Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG ULIN 1 RSUD KOTA TANGERANG


TAHUN 2024

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Stase


Praktik Profesi Manajemen Keperawatan (PPMK) untuk
Menyelesaikan Program Studi Profesi Ners

Di Susun Oleh :
Kelompok Ulin 1

1. Dea Ananda (23030085)


2. Devia Nurdiyanti (23030091)
3. Elfiana Yusronah (23030183)
4. Intan Amalia Ningsih (23030166)
5. Muhammad Fajri (23030188)
6. Nopela (23030212)
7. Novitasari (23030190)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS YATSI MADANI

TANGERANG – BANTEN

TAHUN 2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Manajemen Keperawatan ini telah disetujui dan diperiksa untuk


dipertahankan dihadapan CI Akademik dan CI Lahan

Program Studi Profesi Ners

Universitas Yatsi Madani

Tangerang, 12 Maret 2024

Menyetujui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Idawati, S,Kep., M.Kep Ns. Arti Projia R, S.Kep

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG ULIN 1 RSUD KOTA TANGERANG

Di Susun Oleh :

Kelompok Ulin 1

1. Dea Ananda 23030085


2. Devia Nurdiyanti 23030091
3. Elfiana Yusronah 23030183
4. Intan Amalia Ningsih 23030166
5. Muhammad Fajri 23030188
6. Nopela 23030212
7. Novitasari 23030190

Telah dipertahankan di hadapan Pembimbing

Tangerang, 12 Maret 2024

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Idawati, S,Kep., M.Kep Ns. Arti Projia R, S.Kep

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal pendidikan
kesehatan yang berjudul “Laporan Manajemen Keperawatan Di Ruang Ulin 1
RSUD Kota Tangerang Tahun 2024”. Laporan Manajemen ini dapat
terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang


2. Diklat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang
3. Drs. Trisonjaya, M.Si., MM selaku Rektor Universitas Yatsi Madani
4. Ns. Cicirosnita J.Idu, S.Kep., M.Kep selaku Kaprodi Profesi Ners Universitas
Yatsi Madani
5. Ns. Idawati, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing Akademik
6. Ns. Arti Prajia R, S.Kep selaku Pembimbing Lahan Ruang Ulin 1
7. Seluruh Rekan-rekan Kelompok Ruang Ulin 1 Stase Manajemen

Proses penyusunan Laporan Manajemen Keperawatan ini juga tidak


terlepas dari kesalahan baik dari segi isi maupun dari segi penulisan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembimbing demi kesempurnaan
Laporan Manajemen Keperawatan ini tersusun dengan baik dan pendidikan
kesehatan ini dapat menjadi indikasi untuk menambah pengetahuan tentang
Laporan Manajemen Keperawatan.

Demikian kata pengantar, supaya penulis selalu berusaha untuk meningkatkan


kinerjanya terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
Terima kasih.

Tangerang, 12 Maret 2024

Kelompok Ruang Ulin 1

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan Masalah ............................................................................ 3

C. Manfaat ........................................................................................ 4

D. Waktu dan Tempat Pelaksana ....................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7

A. Profil RSUD Kota Tangerang ....................................................... 7

B. Visi dan Misi RSUD Kota Tangerang ........................................... 8

C. Gambaran Umum Ruang Ulin 1 .................................................... 9

BAB III PENGKAJIAN DAN ANALISA PERMASALAHAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN ............................................................ 10

A. Hasil Pengkajian ........................................................................... 10

1. 5 M (Man, Material, Method

iv
Money, dan Market) ................................................................. 10
2. Fungsi-fungsi Manajemen ........................................................ 12
a) Perencanaan ...................................................................... 12
b) Pengorganisasian ............................................................... 13
c) Pengarahan ........................................................................ 13
d) Pengendalian ..................................................................... 13
B. Analisa SWOT .............................................................................. 14

C. Penentuan Prioritas Masalah ......................................................... 20

D. Fish Bone ...................................................................................... 23

E. Table Plan Of Action .................................................................... 28

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI .......................................... 33

A. Laporan Kegiatan Implementasi .................................................... 33

B. Evaluasi dan Tindak Lanjut ........................................................... 37

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................. 39

A. Pelaksanaan dan Implementasi ...................................................... 39


B. Evaluasi dan Tindak Lanjut ........................................................... 40

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 42

A. Kesimpulan ................................................................................... 42
B. Saran............................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 45

Lampiran – Lampiran ................................................................................ 47

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) Rumah Sakit adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna komprehensif, menyembuhkan penyakit
kuratif dan pencegahan penyakit preventife kepada masyarakat (V.A.R.Barao
et al., 2022). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 44
Tahun 2018 menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Menurut V.A.R.Barao et al (2022), Rumah sakit sebagai salah satu unit
tempat pelayanan kesehatan, bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar untuk memnuhi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Masyarakat menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan dengan konsep one step quality service artinya seluruh kebutuhan
pelayanan kesehatan dan pelayanan yang terkait dengan kebutuhan pasien
harus dapat dilayani oleh rumah sakit secara mudah, cepat, akurat, bermutu,
dan biaya terjangkau.
Manajemen berasal dari bahasa Inggris ‘manage’ yang memiliki arti
mengatur, merencanakan, mengelola, mengusahakan, dan memimpin.
Manajemen biasanya diindentikan dengan dunia bisnis dan perkantoran.
Manajemen sangat dibutuhkan agar tujuan pribadi atau organisasi. Manajemen
adalah suatu seni atau prinsip yang berkaitan dengan pengorganisasian, seperti
menyusun perencanaan, membangun oerganisasi dan pengorganisasiannya,
pergerakan, serta pngendalian. Manajemen merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengorganisasian segingga dapat dilakukan pengendalian dan
pengawasan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut George R.Terry dalam
(V.A.R.Barao et al., 2022), manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari

1
2

perencanaan, pengogarnisasian, pergerakan dan pengawasan untuk mencapai


tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pendekatan manajemen (khususnya manajemen keperawatan)
merupakan salah satu nilai profesional yang diperlukan dalam
mengimplementasikan praktek keperawatan profesional. Dalam keperawatan
manajemen berhubungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengaturan staff (staffing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (cotrolling) (Setiadi, S.Kep., Ns., 2020). Seorang manajer
keperawatan perlu melakukan fungsi-fungsi manajemen dalam memberikan
perawatan kesehatan kepada klien. Menurut Setiadi, S.Kep., Ns., (2020), tugas
manajer keperawatan adalah merencanakan, mengatur, mengarahkan dan
mengawasi segala bentuk kegiatan dalam organisasi antara lain keuangan,
peralatan dan sumber daya manusia dan lain-lain. Perawat manajer
(administrator) bekerja pada semua tingkat untuk melaksanakan konsep-
konsep, prinsip-prinsip, teori-teori manajemen keperawatan. Mereka mengatur
lingkungan organisasi untuk menciptakan suasana optimal bagi persyaratan
pengawasan perawat-perawat klinis. Proses manajemen keparawatan sejajar
dengan proses keperawatan yaitu dirancang untuk memudahkan. Semua bentuk
organisasi keperawatan baik dirumah sakit, puskesmas, pondok bersalin, pusat
perawatan rawat jalan memerlukan manajemen keperawatan.
Mutu rumah sakit akan tercapai dengan perencanaan dan
wawasan yang baik melalui penetapan standar yang diukur dengan
indikator (Sulistyowati et al., 2022). Konsep yang harus dikuasai adalah konsep
manajemen keperawatan, perencanaan yang berupa strategi melalui
pengumpulan data, analisa dan penyusunan langkah-langkah perencanaan,
pelaksanaan model keperawatan profesional dan melakukan pengawasan serta
pengendalian (Yuliana, 2018). Manajemen keperawatan merupakan suatu
proses keperawatan yang menggunakan konsep-konsep manajemen yang di
dalamnya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsurnya dikelola
3

oleh seorang manajer yang meliputi orang, metode, materi, anggaran, waktu
dan pemasaran.

Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan suatu faktor penentu


bagi mutu pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Keperawatan
adalah salah satu bentuk layanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psikosososio-spiritual yang komprehensif, baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia. Oleh karena itu
semakin berkembangnya profesi keperawatan dalam bidang manajemen
kedalam praktik pemberian pelayanan keperawatan yang bermutu dan
menyeluruh, maka perawat harus mengetahui tentang tehnik manajemen serta
meningkatkan pengetahuan dan menerapkan teori berbagai penelitian yang
dilakukan (Yuliana, 2018).
Beberapa Rumah Sakit didaerah Tangerang memiliki manajemen
keperawatan sudah terlaksana dengan baik dan peraturan yang dibuat juga
semakin diperbaharui sehingga beberapa rumah sakit bersaing secara sehat
dalam menunjukkan eksistensinya dikancah masyarakat. Manajemen
keperawatan pada Rumah Sakit Umum Kota Tangerang pada ruang rawat inap
Ulin 1 menjadi topik atau minat mahasiswa/i dalam membahas mengenai
masalah-masalah yang muncul dalam ranah tersebut. Sehingga mahasiswa/i
Universitas Yatsi Madani yang bertugas diruang Ulin 1 memiliki beberapa
observasi, wawancara dan beberapa data terkait yang dapat dijadikan topik
dalam masalah tugas manajemen keperawatan dalam rangka melengkapi tugas
stase manajemen keperawatan.

B. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang Ulin 1
Rumah Sakit Umum Kota Tangerang selama 12 hari diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan konsep dan prinsip manajemen keperawatan pada unit
4

pelayanan kesehatan secara nyata dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang Ulin 1
Rumah Sakit Umum Kota Tangerang mahasiswa mampu :
a. Mengumpulkan data, menganalisis data dan memahami data masalah
dalam pengorganisasian asuhan keperawatan
b. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan
c. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan
d. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan
e. Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan
f. Mengidentifikasi masalah yang terjadi
g. Merencanakan beberapa alternatif penyelesaian masalah
h. Mengusulkan dan menerapkan alternatif tersebut kepada manajer
keperawatan
i. Mengevaluasi hasil penerapan alternatif pemecahan masalah

C. Manfaat
1. Rumah Sakit

Laporan Hasil Implementasi Manajemen Keperawatan Di Ruang Rawat


Ulin 1 RSUD Kota Tangerang Mahasiswa Profesi Ners yang dilakukan
dapat menjadi salah satu acuan dalam standar manajemen keperawatan
khususnya pada fasilitas ruangan dalam penggunaan masker yang kurang
tersosialisasikan kepada pasien dan keluarga, sehingga masih kurangnya
edukasi penggunaan masker. Dan untuk dalam hal pengawasan masih
kurang terealisasikan kepada keluarga pasien dan pasien dalam hal
berkunjung pada jam besuk pasien masih banyak yang tidak menaati
peraturan seperti halnya masih ada beberapa keluarga pasien yang berlalu
lalang menjenguk pasien dan tidak memberikan pasien untuk beristirahat
dan untuk mengurangi nosokomial.
5

2. Institusi Pendidikan

Bagi Institusi Keperawatan untuk menjadikan sumber referensi dan dapat


dipahami atau diterapkan dalam pendidikan terhadap mahasiswa
keperawatan selanjutnya.

3. Mahasiswa

Bagi Mahasiswa yaitu untuk dapat memahami dan menerapkan standar


manajemen keperawatan yang dilakukan terhadap jobdesk masing-masing,
Sehingga dapat dipertanggungjawabkan tiap kali dilakukan pergantian shift
untuk mengetahui perkembangan pasien secara maksimal dan dapat menjadi
sumber referensi pada mahasiswa Universitas Yatsi Madani Selajutnya.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat praktek mahasiswa Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan
dilaksanakan di Ruang Ulin 1 Rumah Sakit Umum Kota Tangerang mulai
tanggal 04 Maret - 16 Maret 2024.

1. Cara Pengumpulan Data


Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi
masalah dilakukan dengan metode :
a) Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi fisik ruangan,
proses pelayanan, inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang
langsung dilakukan ke pasien.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat, dan keluarga
pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi pasien baru
dan pelayanan pasien.
c) Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik
pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan, manajemen
ruangan, prosedur tetap ruangan, dan inventaris ruangan.
6

2. Kategori Penilaian
Menganalisa hasil kajian data pada setiap sub unsur input, proses, output
yang terdiri dari 4 pokok uraian : Kajian teori (studi pustaka)
a) Kajian data (kenyataan yang ada), yang diperoleh berdasarkan hasil
frekuensi dan proporsi
b) Analisis perbedaan kajian teori dengan kajian data
c) Menetapkan masalah prioritas yang akan di implementasikan

3. Peserta Praktek
Mahasiswa tahap profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Yatsi Madani Tangerang dengan anggota :
1. Dea Ananda (23030085)
2. Devia Nurdiyanti (23030091)
3. Elfiana Yusronah (23030183)
4. Intan Amalia Ningsih (23030166)
5. Muhammad Fajri (23030188)
6. Nopela (23030212)
7. Novitasari (23030190)
BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD KOTA TANGERANG

A. Profil RSUD Kota Tangerang


Profile RSUD Kota Tangerang Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang didirikan sebagai upaya tindak lanjut Pemerintah Daerah dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat
Kota Tangerang, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang dilaksanakan secara terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya kesehatan
rujukan. Pengembangan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang adalah pelayanan berdasarkan standar Rumah Sakit Umum kelas
C non kelas dengan kapasitas daya tampung tempat tidur yang dilaksanakan
sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Tangerang berlokasi di pusat Kota Tangerang, di Jl. Pulau Putri Raya
Perumahan Modernland Kelurahan Kelapa Indah Kecamatan Tangerang.
Pembangunan fisik RSUD disesuaikan dengan standar persyaratan yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, yang aman bagi pasien dan
pelanggan serta efektif dan efisien.
Pelayanan Rumah Sakit mengacu kepada sumber daya yang tersedia
pegawai. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang mulai dibangun pada
tahun 2012 dan selesai pembangunannya pada tahun 2013, berdiri di atas
lahan seluas 14.000M2, dengan luas bangunan 23.743M2 dengan dua
gedung dengan tinggi bangunan gedung 8 lantai dan 4 lantai. Seiring
perkembangan pelayanan, dibangun gedung obat di halaman belakang
Rumah Sakit. Berdasarkan SK Walikota No 445/Kep.87-RSUD/2014,
tertanggal 30 Januari 2014 ,RSUD Kota Tangerang ditetapkan sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan status BLUD penuh dan
telah diresmikan oleh Walikota H. ARIEF R WISMANSYAH pada tanggal
10 Maret 2014 dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Kota

7
8

Tangerang. Penyerahan sertifikat penetapan kelas RSUD Kota Tangerang


dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 23 Juli 2014. Pada Bulan
Mei 2017, RSUD Kota Tangerang telah meraih akreditasi Rumah Sakit
dengan predikat “Paripurna” versi 2012. Dalam mengembangkan layanan,
RSUD Kota Tangerang saat ini telah membuka sebanyak 30 klinik rawat
jalan. Saat ini RSUD Kota Tangerang memiliki 16 Instalasi yaitu Instalasi
gawat darurat, Instalasi rawat jalan dengan 4 bidang spesialistik dasar
(penyakit dalam, bedah, obgyn, anak) dan 17 bidang spesialistik tambahan
lainnya (jantung, paru, saraf, jiwa, urologi, orthopedy, bedah saraf, THT,
mata, kulit dan kelamin, okupasi, bedah mulut, kesehatan gigi anak,
orthodonty, periodonty, konservasi gigi, dan penyakit mulut), Instalasi
rawat Inap, Instalasi Intensif, Instalasi Bedah, Instalasi Kebidanan, Instalasi
Hemodialisa, Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi,
Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Pemulasaraan Jenazah, Instalasi Gizi,
Instalasi Rekam Medis,IPSRS dan Instalasi Sanitasi. Sejak bulan Maret
2020 RSUD Kota Tangerang mulai melayani pasien dengan kasus suspek,
probable dan konfirmasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
menjadi Rumah Sakit Rujukan covid berdasarkan Instruksi Walikota
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penunjukan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang sebagai Pusat Rujukan Penanggulangan Corona Virus Disease
2019. Pada akhir tahun 2021 RSUD Kota Tangerang meningkatkan
pelayanan dan mengoperasionalkan tempat tidur perawatan sebanyak 218
tempat tidur, 35 tempat tidur untuk pasien COVID-19 dan 183 tempat tidur
untuk pasien non COVID-19.
B. Visi dan Misi RSUD Kota Tangerang
1. Visi
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Tahun 2019-2023 adalah
Terwujudnya RSUD Kota Tangerang sebagai Rumah Sakit rujukan
yang berdaya saing dan berahlakul karimah; Makna visi tersebut adalah
bahwa RSUD akan menjadi pusat pelayanan rujukan terutama bagi
masyarakat Kota Tangerang dan sekitarnya dengan sarana prasarana dan
9

sumber daya tenaga kesehatan yang berkualitas serta berahlak mulia.


2. Misi
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan diatas maka perlu ditetapkan
misi yang merupakan rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi yang telah ditetapkan oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang yaitu:
a. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang bermutu,
terjangkau dan terpercaya
b. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pelatihan,dan penelitian
kesehatan
c. Mewujudkan Rumah Sakit yang aman dan nyaman.
3. Moto, Branding, Budaya Kerja, Nilai Dasar dan Keyakinan Dasar
Moto Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang adalah “Melayani
Dengan CINTA” (Cepat, Inovatif, Nyaman, Tepat, Akurat)
4. Branding Branding RSUD Kota Tangerang adalah : “Nyaman,
Terjangkau, Terpercaya” Nyaman dari segi pegawai dan
lingkungannya. Terjangkau tempat dan biayanya. Terpercaya produk
dan promosinya.
5. Budaya Kerja Budaya kerja yang ditetapkan dan diterapkan di RSUD
Kota Tangerang adalah 5 S ( Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun).
C. Gambaran Umum Ruang Ulin 1
Ruang Ulin 1 merupakan ruangan infeksius paru, ruang Ulin 1
berdiri kurang lebih sudah 11 tahun, yang merawat pasien dengan berbagai
penyakit yang terletak di lantai 8. Ruang Ulin 1 adalah ruang rawat inap
berkapasitas 28 Bed , 1 ruangan VIP dengan 1 bed, dan 3 ruangan kelas 3
terdiri dari 5 bed per ruangan, disetiap ruangan perawatan terdapat TV, AC
dan kamar mandi. Tentunya dengan privasi yang cukup dimana setiap bed
terdapat tirai dan setiap ruangan memiliki tekanan negatif.
BAB III
PENGKAJIAN DAN ANALISA PERMASALAHAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Hasil Pengkajian
1. 5 M (Man, Material, Method, Money, dan Market)
Manajemen selalu dikaitkan dengan usaha bersama sekelompok
manusia, yang mana merupakan suatu proses aktifitas guna mencapai
sasaran atau suatu telah yang direncanakan terlebih dahulu, untuk
mencapai sasaran itu, diperlukan sejumlah sarana, fasilitas atau alat yang
disebut juga sebagai unsur-unsur manajemen. Dikutipdari buku Ibrahim
Lubis, George R.Terry mengemukakan lima unsur manajemen (5M)
lebih luas dan terperinci daripada O.F. Petersen, yaitu:
a) Man
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapaitujuan. Tanpa ada manusia tidak
ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.Di rumah sakit
sendiri dapat di analisis seberapa banyak kebutuhan sumber daya
dengan:
1) Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
2) Rata-rata pasien per hari
3) Jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
4) Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
5) Jam kerja efektif tiap perawat per hari

10
11

b) Material
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan
bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih
baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki. Material yang terdapat di rumah
sakit sendiri seperti:
1) Penataan gedung
2) Sarana / fasilitas
3) Peralatan yang ada baik itu peralatan medis, peralatan rumah
tangga, peralatantenun maupun peralatan pencatatan / pelaporan.
c) Method
Method atau metode digunakan untuk memberi kemudahan
ataumenghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja. Sedangkan metode adalah suatu tata cara kerja yang
memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas
dengan memberikan berbagai pertimbangan- pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu,
sertauang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik,
sedangkan orangyang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman makahasilnya tidak akan memuaskan.
Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri. Methode yang di gunakan dirumah sakit Islam
sruangan AL-Farabi sendiri adalah TIM dimana perawat dibagi
menjadi 2 tim untuk melakukan tugas.
12

d) Money
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang
tidak dapat diabaikan.Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar – kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapaitujuankarena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gajitenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus
dibeli serta berapa hasil yangakan dicapai dari suatu organisasi.
e) Market
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi
menyebarluaskan(memasarkan) produknya. Memasarkan produk
sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi
tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung, sama halnya dengan rumah
sakit jika tidak ada pasien maka proses kerja rumah sakit juga akan
terhenti. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan
hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.
Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)
konsumen.
2. Fungsi-fungsi Manajemen
a) Perencanaan
Planning (Fungsi Perencanaan) ‘lanning adalah “bagaimana
perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian
menyusun rencana strategi“bagaimana cara untuk mencapai tujuan
tersebut” manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan
mengevaluasi “berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan
karena ini adalah langkah awal yang “isu “berpengaruhsecara total
dalam perusahaan kedepannya. fungsi manajemen yang lain tidak
13

akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang


matang. Kegiatan Fungsi Manajemen Fungsi manajemen adalah
memudahkan perawat dalam menyelenggarakan asuhan
keperawatan yang holistik sehingga seluruh kebutuhan klien di
rumah sakit terpenuhi.
b) Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah memobilisasi sumber daya manusia
dan material dari lembaga untuk mencapai tujuan organisasi, dapat
juga untukmengidentifikasi antara hubungan yang satu dengan yang
lain (Huber,2022). Pada pengkoordinasian hubungan ditetapkan,
prosedur diuraikan, perlengkapan disiapkan, dan tugas diberikan
(huston,2022).
c) Pengarahan
Pengarahan adalah fase kerja manajemen, di mana manajer
berusaha memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik,
kerjasama dan negoisasi (Marquis dan huston 2020). Pengarahan
adalah fungsi manajemen yang memantau dan menyesuaikan
perencanaan, proses, dansumber yang efektif dan efisien mencapai
tujuan. Pengarahan yang efektif akan meningkatkan dukungan
perawat untuk mencapai tujuan manajemenkeperawatan dan tujuan
asuhan keperawatan (swanburg, 2020).
d) Pengendalian
Pengendalian adalah fungsi yang terus-menerus dari manajemen
keperawatan dan selama perencanaan, pengorganisasian, dan
ketenagaan dan pengarahan (swanburg, 2020). Selama pasar
pengendalian kinerja diukur menggunakan standar.
14

B. Analisa SWOT
KET STRENGHT WEKNESS OPORTUNITIES THEARTS
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)

 Ruang Ulin 1  Kurangnya tenaga yang bekerja  Adanya kesempatan melanjutkan Di ruang ulin 1 merupakan
dipimpin oleh padasetiap shift,dimana yang Pendidikan kejenjang yang ruangan penyakit paru TB SO
kepala ruangan dinas pagi berjumlah 3 lebih tinggi (sensitive obat) dan TB RO
dengan jenjang perawat dan 2 katim sebagai  Adanya kesempatan perawat untuk (resistensi obat) dimana
Pendidikan S1, shift siang dan malam yang meningkatkan pengetahuan dan perlunya peningkatan safety
M Profesi Ners berdinas 1 PJ shift kemampuan secara professional untuk petugas ruangan terutama
A dan sudah  Jumlah seluruh tenaga kerja ada  Adanya kerjasama dengan baik dalam pemakaian masker N95
N mendapatkan 10 orang, 3 orang dengan antara mahasiswa falkutas ilmu bila hendak ke ruangan pasien
pelatihan Pendidikan D3keperawatan dan keperawatan dengan perawat karena penularan pasien TB
BTCLS dan 7 orang dengan Pendidikan S1 ruangan. parusangat cepat.
pelatihan Profesi Ners
manajemen beban kerja perawat diruangan
bangsal cukup tinggi.
 Perawat yang
15

sudah bertugas
di ruang ulin 1
dengan jenjang
Pendidikan
Profesi Ners
terdapat 7
perawat, dan
D3 terdapat 3
orang perawat
 Penggunaan
fasilitas sarana
dan prasarana
yang digunakan
oleh
perawat diruang
ulin 1 dengan
baik, dan
penggunaan
tekanan negative
16

sudah dipahamin
oleh petugas
 Kepala Ruangan
Ulin 1 selalu
memonitoring
terhadap
perkembangan
pasien serta
pelayanan
keperawatan
yang telah
diberikan sesuai.
M  Terdapat kepala AC di kamar pasien ruangan Ulin  Dengan fasilitas yang lengkap Mengakibatkan kondisi
A ruangan, nurse 1 banyak mengalami kerusakan diharapkan dapat meningkatkan ruangan menjadi panas dan
T
stasion, dan sehingga mengakibatkan ruangan pelayanan yang optimal membuat kondisi tidak
E
R ruangan obat menjadi panas karena ruangan ulin  Tidak terjadinya infeksi nyaman
I  Terdapat ruang 1 bertekanan negatif sehingga nosokomial pada pasien, keluarga
A
ganti dan jendela sudah paten tertutup. maupun petugas
L
17

fasilitas kamar  Tidak adanya kejadian tidak


mandi bagi diinginkan
perawat
 Adanya lemari
penyimpanan
status yang
berurutan
sesuai
 kamar mandi
pasien, fasilitas
alat sudah
lengkap untuk
menunjang
pelayanan
kesehatan
 Pembuangan
sampah medis
sudah sesuai
18

dengan standar.
M  Operan antar Edukasi dan pemakaian masker  Edukasi dan sosialisasi cara  teknologi yang semakin
E shift dapat kepada pasien dan keluarga masih pemakaian masker secara bekala berkembang membuat
T dilaksanakan kurang optimal. kepada pasien dankeluarga pasien pasien menjadi lebihkritis
H dengan baik Edukasi pemakaian masker tentang pelayanan
O oleh perawat dilakukan pada saat masuk ranap Kesehatan di Rumah Sakit
D  Sudah ada dan dievaluasi setiap shift  banyak informasi Kesehatan
model asuhan dari pasien yang mudah
keperawatan diaksesdimedia sosial
yaitu MPKP
(Manajemen
Keperawatan
Professional)
 Adanya buku
komunikasi
antara tenaga
keperawatan di
ruangan.
19

M Mayoritas perawat Hampir semua pasien ulin 1  Adanya kerjasama dengan Untuk sarana dan prasarana
O di ruangan Ulin 1 menggunakan jaminan BPJS berbagai universitas Kesehatan pelayanan medis sudah diatur
N mempunyai kesehatan. untuk melakukan praktek lapangan oleh bagian penunjang rumah
E jaminan Kesehatan  Pengeluaran dan biaya sakit.
Y dan jaminan ruang dahlia atas Sebagian
ketenaga kerjaan. difasilitasi oleh pihak rumah
sakit.
M Ruang ulin 1 Ruang Ulin 1 memiliki anteroom 2  Adanya praktek manajemen  Peningkatan standar
A memiliki tekanan TB RO dan TB SO sebagai keperawatan dari Mahasiswa pasien yang harus
R negative di semua pemisahan pasien TB sensitive obat Ners Universitas Yatsi Madani terpenuhi
K ruangan. dan TB resisten obat  Adanya Kerjasama yang baik  Persaingan RS dalam
E antara perawat dan mahasiswa memberikan pelayanan
T keperawatan.
20

C. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat

Rumus perhitungan kebutuhan tenaga perawat dengan


menggunakan formula (missal formula PPNI)
125% pada formula ini diassumsikan karena asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat di Indonesia masih berpola pada tindakan yang
banyak kearah tindakan non keperawatan sehingga perlu ditambahkan
jumlahnya, selain itu diasumsikan bahwa kinerja keperawatan oleh perawat
Indonesia masih 75%.
PPNI : jumlah jam perawatan perhari/jam kerja per-shift 24 jam/8jam = 3
perawat
Self care : (11 x 1 jam) + (11 x 1 jam) + (11 x 0,25 jam) = 24,75 jam
Partial care : (5 x 3 jam) + (5 x 1 jam) + (5 x 0,25 jam) = 21,25 jamTotal
care : 0
Total Asuhan : 24,75 + 21,25 = 46 jam : 16 pasien = 2,8 jam
Total perawat : (2,8 x 52 x 7 x 16) : (1640 jam)x 125% = 12,4 perawat
dibulatkan 12 perawat.
Menurut perhitungan PPNI standar perawat 12 orang, tetapi ruangan ulin 1
hanya 10 orang dengan kepala ruangan mengalami kekurangan dikarenakan
3 orang diperbantukan ke RSUD Benda.
D. Penentuan Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah, kelompok menggunakan
salah satu metode skoring yaitu dengan menggunakan metode CARL.
Metode CARL merupakanmetode yang cukup baru di Kesehatan. Metode
CARL merupakan suattu Teknik atau cara yang digunakan untuk
menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah kualitatif.
Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi
skor 0-10. Semakin besar skor maka semakin besar masalahnya sehingga
21

semakin tinggi letanya pada urutan prioritas. Kriteria CARL tersebut


mempunyai Arti:
1. C = Capability, ketersediaan sumber daya

2. A = Accessibility, kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau


tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/ cara
teknologi sertapenunjang pelaksanaan seperti peraturan
3. R = Readiness, kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian ataupun kemauan dan memotivasi
4. L = Leverage, seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang
lain dalampemecahan masalah yang dibahas.
5. Setelah masalah atau alternative pemecahan masalah diindentifikasi,
kemudian dibuat table kriteria CARL dan isi skornya, bila ada beberapa
pendapat tentang nilai skor yang diambil adalah rerata. Nilai total
merupakan hasil perkalian: C x A x R x L
Keterangan:
Rentang 1 – 5 dengan kriteria sebagai berikut:
 Nilai 1: Sangat kurang sesuai
 Nilai 2: Kurang sesuai
 Nilai 3: Cukup sesuai
 Nilai 4: Sesuai
 Nilai 5: Sangat sesuai
NO MASALAH C A R L TOTAL PRIORITAS
NILAI
1 Kurangnya tenaga 3 3 4 3 108 V
perawat dikarenakan
perawat diperbantukan
RSUD Benda
2 AC di kamar pasien 2 3 4 2 48 IV
ruangan Ulin 1 banyak
mengalami kerusakan
22

sehingga mengakibatkan
ruangan menjadi panas,
karena ruangan Ulin 1
bertekanan negative
sehingga jendela suda
paten tertutup.
3 Kurangnya kesadaran 5 5 5 5 625 I
pada pasien terhadap
penggunaan masker,
karena kurangnya
pengetahuan terhadap
bahayanya penyakit TB
SO yang menularkan
melalui airbone.
4 Pengawasan pada saat 5 4 4 4 500 II
jam besuk melebihi satu
orang.
5 Penggunaan label obat 4 4 3 3 144 III
dan label infus masih
kurang, dikarenakan stok
label tertulis secara
manual.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok
menentukan prioritas masalah yaitu:
1) Kurangnya kesadaran pada pasien TB SO dan keluarga pasien
terhadap penggunaan masker karena kurangnya pengetahuan
terhadap bahayanya penyakit TB SO yang menularkan melalui
airbone
2) Pengawasan pada saat jam besuk melebihi satu orang
3) Penggunaan label obat dan label infus masih kurang, dikarenakan
stok label tertulis secara manual.
23

E. Fish Bone
24
25
26
27
28

F. Tabel Plan Of Action


MASALAH TUJUAN SASARAN URAIAN SASARAN WAKTU TEMPAT MEDIA CI LAHAN
KEGIATAN (PJ)

Kurangnya Diharapkan mutu Berkoordinasi Perawat Kamis Ruang Ulin 1 Lembaran Ns. Arti Projia
tenaga perawat, pelayanan terhadap dengan kepala 07 Maret 2024 RSUD Kota Jadwal R, S.Kep
dikarenakan 3 pasien tetap terlayani ruangan dan Tangerang Dinas
perawat dengan baik dengan kepala instalasi Perawat
diperbantukan SDM yang minimal mengenai SDM
RSUD Benda. yang ada
AC di kamar  Agar membuat  Berkoordinasi Kondisi AC Rabu Ruang Ulin 1 Outdoor AC Ns. Arti Projia
pasien ruangan nyaman kondisi dengan teknisi di kamar 06 Maret 2024 RSUD Kota R, S.Kep
Ulin 1 banyak pasien selama masa AC dalam pasien Tangerang
mengalami pengobatan di perbaikan
kerusakan ruangan Ulin 1 kondisi AC di
sehingga  Dapat menghasilkan kamar pasien
mengakibatkan kondisi ruangan  Dilakukan
ruangan menjadi menjadi sejuk dn evaluasi
pana, karena tidak panas pengecekan AC
29

ruangan Ulin 1 diakibatkan oleh pada kamar


bertekanan ruangan tertutup pasien
negative dengan kondisi
sehingga jendela jendela tertutup
sudah paten secara paten.
tertutup.
Kurangnya Pasien dan keluarga  Berkoodinasi Pasien dan Kamis Ruang Ulin 1 Banner dan Ns. Arti Projia
kesadaran pada pasien mengetahui dengan kepala Keluarga 07 Maret 2024 RSUD Kota Leaflet R, S.Kep
pasien terhadap cara teknik batuk ruangan dan Pasien Tangerang
penggunaan efektif dengan benar perawat
masker, karena diadakan
kurangnya edukasi kepada
pengetahuan pasien dan
terhadap keluarga pasien
bahayanya mengenai
penyakit TB SO teknik batuk
yang efektif dengan
menularkan benar
melalui airbone.
30

 Edukasi dan
sosialisasi
mengenai batuk
efektif dengan
benar terutama
pasien
 Dilakukan
evaluasi
pengetahuan
pasien dan
keluarga pasien
mengenai
teknik batuk
efektif dengan
benar
 Memberikan
leaflet untuk
mengingat
materi.
31

Pengawasan  Mengurangi  Membatasi Keluarga Rabu Ruang Ulin 1 Stiker Ns. Arti Projia
pada saat jam kerumunan dalam setiap orang Pasien 06 Maret 2024 RSUD Kota Pemberitah R, S.Kep
besuk melebihi setiap ruangan pasien dalam ingin Tangerang uan Jadwal
satu orang.  Menghindari membesuk Jam Besuk
penularan infeksi TB pasien Pasien
Paru melalui airbone  Keluarga pasien
ketika kondisi terlalu tidak boleh
berkerumun masuk ke dalam
ruangan pasien
lebih dari 1
orang, selama
jam besuk
pasien
berlangsung.
Penggunaan  Digunakan untuk Membuat label Obat dan Rabu Ruang Ulin 1 Label Obat Ns. Arti Projia
label obat dan menempelkan label obat dan label Botol 06 Maret 2024 RSUD Kota dan Label R, S.Kep
label infus masih obat dan label infus infus lalu Cairan Infus Tangerang Infus
kurang, setiap pasien untuk ditempelkan Pasien
dikarenakan kepada obat atau
32

stok label memudahkan dalam infus pasien


tertulis secara pemberian obat dan yang akan
manual. infus kepada pasien diberikan.
 Untuk mempermudah
perawat dalam
menyiapkan obat dan
infus kepada pasien.
BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Laporan Kegiatan Implementasi


NO IMPLEMENTASI TUJUAN WAKTU PENANGGUNG HASIL
JAWAB
1  Mensosialisasikan dan Mengoptimalkan Kamis Novitasari Untuk memback up
mengkoordinasi dengan Kepala kinerja dan penjadwalan 07-03-2024 pembantuan 3 perawat di
Ruangan, tentang kurangnya dinas Perawat di ruang Ruang Ulin 1
tenaga perawat di ruang Ulin 1 Ulin 1
 Mensosialisasikan dan
mengkoordinasi dengan
Perawat untuk
mengoptimalkan kinerja dan
penjadwalan dinas Perawat di
ruang Ulin 1

33
34

2 Mengkoordinasikan dengan Mengoptimalkan udara Rabu Devia Nurdiyanti AC sudah dilakukan controlling
Kepala Ruangan dan Petugas yang masuk ke dalam 06-03-2024 oleh Petugas IPSRS, sehingga
IPSRS, tentang kerusakan AC di ruang atau kamar pasien AC sudah bisa digunakan
ruang atau kamar Pasien akan lebih steril dan
membuat pasien
nyaman
3  Mensosialisasikan dan Mengoptimalkan Kamis Dea Ananda  Pasien dan keluarga pasien
mengkoordinasi dengan Kepala pencegahan penularan 07-03-2024 mengetahui dan mematuhi
Ruangan dan Perawat dalam melalui airbone dengan pemakaian masker saat
pencegahan penularan melalui penggunaan masker diruangan, dikarenakan ruang
airbone dengan penggunaan dengan benar infeksius paru
masker dengan benar  Terdapat leaflet penggunaan
 Mensosialisasikan kepada masker dengan benar yang
pasien dan keluarga dengan bisa menjadi panduan serta
mengedukasi penggunaan pengingat bagi pasien dan
masker dengan benar keluarga pasien

4  Mensosialisasikan dan Mengoptimalkan Rabu Muhammad Fajri  Keluarga pasien mematuhi


mengkoordinasikan dengan pengawasan jam besuk 06-03-2024 peraturan jam besuk pasien
35

Kepala Ruangan, Perawat, dan pasien dalam pemberian  Terdapat stiker jam besuk
Satpam dalam memperketat stiker jam besuk pasien pasien di depan pintu ruang
pengawasan jam besuk pasien di depan ruang Ulin 1 Ulin 1, sebagai pengingat bagi
 Mensosialisasikan pemberian dengan mengedukasi keluarga pasien
stiker jam besuk Pasien di jam besuk pasien
depan pintu ruang Ulin 1 dan kepada keluarga pasien
mengedukasi jam besuk pasien saat masuk ruang
kepada keluarga pasien saat infeksius paru
masuk ruang infeksius paru
5  Mensosialisasikan dan Mengoptimalkan Rabu Elfiana Yusronah  Sudah terdapat stiker label
mengkoordinasi dengan Kepala sasaran keselamatan 06-03-2024 pemberian therapy
Ruangan dan Perawat dalam pasien 6 benar dalam  Perawat melaksanakan SOP
penerapan pemberian obat pemberian obat pemberian obat 6 benar
dengan 6 benar
 Mensosialisasikan pemberian
stiker label, Nama, No.RM,
Nama Obat, Jam Pemberian
pada therapi yang akan
36

diberikan kepada pasien, untuk


mencegah kejadian yang tidak
diinginkan
 Melakukan pelabelan pada
therapi yang akan diberikan
pada pasien dengan stiker label
obat dan infus yang telah dibuat
37

B. Evaluasi dan Tindak Lanjut


1. Kurangnya Tenaga Perawat dikeranakan 3 perawat
Diperbantukan RSUD BENDA
Evaluasi Man : Perawat Ulin 1 Mengoptimalkan Kinerja dan
Penjadwalan Dinas Perawat.
Evaluasi Material : Penjadwalan Dinas Perawat Di Ruang Ulin 1.
2. AC Dikamar pasien Ruang Ulin 1 Banyak Mengalami Kerusakan
Sehingga Mengakibatkan Ruangan Menjadi Panas Karena
Ruangan Ulin 1 Bertekan Negatif Sehingga Jendela Sudah Paten
Tertutup

Evaluasi Man : Petugas IPSRS Controlling AC yang Rusak di Ruang


atau di Kamar Pasien, dan melakukan penjadwalan controlling AC.

Evaluasi Material : AC di Kamar Pasien di Ruang Ulin 1 Mengalami


Kerusakan Sudah Bisa Digunakan
3. Kurangnya Kesadaran pada Pasien TB SO dan Keluarga Pasien
Terhadap Penggunaan Masker dengan Benar, karena Kurangnya
Pengetahuan Terhadap Bahayanya Penyakit TB SO yang
Menularkan Melalui Airbone
Evaluasi Man : Pasien dan Keluarga Pasien Mengetahui dan Mematuhi
Penggunaan Masker Dengan Benar Saat di Ruangan. 3 Pasien dan 5
Keluarga Pasien Mematuhi Penggunaan Masker Dengan Benar
Evaluasi Material : Terdapat Leaflet Penggunaan Masker Dengan
Benar di Ruang Ulin 1
Evaluasi Metode : Metode Penggunaan Masker Masih Sulit Dipatuhi
Oleh Pasien dan Keluarga Pasien, Sehingga Diedukasi Dengan Leaflet
Penggunaan Masker Dengan Benar
4. Pengawasan pada Saat Jam Besuk Melebihi Satu Orang
Evaluasi Man : Keluarga Pasien Mematuhi Peraturan Jam Besuk
Pasien. 5 Keluarga Pasien Mematuhi Peraturan Jam Besuk Pasien
38

Evaluasi Material : Terdapat Stiker Jam Besuk Pasien di Depan Pintu


Ruang Ulin 1
Evaluasi Metode : Pemberian Stiker Jam Besuk Pasien di Depan Pintu
Ruang Ulin 1 dan Mengedukasi Jam Besuk Pasien Kepada Keluarga
Pasien Saat Masuk Ruang Infeksius Paru
5. Penggunaan Label Obat dan Label Infus Masih kurang,
dikarenakan Stok Label Tertulis Secara Normal
Evaluasi Man : Perawat Ulin 1 Mengetahui Pentingnya Penerapan 6
Benar, Sebagian Perawat di Ruang Ulin 1 Sudah Melakukan Teknik
Pelabelan Pada Obat dan Infus yang Akan Diberikan pada Pasien
Evaluasi Material : Terdapat Stiker Pelabelan Therapi yang Terdiri dari
Nama Pasien, No.RM, Nama Obat, Jam Pemberian
Evaluasi Money : Belum Adanya Stok untuk Penyediaan Stiker
Pelabelan Obat dan Infus dari Rumah Sakit
Evaluasi Metode : Pelabelan Therapi yang Akan Diberikan pada Pasien
dilakukan Dengan Mudah dimana hanya Menulis Nama Pasien, No.RM,
Nama Obat, Jam Pemberian. Metode ini Mencegah Terjadinya Kejadian
Tidak Diinginkan dan Menerapkan Sasaran Keselamatan Pasien.
Perawat Ulin 1 dan Mahasiswa Praktek bisa Melakukan Double Cek
Bersama Pasien.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan dan Implementasi
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan mahasiswaprogram
profesi Ners Universitas Yatsi Madani yg dilakukan di ruang
keperawatan ulin 1 rumah sakit RSUD Kota Tangerang dari tanggal 4-
16 maret 2024, mencakup lima masalah manajemen yaitu kurangnya
tenaga perawat dikarenakan 3 perawat diperbantukan RSUD Benda, AC
dikamar pasien ruang ulin 1 banyak mengalami kerusakan sehingga
mengakibatkan ruangan menjadi panas karena ruangan ulin 1bertekanan
negatif sehingga jendela sudah paten tertutup, kurangnya kesadaran
pada pasien TB SO dan keluarga pasien terhadap penggunaan masker
karena kurangnya pengetahuan terhadap bahayanya penyakit TB SO
yang menularkan melalui airbone, pengawasaan pada saat jam besuk
melebihi satu orang, penggunaan label obat dan label infus masih
kurang, dikarenakan stok label tertulis secara manual
Berdasarkan hasil yang telah kami lakukan dari tanggal o4 maret
sampai 11 maret 2024 didapatkan beberapa masalah berupa kurangnya
tenaga perawat dikarenakan 3 perawat diperbantukan RSUD Benda, AC
dikamar pasien ruang ulin 1 banyak mengalami kerusakan sehingga
mengakibatkan ruangan menjadi panas karena ruangan ulin 1bertekanan
negatif sehingga jendela sudah paten tertutup, kurangnya kesadaran
pada pasien TB SO dan keluarga pasien terhadap penggunaan masker
karena kurangnya pengetahuan terhadap bahayanya penyakit TB SO
yang menularkan melalui airbone, pengawasaan pada saat jam besuk
melebihi satu orang, penggunaan label obat dan label infus masih
kurang, dikarenakan stok label tertulis secara manual. Dari beberapa
masalah yang ditemukan, maka telah direncanakan penyelesaian
masalah yang dilakukan berdasarkan POA (planning of action) yang
telah disepakati pada tanggal 11 maret 2024 yang dilaksanakan di ruang

39
40

ulin 1.
Berdasarkan hasil diskusi tersebut maka disepakati untuk
melakukan kegiatan Bersama-sama untuk mengatasi masalah yang telah
ditemukan, karena adanya pertimbangan waktu, keterbatasan sumber
daya dan kewenangan ataupun kemampuan, maka semua masalah yang
ditemukan tidak semua terlaksana.
B. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Kegiatan yang telah dilakukan di Ruang Ulin 1 Rumah Sakit RSUD
Kota Tangerang dibahas berikut ini:
1. Kurangnya Tenaga Perawat dikeranakan 3 perawat
Diperbantukan RSUD BENDA
Evaluasi Man : Perawat Ulin 1 Mengoptimalkan Kinerja dan
Penjadwalan Dinas Perawat.
Evaluasi Material : Penjadwalan Dinas Perawat Di Ruang Ulin 1
2. AC Dikamar pasien Ruang Ulin 1 Banyak Mengalami
Kerusakan Sehingga Mengakibatkan Ruangan Menjadi Panas
Karena Ruangan Ulin 1 Bertekan Negatif Sehingga Jendela
Sudah Paten Tertutup
Evaluasi Man : Petugas IPSRS Controlling AC yang Rusak di
Ruang atau di Kamar Pasien, dan melakukan penjadwalan
controlling AC.
Evaluasi Material : AC di Kamar Pasien di Ruang Ulin 1
Mengalami Kerusakan Sudah Bisa Digunakan
3. Kurangnya Kesadaran pada Pasien TB SO dan Keluarga Pasien
Terhadap Penggunaan Masker dengan Benar, karena
Kurangnya Pengetahuan Terhadap Bahayanya Penyakit TB SO
yang Menularkan Melalui Airbone
Evaluasi Man : Pasien dan Keluarga Pasien Mengetahui dan
Mematuhi Penggunaan Masker Dengan Benar Saat di Ruangan. 3
Pasien dan 5 Keluarga Pasien Mematuhi Penggunaan Masker
Dengan Benar
41

Evaluasi Material : Terdapat Leaflet Penggunaan Masker Dengan


Benar di Ruang Ulin 1
Evaluasi Metode : Metode Penggunaan Masker Masih Sulit
Dipatuhi Oleh Pasien dan Keluarga Pasien, Sehingga Diedukasi
Dengan Leaflet Penggunaan Masker Dengan Benar
4. Pengawasan pada Saat Jam Besuk Melebihi Satu Orang
Evaluasi Man : Keluarga Pasien Mematuhi Peraturan Jam Besuk
Pasien. 5 Keluarga Pasien Mematuhi Peraturan Jam Besuk Pasien
Evaluasi Material : Terdapat Stiker Jam Besuk Pasien di Depan
Pintu Ruang Ulin 1
Evaluasi Metode : Pemberian Stiker Jam Besuk Pasien di Depan
Pintu Ruang Ulin 1 dan Mengedukasi Jam Besuk Pasien Kepada
Keluarga Pasien Saat Masuk Ruang Infeksius Paru
5. Penggunaan Label Obat dan Label Infus Masih kurang,
dikarenakan Stok Label Tertulis Secara Normal
Evaluasi Man : Perawat Ulin 1 Mengetahui Pentingnya Penerapan
6 Benar, Sebagian Perawat di Ruang Ulin 1 Sudah Melakukan
Teknik Pelabelan Pada Obat dan Infus yang Akan Diberikan pada
Pasien
Evaluasi Material : Terdapat Stiker Pelabelan Therapi yang Terdiri
dari Nama Pasien, No.RM, Nama Obat, Jam Pemberian
Evaluasi Money : Belum Adanya Stok untuk Penyediaan Stiker
Pelabelan Obat dan Infus dari Rumah Sakit
Evaluasi Metode : Pelabelan Therapi yang Akan Diberikan pada
Pasien dilakukan Dengan Mudah dimana hanya Menulis Nama
Pasien, No.RM, Nama Obat, Jam Pemberian. Metode ini Mencegah
Terjadinya Kejadian Tidak Diinginkan dan Menerapkan Sasaran
Keselamatan Pasien. Perawat Ulin 1 dan Mahasiswa Praktek bisa
Melakukan Double Cek Bersama Pasien.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, maka Kelompok Ners
Manajemen Keperawatan Universitas Yatsi Madani Tangerang dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan praktik manajemen keperawatan oleh mahasiswa keperawatan
di RSUD Kota Tangerang pada tanggal 4-16 Maret 2024 di ruang ulin 1,
teridentifikasi lima permasalahan manajemen antara lain kurangnya
perawat karena 3 perawat di ulin 1 diperbantukan ke RSUD Benda, tidak
berfungsinya AC di ruang pasien, kurangnya kesadaran keluarga pasien
tentang TB SO, kepadatan yang berlebihan pada jam berkunjung, dan
pemberian label obat dan infus yang tidak memadai karena pengelolaan stok
secara manual.
b. Rencana penyelesaian masalah berdasarkan Plan Of Action (POA) telah
disepakati pada tanggal 11 Maret 2024, dan melalui pembahasan
menghasilkan keputusan untuk mengatasi masalah secara bersama-sama,
namun tidak semua masalah yang teridentifikasi. Permasalahan mampu
terselesaikan karena keterbatasan waktu, keterbatasan sumber daya, dan
keterbatasan kewenangan atau kemampuan. Kegiatan yang dilaksanakan di
Ruang Ulin 1 RSUD Kota Tangerang dibahas sebagai berikut:
1. Kurangnya perawat di Ruang Ulin 1 karena ada 3 perawat yang
perbantuan ke RSUD Benda. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
optimalisasi kinerja dan penjadwalan perawat di Ulin 1 dapat membantu
menunjang 3 perawat di RSUD Kota Tangerang.
2. Unit AC di beberapa ruang pasien Ulin 1 mengalami kerusakan sehingga
menyebabkan ruangan menjadi panas dan juga jendela tidak boleh
dibuka. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa AC yang rusak di ruang
pasien Ulin 1 perlu dikontrol oleh petugas IPSRS.

42
43

3. Kurangnya kesadaran pasien TB SO dan keluarganya mengenai


penggunaan masker yang benar karena kurangnya pengetahuan tentang
penularan TB SO melalui udara. Meskipun terdapat selebaran tentang
penggunaan masker yang benar di ruang Ulin 1, pasien dan keluarga
mereka masih kesulitan untuk mematuhi metode tersebut sehingga
memerlukan edukasi dan penguatan lebih lanjut.
4. Evaluasi menunjukkan bahwa anggota keluarga pasien mematuhi
peraturan jam besuk, dan terdapat stiker penunjuk jam besuk di depan
ruang Ulin 1. Selain itu, metode pemberian stiker dan edukasi kepada
anggota keluarga mengenai jam besuk di ruang paru menular juga
efektif.
5. Pentingnya pelabelan obat dan infus yang tepat untuk menjamin
keselamatan pasien. Meskipun sebagian perawat di Ulin 1 sudah
menerapkan teknik labeling, namun perlu adanya alokasi anggaran
untuk penyediaan stiker labeling. Metode pelabelan terapi dengan
informasi pasien bertujuan untuk mencegah kejadian buruk dan
meningkatkan keselamatan pasien melalui pemeriksaan ulang oleh
perawat dan mahasiswa magang.
B. Saran
Dari hasil evaluasi dan pembahasan yang telah dilaksanakan, maka beberapa
saran yaitu sebagai berikut:
a) RSUD Kota Tangerang
Di harapkan rumah sakit dapat memberikan dukungan dalam memotivasi
dan penghargaan kepada setiap ruangan di RSUD Kota Tangerang dalam
mengembangkan asuhan keperawatan profesional sesuai standar MPKP dan
SAK serta memfasilitasi sesuai kebutuhan ruangan.
b) Ruang Ulin 1
Diharapkan petugas security lebih memantau pada saat jam besuk tidak
bergerombol, supaya ruangan juga tidak penuh, karena pasien paru rata rata
sesak. Dengan ruangan yg penuh, keluhan sesak pasien, mungkin akan
bertambah.
44

c) Profesi Ners
Di harapkan mampu mengkaji lebih dalam kembali untuk mendapatkan
hasil yang lebih maksimal dan dapat menerapkan hasilnya pada ruangan.
45

DAFTAR PUSTAKA

Akhriansyah, M. (2018). HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI


TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT
HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI
RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2017. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, 18(1), 71–76.

Direktorat Pelayanan Kemenkes. (2020). Standar kelas rawat inap di rumah sakit
(Issue September).

Fitrianola, R., Nuravivah, E., Fegi, A. J., & Atrid, A. (2022). PENERAPAN 3S
(SDKI, SIKI, SLKI) DALAM ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG
RAWAT INAP RSUD M. NATSIR SOLOK. Empowering Society Journalo,
3(1), 51–58.

Gunawan, A., Purnomo, Y., & Andi, U. F. (2022). Perancangan Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Di Kabupaten Sintang. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, 10(1),
146. https://doi.org/10.26418/jmars.v10i1.52621

Gustinezers. (2019). Jenis Metode Pemberian Asuhan Keperawatan –


Gustinerz.com. https://gustinerz.com/jenis-metode-pemberian-asuhan-
keperawatan/

Juwairiah, Riana, M., & Sitorus, N. (2021). Sosialisasi Hand Hygiene Dan
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Daun Sirih (Piper Betle) | Abdimas
Singkerru. http://jurnal.atidewantara.ac.id/index.php/singkerru/article/view/45

Kenedi, J., Lanin, D., & Agus, Z. (2018). Analisis Pengadaan Alat Kesehatan Di
Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman Tahun 2017. Jurnal Kesehatan
Andalas, 7(Supplement 2), 9. https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.818

Krisnawati, K. M. S. (2017). Literature Review Metode Asuhan Keperawatan


Profesional. Jurnal Kesehatan, 29.

Marfu, S., & Sofiana, L. (2018). Analisis Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Perawat
46

dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1),


29–37. https://doi.org/10.12928/kesmas.v12i1.5418

Muhamad, F. (2018). Laporan Pendahuluan 5M Managemen.

Setiadi, S.Kep., Ns., M. K. (2020). Konsep Manajemen Keperawatan. Stikes Hang


Tuah Surabaya, 1–30. http://www.rsaudrefram.co.id/wp-
content/uploads/2020/04/Konsep_manajemen_Keperawatan.pdf.pdf

Setiawan, H., & Fitriasari, N. (2019). Analisis Pelaksanaan Timbang Terima Pasien
Antar Perawat di Unit Rawat Inap RSU “X” Tahun 2019.pdf. Jurnal Litbang.

SoM, P. (2022). Unsur Manajemen: Pengertian dan Contoh. PPM School Of


Management. https://ppmschool.ac.id/unsur-manajemen/

Sulistyowati, A. D., Handayani, S., & Nursanti, K. (2022). View of Gambaran


Pelaksanaan Indikator Mutu Syariah Perawat di Rumah Sakit Islam
Yogyakarta PDHI.pdf (pp. 1–8). Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.214

Tunny, H., & Wabula, L. R. (2023). Tampilan Sosialisasi Pengenalan SDKI, SLKI,
dan SIKI sebagai Standar Penerapan Asuhan Keperawatan pada Perawat di
RUMKIT Tk. II Prof. Dr. J.A. Latumeten Ambon.pdf. Jurnal Abdi Masyarakat
Indonesia (JAMSI).

V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli, M.Bertolini, & J.G.S.Souza. (2022).


GAMBARAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DI RUANG
RAWAT INAP RSUD PROF. DR. M.A HANAFIAH SM. BATUSANGKAR
TAHUN 2022. Braz Dent J., 33(1), 1–12.

Wualndari, Riyani, D. (2017). PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE


MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO.
PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN
PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO Riyani, XV(1).

Yuliana, L. (2018). Discharge Planning Pasien Di Rumah Sakit SANTO


47

Lampiran-Lampiran
48

Lampiran Label Obat dan Label Infus Sebelum dan Sesudah

Sebelum Label Obat dan Label Infus

Sesudah Label Obat dan Label Infus


49

Lampiran Poster Jam Besuk Sebelum dan Sesudah

Sebelum Sesudah
50

Lampiran Poster Penggunaan Masker

Sebelum Edukasi Sesudah Edukasi

Anda mungkin juga menyukai