Oleh:
ISRAWATI PONTOH
14420192188
(...........................................) (...........................................)
A. Definisi
muda maupun tua. Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena
penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat
meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal
B. Etiologi
risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang
pada dasarnya sudah mengalami gejala pada usia 20-30 tahun tetapi
muncul pada usai 50 tahun. Contohnya adalah salah satu dari orang tua
2
kejadian hipertensi pada anak 1:3 dan jika kedua orang tua mengalami
Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32%
maka semakin bertambah pula tekanan darah pada tubuh (Korneliani dan
ketika stres hormon adrenalin akan meningkat ketika kita stres sehingga
darah yang tidak menentu. Orang yang biasanya mengalami masalah sulit
yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu. Latihan fisik adalah
3
termasuk olahraga yang dilakukan secara teratur dan berulang ulang
menjadi lebih tinggi otot jantung akan bekerja lebih keras mengakibatkan
makin besar otot jantung memompa dan terjadi peningkatan tekanan pada
arteri.
menyebabkan.
oksigen sehingga sel sel dalam tubuh akan kekurangan oksigen dan tubuh
4
merangsang hormon endorphin dan merangsang otot jantung untuk lebih
terjadi hipertensi.
C. Patofisiologi
bermakna. Bila terdapat gejala, sifatnya non spesifik, misalnya sakit kepala
atau pusing. Kalau hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat maka
5
menyebabkan angina atau infark miokardium. Sekitar separuh kematian
pada arteri besar. Tekanan aorta meningkat sangat tinggi dengan penambahan
plasma renin yang lebih rendah dan resistensi perifer. Perubahan aktivitas
Geriatri , 2008).
D. Klasifikasi
6
Hipertensi esensial adalah hipertensi yang belum diketahui penyebabnya,
dari beberapa orang yang mengalami hipertensi 90% sampai 95% kasus
aktifitas fisik yang kurang, kelebihan asupan natrium, faktor genetic dan
fisiologis pada tubuh ketika umur seseorang semakin tua maka dinding
pembuluh darah mengalami penumpukan zat - zat kolagen pada lapisan otot
2011).
E. Manifestasi Klinis
Hipertensi biasanya tidak mengalami gejala atau tanda tanda yang sering
di sebut dengan “silent killer”. Hipertensi berat memiliki gejala yang timbul
pada tubuh adalah sakit kepala (rasa berat di tengkuk), palpitasi, kelelahan,
kesulitan tidur (Udjianti, 2010). Beberapa gejala gejala yang muncul pada
penyakit hipertensi yaitu hidung berdarah, wajah memerah, sering buang air
gejala, bila demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada otak
1. Nyeri kepala hebat saat terjaga kadang-kadang disertai mual dan muntah
7
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
pusat.
4. Telinga berdengung
6. Sukar tidur
5. Kreatinin serum
6. Kalium serum
7. Kalsium Serum
9. Urinalisis
10. Elektrokardiogram
G. Komplikasi
waktu yang lama akan menimbulkan komplikasi. Berikut ini komplikasi dari
1. Stroke dapat timbul akibat pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajang tekanan
tinggi.
8
2. Dapat terjadi infark miokardium apabila arteri koroner yang
pembuluh tersebut.
H. Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologis
9
2. Terapi Non Farmakologi
diet kegemukan, diet rendah garam, diet rendah kolesterol dan lemak
terbatas dan diet tinggi serat (Erlyna, 2011). Gaya hidup yang baik
seperti olahraga secara teratur, hidup dengan santai dan tidak stres dan
bahwa modifikasi gaya hidup tidak dibahas secara detail, tetapi ada
4-9 mmHg yaitu melakukan aktivitas fisik 3 kali dalam seminggu dalam
menurunkan tekanan darah sistolik 2-4 mmHg dan yang terakhir adalah
10
mengalami hipertensi adalah terapi senam jantung dan senam ergonomis
11
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
3. Riwayat Keluarga
adalah :
1. Aktivitas /Istirahat
2. Sirkulasi
12
Nadi : Denyut jelas dari karotis, jugolaris, radialis:; perbedaan denyutan
3. Integritas Ego
Gerak tangan empati, otot muka tegang, gerakan fisik cepat, pernapasan
4. Eliminasi
5. Makanan / Cairan
Tanda : berat badan normal atau obesitas, Adanya edema, kongesti vena
6. Neurosensori
13
7. Nyeri / Ketidaknyamanan
hilang timbul pada tungkai, Sakit kepala oksipital berat seperti yang
8. Pernapasan
merokok
9. Keamanan
B. Diagnosa Keperawatan
Penyebab :
c. Perubahan kontraktilitas
d. Perubahan preload
e. Perubahan afterload
2. Nyeri Akut
14
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
Penyebab :
adekuat.
Penyebab :
pernapasan)
f. Gangguan neuromuskular
h. Imunitas neurologis
i. Penurunan energi
j. Obesitas
l. Sindrom hipoventilasi
15
n. Cedera pada medula spinalis
p. Kecemasan
eksternal
Penyebab :
pemantauan/pemeriksaan/tindakan
c. Kurang privasi
d. Restraint fisik
Penyebab :
b. Perubahan metabolisme
c. Ketidakbugaran fisik
g. Keterlambatan perkembangan
16
h. Kekakuan sendi
i. Kontraktur
j. Malnutrisi
k. Gangguan muskuloskeletal
l. Gangguan neuromuskuler
perawatan diri
Penyebab :
a. Gangguan muskuloskeletal
b. Gangguan neuromuskuler
c. Kelemahan
e. Penurunan motivasi/minat
7. Ansietas
menghadapi ancaman
Penyebab :
a. Krisis situasional
c. Krisis maturasional
17
e. Ancaman terhadap kematian
8. Defisit Pengetahuan
Penyebab :
a. Keteratasan kognitif
9. Defisit Nutrisi
metabolisme
Penyebab :
e. Faktor ekonomi
18
f. Faktor psikologis
19
C. Intervensi Keperawatan
21
farmakologis
Kolaborasi
1. Untuk mengatasi keluhan
nyeri
Ansietas Setelah dilakukan Observasi Observasi
tindakan ...X 24 jam 1. Monitor tanda-tanda ansietas 1. Untuk mengetahui penyebab
diharapkan klien bisa Terapeutik ansietas pasien
beraktivitas dengan Kriteria 1. Ciptakan suasana terapeutik Terapeutik
Hasil : untuk menumbuhkan 1. Untuk membina hubungan
1. Kecemasan klien kepercayaan saling percaya
menurun/hilang Edukasi Edukasi
2. Insomnia klien 1. Jelaskan prosedur, termasuk 1. Untuk memberi ketenangan
menghilang sensasi yang akan dialami pada pasien
3. Stress klien menghilang 2. Lakukan teknik relaksasi 2. Untuk mengalihkan rasa nyeri,
Kolaborasi lingkungan yang nyaman
1. Kolaborasi pemberian obat dapat meningkatkan relaksai
antiansietas, jika perlu sehingga pasien dapat
beristirahat dengan nyaman
Kolaborasi
22
1. Untuk mengatasi keluhan
ansietas, jika perlu
23
DAFTAR PUSTAKA
Hard dan Bakri. (2009). Pedoman Klinis diagnosa dan Terapi Hipertensi.
Penerbit Hipokrates.