Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

“Supervisi dalam Keperawatan”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan

yang diampu oleh:

Henny Purwandari, S. Kep.Ns., M.Kes.

HALAMA N JUDUL

Disusun Oleh:

1. Adelia Idza (201914401001)

2. Dea Candra M. (201914401007)

3. Ferum Ike P. (201914401017)

4. Hesti Fitria (201914401020)

5. Itsna Khoirun N. (201914401022)

6. Lusi Eka C. (201914401026)

7. Nurul Shafika (201914401034)

8. Rofiatul Jannah (201914401038)

9. Triga Efiriani (201914401045)

10. Yekti Fitria A. (201914401050)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK

2020
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal yang disusun oleh

Nama :

1. Adelia Idza (201914401001)

2. Dea Candra M. (201914401007)

3. Ferum Ike P. (201914401017)

4. Hesti Fitria (201914401020)

5. Itsna Khoirun N. (201914401022)

6. Lusi Eka C. (201914401026)

7. Nurul Shafika (201914401034)

8. Rofiatul Jannah (201914401038)

9. Triga Efiriani (201914401045)

10. Yekti Fitria A. (201914401050)

Judul : Supervisi dalam Keperawatan

Telah disahkan dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal : Maret 2021

Disetujui Oleh:

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Hennny Purwandari, S.Kep.Ns., M.Kes.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“Supervisi dalam Keperawatan”.

Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah Manajemen Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.

Dalam penulisan proposal ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberi dukungan moriil

maupun materiil. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada

Ibu Henny Purwandari, S.Kep.Ns., M. Kes., dan tim dosen selaku pengampu mata

kuliah Manajemen Keperawatan.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, diperlukan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak sangat diharapkan. Demikian, semoga proposal ini dapat digunakan

sebagaimana mestinya, dan dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Nganjuk, Maret 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Tujuan.......................................................................................................... 2

C. Pelaksanaan ................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

A. Pengertian .................................................................................................... 4

B. Tujuan.......................................................................................................... 4

C. Manfaat ........................................................................................................ 5

D. Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan ........................................................ 6

E. Langkah – Langkah ..................................................................................... 7

F. Prosedur (Persiapan, Pelaksanaan, Penutup) ............................................... 9

G. Alur............................................................................................................ 10

H. Evaluasi (Struktur, Proses, Hasil) ............................................................. 10

BAB III ................................................................................................................. 13

A. Rencana Pelaksanaan ................................................................................ 13

B. Pengorganisasian ....................................................................................... 14

C. Metode ....................................................................................................... 15

iv
D. Instrumen ................................................................................................... 16

E. Mekanisme Kegiatan ................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah salah satu profesi yang memegang peranan penting dalam

upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit karena merupakan

penghasil aktivitas terbesar yang mencerminkan mutu pelayanan. Tenaga perawat

mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan yang

diberikannya merupakan pelayanan unik, yang mencakup aspek bio-psko-sosial-

spiritual yang diberikan selama 24 jam dan berkesinambungan dimana hal ini

merupakan kelebihan tersendiri disbandingkan dengan pelayanan lainnya. Perawat

juga merupakan kelompok pemberi jasa pelayanan dengan jumlah terbesar dirumah

sakit, yakni mencapai 40-60%.

Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk menjaga mutu

pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan, salah satunya dengan

supervise. Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan

peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan

tugas kegiatan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Supervisi

keperawatan adalah pengawasan dan pembinaan yang dilakukan

berkesinambungan oleh supervisor.

Supervisi dalam konteks keperawatan dipahami sebagai suatu proses kegiatan

pemberian dukungan sumber – sumber yang dibutuhkan perawat dalam rangka

menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pelaksanaan

supervisi bukan hanya ditujukan hanya untuk mengawasi apakah seluruh staff

1
keperawatan menjalankan tugasnya dengan sebaik – baiknya, sesuai dengan

instruksi atau ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga sebagai subjek. Perawat

diposisikan sebagai mitra kerja yang memiliki ide – ide, pendapat, dan pengalaman

yang perlu didengar, dihargai dan diikutsertakan dalam melakukan asuhan

keperawatan.

Kegiatan supervisi yang tidak dilakukan dengan baik akan memberikan

dampak bagi kinerja perawat pelaksana juga terjadinya pemberian layanan

kesehatan yang menurun atau tidak optimal sehingga dapat muncul kecenderungan

akan adanya kejadian yang tidak diharapakan atau nyaris cedera yang bertentangan

dengan patient safety. Sesuai dengan penelitian Nainggolan (2010), penurunan

kinerja perawat akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.

B. Tujuan

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui

dan mengenal tentang supervisi dalam keperawatan. Sedangkan tujuan khusus dari

penulisan makalah ini yaitu:

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari supervisi dalam keperawatan.

2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari supervisi dalam keperawatan.

3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari supervisi dalam keperawatan.

4. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai hal yang perlu diperhatikan dari

supervisi dalam keperawatan.

5. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dari supervisi dalam

keperawatan.

6. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur dari supervisi dalam keperawatan.

2
7. Mahasiswa dapat mengetahui alur dari supervisi dalam keperawatan.

8. Mahasiswa dapat mengetahui evaluasi dari supervisi dalam keperawatan.

C. Pelaksanaan

Menurut Suarli (2009) pelaksanaan dalam supervisi yaitu:

1. Sebaiknya pelaksanaan supervisi adalah atasan langsung dari yang

disuvervisi.

2. Pelaksana supervisi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi.

3. Pelaksana supervisi harus memiliki ketrampilan melakukan supervisi

artinya memahami prinsip pokok dan teknik supervise.

4. Pelaksana supervisi harus memiliki sifat edukatif dan supportif, bukan

otoriter.

5. Pelaksana supervisi harus memiliki waktu yang cukup, sabar, dan selalu

berupaya meningkatkan pengetahuan,keterampilan, dan perilaku bawahan

yang disupervisi.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Supervisi yaitu suatu pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap

pelaksanaan pekerjaan yang bersifat rutin (Admosudiro, 1982 dalam Cahyanti,

2000). Swansburg (1990) supervisi merupakan suatu proses kemudahan sumber –

sumber yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas.supervisi dalam

keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan pemberian dukungan

sumber – sumber yang dibutuhkan perawat, dalam rangka menyelesaikan tugas

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (McFarland dkk, 1984).

Berdasarkan sejumlah pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

supervisi merupakan suatu kegiatan yang mengandung dua dimensi pelaku yaitu

pimpinan dan anggota yang disupervisi (Kuntoro, 2010). Supervisi biasanya

melibatkan hubungan interpersonal dengan banyak orang. Oleh karena itu, manajer

keperawatan harus mampu menempatkan diri secara proporsional dan profesional.

B. Tujuan

Tujuan dari supervisi dalam keperawatan adalah pemenuhan dan peningkatan

pelayananan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan

dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas. Selain itu, tujuan supervisi

antara lain:

1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanaan keperawatan.

2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan.

4
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan

mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan

keperawatan.

4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam

memberikan asuhan keperawatan.

C. Manfaat

Menurut Pitman (2011) manfaat supervisi dalam keperawatan, yaitu:

1. Manfaat bagi perawat pelaksana

a. Timbul perasaan dihargai dan dapat meningkatkan rasa percaya diri.

b. Supervisi mendorong praktek keperawatan yang aman dan

mencerminkan pelayanan perawatan pada pasien. Hal ini dapat

meningkatkan kepuasan kerja perawat.

c. Meningkatkan pengembangan pribadi dan professional, supervisi yang

dilakukan secara keseluruhan dan terus menerus dapat meningkatkan

profesionalisme dan pengembangan pribadi serta komitmen untuk

belajar secara terus menerus.

d. Perasaan diberdayakan dan difasilitasi untuk bertanggung jawab atas

pekerjaan mereka dan keputusan – keputusan yang diambil (Allen dan

Amorel, 2010: Pitman, 2011).

2. Manfaat bagi manajer

Dapat menfasilitasi staf dalam mengembangkan diri dan meningkatkan

profesionalisme. Sehingga kualitas pelayanan yang bermutu dapat tercapai.

5
3. Meningkatkan kualitas dan keamanan pasien

Dapat meningkatkan kualitas dari pelayanan dan keamanan pasien.

4. Pembelajaran

a. Mendidik perawat pelaksana melalui nasehat dari supervisor.

b. Mengidentifikasi masalah yang terjadi ketika memberikan asuhan

keperawatan pada pasien.

c. Meningkatkan motivasi perawat pelaksana dalam bekerja.

d. Memantau kemajuan pembelajaran (Allen dan Armorel, 2012).

D. Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan

Dalam supervisi pengamatan langsung, ada hal – hal yang perlu diperhatikan,

antara lain:

1. Sasaran pengamatan, pengamatan langsung yang tidak jelas sasarannya

dapat menimbulkan kebingungan karena pelaksana supervise dapat

terpenrangkap pada sesuatu yang bersifat detail.

2. Objektivitas pengamatan, pengamatan langsung yang tidak terstandarisasi

dapat mengganggu objektivitas.

3. Pendekatan pengamatan, pengamatan langsung sering menimbulkan

berbagai dampak dan kesan negatif. Pengamatan dalam supervisi dianjurkan

untuk dapat dilakukan secara edukatif dan suportif.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam supervisi

keperawatan, yaitu:

1. Suasana kemitraan tidak menimbulkan rasa takut tetapi rasa saling

memerlukan, hubungan kolegial dan bersifat interaktif.

6
2. Supervisi harus bersifat praktis, dalam arti dapat dikerjakan (workable),

sesuai situasi dan kondisi sekolah.

3. Sistematis artinya supervisi dikembangkan dengan perencanaan yang

matang sesuai dengan sasaran yang diinginkan.

4. Obyektif artinya memberikan masukan sesuai dengan aspek yang terdapat

dalam instrument.

5. Realistis maksudnya didasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada

keadaan atau hal-hal yang sudah dipahami dan dilakukan oleh para staf

sekolah.

6. Supervisi bersifat bantuan, bukannya instruksi dengan tujuan peningkatan

kemampuan mengajar dan pembentukan sikap professional.

7. Kreatif artinya supervisi mengembangkan inisiatif dan kreatif guru dalam

proses belajar mengajar.

8. Antisipatif maksudnya diarahkan untuk menghadapi kesulitan yang

mungkin terjadi.

9. Konstruktif artinya memberikan saransaran perbaikan kepada yang di

supervise untuk terus berkembang sesuai ketentuan atau aturan yang

berlaku.

10. Kooperatif artinya supervisi mengembangkan perasaan kebersamaan untuk

menciptakan dan mengembangkan situasi belajar mengajar.

E. Langkah – Langkah

Adapun Langkah – langkah supervisi langsung dan tidak langsung. Menurut

Wiyana (2008) langkah yang digunakan dalam supervisi langsung adalah:

7
1. Informasikan kepada perawat yang akan disupervisi bahwa

pendokumentasiannya akan disupervisi.

2. Lakukan supervisi asuhan keperawatan pada saat perawat melakukan

pendokumentasian. Supervisor melihat hasil pendokumentasian secara

langsung dihadapan perawat yang mendokumentasikan.

3. Supervisor menilai setiap dokumentasi sesuai standar dengan asuhan

keperawatan pakai yaitu menggunakan form A Depkes 2005.

4. Supervisor menjelaskan, mengarahkan, dan membimbing perawat yang

disupervisi komponen pendokumentasian mulai dari pengkahian, diagnose

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kepada perawat yang

menjalankan pencacatan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai form A

dari Depkes.

5. Mencatat hasil supervsisi dan menyimpan dalam dokumen supervisi.

Sedangkan Langkah – langkah supervisi tidak langsung adalah:

1. Lakukan supervisi secara tidak langsung dengan melihat hasil dokumentasi

pada buku rekan medik perawat.

2. Pilih salah satu dokumen asuhan keperawatan.

3. Periksa kelengkapan dokumentasi sesuai dengan standar dokumentasi

asuhan keperawatan yang ditetapkan rumah sakit yaitu form A dari Depkes.

4. Memberikan penilaian atas dokumentasi yang disupervisi dengan

memberikan tanda bila ada yang masih kurang dan berikan catatan tertulis

pada perawat yang mendokumentasikan.

8
5. Memberikan catatan pada lembar dokumentasi yang tidak lengkap atau

sesuai standar.

F. Prosedur (Persiapan, Pelaksanaan, Penutup)

1. Pra Supervisi

a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.

b. Supervisor menetapkan tujuan.

2. Pelaksanaan Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen

yang telah disiapkan.

b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c. Supervisor memanggil ketua tim dan PA untuk mengadakan pembinaan

dan klarifikasi permasalahan.

d. Pelaksanaa supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan menvalidasi data

sekunder:

1) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.

2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat.

3. Pasca Supervisi

a. Supervisor memberikan penilaian supervise (F-Fair).

b. Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi.

c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.

9
G. Alur

Gambar 1 Alur Supervisi Keperawatan


H. Evaluasi (Struktur, Proses, Hasil)

1. Evaluasi Struktur Persiapan dilaksanakan 1 hari dan dilaksanakan sesuai

jadwal perencanaan.

2. Evaluasi proses.

a. Kegiatan dilakukan maju jam 09.30 dan dilakukan selama 30 menit.

b. Keluarga pasien ikut terlibat dalam pengkajian data.

c. Sesuai dengan alur supervisi.

d. Peran perawat pada supervisi dokumentasi keperawatan Karu ke Katim.

Karu : Ferum Ike dan Itsna

Katim : Ferum Ike

Peran perawat pada supervisi tindakan hand wash (dengan sabun):

Katim : Ferum Ike

PA : Yekti Fitria

Peran perawat pada supervisi tindakan hand rub (dengan alkohol):

10
Katim : Adelia dan Triga

PA : Lusi dan Dea

3. Evaluasi hasil

a. Dokumentasi Keperawatan

Supervisi yang telah dilakukan oleh karu ke katim di hasilkan skor nilai

subtotal 43, pencatatan yang dilakukan36, yang tidak dilakukan 7. Dalam

mendokumentasikan asuhan keperawatan dibutuhkan ketlitian, keefektifan

dan dapat dipertanggung jawabkan, hal ini di karenakan seringnya perawat

melakukan kesalahan pencatatan yang berulang ulang atau doplikatip.

Kesalahan pencatatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan meliputi:

1) Pencatatan dalam setiap implementasi atau tindakan keperawatan yang

diberikan ke pasien tidak diberi respon, respon tersebut didapatkan dari

keadaan pasien.

2) Pencatatan evaluasi dalam pengisian data objektif tidak tepat.

Agar pencatatan dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan baik

maka di laksanakan sesuai standart keperawatan seperti:

1) Melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, perencanaan, dilakukan

implementasi dan terakhir evaluasi dari proses perawatan yang diberikan.

2) Mengumpulkan serta mendokumentasikan data yang diperoleh sesuai

dengan keadaan yg terjadi dengan pasien

3) Menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang telah di

analisis dengan cermat dan akurat.

11
4) Merencanakan tindakan keperawatan,dan rencana tersebut harus ada

rasional.

5) Implementasi di dokumentasikan sesuai dengan tindakan yang sudah

dilakukan langsung ke pasien. Setiap implementasi harus ada respon dan

juga waktu pemberian tindakan tersebut.

6) Dokumentasi dalam pencatatan evaluasi diisi dengan SOAP.

S: Data yang diperoleh dari keluhan pasien secara langsung.

O: Data yang diperoleh dari pemeriksaan-pemeriksaan misalnya TTV.

A: Masalah yang terjadi pada pasien sudah teratasi atau belum teratasi.

P:Pemberian perencanaan lanjut untuk memberikan asuhan keperawatan.

b. Hand Wash dan Hand Rub

Dalam supervisi hand wash dan hand rub pada Maret 2021 dari Katim ke

PA dengan hasil:

1) Pada PA 1 tidak melepas perhiasan.

2) Pada PA 2 waktu kurang dari 30 menit.

3) Diharapkan pada saat mencuci tangan harus melepas perhiasan maupun

jam tangan dikarenakan alat-alat tersebut dapat membawa kuman dan

waktu yang kurang dari 30 menit dipastikan kuman belum benar-benar

hilang.

12
BAB III

SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN

A. Rencana Pelaksanaan

Rencana pelaksanaan supervisi keperawatan dilaksanakan pada (Bittel, 1987):

1. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)

a. Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu.

b. Mengecek jadwal kerja.

2. Pada waktu mulai shift (15-30 menit)

a. Mengecek personil yang ada.

b. Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan.

c. Mengatur pekerjaan.

d. Mengidentifikasi kendala yang muncul.

e. Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan.

3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam)

a. Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi,

mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya.

b. Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera

membantu apabila diperlukan.

c. Mengecek pekerjaan rumah tangga.

d. Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama

untuk personil baru.

e. Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau

hal-hal yang terkait.

13
f. Mengatur jam istirahat personil.

g. Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan

mencari cara memudahkannya.

h. Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi

operasional.

i. Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya.

j. Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja.

k. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.

4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)

a. Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15

menit. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti:

Keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan

pekerjaan dan lain sebagainya.

5. Sebelum pulang

a. Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk

memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya.

b. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan

mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya.

c. Lengkapi laporan harian sebelum pulang.

d. Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang

memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali.

B. Pengorganisasian

Pengorganisasian supervisi dalam keperawatan dilaksanakan oleh:

14
1. Kepala Ruangan

Bertanggung jawab untuk melakukan supervisi pelayanan keperawatan

yang diberikan pada pasien di ruang perawatan yang dipimpinnya.

2. Pengawas Perawatan (Supervisor)

Bertanggung jawab mengawasi jalannya pelayanan keperawatan.

3. Kepala Bidang Keperawatan

Bertanggung jawab melakukan supervisi baik secara langsung atau tidak

langsung melalui para pengawas keperawatan.

4. Kepala Seksi (Kasi)

Merupakan gabungan dari beberapa instansi digabung dibawah satu

pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan

dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak

langsung.

5. Perawat Pelaksana

Menjalankan tugas – tugas yang telah diberikan, memberikan asuhan

keperawatan kepada pasien.

C. Metode

Metode yang digunakan supervisi dalam keperawatan adalah:

1. Observasi.

2. Diskusi dan tanya jawab.

3. Problem solving.

15
D. Instrumen

Instrumen supervisi dalam keperawatan terdapat beberapa instrumen yang

digunakan, antara lain:

1. Instrumen asuhan keperawatan pasien secara langsung pada perawat asosiet.

Gambar 2 Instrumen Supervisi Pada Perawat Asosiet

16
2. Instrumen supervisi pada kepala ruang.

Gambar 3 Instrumen Supervisi Pada Kepala Ruang

17
3. Instrumen supervisi pada supervisor.

Gambar 4 Instrumen Supervisi Pada Supervisor

18
4. Instrumen supervisi pada ketua tim.

Gambar 5 Instrumen Supervisi Pada Ketua Tim

19
E. Mekanisme Kegiatan

1. Supervisi Langsung

Dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana

supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feedback dan perbaikan.

mekanisme kegiatan supervisi langsung adalah sebagai berikut:

a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan

keperawatan didampingi oleh supervisor.

b. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan

petunjuk.

c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi

yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki

yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat

penting dilakukan oleh supervisor.

2. Supervisi Tidak Langsung

Dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak

melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi

kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Bakri, M. 2017. Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi Dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Yogyakarta: PB Press.

Cahyadi, F. 2018. Instrumen Supervisi Asuhan Keperawatan Pasien Secara

Langsung Pada perawat Asosiet. Diakses pada website: https://docplayer.

info/72818881-Instrumen-supervisi-asuhan-keperawatan-pasien-secara-

langsung-pada-perawat-asosiet.html pada tanggal 21 Maret 2021 pukul

21.00 WIB.

Hastuti A. 2012. Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan. Diakses pada website:

https://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-manajemen-

asuhan-keperawatan/ pada tanggal 05 Maret 2021 pukul 11.12 WIB.

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Santoso, dkk. 2015. Supervisi Keperawatan di Ruang Mina RSU ‘Aisyiah Dr.

Soetomo Ponorogo (Jurnal). Ponorogo: Prodi Diploma Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

21

Anda mungkin juga menyukai