Oleh:
1. Abdullah (14420192194) 7. Minarsi (14420192190)
2. Yanti inawati (14420192195) 8. WD. Yuliana (14420192196)
3. Suci Nur inzani (14420192187) 9. Nurwaddah (1442019219)
4. Kurnia ayu rahasty (14420192191) 10. ST nadira yusuf (14420192198)
5. Israwati pontoh (14420192188) 11. Kartini (14420192199)
6. Andriyaningsih S. Sahido (14420192189)
(...........................................) (...........................................)
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
04 RW 03 Kelurahan maccini sumbala Kec. tamalate, dapat diselesaikan tepat pada waktu
Dalam penyelesaian Laporan ini, penyusun menyadari bahwa dalam proses awal
pembuatan laporan hingga akhir terselesaikan laporan tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat maupun rezki dari mulai proses
2. Preceptor Institusi Stase Keperawatan Komunitas Bpk Akbar Asfar, S.kep, Ns,
M.kep yang telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, kesabaran dan masukan
3. preseptor lahan Ibu leny luis, S.kep, Ns yang telah mengarahkan pemikirannya
dan juga membimbing kami dalam proses praktik lapangan di puskesmas maccini
sumbala
sombala
Penyusun menyadari adanya keterbatasan di dalam penyusunan laporan tugas stase
komunitas ini. Besar harapa penyusun akan kritikan dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya Penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi
pembaca sekalian.
kelompok x
DAFTAR ISI
Isi Hal
LEMBAR JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
D. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Peran Perawat Komunitas (Provider Of Nursing Care)....................... 3
B. Konsep Masalah Kesehatan Komunitas................................................ 8
C. Teori Health Believe Model (HBM)..................................................... 11
D. Konsep Agregat Dewasa....................................................................... 13
E. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas............................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
prinsip dan proses keperawatan komunitas yang diarahkan agar mahasiswa dapat
Sebagai salah satu stase keperawatan komunitas yang di lakukan di wilayah RT 04,
tingkat RT, melakukan intervensi hingga evaluasi dalam pelaksanaan praktek di RT 04,
daerah pemukiman padat, namun dapat memungkinkan akan terjadinya penyakit yang
penyakit degeneratif
Setelah melalui musyawarah dengan mesyarakat, maka disepakati beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan mengadakan penyuluhan
mengenai penyakit Hipertensi, penyuluhan Covid-19 melakukan pemeriksaan kesehatan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah meneyelesaikan praktik belajar lapangan keperawatan komunitas mahasiswa
mampu memahami dan menjelaskan asuhan keperawatan komunitas dengan
pendekatan proses keperawatan komunitas di RW 04 RT 03 kelurahan maccini
sumbala kecamatan tamalate.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan program praktik lapangan keperawatan komunitas mahasiswa
dapat :
a. Melaksanakan keperawatan komunitas dengan menerapkan asuhan keperawatan
intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan komunitas RW 04 RT 03
b. Menerapkan pendidikan kesehatan dan strategi organisasi komunitas dalam
melaksanakan implementasi keperawatan (khususnya dalam penyuluhan tentang
penyakit Hipertensi)
c. Melaksanakan keperawatan komunitas berdasarkan factor risiko personal social
dan lingkungan
D. Manfaat
Terkait dengan tujuan laporan stase komunitas ini diharapkan dapat memberi manfaat.
Hasil laporan stase komunitas ini, diharapkan dapat menjadi masukkan bagi
Hasil penulisan laporan akhir stase komunitas ini dapat menjadi salah satu
rujukan bagi penulis berikutnya, yang akan melakukan penulisan asuhan keperawatan
komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
diantaranya adalah :
dan masyarakat.
rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial
yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak
klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien,
2005).
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien
dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil
Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus
dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
6. Sebagai kolaborator
dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain
lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan
di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan
semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)
atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem.
11. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider And
Researcher)
pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran
perawat komunitas.
a. Kesehatan Lingkungan
sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara
harus ada antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
berikut:
d. Pengendalian vector
h. Pengendalian radiasi
i. Kesehatan kerja
j. Pengendalian kebisingan
n. Pencegahan kecelakaan
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon dan
stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif
(pengetahuan, persepsi dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau
practice ). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok,
yakni: sakit dan penyakit, sisitem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan
(Wawan, 2010).
Secara bahasa, Health Belief Model (HBM) memilki tiga kata utama sebagai
sebuah konsep, yakni health, believe, dan modal. Health diartikan sebagai keadaan
sempurna baik fisik, mental, maupun social, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan
Belief dalam bahasa inggris memiliki arti percaya atau keyakinan. Sehingga
belief yaitu sebuah keyakinan terhadap sesuatu yang menimbulkan tindakan atau
perilaku tertentu, misalnya seseorang percaya bahwa mandi akan membuat tubuh
mempresepsikan tentang sesuatu benar meskipun tidak benar dari suatu kebenaran.
Sehingga dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belief merupakan
suatu keyakinan terhadap sesuatu baik benar atau salah yang dipengaruhi oleh budaya
sehingga dari keyakinan tersebut akan menimbulkan suatu tidakan atau perilaku dari
seseorang.
Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk
yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam yang ada (Mahmud, 2008).
Sedangkan pengertian model yang mengacu pada Health Belief Model ini adalah
suatu representasi dari suatu ide dalam suatu kondisi yang dirasakan oleh seseorang.
Sejauh ini Health Belief Model adalah teori yang paling umum digunakan dalam
pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz & Lewis, 2010; National Cancer
Institute /NCI, 2010). Health Belief Model ini juga menjadi salah satu dari teori
kombinasi antara pengetahuan, pendapat, dan tindakan yang dilakukan oleh individu
erat terhadap kepercayaan dan perilaku dimana yang diyakini seseorang dalam
mengambil tindakan positif atau negatif Lewin(1951 dalam Charles Abraham dan
Paskah Sheeran 2015). Teori Health belief model merupakan suatu konsep yang
mengungkapkan alasan dari individu untuk mau atau tidak mau berperilaku sehat
(Becker, 1984).
Health belief model merupakan model kognitif, yang digunakan untuk
tindakan pencegahan dipengaruhi secara langsung dari hasil tiga keyakinan atau
penilaian kesehatan (helath beliefs), antara lain sebagai berikut (Maulana, 2010)
a. Ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka (perceived threat of injury or illness)
Hal ini mengacu pada sejauh mana seorang berpikir bahwa penyakit atau
kesakitan betul-betul merupakan ancaman bagi dirinya. Oleh karena itu, jika
(Maulana, 2010).
c. Petunjuk berperilaku juga diduga tepat untuk memulai proses perilaku, yang
disebut sebagai keyakinan terhadap posisi yang menonjol (salient position). Hal ini
berupa berbagai informasi dari luar atau nasihat mengenai permasalahan kesehatan,
misalnya media massa, kampanye, nasihat orang lain, penyakit dari anggota
Komponen dasar HBM, dibagi menjadi 6 teori, dimana empat presepsi berikut
berfungsi sebagai konstruksi utama model HBM ini, yakni: (1) perceived seriousness,
(2) perceived susceptibility, (3) perceived benefits, dan (4) perceived barriers. Masing-
masing presepsi ini, baik secara individu maupun berkombinasi, dapat digunakan
untuk menjelaskan perilaku kesehatan. Baru-baru ini komponen lain telah
a. Perceived seriousness/severity
sehat, jika presepsi keparahan individu tinggi maka ia akan berperilaku sehat
(konsekuensi medis yang meliputi kecacatan, rasa sakit, atau kematian) dan
kerja, hubungan social, dan lain-lain). Contohnya individu percaya bahwa merokok
b. Perceived susceptibility
sebagai presepsi subyektif seseorang tentang risiko terkena penyakit (Anies, 2016).
c. Perceived benefits
Perceived benefits disebut juga sebagai manfaat yang dirasakan. Ini mengacu
pada persepsi seseorang tentang efektivitas berbagai tindakan yang tersedia untuk
evaluasi dari yang dirasakan dan manfaat yang dirasakan, sehingga orang tersebut
Ketika seseorang yakin bahwa ia rentan terhadap sesuatu penyakit dan juga
sudah mengetahui bahaya penyakit tersebut, ia tidak akan begitu saja menerima
terus melakukan perilaku sehat seperti medical check up rutin. Contoh lain adalah
kalau terdapat seseorang tidak merokok, maka dia tidak akan terkena kanker
(Subagiyo, 2014).
d. Perceived barriers
Perceived barriers disebut juga sebagai rintangan yang dirasakan. Ini mengacu
yang disarankan (Lamorte, 2016). Ada variasi yang luas dalam perasaan
e. Cues to action
perilaku sehat. Cues to action juga berarti dukungan atau dorongan dari lingkungan
terhadap individu yang melakukan perilaku sehat disebut juga sebagai strategi
Pada usia dewasa terjadi perubahan fisik yang berlangsung dimana proses tersebut
adalah proses penuaan (aging) . Perubahan perubahan fisik yang terjadi ditandai
dengan kulit yang mulai keriput, kelenjar keringat berkurang sehingga kulit terasa kering,
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan
dan rehabilitatif yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan
Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberian dari luar suatu institusi yang
yaitu:
1. Kemanfaatan
besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
3. Secara langsung
dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
4. Keadilan
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan
5. Otonomi
(Mubarak, 2005).
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama (Riyadi,
2007).
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat
sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu,
keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan
digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada. Hal
4. Pemberdayaan (Empowerment)
kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru,
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
2. Keluarga
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
3. Kelompok khusus
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan.
4. Tingkat Komunitas
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok