Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS DENGAN DIAGNOSA

MEDIS HIPERTENSI HEART DISEASE (HHD) DIRUANG AORTA DI RUMAH


SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA CIREBON

Oleh
Nama kelompok :

STASE KEPERAWATAN MEDIAL BEDAH


PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHHAMADIYAH CIREBON
2022
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Hipertensi dapta didefinisikan sebagai tekanan darah diamana tekanan sistoliknya
diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg ( Somantri, 2018). Hipertensi heart
disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit jantung
secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung,
penyakit jantung coroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan karena
peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung. (Morton, 2016)

B. ETIOLOGI
Menurut Oman (2017), hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi
2 golongan besar yaitu :
1. Hipertensi esensial ( hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang menyebabkan :
a. Faktor keturunan dari data statistic terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi.
b. Ciri perseorangan : umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat), jenis
kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
c. Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari pada kulit putih )
d. Kebiasaan hidup, yang bisa menyebabkan :
- Konsumsi garam yang tinggi
- Kegemukan atau makan berlebih
- Stress
- Merokok
- Minum alcohol
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain :
a. Ginjal : glomerulonephritis, tumor
b. Vascular : hiperplsia, thrombosis, emboli kolestrol.
c. Kelainan endokrin : DM, hipertiroidisme, hipotiroidisme
d. Syaraf : stroke, ensepalitis

C. TANDA DAN GEJALA


a. Sakit kepala. Sel darah merah yang membawa oksigen mengalami kesulitan mencapai
ke otak karena pembuluh yang menyempit dan menyebabkan sakit kepala.
b. Pusing terjadi karena konsentrasi oksigen yang rendah yang mencapai ke otak
c. Sakit dada. Nyeri dada terjadi karena kadar oksigen menurun
d. Penglihatan kabur
e. Ayunan Langkah yang tidak menetapkarena kerusakan suunan syaraf pusat
f. Edema deoenden dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
g. Gejala lainya, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba dan tengkuk terasa pegal.
D. PATOFISIOLOGI
Pada stadium permulaan hipertensi, hypertrophy yang terjadi konsentrik (difusi).
Belum ada perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri. Pada stadium
selanjutnya, akibat hipertensi yang terus menerus, maka hipertropi menjadi tak teratur
(eksentrik). Pada kondisi ini terjadi penurunan fungsi pompa ventrikel secara menyeluruh
yang berakibat pada penurunan fraksi injeksi, peningkatan tegangan dinding ventrikel
pada saat sistolik, peningkatan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek
mekanik pompa jantung. Kondisi ini akan lebih diperburuk bila terjadi penyakit jntung
coroner.
Pada kondisi hypertrophy maka tekanan perfusi pad korner akan meningkat dan
diikuti dengan peningkatan tekanan pembuluh darah koroner. Sebagai akibatnya
cadangan aliran darah koroner akan berkurang. Ada 2 faktor utama penyebab penurunan
cadangan aliran darah koroner yaitu :
1. Penebalan arteri koroner yaitu bagian dari hypertrophy umum otot polos pembuluh
darah seluruh tubuh. Kemudian terjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan
berkurangnya compliance pembuluh darah dan meningkatnya tahanan perifer.
2. Peningkatan hypertrophy mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler unit otot
jantung terutama pada hypertrophy eksentrik.
Jadi faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit
meskipun tampak sebagai penyebab patologis yag utama dari gangguan aktivtas mekanik
ventrikel kiri.
E. PEMERIKSAAN FISIK
pemeriksaan fisik yang utama adalah dilakukanya pemeriksaan tanda-tanda vital.
Selain itu, dpat dilakukan pemeriksaan fisik yang mengevaluasi target organ untuk
mengetahui adanya penyebab sekunder atau kemungkinan komplikasi.

F. DIAGNOSA MEDIK
HIPERTENSI HEART DISEASE (HHD)

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Somantri (2018), pemeriksaa penunjang untuk pasien HHD yaitu :
a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
b. Pemeriksaan retina
c. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan orhgan seperti ginjal dan
jantung
d. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
e. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, glukosa dan darah
f. Foto dada dan CT scan

H. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan farmakologi
Pengobatan hipertensi atau penyakit jantung hipertensi dapat menggunakan
berbagai kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta-bloker dan kombinasi
alpha beta bloker, kalsium channel bloker, ACE inhibiator, angiotensin reseptor
blocker dan vasodilator seperti hydralazine.
b. Penatalaksanaan non-farmakologi
Strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi menurut Oman (2018), yaitu :
1. Pengaturan diet
Diet dan pola hidup sehat dan atau dengan obat-obatan yang menurunkna gejala
gagal jantung dan bisa memperbaiki keadaan LVH, beberapa diet yang dianjurkan
adalah rendah garam, diet kaya buah dan sayur, diet rendah kolestrol dann tidak
mengkonsumsi alcohol.
2. Olahraga teratur
Olah raga teratur seperti berjalan lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung. Olahraga
teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam 1 minggu sangat dianjurkan
untuk menurunkan tekanan darah.
Penurunan berat badan yaitu pada beberapa studi menunjukan bahwa obesitas
berhubungan dengan kejadian hipertensi dan LVH. Jadi penurunan berat badan
adalah hal yang sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah, penurunan berat
badan (1kg/minggu) itu sangat dianjurkan.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
J. RENCANA KEPERAWATAN
K. DAFTAR PUSTAKA
FORMAT LAPORAN KASUS
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS
HIPERTENSI HEART DISEASE (HHD) ”
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama inisial : Ny. L
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Suku bangsa : Sunda
Alamat : kuningan
Tanggal masuk : 02-01-2023
Tanggal pengkajian : 02-01-2023
No register : 05-77-32
Diagnosa medis : HIPERTENSI HEART DISEASE (HHD)
Identitas penanggungjawab
Nama inisial : Ny. R
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien : sodara

B. STATUS KESEHATAN
1. Keluhan utama
Nyeri dada
2. Riwayat penyakit sekarang
Px mengatakan nyeri dada sejak tadi dan menjalar ke punggung, sesak nafas
hilang timbul
3. Riwayat Kesehatan masa lalu
Px tidak pernah mnderita penyakit ini sebelumnya.

C. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum
- Keadaan : Composmentis
- TD : 158/98 mmHg
- RR : 24 x / Menit
- Suhu : 36,1
- Nadi : 69 x / Menit
2. Kepala
- Inspeksi: simetris pada kepala, rambut terlihat kering, warna rambut hitam
, tidak adanya hematom pada kepala, tidak adanya pedarahan pada kepala.
- Palpasi: tidak teraba benjolan pada kepala
3. Mata
- Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan pada mata, reflek
pupil terhadap cahaya baik, tidak ada pembengkakan pada mata, tidak
memakai kaca mata.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan lepas pada daerah mata, tidak teraba
benjolan disekitar mata
4. Telinga
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan pada telinga, tidak terjadi perdarahan,
tidak ada pembengkakan, dan pendengaran masih baik.
- Palpasi : tidak terasa benjolan pada daun telinga, tidak ada nyeri saat
diraba bagian telinga, tidak ada perdarahan pada telinga baik luar maupun
dalam.
5. Hidung
- Inspeksi : simetris pada hidung, tidak ada kelainan bentuk pada hidung,
tidak ada perdarahan, terpasang oksigen
- Palpasi : tidak terasa benjolan pada hidung dan tidak ada perdarahan pada
hidung.
6. Mulut dan tenggorokan
- Inspeksi : mulut terlihat bersih, gigi lengkap, mukosa lembab, tidak ada
stomatitis, dan tidak terjadi kesulitan menelan.
7. Thoraks
- Inspeksi : dada tampak simetris tidak ada lesi pada thorak, tidak ada otot
bantu pernafasan, dan tidak terjadi perdarahan pada thorak.
- Palpasi : tidak teraba benjolan pada dada, suhu pada thorak teraba sama
kiri kanan
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru
- Auskultasi : vesikuler atau terdapat suara tambahan pada thoraks seperti
ronkhi, wheezing, dullnes
8. Abdomen
- Inspeksi : abdomen tampak datar, ada pembesaran, tidak ada bekas
operasi, dan tidak adanya lesi pada abdomen.
- Palpasi : tidak terasa adanya massa/ pembengkakan, hepar dan limpa tidak
terasa,tidak ada nyeri tekan dan lepas didaerah abdomen.
9. Genitalia Pasien terpasang kateter.
10. Ekstremitas
- Ekstremitas atas : terpasang infus salah satu ekstremtas atas, tangan
tempak bengkak.
- Ekstremitas bawah : kaki kanan dan kiri terdapat bengkak

D. DATA DIAGNOSTIK DAN LABORATORIUM


1. Ekg
2. Antigen
3. rontgen
4. Laboratorium
a. Hemoglobin : 13.6
b. Hematokrit : 41.3
c. Leukosit : 16.2
d. Trombosit : 286
e. Ureum : 77.7
f. GDS : 585

E. RIWAYAT MEDIKASI
1. Furosemide 2x40 mg iv
2. Spironolakton 1x25mg tab
3. Bisoprolol 1x2,5 mg tab
4. Miniaspilet 1x1 tab
5. Pantoprazole 1x1

II. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai