Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ny.

K DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG CATTLEYA RUMAH SAKIT dr.GONDO SUWARNO UNGARAN

A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan
kematian dini, terjadinya gagal jantung sertapenyakit gangguan otak.
Penyakit ini dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan hidupseseorang, sering
disebut sebagai the killer disease karena merupakan penyakitpembunuh,
dimana penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi,
sehingga penderita datang berobat setelah timbul kelainan organ akibat
hipertensi (Lisiswanti & Dananda, 2016).
Berdasarkan JNC VII, seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan
sistolik nya melebihi 140 mmHg dan atau diastoliknya melebihi 90 mmHg
berdasarkan rerata dua atau tiga kali kunjungan yang cermat sewaktu
duduk dalam satu atau dua kali kunjungan (Yogi, 2019). Hipertensi
merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup berbahaya di dunia,
karena hipertensi merupakan faktor risiko utama yang mengarah kepada
penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke
dan penyakit ginjal (Siswanto et al., 2020).

2. Etiologi
Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi
hipertensi primer/essensial dengan insiden 80-95% dimana pada hipertensi
jenis ini tidak diketahui penyebabnya. Selain itu terdapat pula hipertensi
sekunder akibat adanya suatu penyakit atau kelainan yang mendasari,
seperti stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, feokromositoma,
hiperaldosteronism, dan sebagainya (Yogi, 2019).
Penyakit hipertensi timbul karena berbagai faktor yaitu faktor risiko
yang tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, usia, genetik dan faktor
risiko yang dapat diubah seperti kegemukan, psikososial dan stress,
merokok, olahraga, konsumsi alkohol berlebih, konsumsi garam berlebih,
dan hiperlipidemia (Lisiswanti & Dananda, 2016).

3. Manifestasi klinis
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga,
kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan
darah intrakranial. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat
hipertensi. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan
saraf pusat. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler. Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita
hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari
hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain-lain.

4. Faktor Resiko Hipertensi


Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik,
umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi
meliputi stres, obesitas dan nutrisi.
1) Usia : Usia mempengaruhi faktor resiko terkena Hipertensi dengan
kejadian paling tinggi pada usia 30 – 40 th. Kejadian 2X lebih besar
pada orang kulit hitam, dengan 3X lebih besar pada laki-laki kulit
hitam, dan 5X lebih besar untuk wanita kulit hitam.
2) Jenis kelamin : Komplikasi hipertensi meningkat pada seseorang
dengan jenis kelamin laki-laki.
3) Riwayat keluarga : Riwayat keluarga dengan hipertensi memberikan
resiko terkena hipertensi sebanyak 75%.
4) Obesitas : Meningkatnya berat badan pada masa anak-anak atau usia
pertengahan resiko hipertensi meningkat.
5) Serum lipid : Meningkatnya triglycerida atau kolesterol meninggi
resiko dari hipertensi.
6) Diet : Meningkatnya resiko dengan diet sodium tinggi, resiko
meninggi pada masyarakat industri dengan tinggi lemak, diet tinggi
kalori.
7) Merokok : Resiko terkena hipertensi dihubungkan dengan jumlah
rokok dan lamanya merokok.

Terdapat penambahan kriteria, sebagai berikut :

a) Keturunan atau Gen : Kasus hipertensi esensial 70%-80% diturunkan


dari orang tuanya kepada anaknya.
b) Stres : Pekerjaan Hampir semua orang di dalam kehidupan mereka
mengalami stress berhubungan dengan pekerjaan mereka. Stres dapat
meningkatkan tekanan darah dalam waktu yang pendek, tetapi
kemungkinan bukan penyebab meningkatnya tekanan darah dalam
waktu yang panjang
c) Asupan Garam : Konsumsi garam memiliki efek langsung terhadap
tekanan darah. Terdapat bukti bahwa mereka yang memiliki
kecenderungan menderita hipertensi secara keturunan memiliki
kemampuan yang lebih rendah untuk mengeluarkan garam dari
tubuhnya.
d) Aktivitas Fisik (Olahraga) : Olahraga lebih banyak dihubungkan
dengan pengelolaan hipertensi karena olahraga isotonik dan teratur
dapat menurunkan tekanan darah.
5. Patofisiologi dan Pathway

6. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


Penatalaksanaan hipertensi meliputi modifikasi gaya hidup
namun terapi antihipertensi dapat langsung dimulai untuk hipertensi
derajat 1 dengan penyerta dan hipertensi derajat 2. Penggunaan
antihipertensi harus tetap disertai dengan modifikasi gaya hidup.
Jenis obat antihipertensi :
1) Diuretik
Obat-obatan jenis diuretic bekerja dengan mengeluarkan cairan
tubuh (lewat kencing), sehingga volume cairan tubuh berkurang
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan dan
berefek pada turunnya tekanan darah. Contoh obat-obatan ini
adalah: Bendroflumethiazide, chlorthizlidone, hydrochlorothiazide,
dan indapamide.
2) ACE-Inhibitor
Kerja obat golongan ini menghambat pembentukan zat angiotensin
II (zat yang dapat meningkatkan tekanan darah). Efek samping
yang sering timbul adalah 10 batuk kering, pusing sakit kepala dan
lemas. Contoh obat yang tergolong jenis ini adalah Catopril,
enalapril, dan lisinopril.
3) Calsium channel blocker
Golongan obat ini berkerja menurunkan menurunkan daya pompa
jantung dengan menghambat kontraksi otot jantung
(kontraktilitas). Contoh obat yang tergolong jenis obat ini adalah
amlodipine, diltiazem dan nitrendipine.
4) ARB
Kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat
angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya
daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk golongan ini
adalah eprosartan, candesartan, dan losartan.
5) Beta blocker
Mekanisme obat antihipertensi ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis obat ini tidak dianjurkan pada penderita yang
telah diketahui mengidap gangguan pernafasan seperti asma
bronchial. Contoh obat yang tergolong ke dalam beta blocker
adalah atenolol, bisoprolol, dan beta metoprolol
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG CATTLEYA RUMAH SAKIT dr. GONDO SUWARNO
UNGARAN

Tanggal/Jam Masuk RS : 07 Desember 2023/10.08 WIB

Tanggal/Jam Pengkajian : 08 Desember 2023/06.00 WIB

Metode Pengkajian : Wawancara

Diagnose Medis : Hipertensi Emergency, DM Tipe II, Vertigo

No. Registrasi : 242716

A. PENGKAJIAN

I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama : Ny.K
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ungaran
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn.E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 24 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Ungaran
Hubungan dengan Klien : Anak

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Mual, muntah, pusing berputar, lemes
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk ke IGD dengan keluhan mual, muntah, pusing berputar,
lemes. Setelah dikaji Ny.K mengatakan mengeluh pusing.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.K mengatakan memiliki riwayat penyakit yaitu hipertensi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny.K mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Ny.K mengatakan tidak ada masalah pada lingkungan tempat
tinggalnya.
Genogram
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Sedang
a. Kesadaran : Composmetis
b. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan darah : 171/87 mmHg
2) Nadi
Frekuensi : 90 x/menit
Irama : Teratur
Kekuatan : Cepat
3) Pernafasan
Frekuensi : 20 x/menit
Irama : Teratur
4) Suhu : 36’C
5) SPO2 : 96%
6) GCS : 15 (E4M6V5)
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
1) Bentuk dan ukuran kepala : Bulat dan simetris, ukuran
kepala kecil
2) Pertumbuhan rambut : Merata dan tebal
3) Kulit kepala : Bersih
b. Muka
1) Mata
a) Palpebra : Normal
b) Konjungtiva : Tidak anemis
c) Sclera : Tidak ikterik
d) Pupil : Isokor
e) Diameter ki/ka : 2,5 cm
f) Reflek terhadap cahaya : +/+
g) Penggunaan alat bantu penglihatan : Tidak
2) Hidung
a) Fungsi penghidu : Normal
b) Secret : Tidak ada
c) Nyeri sinus : Tidak ada
d) Polip : Tidak ada
e) Napas cuping hidung : Tidak ada
3) Mulut
a) Kemampuan bicara : Normal
b) Keadaan bibir : Normal
c) Selaput mukosa : Warna merah muda
d) Warna lidah : Warna merah muda
e) Keadaan gigi : Normal
f) Bau nafas : Ya
g) Dahak : Tidak
4) Telinga
a) Fungsi pendengaran : Normal
b) Bentuk : Simetris
c) Kebersihan : Baik
d) Serumen : Tidak ada
e) Nyeri telinga : Tidak ada
c. Leher
1) Bentuk : Simetris
2) Pembesaran tyroid : Tidak ada
3) Kelenjar getah bening : Tidak ada
4) Nyeri waktu menelan : Tidak ada
5) JVP : 5 cm
d. Dada (Thorax)
1) Paru-paru
a) Inspeksi : Bentuk dada normal, ukuran dinding
dada simetris, tidak ada retraksi intercostal.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Tidak ada bunyi nafas tambahan
2) Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V
c) Perkusi : Tidak ada penumpukan cairan
d) Auskultasi : Tidak ada bising jantung
e. Abdomen
1) Inspeksi : Bentuk perut pasien simetris kiri dan
kanan
2) Auskultasi : Peristaltik usus 12 x/menit, tidak ada
bising usus
3) Perkusi : Tidak ada pembesaran organ, tidak ada
udara bebas di dalam perut
4) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Genetalia
Tidak dikaji dikarenakan privasi pasien
g. Anus dan Rektum
BAK pasien normal dan tidak terpasang kateter
h. Ekstremitas
1) Atas

Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Bebas Terbatas, karena
terpasang infus
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2) Bawah

Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Bebas Bebas
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD)
1) Antropometri
BB : 45 Kg
TB : 150 cm
2) Biochemical
a. Hemoglobin : 13,6 g/dL
b. Hematokrit : 40,8%
c. Limfosit : 30,1%
d. Monosit : 6,6%
3) Clinical
Turgor kulit normal, mukosa mulut lembab, keadaan umum
pasien sedang
4) Dietary History
Tidak ada diet khusus
b. Pengkajian Pola Nutrisi

Sebelum Sakit Saat Sakit


Frekuensi 3 x/hari 3 x/hari
Jenis Padat Padat
Porsi 1 piring 1 piring
Keluhan Tidak ada Tidak ada

3. Pola Eliminasi
a. BAB

Sebelum Sakit Saat Sakit


Frekuensi 1 x/hari 1 x/hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Penggunaan Tidak Tidak
Pencahar (Laktasif)
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK

Sebelum Sakit Saat Sakit


Frekuensi 3 x/hari 3 x/hari
Jumlah Urine 1000 cc 1300 cc
Warna Kuning Jernih Kuning Jernih
Pancaran Lnacar Lancar
Perasaan Setelah Legah Legah
Berkemih
Total Produksi 2000 cc 2000 cc
Urine
Keluhan Tidak ada Tidak ada

c. Analisa Keseimbangan Cairan Selama Perawatan

Intake Output Analisa


a. Minuman : a. Urine : 1300 Intake : 2750 cc
1000 cc cc Output : 2450 cc
b. Makanan : b. Feses : 200
750 cc cc
c. Cairan IV : c. Muntah : -
1000 cc d. IWL : 1050
cc
Total : 2750 cc Total : 2450 cc Total : 300 cc
4. Pola Aktifitas dan Latihan

Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Diri
Makan/minum ˅
Mandi ˅
Toileting ˅
Berpakaian ˅
Mobilitas ditempat tidur ˅
Berpindah ˅
Ambulasi/ROM ˅

5. Pola Istirahat Tidur

Sebelum Sakit Saat Sakit


Jumlah tidur siang 4 jam 2 jam
Jumlah tidur malam 8 jam 4 jam
Penggunaan obat tidur Tidak Tidak
Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun
karena nyeri
kepala
Perasaan waktu Segar Kurang semangat
bangun
Kebiasaan sebelum Berdoa Berdoa
tidur

6. Pola Kognitif – Perseptual


a. Status mental
Setiap ada masalah Ny.K selalu mendiskusikan bersama keluarga
untuk mencari jalan keluar
b. Kemampuan penginderaan
Ny.K tidak mengalami gangguan penglihatan, pendengaran dan
penciuman
c. Pengkajian nyeri
P : Nyeri saat duduk
Q : Nyeri seperti tertimba beban berat
R : Nyeri pada kepala bagian depan sampai belakang
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul dengan durasi 10 menit
7. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Gambaran diri/Citra tubuh
Ny.K selalu optimis terhadap apapun yang dia alami, meskipun
sekarang pergerakannya terbatas tetapi Ny.K selalu percaya
bahwa semua yang dia alami adalah cara Tuhan membuat dia
belajar untuk bersyukur dan berhati-hati
b. Ideal diri
Ny.K mengatakan ingin cepat sembuh sehingga bisa beraktivitas
kembali seperti biasa.
c. Harga diri
Ny.K tidak merasa minder dengan keadaan tubuhnya sekarang
d. Peran diri
Ny.K sebagai ibu rumah tangga sekaligus tulang punggung untuk
keluarganya
e. Identitas diri
Ny.K merupakan anak kedua dari 3 bersaudara
8. Pola Hubungan Peran
Ny.K memiliki hubungan yang baik dalam keluarga maupun dengan
rekan kerjanya.
9. Pola Seksualitas Reproduksi
Ny.K sudah menikah dan memiliki 2 anak
10. Pola Nilai dan Keyakinan
Ny.K menganut agama Islam dan tidak memiliki keyakinan tertentu
yang bertentangan dengan ajaran agamanya.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Jenis Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan Hasil


Pemeriksaan Pemeriksaan
07 Desember 1. Hemoglobi 1. 11,7 – 15,5 1. g/dL 1. 13,6 1. Normal
2023 2. Lekosit 2. 3,6 – 11 2. 10^3/uL 2. 8,60 2. Normal
3. Trombosit 3. 150 – 440 3. 10^3/uL 3. 260 3. Normal
4. Hematokrit 4. 35 – 47 4. % 4. 40,8 4. Normal
5. Eritrosit 5. 3,8 – 5,2 5. 10^6/uL 5. 4,67 5. Normal
6. MCV 6. 80 – 100 6. fL 6. 87,4 6. Normal
7. MCH 7. 26 – 34 7. pg 7. 29,1 7. Normal
8. MCHC 8. 32 – 36 8. g/dL 8. 33,3 8. Normal
9. Eosinophil 9. 0 – 3 9. % 9. 2,1 9. Normal
10. Basofil 10. 0 – 1 10. % 10. 0,6 10. Normal
11. Neutrophil 11. 28 – 78 11. % 11. 60,6 11. Normal
12. Limfosit 12. 25 – 40 12. % 12. 30,1 12. Normal
13. Monosit 13. 2 – 8 13. % 13. 6,6 13. Tidak Normal
14. Ureum 14. <42 14. mg/dL 14. 22 14. Normal
15. Creatinine 15. 0,45 – 1,00 15. mg/dL 15. 1,24 15. Tidak Normal
16. Natrium 16. 135 – 147 16. mmol/L 16. 138,0 16. Normal
17. Kalium 17. 3,5 – 5,0 17. mmol/L 17. 4,29 17. Normal
18. Chloride 18. 98 - 107 18. mmol/L 18. 108,5 18. Tidak Normal
08 Desember 1. Lekosit 1. Negatif 1. /ul 1. 1+ 1. Tidak Normal
2023 Esterase
2. Protein 2. Negatif 2. Mg/dL 2. 1+ 2. Tidak Normal
3. Lekosit 3. 1 – 15 3. /LPB 3. 17 - 3. Tidak Normal
20
4. Serida 4. 35 - 140 4. mg/dL 4. 358 4. Tidak Norma
5. Kolesterol 5. <200 5. mg/dL 5. 221 5. Tidak Norma
total 6. Tidak Norma
6. Asam Urat 6. 2 - 7 6. mg/dL 6. 6,84

2) Pemeriksaan Diagnostic

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


Thorax - Kardiomegali
- Coracan vascular meningkat
- Bercak apeks paru kiri : cenderung gambaran TB paru
GDS - 210 mg/dL

VI. TERAPI MEDIS

Jenis Terapi Dosis Golongan & Kandungan Fungsi


Infus RL 500 ml dengan 20 Tergolong kristaloid dengan Sebagai pertolongan
tpm kandungan kombinasi pertama untuk
Natrium Klorida menggantikan cairan
tubuh yang hilang
akibat pendarahan
atau penyakit tertentu
NS Drip /24 jam Golongan obat bebas Digunakan untuk
dengan kandungan masalah pada saraf,
thiamine 100 mg, defisiensi vitamin B,
pyridoxine 100 mg, serta masa pemulihan.
cobalamine 5000 mcg.
Omeprazole 20 mg/12 jam Golongan obat keras dengan Digunakan untuk
kandungan serbuk injeksi mengatasi masalah
omeprazole 40 mg lambung.
Ondancentron /12 jam Golongan obat keras dengan Digunakan untuk mual
kandungan ondancentron 4 dan muntah.
mg/2 mL; ondancentron 8
mg/4 mL.
Dipen Golongan obat keras dengan Digunakan untuk
kandungan antihistamine dan
diphenhydramine 10 mg/mL antialergi.
Candesartan 1x16 mg (Oral) Golongan obat resep Digunakan untuk
menurunkan tekanan
darah pada hipertensi
dan juga untuk gagal
jantung.
Amlodipine 1x10 mg (Oral) Golongan obat keras dengan Digunakan untuk
kandungan amlodipine menurunkan tekanan
besilate. darah, mengatasi
angina pectoris, dan
penyakit arteri
coroner.
Metformin 2x500 mg (Oral) Golongan obat keras dengan Digunakan untuk
kandungan metformin HCL menurunkan gula
500 mg, 850 mg darah.
Betahistin 3x1 (Oral) Golongan obat keras dengan Digunakan untuk
kandungan betahistine mengatasi vertigo.
mesylate 6 mg; betahistine
mesylate 24 mg.
ISDN 2x1 (Oral) Golongan obat keras Digunakan untuk
mengobati angina
(nyeri dada akibat
penyakit jantung
coroner).
Aspilet 1x80 mg (Oral) Golongan obat keras dengan Digunakan untuk
kandungan acetylsalicylic mencegah pembekuan
acid 80 mg. darah setelah serangan
jantung.

VII. ANALISA DATA


Nama : Ny.K No. CM : 242716
Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Hipertensi, DM Tipe II, Vertigo

No Hari/ Data Fokus Masalah Etiologi Ttd


Tanggal/Jam
1 Jumat, 08 DS : Nyeri Akut Agen pencedera
Desember Tn.D mengatakan pusing berputar. (D.0077) fisiologis
2023, 06.00 Pengkajian Nyeri
WIB P : Nyeri saat duduk
Q : Nyeri seperti tertimba beban
berat
R : Nyeri pada kepala bagian depan
sampai belakang
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul dengan
durasi 10 menit

DO :
- Wajah tampak meringis
- Sering terbangun saat tidur
karena nyeri kepala
- TTV
TD : 171/87 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36’C
SPO2 : 96%
- Terpasang infus RL 20 tpm
- NS drip /24 jam
- Candesartan via oral 1x16 mg
- Betahistin via oral 3x1 mg
- ISDN via oral 2x1 mg
- Aspilet via oral 1x80 mg
2 Jumat, 08 DS : Ketidakstab Gangguan
Desember Ny.K mengatakan pusing berputar, ilan Kadar toleransi
2023, 06.10 lemas Glukosa glukosa darah
WIB DO : Darah
- KU Tn.S sedang (D.0027)
- Ny.K tampak gemetar
- Ny.K tampak berkeringat
- GDS 210 mg/dL
- Metformin via oral 2x500 mg

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2) Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan
toleransi glukosa darah (D.0027)

IX. INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Ny.K No. CM : 242716

Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Hipertensi, DM Tipe II, Vertigo

No Hari/Tanggal Dx.Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi


(SDKI) Hasil (SLKI) (SIKI)
1 Jumat, 08 Nyeri Akut Setelah dilakukan Edukasi Teknik Nafas
Desember (D.0077) tindakan 3x24 jam (I.12452)
2023 diharapkan control Observasi :
nyeri meningkat, Identifikasi kesiapan dan
dengan kriteria hasil : kemampuan menerima
- Keluhan nyeri informasi
menurun (5) Teraupetik :
- Meringis - Sediakan materi dan
menurun (5) media pendidikan
- Pola tidur kesehatan
membaik (5) - Jadwalkan pendidikan
- Tekanan darah kesehatan sesuai
membaik (5) kesepakatan
- Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
manfaat teknik napas
- Jelaskan prosedur
teknik napas
- Anjurkan
memposisikan tubuh
senyaman mungkin
- Anjurkan menutup
mata dan
berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan
inspirasi dengan
menghirup udara
melalui hidung secara
perlahan
- Ajarkan melakukan
ekspirasi dengan
menghembuskan udara
mulut mencucu secara
perlahan
- Demonstrasikan
menarik nafas selama 4
detik, menahan nafas
selama 2 detik dan
menghembuskan nafas
selama 8 detik
2 Jumat, 08 Ketidakstabilan Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia
Desember Kadar Glukosa tindakan 3x24 jam (I.03115)
2023 Darah diharapkan kestabilan Observasi :
(D.0027) kadar glukosa darah - Monitor kadar glukosa
meningkat, dengan darah, jika perlu
kriteria hasil :
- Pusing Teraupetik :
menurun (5) - Berikan asupan cairan
- Lemas oral
menurun (5) Edukasi :
- Gemetar - Anjurkan monitor kadar
menurun (5) glukosa secara mandiri
- Berkeringat - Ajarkan pengelolaan
menurun (5) diabetes (misalnya
- Kadar glukosa penggunaan insulin)
dalam darah Kolaborasi :
membaik (5) - Kolaborasi pemberian
insulin
- Kolaborasi pemberian
cairan IV
X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Ny.K No. CM : 242716

Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Hipertensi, DM Tipe II, Vertigo

Hari/Tanggal/ No.Dx Implementasi Respon Ttd


Jam
Jumat, 08 1 Melakukan kunjungan hari
Desember pertama :
2023/07.00 WIB 1. Melakukan pengukuran S : Mempersilahkan untuk
TTV masuk
O : TTV (TD : 171/87 mmHg, N
: 90 x/menit, RR : 20 x/menit,
S : 36’C, SPO2 : 96%)

2. Menjelaskan teknik nafas


dalam S : Ny.K mengatakan bisa
paham terkait teknik yang akan
diajarkan
O:-
3. Melatih teknik nafas
dalam S:-
O : Ny.K tampak mengikuti
instruksi yang diajarkan
4. Tindakan kolaborasi
pemberian obat anti nyeri S : -
O:
- NS drip /24 jam
- Candesartan via oral
1x16 mg
- Betahistin via oral 3x1
mg
- ISDN via oral 2x1 mg
07.20 WIB 2 Monitor gula darah sewaktu S : Ny.K mengatakan merasa
Ny.K pusing berputar, lemas
O:
- Ny.K tampak gemetar
- Ny.K tampak berkeringat
- GDS 107 mg/dL
Sabtu, 09 1 1. Melakukan pengukuran S : Ny.K mempersilahkan
Desember TTV masuk
2023/07.00 WIB O:
- TTV (TD : 158/79
mmHg, N : 76 x/menit,
RR : 20 x/menit, S :
36,3’C, SPO2 : 95%)
2. Kolaborasi pemberian S : Ny.K mengeluhkan pusing
obat antinyeri O:
- Candesartan via oral
1x16 mg
- ISDN via oral 2x1 mg
- Aspilet via oral 1x80 mg
07.20 WIB 2 1. Monitor gula darah S : Ny.K mempersilahkan
sewaktu Ny.K masuk
2. Kolaborasi pemberian O :
obat oral - GDS 117 mg/dL
S:-
O:
Metformin via oral 2x500 mg
Minggu, 10 1 1. Melakukan pengukuran S : Ny.K mempersilahkan
Desember TTV masuk
2023/14.00 WIB O:
TTV (TD : 150/84 mmHg, N :
71 x/menit, RR : 20 x/menit, S :
36’C, SPO2 : 98%)
2. Kolaborasi pemberian
obat antinyeri S : Ny.K mengatakan pusing
sudah berkurang
O:
- Candesartan via oral
1x16 mg
- ISDN via oral 2x1 mg
- Aspilet via oral 1x80 mg
14.20 WIB 2 1. Monitor gula darah S : Ny.K mempersilahkan
sewaktu Ny.K masuk
O:
GDS 118 mg/Dl
2. Kolaborasi pemberian
obat oral S:-
O:
Metformin via oral 2x500 mg
XI. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny.K No. CM : 242716

Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Hipertensi, DM Tipe II, Vertigo


No.Dx Hari/Tanggal/Jam Evaluasi Ttd
1 Jumat, 08 S : Ny.K mengatakan sudah paham dengan teknik relaksasi nafas
Desember dalam yang diajarkan
2023/07.10 WIB O:
- Tampak bisa mengikuti instruksi yang diajarkan
- Bisa melakukan kembali teknik yang sudah diajarkan
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan
- Memonitor TTV
- Kolaborasi pemberian obat antinyeri
2 Jumat, 08 S : Ny.K mengeluhkan pusing, lemas
Desember O:
2023/07.30 WIB - GDS 107 mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan
- Memonitor GDS
- Kolaborasi pemberian obat oral
1 Sabtu, 09 S : Ny.K mengeluhkan pusing
Desember O:
2023/07.10 WIB - TTV (TD : 158/79 mmHg, N : 76 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,3’C, SPO2 : 95%)
- Candesartan via oral 1x16 mg
- ISDN via oral 2x1 mg
- Aspilet via oral 1x80 mg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan dengan
- Memonitor TTV
- Kolaborasi pemberian obat antinyeri
2 Sabtu, 09 S:-
Desember O:
2023/07.10 WIB - GDS 117 mg/dL
- Metformin via oral 2x500 mg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan dengan
- Monitor GDS
- Kolaborasi pemberian obat oral
1 Minggu, 10 S : Ny.K mengatakan pusing sudah berkurang
Desember O:
2023/14.10 WIB - TTV (TD : 150/84 mmHg, N : 71 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36’C, SPO2 : 98%)
- Candesartan via oral 1x16 mg
- ISDN via oral 2x1 mg
- Aspilet via oral 1x80 mg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dipertahankan dengan
- Monitor TTV
- Kolaborasi pemberian obat antinyeri
2 Minggu, 10 S:-
Desember O:
2023/14.30 WIB - GDS 118 mg/dL
- Metformin via oral 2x500 mg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan dengan
- Monitor GDS
- Kolaborasi pemberian obat oral
DAFTAR PUSTAKA
Lisiswanti, R., & Dananda, D. N. A. (2016). Hypertension Prevention Efforts.
Majority, 5(3), 50–54.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1036

Siswanto, Y., Widyawati, S. A., Wijaya, A. A., Salfana, B. D., & Karlina, K. (2020).
Hipertensi pada Remaja di Kabupaten Semarang. Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1(1), 11–17.
https://doi.org/10.15294/jppkmi.v1i1.41433

Yogi, M. (2019). Laporan Penelitian Hipertensi. Laporan Penelitian Hipertensi,


1102005092, 18.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3f252a705ddbef7abf69a
6a9ec69b2fd.pdf

Anda mungkin juga menyukai