Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PROSES INTERAKSI/API

Inisial Klien : Tn.W

Umur : 35 Tahun

Strategi Pelaksanaan : SP 1 Isolasi Sosial

Status Interaksi ke : Ke 1 (Fase Kerja)

Lingkungan : Klien berada di dalam ruang endrotenoyo bersama pasien lainnya yag berjumlah 20 orang, didalam
ruangan klien jarang berinteraksi dengan temannya, suasana ruangan kurang tenang

Deskripsi Klien : Klien berpakaian yang selayaknya klien selalu berjalan menunduk, rambut klien kelihtan kurang rapi,
kuku klien pendek, kulit klien kurang bersih karena klien mengalami gatal-gatal ditubuhnya. Jika bertemu dengan perawat ia
jarang menegur dan ia juga jarang mengobrol dengan temannya.

Tujuan Interaksi : Membina hubungan saling percaya

Tanggal/Jam : 07 Februari 2024/09.00 WIB

Ruang : Endrotenoyo
KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
VERBAL NON VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi Pak, P : Memandang P : Ingin membuka K : masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
boleh saya duduk di K dan tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
sebelah Bapak? dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan
sapaan sederhana sehingga dapat terjalin
K : ragu terhadap orang
Perawat bisa diterima rasa percaya.
baru
K : Sore, silahkan. oleh Klien.
K : Ekpresi datar
P : merasa senang ada
tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana pagi P : Memandang P : ingin memulai K : memberikan respon Topik ringan akan
ini lumayan panas klien percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
juga ya Pak ringan sebelum masuk perhatian cukup terhadap lebih lanjut
K : Ikut melihat
ke kondisi Klien Perawat
K : (diam) ke arah perawat
dan menunduk
lagi
P : Oh ya, P : Memandang P : merasa bahwa Klien K : masih memberikan Memperkenalkan diri
perkenalkan saya Klien sambil harus diberikan tanggapan secara ragu- dapat menciptakan rasa
Feby, saya mahasiswa menjulurkan penjelasan tentang ragu percaya klien terhadap
praktek disini yang tangan ke Klien kedatangan Perawat perawat
akan merawat Bapak.
K : Mengalihkan
pandangan tanpa
K : (diam) memandang
Perawat,
menerima uluran
tangan Perawat
P : Nama Bapak siapa P : Masih P : ingin tahu nama K : ragu-ragu Mengenal nama pasien
? menjabat tangan pasien akan memudahkan
K : merasa perkenalan
pasien dan interaksi
P : merasa pasien hanya formalitas belaka
mendekatkan
enggan berkenalan
diri ke-Klien

K : Wahyu K : Menoleh
sebentar
K : Menyebut
nama dengan
menunduk dan
menarik
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang P : ingin menjalin K : mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan Klien kedekatan dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
nama apa klien sehingga
K : Menoleh ke P : senang walaupun K : mulai tertarik dengan
menciptakan rasa senang
arah depan jawaban singkat perkenalan dengan
akan adanya pengakuan
Perawat
K : Wahyu. K : Melihat ke atas namanya
arah Perawat dan
menjawab
singkat lalu
menunduk lagi
P : Wah, P : Memandang P : mencoba K : berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
kedengarannya enak Klien sambil mengakrabkan suasana mengingat nama yang mendekatkan perawat
kalau saya manggil tersenyum disukainya menjalin hubungan
P : merasa pertanyaan
Pak wahyu therapeutik dengan klien
K : Menunduk mendapatkan respon K : mulai merasa bahwa
K : Iya Perawat datang untuk
K : Menoleh ke
membantu Klien
Perawat
P :
Memperhatikan
Klien
P : Bapak asalnya dari P : Memandang P : masih berusaha K : berpikir dan Topik sederhana
mana Pak Wahyu? Klien membangun keakraban mengingat-ingat membantu menjalin
dengan topik sederhana kedekatan dengan klien
K : Semarang, Jawa K : Menunduk
Tengah dan berpikir
K : senang karena ingat
K : Menoleh ke P : senang karena K daerah asalnya dan
Perawat dan memberi respon kembali membayangkan
tersenyum lalu daerah asalnya tersebut
menunduk lagi
P :
Memperhatikan
Klien
P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang P : mulai mengkaji data K : berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
Bapak Wahyu sudah Klien sambil umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
berapa lama disini? tersenyum akut
K : Menghisap
rokok dan
K : Lama! Saya asli
melemparkannya
Semarang.
karena sudah
habis
K : Bicara tanpa P : khawatir kalau K : membayangkan
menoleh Perawat pertanyaan membuat keadaan yang telah lama
Klien tersinggung dijalaninya
P : Memandang
Klien
P : Sejak tahun berapa P : Menunjukkan P : berharap dapat K : berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
Bapak disini ? perhatian memperoleh data lama dikaji dengan
K : menjawab dengan
rawat secara lebih pasti menanyakan data-data
K : Menunduk sekedarnya
sambil mengkaji daya pasien yang sederhana
sambil
K : Yach, tahun 1989 ingat pasien
memandang
kakinya P : senang karena
mendapat respon dari
K : Masih
Klien
menunduk
P :
Memperhatikan
P : Sekarang Bapak P : Mendekatkan P : mengkaji daya ingat K : berusaha mengingat- Umur mempengaruhi
Wahyu umurnya
berapa? diri ke Klien Klien ingat daya ingat klien
K : Menoleh ke P : merasa arah K : menjawab sesuai
halaman dan pertanyaan sudah dapat dengan daya ingat yang
terdiam beberapa dijawab jelas oleh Klien dimilikinya
K : Em…35 tahun lama
K : Menoleh
Perawat sebentar
lalu menunduk
lagi
P : Tersenyum
P : Pak Wahyu ingat P : Menunjukkan P : berhati-hati karena K : mengingat-ingat Keluhan utama
nggak, kenapa pak keseriusan pertanyaan tsb sangat merupakan dasar pasien
K : menjawab ragu-ragu
Wahyu dirawat spesifik dan takut dirawat di RS Jiwa
K : Menunduk
disini? menyinggung pasien
P : lega karena Klien
K : Menoleh ke tidak tersinggung
K : Nggak tahu tiba-
Perawat dan
tiba saya diantar
menepuk-nepuk
kesini
kepalanya
P : Pak Wahyu pernah P : Bertanya P : mengkaji lebih jauh K : mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
ngamuk? pelahan alasan pasien dirawat kapan saja karena adanya
K : mengalami halusinasi
stimulus tertentu
K : Nggak, nggak, K : Menunduk P : kaget, dan sadar lihat
saya suka ngelamun. kalau pasien mengalami
K : Menoleh ke
Enak sendirian. Saya halaman lalu halusinasi lihat
juga sering menunjuk-
mendengar suara nunjuk
seperti ada yang ajak
P :
saya mengobrol
Memperhatikan
respon pasien
P : Bapak Wahyu P : Mendekatkan P : berusaha mengkaji K : membayangkan Isolasi sosial
sudah berkeluarga? diri data yang terkait kata- keadaan dirinya kemungkinan terjadi
katanya tadi karena trauma
K : Belum, saya dulu K : Memandang K : menikmati waham
punya pacar dan kami kosong ke depan P : menemukan adanya yang dirasakannya
sudah pacaran lama kemungkinan isolasi
K : Menunduk
sekali tetapi dia sosial
meninggalkan saya P :
dan nikah dengan Memperhatikan
orang lain
P:- P : P : mendiamkan dengan K : membayangkan masa Diam therapeutik akan
Memperhatikan harapan pasien akan lalunya membantu pasien
K : Saya ga tahu
lebih terbuka tetang mengungkapkan
kenapa saya ditinggal K : Menunduk K : sedih karena
dirinya perasaannya pada perawat
nikah sama pacara mengingat pacarnya
K : Berbisik
saya. Saya juga P : menemukan adanya
pada P dengan
pernah dipukul paman fligt of ideas
nada sedih
sampai bawah mata
saya harus dijahit. P :
Mendengarkan
dengan serius
P : Pak Wahyu, P : Menepuk P : mencoba K : teralih karena Pengalihan agar klien
kegiatan bapak sehari- bahu K mengalihkan pertanyaan baru tidak larut dalam
hari ngapain saja pembicaraan kesedihan
K : Menoleh K : bingung tentang yang
Pak ?
Perawat P : merasa senang dilakukannya sehari-hari
K : Mandi, makan karena pasien bisa
K : Menggaruk-
ehm…ya itu. beralih
garuk kepalanya
P :
Memperhatikan
respon Klien
P : Kemudian? P : Menekankan P : mencoba menggali K : mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna
pertanyaan data lebih dalam untuk mendapatkan lebih
K : Tidur K : merasa dirinya harus
banyak data terkait
K : Menunduk P : menemukan lagi rajin belajar
masalah klien
adanya kemungkinan
isolasi sosial
K : Menoleh
Perawat
P :
Memperhatikan
P : Bapak Wahyu P : Melihat P : mengalihkan K : masih terbawa Pengalihan agar pasien
betah tinggal di sini? halaman perhatian Klien kesedihan tidak larut pada
Suasananya enak ya! kesedihannya pada fase
K : menunduk P : senang karena dapat K : berusaha menjawab
K : Bosan, saya ingin mengalihkan perhatian sekenanya interaksi ini
pulang. pasien
K : raut wajah
tampak sedih
P :
memperhatikan
P : keluarga Bapak P : Memandang P : ingin mengkaji K : berusaha mengingat Keluarga merupakan
Wahyu apakah suka Klien sambil keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
menjenguk kesini? tersenyum terhadap perawatan sehingga harus dikaji
K : ingat terhadap
Klien keterlibatannya
K : Jarang sekali K : Menoleh keluarganya
Perawat P : senang mendapatkan
jawaban Klien

K : Menunduk
lagi
P :
Memperhatikan
respon Klien

P : Kalau di rumah, P : Memandang P : berusaha mengkaji K : mengingat Aktivitas di rumah


ngapain aja Pak Klien sambil aktivitas Klien di rumah aktivitasnya di rumah merupakan data pantas
Wahyu tersenyum tidaknya pasien dilibatkan
dalam keluarga
K : Menoleh
Perawat

K : Saya kerja K : Memandang


Perawat
P :
Memperhatikan
respon Klien
P : Suka ngobrol P : Memandang P : mengkaji peran K : mengingat Menarik diri membuat K
nggak dengan Klien keluarga terhadap K aktivitasnya di rumah asyik dengan dunianya
keluarga sendiri
K : Menunduk P : mendapatkan data K : menganggap ngobrol
menarik diri pada Klien mengganggu wahamnya
K : Jarang, saya lebih
K : Menunduk
suka sendiri di kamar
P :
Memperhatikan
P : Bagaimana P : Memandang P : mengalihkan topik K : menjawab tentang Pengalihan agar Klien
perasaan Pak Wahyu Klien bahasan keadaannya kembali fokus
sekarang?
K : Menunduk

K : Biasa saja
K : Menggaruk- P : bingung harus
garuk kepala ngobrol tentang apa lagi
P :
Memperhatikan
P : Pak Wahyu kenal P : Memandang P : memikirkan topik K : merenungkan Diam berguna untuk
ga sama teman Klien lain yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
sekamar? selanjutnya
K : Memandang
kedepan
P : senang karena klien
bisa kenal meskipun
hanya 1 orang
K : Kenal, tapi cuman K : Menunjuk ke
1 orang teman yang dia
kenal
P : Pak Wahyu sering P : Memandang P : memikirkan topik K : merenungkan Diam berguna untuk
ngobrol ga sama klien lain yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
teman sekamar? selanjutnya

K : Memandang P : senang karena klien


K : Ga pernah kecuali kedepan bisa kenal meskipun
mereka yang ngajak hanya 1 orang
saya untuk ngobrol
P : kalau saya boleh P : menunjukan P : menunjukan sikap K : klien mulai terbuka Keakraban akan membut
tau, apa yang ekspresi ingin keakraban dan peduli dan mau menjelaskan klien merasa nyaman dan
menyebabkan pak tau, melakukan serta menceritakan terbuka kepada perawat
Wahyu malas bergaul kontak mata
dengan orang lain?
K : saya tidak suka
dan saya malas,
K : ekspresi
karena bukan urusan
kurang berseri
saya dan saya tidak
dan melakukan
mau ikut campur
kontak mata
dengan masalah orang
dengan perawat
lain
P : jadi sebab bapak
tidak mau bergaul
dengan yang lain itu
malas ya pak? P : menunjukan
sikap empati
K : iya kepada klien

K : menunjukan
sikap terbuka
P : apakah bapak tau
kepada erawat
kelebihan dan
kekurangan kalau kita
berinteraksi dengan
orang lain?
K : ndag tau,,
P : coba bapak
fikirkan, kalau
misalnya bapak punya
banyak teman, kalau
ada masalah kan bias
di ceritakandengan
teman, kalau bosan
ada teman bicara,
kalau bapak tidak
punya teman, ndag
suka kan ?
K : iya
P : kita coba kenalan
dengan satu orang
gimana pak?
K : iya, (berkenalan)
P : baik sekali pak
Wahyu
P : Pak Wahyu, kita P : Memandang P : ingin mengakhiri fase K : memperhatikan Evaluasi fase I berhasil
tadi sudah berkenalan, Klien I karena sudah cukup Perawat jika Klien dapat
masih inget nggak banyak data yang terkaji mengingat nama Perawat
K : Menoleh K : mengingat-ingat nama
nama saya? sehingga nantinya terjalin
P : senang karena Klien Perawat
trust
ingat nama Perawat
K : Memandang
K : Feby
Perawat dan
tersenyum
P :
Memperhatikan
P : Nah, saya senang P : Menepuk P : memberikan K : senang diberikan Kontrak berikutnya harus
sekali bisa ngobrol bahu K reinforcement pada reinforcement ditentukan dan harus
dengan pak Wahyu . Klien mendapatkan persetujuan
K : Menoleh dan K : ikut menentukan
Bagaimana kalau klien agar klien ingat
tersenyum P : senang karena Klien kontrak
selesai makan kita terhadap kontrak
mau menentukan
ngobrol lagi?
kontrak berikutnya
Sebentar saja kok,
yach cukup 20 menit K : Tersenyum
saja. P : Tersenyum
K : Boleh
P : Nah kalau Pak P : Memandang P : menentukan topik K : memikirkan tentang Kegiatan yang akan
Wahyu setuju, nanti K dan aktivitas pada kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
kita ngobrol tentang kontrak berikutnya mendapat persetujuan
K : Menunduk K : setuju tentang
hal positif yang Klien sehingga bila Klien
P : senang karena Klien kegiatan yang akan
dimilikin Pak Wahyu. keluar dari kegiatan
setuju dengan kegiatan dilaksanakan
Sekalian saya periksa dimaksud, bisa diingatkan
tekanan darahnya ya. K : Mengangguk yang akan dilaksanakan tentang batasan kegiatan
P : Tersenyum sesuai kontrak
K : Ya, ya….
P : Terimakasih atas P : Menepuk P : menutup fase I K : menunjukkan rasa Salam penutup
kesediaan Pak Wahyu bahu Klien dan percaya pada Perawat merupakan akhir fase
P : senang karena Klien
ngobrol dengan saya, mengulurkan yang harus dilakukan
mau berinteraksi dengan K : menyambut salam
selamat spagi jabat tangan untuk mencegah tidak
Perawat Perawat
percaya pada klien
K : Menoleh,
menjabat tangan
Perawat
K : Pagi.
K : Tersenyum
lalu menunduk
P : Tersenyum

Anda mungkin juga menyukai