Umur : 35 Tahun
Lingkungan : Klien berada di dalam ruang endrotenoyo bersama pasien lainnya yag berjumlah 20 orang, didalam
ruangan klien jarang berinteraksi dengan temannya, suasana ruangan kurang tenang
Deskripsi Klien : Klien berpakaian yang selayaknya klien selalu berjalan menunduk, rambut klien kelihtan kurang rapi,
kuku klien pendek, kulit klien kurang bersih karena klien mengalami gatal-gatal ditubuhnya. Jika bertemu dengan perawat ia
jarang menegur dan ia juga jarang mengobrol dengan temannya.
Ruang : Endrotenoyo
KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
VERBAL NON VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi Pak, P : Memandang P : Ingin membuka K : masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
boleh saya duduk di K dan tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
sebelah Bapak? dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan
sapaan sederhana sehingga dapat terjalin
K : ragu terhadap orang
Perawat bisa diterima rasa percaya.
baru
K : Sore, silahkan. oleh Klien.
K : Ekpresi datar
P : merasa senang ada
tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana pagi P : Memandang P : ingin memulai K : memberikan respon Topik ringan akan
ini lumayan panas klien percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
juga ya Pak ringan sebelum masuk perhatian cukup terhadap lebih lanjut
K : Ikut melihat
ke kondisi Klien Perawat
K : (diam) ke arah perawat
dan menunduk
lagi
P : Oh ya, P : Memandang P : merasa bahwa Klien K : masih memberikan Memperkenalkan diri
perkenalkan saya Klien sambil harus diberikan tanggapan secara ragu- dapat menciptakan rasa
Feby, saya mahasiswa menjulurkan penjelasan tentang ragu percaya klien terhadap
praktek disini yang tangan ke Klien kedatangan Perawat perawat
akan merawat Bapak.
K : Mengalihkan
pandangan tanpa
K : (diam) memandang
Perawat,
menerima uluran
tangan Perawat
P : Nama Bapak siapa P : Masih P : ingin tahu nama K : ragu-ragu Mengenal nama pasien
? menjabat tangan pasien akan memudahkan
K : merasa perkenalan
pasien dan interaksi
P : merasa pasien hanya formalitas belaka
mendekatkan
enggan berkenalan
diri ke-Klien
K : Wahyu K : Menoleh
sebentar
K : Menyebut
nama dengan
menunduk dan
menarik
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang P : ingin menjalin K : mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan Klien kedekatan dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
nama apa klien sehingga
K : Menoleh ke P : senang walaupun K : mulai tertarik dengan
menciptakan rasa senang
arah depan jawaban singkat perkenalan dengan
akan adanya pengakuan
Perawat
K : Wahyu. K : Melihat ke atas namanya
arah Perawat dan
menjawab
singkat lalu
menunduk lagi
P : Wah, P : Memandang P : mencoba K : berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
kedengarannya enak Klien sambil mengakrabkan suasana mengingat nama yang mendekatkan perawat
kalau saya manggil tersenyum disukainya menjalin hubungan
P : merasa pertanyaan
Pak wahyu therapeutik dengan klien
K : Menunduk mendapatkan respon K : mulai merasa bahwa
K : Iya Perawat datang untuk
K : Menoleh ke
membantu Klien
Perawat
P :
Memperhatikan
Klien
P : Bapak asalnya dari P : Memandang P : masih berusaha K : berpikir dan Topik sederhana
mana Pak Wahyu? Klien membangun keakraban mengingat-ingat membantu menjalin
dengan topik sederhana kedekatan dengan klien
K : Semarang, Jawa K : Menunduk
Tengah dan berpikir
K : senang karena ingat
K : Menoleh ke P : senang karena K daerah asalnya dan
Perawat dan memberi respon kembali membayangkan
tersenyum lalu daerah asalnya tersebut
menunduk lagi
P :
Memperhatikan
Klien
P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang P : mulai mengkaji data K : berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
Bapak Wahyu sudah Klien sambil umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
berapa lama disini? tersenyum akut
K : Menghisap
rokok dan
K : Lama! Saya asli
melemparkannya
Semarang.
karena sudah
habis
K : Bicara tanpa P : khawatir kalau K : membayangkan
menoleh Perawat pertanyaan membuat keadaan yang telah lama
Klien tersinggung dijalaninya
P : Memandang
Klien
P : Sejak tahun berapa P : Menunjukkan P : berharap dapat K : berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
Bapak disini ? perhatian memperoleh data lama dikaji dengan
K : menjawab dengan
rawat secara lebih pasti menanyakan data-data
K : Menunduk sekedarnya
sambil mengkaji daya pasien yang sederhana
sambil
K : Yach, tahun 1989 ingat pasien
memandang
kakinya P : senang karena
mendapat respon dari
K : Masih
Klien
menunduk
P :
Memperhatikan
P : Sekarang Bapak P : Mendekatkan P : mengkaji daya ingat K : berusaha mengingat- Umur mempengaruhi
Wahyu umurnya
berapa? diri ke Klien Klien ingat daya ingat klien
K : Menoleh ke P : merasa arah K : menjawab sesuai
halaman dan pertanyaan sudah dapat dengan daya ingat yang
terdiam beberapa dijawab jelas oleh Klien dimilikinya
K : Em…35 tahun lama
K : Menoleh
Perawat sebentar
lalu menunduk
lagi
P : Tersenyum
P : Pak Wahyu ingat P : Menunjukkan P : berhati-hati karena K : mengingat-ingat Keluhan utama
nggak, kenapa pak keseriusan pertanyaan tsb sangat merupakan dasar pasien
K : menjawab ragu-ragu
Wahyu dirawat spesifik dan takut dirawat di RS Jiwa
K : Menunduk
disini? menyinggung pasien
P : lega karena Klien
K : Menoleh ke tidak tersinggung
K : Nggak tahu tiba-
Perawat dan
tiba saya diantar
menepuk-nepuk
kesini
kepalanya
P : Pak Wahyu pernah P : Bertanya P : mengkaji lebih jauh K : mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
ngamuk? pelahan alasan pasien dirawat kapan saja karena adanya
K : mengalami halusinasi
stimulus tertentu
K : Nggak, nggak, K : Menunduk P : kaget, dan sadar lihat
saya suka ngelamun. kalau pasien mengalami
K : Menoleh ke
Enak sendirian. Saya halaman lalu halusinasi lihat
juga sering menunjuk-
mendengar suara nunjuk
seperti ada yang ajak
P :
saya mengobrol
Memperhatikan
respon pasien
P : Bapak Wahyu P : Mendekatkan P : berusaha mengkaji K : membayangkan Isolasi sosial
sudah berkeluarga? diri data yang terkait kata- keadaan dirinya kemungkinan terjadi
katanya tadi karena trauma
K : Belum, saya dulu K : Memandang K : menikmati waham
punya pacar dan kami kosong ke depan P : menemukan adanya yang dirasakannya
sudah pacaran lama kemungkinan isolasi
K : Menunduk
sekali tetapi dia sosial
meninggalkan saya P :
dan nikah dengan Memperhatikan
orang lain
P:- P : P : mendiamkan dengan K : membayangkan masa Diam therapeutik akan
Memperhatikan harapan pasien akan lalunya membantu pasien
K : Saya ga tahu
lebih terbuka tetang mengungkapkan
kenapa saya ditinggal K : Menunduk K : sedih karena
dirinya perasaannya pada perawat
nikah sama pacara mengingat pacarnya
K : Berbisik
saya. Saya juga P : menemukan adanya
pada P dengan
pernah dipukul paman fligt of ideas
nada sedih
sampai bawah mata
saya harus dijahit. P :
Mendengarkan
dengan serius
P : Pak Wahyu, P : Menepuk P : mencoba K : teralih karena Pengalihan agar klien
kegiatan bapak sehari- bahu K mengalihkan pertanyaan baru tidak larut dalam
hari ngapain saja pembicaraan kesedihan
K : Menoleh K : bingung tentang yang
Pak ?
Perawat P : merasa senang dilakukannya sehari-hari
K : Mandi, makan karena pasien bisa
K : Menggaruk-
ehm…ya itu. beralih
garuk kepalanya
P :
Memperhatikan
respon Klien
P : Kemudian? P : Menekankan P : mencoba menggali K : mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna
pertanyaan data lebih dalam untuk mendapatkan lebih
K : Tidur K : merasa dirinya harus
banyak data terkait
K : Menunduk P : menemukan lagi rajin belajar
masalah klien
adanya kemungkinan
isolasi sosial
K : Menoleh
Perawat
P :
Memperhatikan
P : Bapak Wahyu P : Melihat P : mengalihkan K : masih terbawa Pengalihan agar pasien
betah tinggal di sini? halaman perhatian Klien kesedihan tidak larut pada
Suasananya enak ya! kesedihannya pada fase
K : menunduk P : senang karena dapat K : berusaha menjawab
K : Bosan, saya ingin mengalihkan perhatian sekenanya interaksi ini
pulang. pasien
K : raut wajah
tampak sedih
P :
memperhatikan
P : keluarga Bapak P : Memandang P : ingin mengkaji K : berusaha mengingat Keluarga merupakan
Wahyu apakah suka Klien sambil keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
menjenguk kesini? tersenyum terhadap perawatan sehingga harus dikaji
K : ingat terhadap
Klien keterlibatannya
K : Jarang sekali K : Menoleh keluarganya
Perawat P : senang mendapatkan
jawaban Klien
K : Menunduk
lagi
P :
Memperhatikan
respon Klien
K : Biasa saja
K : Menggaruk- P : bingung harus
garuk kepala ngobrol tentang apa lagi
P :
Memperhatikan
P : Pak Wahyu kenal P : Memandang P : memikirkan topik K : merenungkan Diam berguna untuk
ga sama teman Klien lain yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
sekamar? selanjutnya
K : Memandang
kedepan
P : senang karena klien
bisa kenal meskipun
hanya 1 orang
K : Kenal, tapi cuman K : Menunjuk ke
1 orang teman yang dia
kenal
P : Pak Wahyu sering P : Memandang P : memikirkan topik K : merenungkan Diam berguna untuk
ngobrol ga sama klien lain yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
teman sekamar? selanjutnya
K : menunjukan
sikap terbuka
P : apakah bapak tau
kepada erawat
kelebihan dan
kekurangan kalau kita
berinteraksi dengan
orang lain?
K : ndag tau,,
P : coba bapak
fikirkan, kalau
misalnya bapak punya
banyak teman, kalau
ada masalah kan bias
di ceritakandengan
teman, kalau bosan
ada teman bicara,
kalau bapak tidak
punya teman, ndag
suka kan ?
K : iya
P : kita coba kenalan
dengan satu orang
gimana pak?
K : iya, (berkenalan)
P : baik sekali pak
Wahyu
P : Pak Wahyu, kita P : Memandang P : ingin mengakhiri fase K : memperhatikan Evaluasi fase I berhasil
tadi sudah berkenalan, Klien I karena sudah cukup Perawat jika Klien dapat
masih inget nggak banyak data yang terkaji mengingat nama Perawat
K : Menoleh K : mengingat-ingat nama
nama saya? sehingga nantinya terjalin
P : senang karena Klien Perawat
trust
ingat nama Perawat
K : Memandang
K : Feby
Perawat dan
tersenyum
P :
Memperhatikan
P : Nah, saya senang P : Menepuk P : memberikan K : senang diberikan Kontrak berikutnya harus
sekali bisa ngobrol bahu K reinforcement pada reinforcement ditentukan dan harus
dengan pak Wahyu . Klien mendapatkan persetujuan
K : Menoleh dan K : ikut menentukan
Bagaimana kalau klien agar klien ingat
tersenyum P : senang karena Klien kontrak
selesai makan kita terhadap kontrak
mau menentukan
ngobrol lagi?
kontrak berikutnya
Sebentar saja kok,
yach cukup 20 menit K : Tersenyum
saja. P : Tersenyum
K : Boleh
P : Nah kalau Pak P : Memandang P : menentukan topik K : memikirkan tentang Kegiatan yang akan
Wahyu setuju, nanti K dan aktivitas pada kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
kita ngobrol tentang kontrak berikutnya mendapat persetujuan
K : Menunduk K : setuju tentang
hal positif yang Klien sehingga bila Klien
P : senang karena Klien kegiatan yang akan
dimilikin Pak Wahyu. keluar dari kegiatan
setuju dengan kegiatan dilaksanakan
Sekalian saya periksa dimaksud, bisa diingatkan
tekanan darahnya ya. K : Mengangguk yang akan dilaksanakan tentang batasan kegiatan
P : Tersenyum sesuai kontrak
K : Ya, ya….
P : Terimakasih atas P : Menepuk P : menutup fase I K : menunjukkan rasa Salam penutup
kesediaan Pak Wahyu bahu Klien dan percaya pada Perawat merupakan akhir fase
P : senang karena Klien
ngobrol dengan saya, mengulurkan yang harus dilakukan
mau berinteraksi dengan K : menyambut salam
selamat spagi jabat tangan untuk mencegah tidak
Perawat Perawat
percaya pada klien
K : Menoleh,
menjabat tangan
Perawat
K : Pagi.
K : Tersenyum
lalu menunduk
P : Tersenyum