Anda di halaman 1dari 13

1. Bagaimana menyelesaikan konflik intragroup dalam pelayanan keperawatan?

2. Ketika didalam layanan keperawatan terdapat konflik laten, apa yang akan kita lakukan ?
3. Jelaskan dan berikan contoh dari social goal pada prinsip manajemen keperawatan!
4. Jelaskan kualitas manajemen tingkat menengah yang harus dimiliki agar tercapainya
layanan keperawatan yang optimal !
5. Apa yang dimaksud dengan perilaku delegative dalam manjemen keperawatan? (dan
berikan contoh)
M. Prosedur Amputasi
Apabila abses telah mencapai
titik maksimal infeksi dan tidak
bisa disembuhkan lagi, maka
langkah terakhir adalah
membuang jaringan yang telah
mati tersebut dengan cara
amputasi. Berikut
beberapa prosedur untuk
tindakan amputasi :
Amputasi biasanya memerlukan
rawat inap di rumah sakit
selama kurang lebih 5 hingga
14
hari, atau bahkan lebih,
tergantung dari operasi yang
dilakukan dan komplikasinya.
Prosedur itu
sendiri dapat bervariasi,
tergantung pada anggota tubuh
yang diamputasi dan kesehatan
pasien secara
keseluruhan. Amputasi dapat
dilakukan di bawah anestesi
umum (pasien dibuat tidur/tidak
sadar)
atau dengan anestesi spinal
(membuat anggota tubuh
tertentu jadi mati rasa,
umumnya mulai dari
pinggang ke bawah jika yang
akan diamputasi adalah bagian
kaki).
Ketika melakukan amputasi ,
ahli bedah akan mengeluarkan
semua jaringan yang rusak serta
meninggalkan
jaringan sehat sebanyak
mungkin. Seorang dokter dapat
menggunakan beberapa metode
untuk menentukan
di mana lokasi yang tepat untuk
memotong jaringan dan berapa
banyak jaringan yang akan
dipotong atau
dikeluarkan. Metode-metode
tersebut diantaranya adalah :
 Memeriksa denyut nadi yang
dekat dengan lokasi jaringan
yang akan dipotong.
 Membandingkan suhu kulit
anggota tubuh yang terluka
dengan anggota tubuh yang
sehat.
 Mencari lokasi kulit yang
memerah.
 Memeriksa apakah kulit
yang dekat dengan area yang
akan diamputasi masih
sensitif terhadap
sentuhan atau tidak.
Selama melakukan prosedur
tersebut, ahli bedah biasanya
akan :
 Mengeluarkan jaringan yang
rusak dan setiap tulang yang
hancur.
Defisiensi
pengetahuan
Kurang informasi
Hipertermi
Panas
Dilepasnya
zat pirogen
leukosit pada
jaringan
Resiko
pendarahan
Ansietas Kerusakan
integritas
jaringan
Resiko
infeksi
Operasi Penyebaran
infeksi
 Meratakan bagian yang tidak
rata pada tulang.
 Menutup pembuluh darah dan
saraf.
 Memotong dan membentuk
otot sehingga
stump(ujung/puntung) atau
bagian terakhir anggota tubuh
yang diamputasi
memungkinkan untuk
mempunyai anggota tubuh
buatan (prosthesis).
Dokter bedah dapat memilih
untuk menutup luka secara
langsung dengan menjahit
penutup kulit (amputasi
tertutup) atau juga bisa
meninggalkan secara terbuka
selama beberapa hari karena
dalam kasus tertentu ada
kebutuhan untuk mengeluarkan
jaringan tambahan. Tim bedah
kemudian memberikan perban
pada anggota
tubuh yang diamputasi dan
menempatkan kaus kaki pada
stump(puntung) untuk menahan
tabung drainase
atau perban.
N. Referensi
Suzanne, C, Smeltzer, Brenda G
Bare. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Bruner and
Suddarth.
Alih Bahasa Agung Waluyo.
( et,al) Editor bahasa Indonesia :
MonicaEster. Edisi 8 Jakarta :
EGC,
2001.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi
Kusuma. 2013. Aplikasi
Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa
Medis NANDA NIC-NOC.
Yogyakarta : Mediaction.
Grace, A. Pierce & Neil R.
Borley. 2006. At a Glance Ilmu
Bedah. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai