Inisial : Tn. SH
Interaksi : Pertemuan ke-1 : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
Lingkungan : Perawat dan klien duduk di kursi, duduk berhadapan dan suasana tenang
Deskripsi pasien : Ekspresi klien terlihat biasa saja kurang antusias saat di ajak bicara kontak mata baik
Tujuan : Membina hubungan saling percaya, mengajak klien untuk berinteraksi mengkaji masalah klien
Nama Mahasiswa : Dea Adesti Enofani
Tanggal : Senin, 2 Januari 2023
Jam : 15:00 WIB
Tempat : Ruang Tamu Tn.SH
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisi Berpusat pada Perawat Analisa Berpusat Pada Pasien Respon
P : Selamat sore pak. P: Memandang K dan tersenyum K: P : Ingin membuka percakapan dengan K tampak ragu menyambut orang baru Salam merupakan kalimat
Saya izin duduk sebelah Tersenyum pasien dan berharap dengan sapaan walaupun ditutup dengan ekspresi pembuka untuk memulai
sini agar dapat sederhana P bisa diterima oleh K. ramah suatu percakapan
berhadapan dengan K: ekspresi ramah sehingga dapat terjalin
bapak. P : merasa senang ada tanggapan K antusias menyambut P walaupun rasa percaya.
P: memandang pasien atas salam walaupun belum dengan tatapan curiga
K : Sore mbak, silakan. diekpresikan secara tulus
P : Sebelumnya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus diberikan K dapat menerima dengan baik Memperkenalkan diri
perkenalkan saya Dea menjulurkan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P dapat menciptakan rasa
Adesti, mahasiswanya percaya klien terhadap
pak Bagiyo yang perawat
bertugas mengunjungi
dan membantu bapak
dalam 2 minggu
kedepan.
P : Oooh begitu. Bapak P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan
lebih suka dipanggil K : kontak mata dengan P disukainya merupakan nama akrab klien
seperti apa? sehingga
P senang karena pasien ramah
menciptakan rasa senang
K mulai tertarik dengan
K : Boleh. Panggil saja akan adanya pengakuan
perkenalan dengan P
Huda atas namanya
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil tersenyum P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat nama Pujian berguna untuk
enak kalau saya panggil K : tersenyum yang disukainya mendekatkan perawat
Pak Huda? menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K: Boleh saja
K : boleh dipanggil K : Menoleh ke P P merasa K telah mau menyampaikan isi K mulai merasa bahwa P datang Validasi dan mendukung
bapak karena memang P : Memperhatikan K pemikirannya untuk membantu K kebenaran yang disampaikan
usianya sudah banyak K akan membatu komunikasi
membaik.
P : alhamdulillah diberi
umur panjang
P : bagaimana kabarnya P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat
hari ini pak Huda? K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana
Topik sederhana
K : Alhamdulillah Sehat
membantu menjalin
P : ini bapak sedang K : Menoleh ke P dan tersenyum lalu P senang karena K memberi respon K senang karena ditanya tentang
kedekatan dengan klien
ngapain pak ? menunduk lagi kabarnya, merasa diperhatikan
P : Memperhatikan K
K : Meliting rokok
P : Sekarang bapak usia P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat
berapa? K : Menoleh ke kalender dan terdiam Umur mempengaruhi daya
beberapa saat untuk menghitung ingat klien
K : Em…52 tahun di K : Mengalihkan pandangan P merasa arah pertanyaan sudah dapat K menjawab sesuai dengan daya ingat
tahun ini nanti dari kalendar ke P dijawab jelas oleh K yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : gimana tidur semalam P : Menunjukkan keseriusan K : P berhati-hati karena pertanyaan tsb K mengingat-ingat Keluhan utama
pak? Nyenyak tidak? tampak berpikir sangat spesifik dan takut K menjawab ragu-ragu dengan penuh merupakan dasar pasien
K : memandang keluar jendela menyinggung pasien rasa malu dan takut dirawat di RS Jiwa
K : nyenyak mbak P lega karena K tidak tersinggung
P : setelah bangun tidur P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan pasien K berusaha mengungkapkan hal yang Mempengaruhi daya ingat
ngapain saja pak? K : Menunduk dirawat, mengkaji daya ingat K dilakukan pasien
K : saya biasaya ke
kamar mandi, mandi lalu
wudhu lalu sholat kalau
enggak kesiangan.
P : mohon maaf pak K : memandangi P dan P merasa belum puas atas jawaban K K belum menjawab dengan jelas
Huda, ini tembakaunya mengaduk tembakaunya pertanyaan P
beli atau gimana ya? P : tampak antusias mendengarkan
K : ini ambil sisa sisa
punting rokok di rumah
rumah dikumpulkan gitu.
Kalau beli tak ada uang
karena orang miskin
P : kegiatan sehari- P : menepuk bahu K P menggali keseharian klien K menjawab tentang keseharian dan Untuk mengetahui apa yang
harinya ngapain pak? K : menoleh P hambatannya dirasakan pasien saat ini,
untuk menentukan
K : ya bantu menata K : menunduk dan terlihat sedih P : keluhan yang dirasakan
rumah kadang. Kalau memperhatikan respon
habis aktivitas rasanya
ini tangan gemetar
semua gitu kalau capek.
P : bagaimana pak, bisa P : memandang K mendengarkan P memberikan pujian terhadap K menatap dengan senyum Pujian dapat
digambarkan dengan antusias kemampuan K mengungkapkan meningkatkan hubungan P
gemetarnya dan ketika keluhannya dan K dan dapat
beraktivitas seperti apa meningkatkan harga diri
K : bercerita
gemetar? K
berikutnya
K : iyaa bisa
P : nah, kalau begitu hari P : memandang K P menentukan topic dan aktivitas K setuju dengan kegiatan yang Kegiatan yang akan
jumat saya akan K : tersenyum pada kontrak berikutnya akan dilaksanakan selanjutnya dilakukan harus
mengunjungi bapak lagi mendapat persetujuan K
dan membawa peralatan sehingga bila K keluar dari
untuk mewarnai ya pak. kegiatan dimaksud, bisa
diingatkan tentang batasan
K : iyaa mbak. Jadi kegiatan sesuai
alatnya dibawakan ya? kontrak
KESAN PERAWAT
Fase awal yaitu fase I BHSP dapat dilaksanakan dengan baik walaupun pada awalnya pasien belum kooperatif penuh. Data yang tergali adalah mengenai harga diri
rendah dan Bakat yang dimiliki. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan. Secara umum proses interaksi sudah bisa dilanjutkan ke fase selanjutnya yaitu fase kerja.
SUB DEPARTEMEN S1 ILMU KEPERAWATAN
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial : Tn. SH
Interaksi : Pertemuan ke-2 : SP 1 dan 2 Harga Diri Rendah
Lingkungan : Perawat dan klien duduk di kursi, duduk berhadapan dan suasana tenang
Deskripsi pasien : Ekspresi klien terlihat antusias di ajak bicara baik dan kontak mata baik
Tujuan : Mengajak klien melatih bakat atau aspek positif yang dimiliki.
Nama Mahasiswa : Dea Adesti Enofani
Tanggal : Jumat, 6 Januari 2023
Jam : 15.00 WIB
Tempat : Ruang Tamu Tn SH
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisi Berpusat pada Perawat Analisa Berpusat Pada Pasien Respon
P : Assalamualaikum, Selamat P: menghampiri K, tersenyum sambil P penuh percaya diri senang K menerima kehadiran Salam merupakan kalimat
Sore Pak Hudaa mengulurkan tangan untuk berjabatan bertemu dengan K sebagaiamana perjanjian pembuka untuk memulai
K : Waalaikumsalam. Selamat dengan K suatu percakapan
Sore K: memandang kearah P dan membalas sehingga dapat terjalin rasa
senyum terus menjabat tangan P percaya.
P : apa mbak masih ingat P : tetap tersenyum sambil duduk P berharap k masih mengingat K merasa yakin masih mengenali Hubungan saling percaya
dengan saya ? K : berkata sambil merapikan mejanya tentang diri P lawan bicaranya sebagai dasar interaksi
terapeutik antara perawat
K : iya ingat mbak Dea. Silakan dan pasien
duduk mbak. Maaf ya
berantakan, tadi saya kira
nggak jadi kesini soalnya dari
pagi hujan.
P : Iyaa benar. Saya Dea ya P : tetap tersenyum, sambil memperbaiki P Berharap K bersedia melanjutkan K bersedia melanjutkan interaksi Memberikan informasi
pak. Sesuai perjanjian posisi duduk berhadapan denganK interaksi dengan P sesuai perjanjian kontrak tentang waktu P
pertemuan sebelumnya dihari mengadakan interaksi
senin bahwa hari ini kami akan dengan K
berbincang sambil apa pak? K : menatap P kemudian menundukan
kepala menyembunyikan antusias
K : sambil membuat
keterampilan mewarnai.
P : Baik. 50 menit untuk P : menunjukkan jam pukul 15.04 P melakukan kontrak waktu dan K merasa bahwa 50 menit akan Kontrak waktu dilkukan agar
kegiatan hari ini terlalu lama menanyakan kesediaan K kurang untuk membuat K percaya atas setiap ucapan
tidak pak? Apakah bapak K : mengangguk pertanda bahwa paham keterampilannya P. Melibatkan K dalam
berkenan? kegiatan dilakukan pukul 15.04 mengambil keputusan akan
membuat K lebih percaya diri
K : iyaa kalau cukup. Berkenan dan merasa dihargai
saja. Waktu tak akan terasa bila
ada giatnya
P : Sambil yasay tensi terlebih P : nada suara rendah relaks dan jelas P ingin mengetahui keadaan K hari K bersedia menceritaka apa yang Pertanyaan terbuka
dahulu ya pak. bagaimana sambil bergeser kea rah samping K ini dia rasakan saat itu mamberi kesempatan
perasaan Pak Huda hari ini? untuk mengukur tekanan darah K pada pasien untuk
K : menatap kosong sambil tersenyum menceritakan keadaannya.
K : iyaa mbak silakan. lalu mengalihkan pandangan ke P
Alhamdulillah senang. Bahagia. P : mengukur tekanan darah K dan
menyampaikan hasilnya lalu pindah
P : tekanan darahya 110/70. duduk berhadapan dengan K
Ada pusing atau keluhan lain?
P : boleh
K : pakai musik apa tidak? P : menyalakan music dan menggerakkan P mengcoba menggali bakat lain K bersedia menunjukkan minatnya P ikut berbyabyi agar K lebih
kepala mengikuti tempo lagu seolah sambal menyiapkan alat mewarnai untuk menyanyi percaya diri
P : iyaa ini saya carikan lagunya. menikmati agar K tidak bosan menunggu mengembangkan bakatnya.
Nyanyi bareng ya pak? K : tampak menikmati lagu dan bernyanyi
K : tidak ada
P : setelah kegiatan ini pak P : tersenyum melihat hasil karya K Berusaha meyakinkan K dan K berusaha memikirkan saran Menyarankan agar pasien
Huda bisa biasakan mengisi aebagai bentuk apresiasi kagum memberikan saran untuk yang disampaikan P melakukan aktivitas seni atau
kegiatan dengan menggambar melakukan bakatnya bakatnya untuk mengisi
seperti ini. Lalu bisa juga K berhenti mewarnai dan melihat hasil kekosongan dan agar lebih
dengan berkaraoke atau karyanya dari angle yang berbeda produktif
menyayi. Atau mungkin pak
Huda bisa ikut ke kebun untuk
mencari bahan keterampilan.
P : apakah pak huda memiliki P : memandang K yang focus pada P memastikan fasilitas untuk K merasa rendah diri karena Fasilitas sangatlah penting
pensil warna? gambarnya yang hampir selesai bakatnya terpenuhi fasilitas yang dimiliki sangat minim. untuk melatih bakat.
K : menunduk tidak memandang P
K : ada dulu dikasih waktu ada
undangan. Kalau beli sendiri ya
ndak punya uang. P mencoba membuat K percaya diri
atas keterbatasan yang dimiliki
P : tidak masalah pak. Semua
tergantug teknik. Punyanya itu
ya tidak masalah. disyukuri
K : sudah selesai mewarnai tapi P : berhenti mewarnai dan membereskan P memberi jeda sejenak pada K K merasa lega karena Jeda diperlukan agar pasien
hasilnya berantakan. Saya peralatan yang telah digunakan. setelah aktivitasnya selesai menyelesaikan tugas tidak merasa tertekan dengan
sudah capek. mewarnainya intervensi yang dilkukan
K : merenggangkan badan sambil
P : istirahat dulu pak. Ini memandangi P yang membereskan
hasilnya bagus sekali. Biar saya peralatan
bereskan alatnya sambil bapak
regangkan tubuhnya.
P : bagaimana perasaan bapak P : tersenyum dengan penuh rasa syukur Evaluasi perasaan setelah kegiatan Bersyukur karena telah selesai Evaluasi perasaan perlu
setelah mewarnai. K : masih tampak bersemangat dan dilakukan dan berusaha menutup melakukan aktivitas. Rasa dilakukan untuk mengetahui
membuka nyanyian dengan suasana damai syukurya disampaikan melalui lagu hasil dari intervensi yang telah
K : alhamdulillah lega. Bahagia. P : ikut menyanyi jangan menyerah dari Dmasiv dilakukan.
Merasa ada kegiatan.
K : menggambar, menyanyi
atau mencari bahan di alam
untuk keterampilan dirumah.
P : Pak Huda hebat sekali. Hari P : tesenyum dan merapikan peralatan P berterim K tampak sennag telah mengenal Terminasi adalah fase penting
ini saya terakhir mengunjungi sambil bersiap untuk pulang akasih atas kooperatif yang P dan diberi arahan untuk sebagai tanda pertemuan telah
bapak. Apabila ada kesalahan diberikan K beraktivitas berahir, menutup dengan
saya selama merawat bapak K : memandangi dan tersenyum lega suasana gembira adalah hal
mohon dimaafkan ya pak ? Berpamitan agar K dan keluarga baik dariapada berpisah dengan
P : Berdiri dan berpamitan, mengulurkan tidak memanti kunjungan P lagi terpaksa yang berarti pasien
K : iyaa mbak sama sama saya tangan untuk bersalaman terlalu berharap pada Perawat
juga minta maaf.
K : berjabatan tangan dan mengantar
P : terima kasih bapak telah sampai pintu lalu melambaikan tangan
melakukan yang terbaik. Terus
ditingkatkan kegiatannya ya P : melambaikan tangan tanda
pak. Semoga bapak selalu perpisahan
diberi kesehtan dan keluarga
K : Waalaikumsalam. Samapai
jumpa. Hati-hatii mbak
KESAN PERAWAT
Fase 2 yaitu fase kerja dan terminasi dapat terlaksana dengan baik. Fase kerja pemberian SP 1 dan SP 2 Harga Diri Rendah dilakukan dengan sangat baik, pasien
dan keluarga kooperatif. Fase terminasi dilakukan dengan Bahagia tampak BHSP berhasil tanpa membuat pasien merasa bergantung pada perawat