bentuk punggung simetris
pusing, dan tangan kiri terpasang infus tidak ada tanda infeksi
Tidak ada keluhan penglihatan dan semua bagian tubuh masih terasa saat
disentuh
Tidak ada kelainan sistem syaraf pusat, bersih, warna kulit sawo matang, tidak
ada luka
- Leukosit = 7,95
- HB = 14,4
- GDS = 273
13
C. Analisa Data Penunjang
Baleharjo
nyeri pada
bagian kepala
disebalah kanan,
pandangan
berbayang,
telinga
berdenging,
pusing terasa
berputar
Do = TD =
143/85 mmhg
S = 37,5 °c
14
RR =
24x/menit
N=
88x/menit
SPO2 =
90%
D. Diagnosa
Pasien tampak lemas, lelah, demam, warna bibir dan wajah pucat
penyakit :
15
E. Rencana
Baleharjo
keperawatan
• kesulitan RL 15 S:37,5°c
nadi kolaborasi
16
membaik dengan dokter A : TN.A 54 Tahun
• tekanan •Ibuprofen
membaik lanjutkan
anjuran dokter
F. Implementasi
Baleharjo
Tanggal Implementasi
Keperawatan
17
pencedera 2023 - Mengkaji terasa nyeri
fisiologis keluhan
obat N :80x/menit
tablet
tablet teratasi
• Ibu profen
tablet P:Lanjutkan
diberikan 1 intervensi
tablet
• Dimen tablet
diberikan 1
tablet
18
pasien dan kepala,TN.A
- Injeksi tidur
Ranitidin
ampul 50 mg O:TD:140/73mmhg
- Kolaborasi RR : 21x/menit
pemberian N : 85x/menit
• Neurodex
diberikan 1 sebagian
tablet
diberikan 1 dilanjutkan
tablet
19
Kamis 10.30 - Memantau S:TN.A
umum
• Neurodex N : 97x/menit
diberikan 1
• Dimen tablet
diberikan 1 P:Intervensi
tablet dihentikan
• Betatistine -Pasien
tablet diperbolehkan
diberikan 1 pulang
20
tablet -Anjurkan untuk
istirahat yang
cukup
sehat
- Anjurkan minum
perlu dan
kolaborasi dengan
dokter
21
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
A. Pembahasan
merasa dirinya atau sekelilingnya berputar. Meski sering kali dianggap sebagai
suatu penyakit, vertigo sebenarnya merupakan gejala dari penyakit atau kondisi
INAP MITRA
terdapat 5-6 pasien dengan diagnosa Vertigo dalam waktu 3 bulan. Maka penulis
mentis, tampak lemas, nyeri pada bagian kepala disebelah kanan, pandangan
SPO2 : 90%
B. Pengkajian
pemeriksaan fisik. Pengkajian TN.A diperoleh data pesien sebagai berikut : nyeri
pusing terasa berputar, mempunyai riwayat Vertigo sudah berhenti pengobatan 1,5
22
1. Pasien mengalami nyeri pada bagian kepala di sebelah kanan.
2. Pandangan berbayang.
3. Telinga berdenging.
5. Mempunyai Riwayat vertigo yang sudah berhenti pengobatan selama 1,5 tahun.
Selama menjalani praktik di Klinik Pratama Rawat Inap Mitra terdapat beberapa
pasien yang terdiagnosa Vertigo. Pasien TN.A yang mengalami Vertigo dengan
keluhan nyeri pada bagian kepala disebelah kanan, pandangan berbayang, telinga
pengobatan 1,5 tahun yang lalu. Sesuai dengan penatalaksanaan pasien yang
keseimbangan dan aktivitas lain yang mengandalkan koordinasi mata, kepala, dan
2.Menerapkan prinsip dasar hidup sehat, seperti rutin berolahraga, makan makanan
sehat, minum cukup air putih, cukup istirahat, dan mengelola stres.Rutin
TN.A selama obat diminum dengan rutin dan menjalankan apa yang dianjurkan
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan penulis asuhan keperawatan ini dengan judul keperawatan
pada pasien TN.A dengan diagnosa Nyeri akut berhubugan dengan agen pencedera
fisiologis ditandani dengan menyatakan nyeri pada kepala yaitu Vertigo di Klinik
Pratama Rawat Inap Mitra penulis dapat pengalaman nyata dengan melaksanakan
metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Disamping itu penulis juga
mendapat informasi dari tim kesehatan yang terkait pemeriksaan penunjang dan
kesehatan dengan pasien beserta keluarga yang nantinya akan sangat menunjang
pembaca dapat mengambil intisari dalam pembahasan kasus yang diambil dan
B. Saran
pada TN.A Dengan Vertigo di Ruang Flamboyan 7 Klinik Pratama Rawat Inap
24
1. Bagi pasien dan keluarga
e. mengelola stres
2. Bagi Klinik
a. Agar pihak klinik menambah dan melengkapi sarana dan prasarana fasilitas
b. Agar pihak klinik memberikan pelayanan dan perawatan pada pasien dengan
sebaik-baiknya
25
DAFTAR PUSTAKA
Giri Handayani, SMK. 2023. Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan. Wonosari,
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1435/vertigo
26
LAMPIRAN
27
Gambar 3.3 Mencuci alat.
28
Gambar 3.5 oksigen.
29
Gambar 3.7 Membenahi infus macet.
30