Anda di halaman 1dari 4

Analisis Sintesis Tindakan Kontrol Gula Darah Sewaktu (GDS) Pada Ny.

K
Di Ruang Cattleya Rumah Sakit Umum Daerah dr. Gondo Suwarno Ungaran

Hari : Jumat

Tanggal : 08 Desember 2023

Jam : 07.20 WIB

A. Keluhan Utama
Mual, muntah, pusing berputar, lemes
B. Diagnosa Medis
Hipertensi Emergency, DM Tipe II, Vertigo
C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi
glukosa darah
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS : Ny.K mengatakan pusing berputar, lemas
DO :
- KU Tn.S sedang
- Ny.K tampak gemetar
- Ny.K tampak berkeringat
- GDS 210 mg/dL
- Metformin via oral 2x500 mg
E. Dasar Pemikiran
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik
kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa pada sirkulasi darah
atau disebut dengan hiperglikemia. Pada kasus ini pasien dilakukan tindakan
pengukuran Gula Darah Sewaktu (GDS).
Setelah dilakukan pengkajian, didapatkan data subjektif Ny.K
mengatakan pusing berputar, lemas. Data objektif KU Tn.S sedang, Ny.K
tampak gemetar, Ny.K tampak berkeringat, GDS 210 mg/Dl, diberikan
Metformin via oral 2x500 mg.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen hiperglikemia
dengan melakukan pengukuran GDS yaitu memfasilitas pasien untuk monitor
kadar glukosa secara mandiri.
a) Pre interaksi
- Membaca rekam medik pasien
- Mencuci tangan, kemudian memakai handscoon dan masker
b) Orientasi
- Komunikasi teraupetik (salam)
- Memperkenalkan diri
- Memverifikasi identitas pasien
- Menjelaskan tujuan tindakan
- Meminta kesediaan pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan

c) Kerja
- Memposisikan tubuh pasien senyaman mungkin
- Pada jari yang akan ditusukkan jarum lancet, sebelumnya
didesinfeksi dengan mengusap (swab) alkohol 70%, lalu ditunggu
hingga kering. Jika masih dalam keadaan basah, darah yang keluar
dapat bercampur dengan alkohol sehingga hasil pemeriksaan tidak
menunjukkan nilai sebenarnya.
- Jarum lancet ditusukkan ke jari yang sudah didesinfeksi, hingga
setetes darah muncul di permukaan kulit.
- Strip atau stik pemeriksaan gula darah yang telah dimasukkan ke
glukometer lalu pada bagian sensornya dimasukkan darah dari
permukaan kulit.
- Jika prosedur sudah benar, setelah beberapa detik (pada setiap alat
glukometer berbeda-beda) akan muncul hasil kadar gula darah
pada layar monitor glukometer.
d) Terminasi
- Rapikan pasien
- Evaluasi perasaan pasien
- Pamit
G. Analisis Tindakan
Pemantauan kadar glukosa darah pada penderita DM sangatlah
penting untuk dilakukan. Hal tersebut dikarenakan agar tidak terjadi
komplikasi serius di berbagai organ tubuh.. Hal itu dikarenakan Hiperglikemia
yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi yang serius pada
berbagai organ tubuh. Komplikasi tersebut diantaranya komplikasi pada
jantung dan pembuluh darah seperti areteriosklerosis, penyakit jantung
koroner dan kardiomyopati; pada mata (retinopati), pada saraf (neuropati) dan
pada ginjal (nefropati). Hal tersebutlah yang tentunya meningkatkan
morbiditas dan mortalitas pasien DM. Oleh karena itu, hiperglikemia pada
pasien DM perlu diterapi (Sholikah et al., 2021)
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Bahaya yang dapat ditimbulkan dari tindakan ini yaitu infeksi jika jarum
yang digunakan merupakan jarum yang sudah digunakan kepada pasien lain.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan terkait dengan diagnosis
ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah edukasi diet dan konseling nutrisi.

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukannya tindakan


S:-
O:
- GDS 118 mg/dL
- Metformin via oral 2x500 mg

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dipertahankan dengan

- Monitor GDS
- Kolaborasi pemberian obat oral
K. Evaluasi
Manajemen hiperglikemia dengan pengukuran GDS sudah dilakukan dan
hasil GDS pasien sudah berada dalam angka normal.
L. Daftar Pustaka
Sholikah, T. A., Febrinasari, R. P., & Pakha, D. N. (2021). Edukasi Penyakit
Diabetes Melitus dan Cara Pemeriksaan Glukosa Darah Secara Mandiri.
Smart Society Empowerment Journal, 1(2), 49–55.

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

Febriyanti Yestelda Rebokh Erny Wahyuni

Anda mungkin juga menyukai