Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA Ny M

DENGAN HIPERTENSI DI DESA TANJUNG BARU DUSUN IV


RT 04 BATURAJA TIMUR

OLEH

Desti Ayuni

201422009

YAYASAN DARUL MAARIF AL-INSAN

AKADEMI KEPERAWATAN AL-MAARIF BATURAJA

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Perubahan perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan
makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga
usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak
pula pada semua sistem kardiovaskular

Hipertensi pada usia lanjut sebagian besar merupakanhipertensi sistolik


terisolasi(HST), meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan
besarnyatimbulnya kejadian stroke dan infark miokard bahkan walaupun
tekanan diastolnya dalam batas normal. Pada suatu penelitian hipertensi
menempati 87% kasus pada orang yang berumur 50 sampai 59tahun dan
merupakan faktor morbiditas danmortalitas bagi orang lanjut usia

Kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah efek samping dari
kehausan arteriosklerosis dan arteri-arteri utama, terutama aorta dan merupakan
akibat dari kurangnya kelenturan arteri. Dengan mengerasnya arteri maka aorta
dan arteri kehilangan daya penyesuaian(tidak dapat lagi mengubah darah yang
keluar dari jantung menjadi aliran yang lancar), akibatnya gelombang denyut
yang tidak terputus dengan puncak yang tiggi(sistolik) (Wolff, 2008).

1.2TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini Mahasiswa/I
mampu mengimplementasikan proses Askep Komunitas dengan lintas
program dan sektoral baik lembaga formal dan non formal dalam
mewujudkan proses yang meliputi : promotif, preventif, rehabilitative dan
kuratif dengan manajemen masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
1.3TUJUAN KHUSUS
2
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian keperawatan komunitas
dengan memanfaatkan sumber yang tepat dan metode yang benar.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan masalah komunitas dan
etiologinya serta merumuskan dalam bentuk diagnose keperawatan
komunitas.
c. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan perawatan dan melibatkan
secara aktif masyarakat dengan berdasarkan prinsip perencanaan yang
benar.
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
yang telah dibuat dengan menekankan pada kemampuankerja sama
dalam tim yaitu tugas puskesmas dan masyarakat dan keterlibatan aktif
masyarakat.

d. Mahasiswa mampu mengevaluasi seluruh program perawatan komunitas


baik tujuan jangka pendek, jangka panjang dan mengidentifikasi factor
penghambat dan penunjang dan tindak lanjut.
e. Mahasiswa mampu mendokumentasikan Asuhan Keperawatan
Komunitas dan menyajikan dalam bentuk laporan.

BAB III

3
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
o Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg (Smith Tom, 1995)
o Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ).
o Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90
mmHg atau lebih. (Barbara Hearrison 1997)
B. Etiologi
Gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi
adalah :
A. . Usia
Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia dari 35
tahun dengan jelas menaikkan insiden panykit arteri dan kematian
premature.

C. JenisKelamin
berdasar jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang lebih tinggi
daripada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada wanita mulai
meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden pada wanita lebih
tinggi.
D.Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang
berkulit putih.

E. PolaHidup
Faktor seperti halnya pendidikan, penghasilan dan faktor pola hidup pasien
telah diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan

4
rendah dan kehidupan atau pekerjaan yang penuh stress agaknya
berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas juga
dipandang sebagai faktor resiko utama. Merokok dipandang sebagai faktor
resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor faktor utama untuk
perkembangan arterosklerosis yang berhubungan dengan hipertensi.

C. Patofisiologi

Meningkatnya tekanan darah di dalam saluran arteri bisa terjadi melalui


beberapa cara, yaitu : jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan
lebih banyak cairan pada setiap detiknya, arteri besar kehilangan
kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang
pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut, karena-nya darah
pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang
sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yan
terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
karena arteriosklerosis.

Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu
mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkuilasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah, hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh, volume
darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanand arah juga meningkat,
sebaliknya jia : aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami
pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan
menurun.

5
Penyesuaian terhadap faktor faktor tersebut dilaksanakan oleh
perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari
system saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Ginjal
mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara : jika tekanan darah
meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, sehingga
volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Jika tekanan
darah menururn, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air,
sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Ginjal
juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang
disebut rennin, yang memicu pembentukan hormone angiotensin, yang
selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron. Ginjal merupakan
organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena iti berbagai
penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah
tinggi.

Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis


arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Perdangan dan cedera pada salah
satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.

Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari system saraf otonom, yang
untuk sementara waktu akan : meningkatkan tekanan darah selama respon
fight or flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar).
Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; jugta mempersempit
sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteteriola di daerah tertentu
(misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak).
Mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan
meningkatkan volume darah dalam tubuh. Melepaskan hormone epinefrin
(adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan
pembuluh darah.

6
D. klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi berdasarkan The Joint National Commite on


Detection Evaluation and Treatmen of High Blood Pressure, adalah sebagai
berikut :
Kategori Sistolik Diastolik
a. Normal tinggi (perbatasan) 130 139/85 89
b. Stadium 1, ringan 140 159/90 99
c. Stadium 2, sedang 160 179/100 109
d. Stadium 3, berat 180 209/110 119
e. Stadium 4, sangat berat >210/>120

Berdasarkan penyebab, hipertensi di bagi dalam 2 golongan :


a. Hipertensi primer / essensial
Merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, biasanya
berhubungan dengan faktor keturunan dan lingkungan
b. Hipertensi sekunder
Merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti, seperti
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal

E. Tanda dan gejala

a. Kriteria dari American Rheumatoid arthritis (ARA) yang direvisi tahun


1987, adalah : Sakit kepala dan pusing
b. Nyeri kepala berputar
c. Rasa berat di tengkuk
7
d. Marah / emosi tidak stabil

e. Mata berkunang kunang

f. Telinga berdengung

g. Sukar tidur

h. Kesemutan

i. Kesulitan bicara

j. Rasa mual / muntah

k. Epistaksis

l. Mudah lelah

m. Tinistus yang diduga berhubungan dengan naiknya tekanan darah

F.Komplikasi Hipertensi

a. Stroke
b. Infakr miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati
e. Gangguan penglihatan

G.Penatalaksanaan Medik

1. Penatalaksanaan farmakologis / perubahan gaya hidup pengurangan


asupan garam dan upaya penurunan berat badan, menghindari faktor resiko
seperti merokok, minum alcohol, hiperlipidemia dan stress.

2. Penatalaksanaan dengan obat berlandaskan beberapa prinsip

8
Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan
kasual.Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan tekanan
darah dengan hartapan memperpanjang umur dan mengurangi komplikasi.
Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti
hipertensi selain dengan perubahan gaya hidup.Pengobatan hipertensi
primer adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan besar
untuk seumur hidup.Pengobatan penggunaan obat golongan diuretic,
penyekat beta antagonis kalsium, dan penghambat enzim koversi
angiotensin (penghambat ACE) merupakan anti hipertensi yang sering
digunakan.

H. Penanganan, Perawatan dan Pencegahan Hipertensi


a. Berobat / memeriksakan diri secara teratur
b. Minum obat secara teratur
c. Jangan menghentikan, mengubah dan menambah dosis dan jenis obat
tanpa petunjuk dokter
d. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan
e. obat untuk penyakit lain karena ada jenis obat yang dapat meningkatkan
dan memperburuk hipertensi
f. Usahakan untuk mempertahankan berat badan yang seimbang dengan
mencegah kegemukan
g. Batasi pemakaian garam (sodium)
h. Tidak merokok
i. Memperhatikan diet dengan memperbanyak makan buah dan sayuran dan
membatasi minuman beralkohol
j. Hindari minum kopi berlebihan
k. tekanan darah secara teratur terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun
BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN
9
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Klien/ data Biologis
Nama : Ny.M
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Orang yang paling dekat dihubungi : anak
Alamat : Desa tanjung baru
Suku bangsa : Ogan
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
2. Riwayat Keluarga

Pasangan : Anak Anak : NY M


Hidup : Hidup : Hidup
status kesehatan : status kesehatan : Sehat
Umur : Umur : 61 Tahun
pekerjaan : pekerjaan : IRT
kematian :- kematian :-
tahun meninggal :- tahun meninggal :-
penyebab Kematian : - penyebab Kematian : -

3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : IRT
Pekerjaan sebelumnya : IRT
Sumber yang bercukupan pendapatan : Dari anak
4. Riwayat tempat hidup
Tipe tempat tinggal : parmanen
Jumlah kamar : 3 kamar
Jumlah orang yang tinggal dirumah : 3 orang

5. Riwayat rekreasi
Hobi/minta : tidak ada
Keanggotaan frofesi : tidak ada

6. Sumber/ sistem pendukung yang digunakan


Bidan desa : Tnjung Baru
Puskesmas : Tanjung Baru
Perawatan sehari-hari : tidak ada

7. Deskriptikan kebiasaan ritual waktu tidur


Ny.H mengatakan sering susah tidur,pusing,mual,muntah dan nyeri sering
terbnagun ketika tidur
10
8. Status kesehatan saat ini : Hipertensi
Status umum selama 1 tahun terakhir : Tidk ada
Status kesehatan selama5 tahun yang lalu : Tidak ada
Keluhan- keluhan kesehatan utama : Ny.M mengatakan mengeluh
sakit kepala dan pusing..
Derajat keseluruhan fungsi relative terhadap kesehatan dan diagnosa
medis : Hipertensi
a. Obat-obatan
Nama obat : amlodivin,medzalgin
Dosis obat : tidak ada
Bagaimana/kapan mengunakannya : -
Dokter yang menginstruksikannya : -
Tanggal resep obat :-
b. Alergi
Obat-obatan : tidak ada
Makanan : tidak ada
Kontrak subtansi : tidak ada
Faktor faktor lingkungan : tidak ada

c. Nutrisi
Diet khusus pembatasan makanan : tidak ada
Riwayat peningkatan/penurunanBB :-
Pola konsumsi makanan : tidak teratur
Kebiasaan : tidak baik

9. Status kesehatan masa lalu


Penyakit masa anak- anaak : tidak ada
Penyakit serius /kronis : Hipertensi
Trauma : tidak ada
Perawatan di RS : tidak pernah
Operasi : tidak pernah
Riwayat obsetrik : tidak ada

10.Riwayat keluarga
Gambarkan silsilah keluarga
11
Keterangan :

Laki-laki

perempuan

Riwayat penyakit kelurga : hipertensi

11. Tinjauan sistem

No Sistem Tubuh Ya Tidak


1 umum:
Kelelahan
Perubahan berat badan 1 thn
lalu

Perubahan nafsu makan

Demam

Keringat malam

Kesulitan tidur

Sering pilek, infeksi
Penilaian diri terhadap seluruh

status kesehatan
Kemampuan untuk melalukan
AKS
2 Intragument:
Lesi/luka
Perubahan pigmentasi
Perubahan testure
Perubahan nevi
Sering memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Katimmul pada jari kuku
Polapenyembuhan lesi/memar

12
3 Homopoetik:
Pendarahan/mor abnormal
Pembengkakan kelenjar limfa
Anemia
Riwayat tranfusi darah

4 kepala:
Sakit kepala
Trauma bertai pada masa lalu
Pusing
Gatal pada kulit kepala

5 mata:
Perubahan penglihatan
Kaca mata /lensa kontak
Nyeri
Air mata berlebihan
Bengkak padadaerah sekitar
mata

Diplopia

Kabur

Fotophobia

Riwwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan paling

akhir
Tanggal pemeriksaan glukomas

terakhir
Dampak pada penampilan AKS
6 Telinga
Perubahan pendengaran
Tinitus
Vertigo sensivitas pendengaran
Alat alat protesa
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan terakhir
Dampak pada penampilan AKS

13
7 Hidung dan sinus:
Rinoria
Epistakis
Obstruksi
Mendengkur
Nyeri pada sinus
Drip post natal
Alergi
Riwayat infeksi
Dampak pada kemampuan
olafaktori
8 Mulut dan tenggorokan:
Sakit tenggorokan
Ulkus/lesi
Perubahan suara
Kesulitan menelan
Perdarahan gusi
Karies
Alat protesa
Riwayat infksi
Tanggalpemerikaan paling
akhir

Pola gosok gigi terakhir

Masalah dan kebiasaan

membersihkan gigi palsu
9 Leher
Kekuatan
Nyeri tekan
Benjolan/masa
Kertebatasan gerak

10 Payudara
Benjolan atau masa
Nyeritekan
Bengkak
Keluar cairan dari putung susu
Perubahan pada puting susu
Pola pemeriksaan payudara

sendiri
Tanggal hasil mammogram

14
paling terakhir
11 Pernafasaan
Batuk
sesak nafas
Hepmoptisis
Sputum
Asma
Asma/alergi pernafasan
Tanggal pemeriksaan dada
terakhir
12 Kardiovaskuler
Nyeri/tidak kenyaman dada
Papitasi
Sesak nafas
Dispea pada aktivitas
Murmur
Edema
Varices
Perubahan warna pada kaki

13 Gastrointestinal
Tak dapat menelan
Nyeri ulu hati
Mual/muntah
Nyeri
Diare
Kontispasi
Malena
Hemoroid
Pendarahan rectum

14 Perkemihan
frekuensi
menetes
ragu-ragu
dorongan
hematuria
poliuria
oliguria
nokturia
15
nyeri saat berkemih
batu

infeksi

15 Muskuloskletal
Nyeri persendian
Kekakuan
Pembengkakan sendi
Deformitas
Spasme
Kram
Kelemahan otot
Masalah cara berjalan
Nyeri punggung
Protesa
Pola kebiasaan latihan
Danpakpada penampilan aks

16 Sistem saraf pusat


Sakit kepala
Serang jantung
Paralyis (lemah)
Patesis (lumpuh)
Masalah koordinasi
Tic/tumor/ spasme
Parastesia
Cidera kepala
Masalah memory

17 sistem endokrim
intoleran panas
intoleran dingin

goitor
perubahan rambut
polifagia
polidipsia
poliuria

16
1 Psikososial
Cemas
Depresi
Insomnia
Menangis
Gugup

Takut
Masalah dalam mengambil

keputusan

Kesulitan dalam berkonsentrasi

Stres saat ini

Masalah tentang kematian

Dampak penampilan aks

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Data Problem Etiologi


1 DS: Nyeri kepala. Tonus otot
menjadi vaskuler
- Klien mengatakan
sakit kepala dan
pusing-pusing Merangsang

DO: syaraf simpatis


yang di teruskan
- Klien tampak menahan ke vena juguralis
nyeri dan memegangi
kepalanya
- skala nyeri 4 meningkatkan
tekanan darah
- TTV: TD 230/120,
secara tiba-tiba
RR 22x/mnt, Pols
88x/mnt. Temp
Nyeri pada
36,7C
17
daerah kepala
2 DS: Kurangnya Faktor usia
pengetahuan
- Klien mengatakan
pasien tetang
tidak terlalu paham
penyakit yang di Pendidikan yang minim
tentang hipertensi atau
deritanya
darah tinggi

DO: Kurangnya
pengetahuan
- Klien tanpak binggung
jika di tanya tentang
hipertensi atau darah
tinggi

C. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan intra cranial
sekunder hipertensi
2. Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang di deritanya b/d
kurang nya pengetahuan

18
D. INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan Intervensi


keperawatan
1 Nyeri kepala Setelah dilakukan - Jelaskan kepada
berhubungan perawatan Ny.M klien/keluarga
dengan diharapkan dapat penyebab
peningkatan melakukan aktifitas terjadinya nyeri
tekanan intra sehari-hari tanpa kepala
- Observasi
cranial sekunder merasakan nyeri pada
kelurga setelah
hypertensi kepala
mendapat
penjelasan dari
pusat kesehatan
2 Kurangnya Setelah dilakukan - Kaji
pengetahuan perawatan diharapkan pengetahuan
pasien tentang Klien mengerti tentang kalien tentang
penyakit yang di penyakitnya hipertensi
- Diskusikan
deritanya b/d
pada kelurga
kurang nya
tentang
pengetahuan
penyebab
penyakit
hipertensi

19
E. TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Dx Implementasi
2 mei 2017 Nyeri kepala - Memantau skala nyerI
berhubungan - Mengajarkan tehnik relaksasi
dengan - Mengatur posisi klien senyaman
peningkatan mungkin
tekanan intra
cranial sekunder
hypertensi

2 mei 2017 Kurangnya - Mengkaji pengetahuan klien


pengetahuan tentang penyakit Hipertensi
- Mendiskusikan dengan keluarga
pasien tetang
rentang penyebab penyakit
penyakit yang di
Hipertensi
deritanya b/d
- Mendiskusikan dengan Ny.M
kurangnya
tentang akibat bila HIipertensi
pengetahuan
tidak diobati

EVALUASI KEPERAWATAN USIA LANJUT/GERONTIK

Hari/Tanggal Dx Evaluasi

20
3 mei 2017 Gangguan aktivitas fisik S : klien mengatakan
b/d nyeri pada kepala kepala masih terasa nyeri

O :Ny.M sudah mulai


berolahraga berjalan
disekitar rumahnya

A: kegiatan sudah baik

P : berikan penjelasan
dengan media lain
Kurangnya pengetahuan S : klien mengatakan
pasien tentang penyakit tidak ada masalah lagi
yang deritanya b/d tentang penyakitnya dan
kurangnya pengetahuan sekarang klien sudah
mengerti tentang
hipertensi

O : Ny.M sudah bisa


menjawab pertanyaan
tentang Hipertensi

A : kegiatan sudah bagus

P : berikan penjelasan
dengan memodifikasi
dengan media lain

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
21
Kegiatan ini merupakan aplikasi pembelajaran mata kuliah sebagai
persyaratan tugas akhir. Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan
oleh Mahasiswa/I AKPER AL-MAARIF Baturaja mempunyai tujuan untuk
mengenal masyarakat, juga melakukan penelitian dalam bidang kesehatan.
Dalam laporan ini telah digambarkan secara umun keadaan dan komposisi
Desa tanjung baru Dusun IV Rt 04. Berdasarkan data yang diperoleh
melalui Questioner. Untuk menanggapi permasalahan sebagai bahan
intervensi, Mahasiswa/I bersama sama dengan masyarakat telah
melakukan beberapa tindakan. Seluruh kegiatan telah di Dokumentasikan
sebagai bukti dan pertanggung jawaban.
2. Saran
a. Saran puskesmas
Sebagai tambahan informasi yang nantinya dapat dijadikan
pertimbangan dalam pembuatan kebijakan khususnya yang berkaitan
dengan komunitas.
b. Saran Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian yang memberikan gambaran kondisi
lapangan sehingga dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan
yang dibutuhkan dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas.
c. Saran Masyarakat

Memberi masukan dan pengetahuan dari mahasiswa yang dijadikan


sebagai pengalaman serta pedoman untuk melakukan kegiatan yang
bersifat positif dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, keluarga
dan individu

22

Anda mungkin juga menyukai