Penulis
COVER
……………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………..…………….....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................iv.
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................4
1.3 Manfaat................................................................................................5
BAB II KAJIAN SITUASI ...............................................................................7
2.1 Pengkajian Data..................................................................................7
2.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit.........................................................7
2.1.2 Falsafah, Motto, Visi, Misi Dan Tujuan Rumah Sakit...................8
2.1.3 Jenis Jenis Pelayanan Rumah Sakit...............................................9
2.1.4 Profil Ruang Airlangga..................................................................9
2.1.5 Ketenagaan (M1 Man).................................................................10
2.1.6 Sarana Dan Prasarana (M2 Material)...........................................25
2.1.7 Metode (M3 Method)...................................................................31
2.1.8 Pembiayaan dan Billing (M4)......................................................44
2.1.9 Mutu (M5 Mutu)..........................................................................45
2.2 Analisa SWOT.....................................................................................61
2.3 Diagram Layang..................................................................................90
BAB III RUMUSAN MASALAH ..................................................................91
1.3 Manfaat
1.1.3 Manfaat Bagi Rumah Sakit
1. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan di
Gedung B lantai 3
2. Tercapainya tingkat kepuasan kinerja yang optimal.
3. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat,
perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta
keluarga.
4. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
5. Pencapaian pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien.
5. Tagline
“First choice of health care”
Manager
keperawatan
Koordinator
Perawat pelaksana
15 Fauzy kuku ganda wibowo,Amd. Kep Perawat Pelaksana 15 November 2022 BTCLS
Analisa :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan mayoritas banyak pegawai
memiliki masa kerja 1 tahun dan beberapa memiliki masa kerja 4-5
tahun. Mayoritas seluruh pegawai memiliki sertifikat BTCLS, dan
mengikuti pelatihan maupun workshop untuk mengupdate ilmu.
h. Fasilitas Penunjang
1. Ruang administrasi
Mempunyai fasilitas dan sarana seperti meja admin dan komputer set,
lemari RM, kursi, peralatan kantor lainnya, ruang adminitrasi menjadi
satu dengan nurse station
2. Nurse Stasion
b. Metode Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien
saat berdinas. Pasien akan dirawat oleh perawat perawat yang
berbeda untuk setiap shift, dan tidak ada jaminan jika pasien akan
dirawat oleh orang yang sa,a pada hari berikutnya. Metode kasus
biasa diterapkan satu perawat menangani satu pasien, dan umumnya
dilaksanakan untuk perawat privat seperti pada kasus isolasi atau
perawatan intensif.
Kelebihan:
Perawat lebih memahami kasus per kasus
Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
Kekurangan:
Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab
Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar
yang sama
c. Metode Tim
Metode ini menggunkan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-
beda dalam memberikan asuhan Keperawatan terhadap sekelompok
Kekurangan:
komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dan sulit
dilakukan untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk
d. Metode alokasi
Metode alokasi pasien merupakan aplikasi metode MAKP tim,
dimana sekelompok perawat ataupun kualifikasinya dengan
ketrampilan bervariasi bertugas merawat sekelompok klien dengan
tingkat tingkat ketergantungan bervariasi pula. Kelebihan dan
kekurangan hamir sama dengan metode tim.
e. Metode primer
Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap asuhan Keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Metode ini ditandai
dengan adanya terkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan
koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Kelebihan:
Bersifat kontiiinuitas dan komprehensif
3. Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk
membahas masalah keperawatan dengan melibatkan pasien dan
seluruh tim keperawatan, konsultan keperawatan, serta devisi terkait
(medis, gizi, rehabilitasi medis dan sebgainya). Ronde keperawatan
juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan
dapat meningkatkan kemapuan kognitif, afektif dan psikomotor
(Nursalam 2014).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan koordinator gedung
B lantai 3 pada tanggal 20 maret 2023, ronde keperawatan tidak
dilakukan karena terdapat kendala kesulitan dalam megumpulkan
tenaga medis yang terlibat dalam satu waktu bersamaan. Namun
ruangan melakukan kegiatan semi ronde dengan tenaga kesehatan lain
Analisa :
Dari hasil wawancara di ruang gedung B lantai 3 ronde
keperawatan jarang dilakukan dikarenakan kesulitan dalam
megumpulkan tenaga medis lainnya dalam satu waktu bersamaan
selain itu, kasus- kasus dengan diagnosa medis yang memerlukan
penyelesaian masalah dengan berbagai profesi Kesehatan yang sangat
langka jarang ditemukan.
Nama Pasien
Nama Obat
Nomor Bed
7. Penerapan Supervisi
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan
peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah di tetapkan secara efisien dan
afektif (Huber, 2000). Supervisi keperawatan adalah kegiatana
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan
oleh supervisor mecakup masalah pelayanan keperawatan, masalah
ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang
bermutu setiap saat (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Ruangan gedung
B lantai 3 supervisi dilakukan oleh koordinator unit rutin setiap hari
dilakukan dengan mendatangi ke pasien untuk mengontrol dan
melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah di lakukan, dan
untuk penilaian dilakukan 3 bulan sekali. Koordinator melakukan
pendokumentasian supervisi pada form penilaian 3 bulan. Dan akan
8. Penerapan Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam penerapan
manajemen asuhan keperawatan profesional. Ners profesional
diharapkan dapat menghadapi tuntunan tanggung jawab dan tanggung
gugat terhadap segala tindakan yang dilakukan. Kesadaran masyarakat
terhadap hukum semakin meningkat sehingga dokumentasi yang
lengkap dan jelas sangat dibutuhkan (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil observasi di Ruang gedung B lantai 3
pendokumentasian sudah baik dengan presentase 100%. Dimana
pendokumentasian di Ruang gedung B lantai 3 dilakukan secara
manual dengan mengisi “catatan perkembangan pasien terintegrasi,
pengkajian pasien, catatan keperawatan dan kebidanan” dengan
metode SOAP dan tehnik pelaporan menggunakan SBAR TBAK.
Pendokumentasian kolaborasi yang dilakukan oleh perawat, dokter,
farmasi, fisioterapi dan profesi lain dilakukan pada lembat CPPT
(Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi) dengan metode SOAP.
Selain itu perawat juga melakukan dokumentasi mengenai tindakan
dan rencana tindakan pada buku laporan pasien.
Analisa :
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan menjelaskan
pendokumentasian sudah terlaksana cukup optimal dan baik.
2.1.8 Pembiayaan dan Billing (M4)
1. System penggajian dan remunerasi SDM
System penggajian dan remunerasi SDM di Persada Hospital untuk
perawat dibedakan berdasarkan jenjang karier (PK) serta tunjangan bagi
unit khusus.
2. Sumber Pendapatan Ruangan
Diketahui:
- Jumlah hari perawatan: 39 Hari
- Jumlah pasien keluar (hidup + meninggal): 13 Pasien
ALOS = 39/13 = 3
Jadi rata-rata nilai ALOS di ruang gedung B Lantai 3 yaitu 3
hari, semakin cepat hari perawatan maka semakin baik, artinya
perawatan yang diberikan sesuai sehingga pasien lekas membaik.
4. Analisa BOR (Bed Occupacy Rate)
Bed Occupancy Ratio (BOR) merupakan angka yang menunjukkan
presentase penggunaan tempat tidur (TT) di unit rawat inap (bangsal).
Nilai normal rujukan BOR: 70-86%. Indikator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur
rumah sakit. Rumus:
c. Kenyamanan
No Skala Nyeri Frekuensi
1 Nyeri Ringan 1
2 Nyeri Sedang 3
3 Nyeri Berat 0
Total 4
Tabel keluhan nyeri pasien di Ruang gedung B lantai 3 tanggal
20 maret 2023. Presentase pasien nyeri yang terdokumentasi dalam
askep :
Maka,
b. Analisis M2
c. Analisis M3 Method
Tabel 2.2.3 Analisis M3 (Methode)
MAKP
Internal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Perawat penanggung 1. Masih ada perawat pra
MAKP jawab pasien PK 3 orang
Eksternal melakukan proses
keperawatan yang
menyeluruh
2. Terlaksananya proses
komunikasi yang efektif
antara tenaga Kesehatan
Peluang (Opportunity) Strategi S-O Strategi W-O
1. Terjalinnya 1. Metode keperawatan 1. Pemberian atau
kerjasama yang baik yang digunakan sesuai pencatatan tingkat
antar perawat sehingga asuhan ketergantungan pasien
keperawatan menjadi 2. Kepala ruangan dan
lebih efektif katim memotivasi
perawat untuk terus
meningkatkan
komunikasi secara
efektif
Ancaman (Threat) Strategi S-T Strategi W-T
Asuhan Keperawatan 1. Meningkatkan 1. Membagi pasien sesuai
yang diberikan tidak pengetahuan perawat tingkat ketergantungan
maksimal dalam asuhan untuk memudahkan
keperawatan model dalam memberikan
SENTRALISASI OBAT
Jumlah 1 2,3
TREATENNED
a. Adanya tuntutan untuk
pelayanan yang lebih 0,3 3 0,9
professional
b. Tingkat kesadaran pasien
dan keluarga akan
0,4 4 1,6
tanggung jawab dan
tanggung gugat
c. Tuntutan pasien dan
keluarga untuk
0,3 3 0,9
mendapatkan pelayanan
yang memuaskan
Jumlah 1 3,4
Jumlah 3,5
Eksternal Factor (EFAS)
OPPURTUNITY
a. Adanya kesempatan
ruangan untuk mengajukan O-T =
perbaikan kualitas ruangan 1 3 2 2,0- 3 = -
sesuai dengan kebijakan 1
yang ada di rumah sakit
Jumlah 1 2,0
TREATENNED
Alat medis yang semakin
1 3 3
modern
Jumlah 1 3
Note :
Komponen Titik O-T S-W
Man M1 1.1 0.3
Money M2 -1 -0.5
Metode M3
a. MAKP MAKP -1 0.5
b. Timbang Terima TT 0 -0.5
c. Ronde Keperawatan RK 1 -1
d. Sentralisasi Obat SO 0 -0.6
e. Supervisi S 1 0
f. Penerimaan Pasien Baru PPB 0 0.5
g. Discharge Planing DP 1 -1.5
h. Dokumentasi Do 1 1
Money M4 1 0
Mutu M5 0.2 -1
DO :
Berdasarkan hasil observasi kooordinator dan
Katim tidak mengucapkan salam pembuka dan
salam penutup pada saat timbang terima. Selain
itu saat timbang terima terkadang diganosa
pasien tidak dibacakan dan tidak adanya kegiatan
timbang terima di kamar pasien.
2. DS : Perawat tidak melakukan
Berdasarkan hasil wawancara perawat pencatatan tentang
mengatakan tidak adanya pencatatan ketergantungan pasien
penggolongan ketergantuan pasien.
DO :
Tampak tidak adanya penggolongan kebutuhan
pasien yang dilakukan oleh perawat
Tidak adanya penyampaian mengenai tingkat
ketergantungan pasien
3. DS : Discharge planning tidak
DO :
Berdasarkan dari hasil observasi perawat
bertanggung jawab atas pasiennya yang sudah
menjadi tanggung jawab
DO :
6. DS : Penerapan penerimaan
Berdasarkan hasil observasi di ruang gedung B pasien baru belum
lantai 3 didapatkan bahwa penerimaan pasien terlaksana
baru sudah dilakukan dengan baik dan sudah
DO :
Berdasarkan dari hasil observasi perawat
menerima pasien dengan baik
7 DS : Penerapan supervise
Berdasarkan hasil observasi di ruang gedung B belum terlaksana tetapi
lantai 3 didapatkan Penerapan Supervisi sudah belum maksimal
terlaksana sesuai prosedur.
DO :
Hasil pengkajian observasi diruangan sudah
terlaksana
8 DS : Penerapan dokumentasi
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan belum terlaksana dengan
menjelaskan pendokumentasian sudah terlaksana optimal
cukup optimal dan baik.
DO :
Berdasarkan hasil observasi pendokumentasi
dilaksanakan cukup optimal dan baik
Nursing Concern
Manageability
Affordability
Magnitude
ANALISA DATA
Severity
NO Sko r
Keterangan :
Magnitude (Mg) : Kecenderungan dan seringnya masalah terjadi
Saverity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan
Managebility (Mn) : Kemampuan untuk menyelesaikan masalah
Nursing Concern (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian tenaga
keperawatan
Dari tabel diatas maka alternatif masalah yang dapat dicapai adalah :
1. Mengusulkan kepada kepala ruangan untuk melakukan kontrak
waktu dengan beberapa lintas sector tentang rencana kegiatan ronde
keperawatan diruang gedung b lantai 3
2. Membuat jadwal ronde keperawatan
3. Mensosialisasikan jadwal ronde keperawatan dan pentingnya kegiatan
ronde keperawatan