OLEH
Desti Ayuni
201422009
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Perubahan perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan
makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga
usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak
pula pada semua sistem kardiovaskular
Kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah efek samping dari
kehausan arteriosklerosis dan arteri-arteri utama, terutama aorta dan merupakan
akibat dari kurangnya kelenturan arteri. Dengan mengerasnya arteri maka aorta
dan arteri kehilangan daya penyesuaian(tidak dapat lagi mengubah darah yang
keluar dari jantung menjadi aliran yang lancar), akibatnya gelombang denyut
yang tidak terputus dengan puncak yang tiggi(sistolik) (Wolff, 2008).
1.2TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini Mahasiswa/I
mampu mengimplementasikan proses Askep Komunitas dengan lintas
program dan sektoral baik lembaga formal dan non formal dalam
mewujudkan proses yang meliputi : promotif, preventif, rehabilitative dan
kuratif dengan manajemen masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
1.3TUJUAN KHUSUS
2
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian keperawatan komunitas
dengan memanfaatkan sumber yang tepat dan metode yang benar.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan masalah komunitas dan
etiologinya serta merumuskan dalam bentuk diagnose keperawatan
komunitas.
c. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan perawatan dan melibatkan
secara aktif masyarakat dengan berdasarkan prinsip perencanaan yang
benar.
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
yang telah dibuat dengan menekankan pada kemampuankerja sama
dalam tim yaitu tugas puskesmas dan masyarakat dan keterlibatan aktif
masyarakat.
BAB III
3
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
o Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg (Smith Tom, 1995)
o Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ).
o Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90
mmHg atau lebih. (Barbara Hearrison 1997)
B. Etiologi
Gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi
adalah :
A. . Usia
Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia dari 35
tahun dengan jelas menaikkan insiden panykit arteri dan kematian
premature.
C. JenisKelamin
berdasar jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang lebih tinggi
daripada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada wanita mulai
meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden pada wanita lebih
tinggi.
D.Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang
berkulit putih.
E. PolaHidup
Faktor seperti halnya pendidikan, penghasilan dan faktor pola hidup pasien
telah diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan
4
rendah dan kehidupan atau pekerjaan yang penuh stress agaknya
berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas juga
dipandang sebagai faktor resiko utama. Merokok dipandang sebagai faktor
resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor faktor utama untuk
perkembangan arterosklerosis yang berhubungan dengan hipertensi.
C. Patofisiologi
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu
mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkuilasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah, hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh, volume
darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanand arah juga meningkat,
sebaliknya jia : aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami
pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan
menurun.
5
Penyesuaian terhadap faktor faktor tersebut dilaksanakan oleh
perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari
system saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Ginjal
mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara : jika tekanan darah
meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, sehingga
volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Jika tekanan
darah menururn, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air,
sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Ginjal
juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang
disebut rennin, yang memicu pembentukan hormone angiotensin, yang
selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron. Ginjal merupakan
organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena iti berbagai
penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah
tinggi.
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari system saraf otonom, yang
untuk sementara waktu akan : meningkatkan tekanan darah selama respon
fight or flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar).
Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; jugta mempersempit
sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteteriola di daerah tertentu
(misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak).
Mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan
meningkatkan volume darah dalam tubuh. Melepaskan hormone epinefrin
(adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan
pembuluh darah.
6
D. klasifikasi Hipertensi
f. Telinga berdengung
g. Sukar tidur
h. Kesemutan
i. Kesulitan bicara
k. Epistaksis
l. Mudah lelah
F.Komplikasi Hipertensi
a. Stroke
b. Infakr miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati
e. Gangguan penglihatan
G.Penatalaksanaan Medik
8
Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan
kasual.Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan tekanan
darah dengan hartapan memperpanjang umur dan mengurangi komplikasi.
Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti
hipertensi selain dengan perubahan gaya hidup.Pengobatan hipertensi
primer adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan besar
untuk seumur hidup.Pengobatan penggunaan obat golongan diuretic,
penyekat beta antagonis kalsium, dan penghambat enzim koversi
angiotensin (penghambat ACE) merupakan anti hipertensi yang sering
digunakan.
ASUHAN KEPERAWATAN
9
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Klien/ data Biologis
Nama : Ny.M
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Orang yang paling dekat dihubungi : anak
Alamat : Desa tanjung baru
Suku bangsa : Ogan
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
2. Riwayat Keluarga
3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : IRT
Pekerjaan sebelumnya : IRT
Sumber yang bercukupan pendapatan : Dari anak
4. Riwayat tempat hidup
Tipe tempat tinggal : parmanen
Jumlah kamar : 3 kamar
Jumlah orang yang tinggal dirumah : 3 orang
5. Riwayat rekreasi
Hobi/minta : tidak ada
Keanggotaan frofesi : tidak ada
c. Nutrisi
Diet khusus pembatasan makanan : tidak ada
Riwayat peningkatan/penurunanBB :-
Pola konsumsi makanan : tidak teratur
Kebiasaan : tidak baik
10.Riwayat keluarga
Gambarkan silsilah keluarga
11
Keterangan :
Laki-laki
perempuan
12
3 Homopoetik:
Pendarahan/mor abnormal
Pembengkakan kelenjar limfa
Anemia
Riwayat tranfusi darah
4 kepala:
Sakit kepala
Trauma bertai pada masa lalu
Pusing
Gatal pada kulit kepala
5 mata:
Perubahan penglihatan
Kaca mata /lensa kontak
Nyeri
Air mata berlebihan
Bengkak padadaerah sekitar
mata
Diplopia
Kabur
Fotophobia
Riwwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan paling
akhir
Tanggal pemeriksaan glukomas
terakhir
Dampak pada penampilan AKS
6 Telinga
Perubahan pendengaran
Tinitus
Vertigo sensivitas pendengaran
Alat alat protesa
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan terakhir
Dampak pada penampilan AKS
13
7 Hidung dan sinus:
Rinoria
Epistakis
Obstruksi
Mendengkur
Nyeri pada sinus
Drip post natal
Alergi
Riwayat infeksi
Dampak pada kemampuan
olafaktori
8 Mulut dan tenggorokan:
Sakit tenggorokan
Ulkus/lesi
Perubahan suara
Kesulitan menelan
Perdarahan gusi
Karies
Alat protesa
Riwayat infksi
Tanggalpemerikaan paling
akhir
Pola gosok gigi terakhir
Masalah dan kebiasaan
membersihkan gigi palsu
9 Leher
Kekuatan
Nyeri tekan
Benjolan/masa
Kertebatasan gerak
10 Payudara
Benjolan atau masa
Nyeritekan
Bengkak
Keluar cairan dari putung susu
Perubahan pada puting susu
Pola pemeriksaan payudara
sendiri
Tanggal hasil mammogram
14
paling terakhir
11 Pernafasaan
Batuk
sesak nafas
Hepmoptisis
Sputum
Asma
Asma/alergi pernafasan
Tanggal pemeriksaan dada
terakhir
12 Kardiovaskuler
Nyeri/tidak kenyaman dada
Papitasi
Sesak nafas
Dispea pada aktivitas
Murmur
Edema
Varices
Perubahan warna pada kaki
13 Gastrointestinal
Tak dapat menelan
Nyeri ulu hati
Mual/muntah
Nyeri
Diare
Kontispasi
Malena
Hemoroid
Pendarahan rectum
14 Perkemihan
frekuensi
menetes
ragu-ragu
dorongan
hematuria
poliuria
oliguria
nokturia
15
nyeri saat berkemih
batu
infeksi
15 Muskuloskletal
Nyeri persendian
Kekakuan
Pembengkakan sendi
Deformitas
Spasme
Kram
Kelemahan otot
Masalah cara berjalan
Nyeri punggung
Protesa
Pola kebiasaan latihan
Danpakpada penampilan aks
17 sistem endokrim
intoleran panas
intoleran dingin
goitor
perubahan rambut
polifagia
polidipsia
poliuria
16
1 Psikososial
Cemas
Depresi
Insomnia
Menangis
Gugup
Takut
Masalah dalam mengambil
keputusan
Kesulitan dalam berkonsentrasi
Stres saat ini
Masalah tentang kematian
Dampak penampilan aks
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DO: Kurangnya
pengetahuan
- Klien tanpak binggung
jika di tanya tentang
hipertensi atau darah
tinggi
C. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan intra cranial
sekunder hipertensi
2. Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang di deritanya b/d
kurang nya pengetahuan
18
D. INTERVENSI
19
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Dx Implementasi
2 mei 2017 Nyeri kepala - Memantau skala nyerI
berhubungan - Mengajarkan tehnik relaksasi
dengan - Mengatur posisi klien senyaman
peningkatan mungkin
tekanan intra
cranial sekunder
hypertensi
Hari/Tanggal Dx Evaluasi
20
3 mei 2017 Gangguan aktivitas fisik S : klien mengatakan
b/d nyeri pada kepala kepala masih terasa nyeri
P : berikan penjelasan
dengan media lain
Kurangnya pengetahuan S : klien mengatakan
pasien tentang penyakit tidak ada masalah lagi
yang deritanya b/d tentang penyakitnya dan
kurangnya pengetahuan sekarang klien sudah
mengerti tentang
hipertensi
P : berikan penjelasan
dengan memodifikasi
dengan media lain
BAB V
1. Kesimpulan
21
Kegiatan ini merupakan aplikasi pembelajaran mata kuliah sebagai
persyaratan tugas akhir. Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan
oleh Mahasiswa/I AKPER AL-MAARIF Baturaja mempunyai tujuan untuk
mengenal masyarakat, juga melakukan penelitian dalam bidang kesehatan.
Dalam laporan ini telah digambarkan secara umun keadaan dan komposisi
Desa tanjung baru Dusun IV Rt 04. Berdasarkan data yang diperoleh
melalui Questioner. Untuk menanggapi permasalahan sebagai bahan
intervensi, Mahasiswa/I bersama sama dengan masyarakat telah
melakukan beberapa tindakan. Seluruh kegiatan telah di Dokumentasikan
sebagai bukti dan pertanggung jawaban.
2. Saran
a. Saran puskesmas
Sebagai tambahan informasi yang nantinya dapat dijadikan
pertimbangan dalam pembuatan kebijakan khususnya yang berkaitan
dengan komunitas.
b. Saran Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian yang memberikan gambaran kondisi
lapangan sehingga dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan
yang dibutuhkan dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas.
c. Saran Masyarakat
22