Oleh :
RETNA MANGGALI
NIM. 1721014
SURABAYA
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Oleh :
RETNA MANGGALI
NIM. 1721014
i
SURAT PERNYATAAN
RETNA MANGGALI
NIM. 1721014
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dinyatakan Lulus dan dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar AHLI MADYA KEPERAWATAN pada Prodi D-III
Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya.
Mengetahui,
Stikes Hang Tuah Surabaya
Ka.Prodi D-III Keperawatan
iv
MOTTO:
KATA PENGANTAR
v
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat dapat menyelesaikan
hanya karena kemampuan penulis, tetapi banyak ditentukan oleh bantuan dari
berbagai pihak, yang telah dengan ikhlas membantu penulis demi terselesainya
penulis, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, yang telah memberikan ijin dan lahan praktik
untuk menyusun karya tulis dan selama kami berada di Sekolah Tinggi Ilmu
yang telah memberikan kesempatan pada kami untuk praktik di Rumkital Dr.
4. Ibu Puji Hastuti, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Pembimbing I, yang dengan tulus
ikhlas telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta perhatian
5. Ibu Siti Nurhayati SST. selaku Pembimbing II, yang dengan sabar dan tulus
vi
telah memberikan arahan, motivasi dan semangat demi kesempurnaan Karya
6. Bapak dan Ibu Dosen Stikes Hang Tuah Surabaya, yang telah memberikan
bekal bagi penulis melalui materi-materi kuliah yang telah penuh nilai dan
makna dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini, juga kepada
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuannya. Penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT membalas amal
baik semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian karya tulis
ilmiah ini.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saran dan kritik
karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca
Surabaya, 2020
Penulis
DAFTAR ISI
vii
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................ v
KATA PENGANTAR........................................................................................... vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................
...............................................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................
...............................................................................................................................
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
1.5 Metode Penelitian........................................................................................ 6
viii
3.5 Tindakan Keperawatan................................................................................ 52
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian.................................................................................................... 68
4.2 Diagnosa Keperawatan................................................................................ 69
4.3 Perencanaan................................................................................................. 70
4.4 Pelaksanaan.................................................................................................. 72
4.5 Evaluasi........................................................................................................ 74
4.6 Dokumentasi................................................................................................ 75
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan...................................................................................................... 76
5.2 Saran............................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perubahan Uterus Masa Nifas............................................................ 13
Tabel 2.2 Rencana Keperawatan........................................................................ 41
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan Persalinan Nifas Yang Lalu............................... 45
Tabel 3.2 Pemeriksaan Laboratorium................................................................. 53
Tabel 3.3 Terapi Obat......................................................................................... 54
Tabel 3.4 Analisa Data....................................................................................... 55
Tabel 3.5 Prioritas Masalah................................................................................ 57
Tabel 3.6 Interfensi Keperawatan....................................................................... 58
Tabel 3.7 Tindakan Keperawatan....................................................................... 60
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Genogram....................................................................................... 46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
TB = Tinggi Badan
TFU = Tinggi Fundus Uteri
TD = Tekanan darah
TP = Tafsiran persalinan
TTV = Tanda-tanda Vital
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
(eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung
perubahan fisiologis yang terjadi selama proses kehamilan, umur janin, dan
adalah perdarahan lebih dari 500cc yang terjadi setelah bayi lahir
1
2
anemia mencapai 12.8% dari kematian ibu selama kehamilan dan persalinan
di Asia. Dan prevalensi anemia pada ibu hamil Indonesia sebesar 50.5%
(kemenkes RI 2015). Angka kematian Ibu (AKI) tahun 2010 dengan kasus
sebesar 5.7%. di Jawa Timur Angka Kematian Ibu (AKI) akibat proses
Ramelan Surabaya pada tahun 2019 tercatat kurang lebih 9.4% pasien
postpartum dengan indikasi anemia dari jumlah pasien post partum diruang
lebih 30 pasien. Bulan April tercatat 16 pasien post partum dengan indikasi
mengejan, keletihan, KALA II yang lama, posisi janin oksiput posterior atau
servik uteri dan vagina ibu sehingga mengakibatkan perdarahan yang dapat
masa kehamilan ibu melakukan ANC secara rutin setiap bulan difasilitas
kesehatan dan mengkonsumsi zat besi, vitamin, dan makan bergizi supaya
dan gejala pada saat kehamilan. Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu
hal-hal yang mengancam ibu maupun janin yang dikandung Oleh karena itu,
memberi manfaat :
1. Akademis
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di rumah
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
1. Metode
peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang meliputi studi
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan
3. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang
yang berhubungan dengan judul studi kasus dan masalah yang dibahas.
5. Sistematika Penulisan
Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami
studi kasus ini, secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Bagian Awal
2. Bagian Inti
Terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab
berikut ini :
studi kasus.
kerangka masalah.
evaluasi.
3. Bagian Akhir
diagnosa medis P1001 Post Partum VE + Anemia hari ke-0 di Ruang F1 Rumkital
ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya
dimulai secara spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap
kondisi sehat.
8
9
1. Persalinan Spontan
normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada
letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
2. Persalinan Buatan
3. Persalinan Anjuran
Oktarina,2016).
paru fibrotik
2. Pada Janin ekstraksi vakum dapat dilakukan karena adanya gawat janin
(masih kontroversi).
2. Pada janin dengan letak muka, after coming head, janin preterm.
infiltrasi atau pudendal nerve block. Apabila dengan cara ini tidak
menit. Dengan adanya tenaga negatif ini, maka pada mangkuk akan
tarikan ini harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan tangan
kanan penolong.
7. Ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri menahan mangkuk, sedang tangan
tangan kiri memegang mangkuk ialah agar mangkuk selalu dalam posisi
yang benar dan bila sewaktu-waktu mangkuk lepas, maka mangkuk tidak
8. Traksi dilakukan terus selama ada his dan harus mengikuti putaran paksi
sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
1. Puerperium Dini
setelah 40 hari.
13
2. Puerperium Intermedial
3. RemotePuerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
(Ambarwati, 2010).
a. Involusi Uterus
gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi
b. After pains
c. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
berikut :
1) Lochea Rubra berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-
ketujuhpascapersalinan.
3) Lochea Serosa dimulai dengan versi yang lebih pucat dari lochea
daneritrosit.
4) Lochea Alba dimulai dari hari keempat belas kemudian makin lama
makin sedikit hingga sama sekali berhenti sampai satu atau dua
d. Serviks
(Ambarwati, 2010).
f. Payudara (Mamae)
yaitu produksi susu dan sekresi susu atau let down (Yanti, 2011).
16
biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil. Hal ini disebabkan terdapat
spasme sfinkler dan edema leher kandung kemih sesudah bagian ini
sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus
sfingter ani selama persalinan, juga oleh karena adanya edema kandung
a. Oksitosin
b. Prolaktin
2010).
minggu.
18
lebih lanjut setelah kala III ketika besarnya volume darah dari uterus
(Kumalasari,2015).
partum. Jumlah sel darah putih dapat meningkat lebih lanjut sampai
(Sundawati, 2011).
a. Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2˚C. Sesudah partus
dapat naik kurang lebih 0,5˚C dari keadaan normal, namun tidak akan
badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38˚C mungkin
Nadi berkisar antara 60-80 denyutan per menit setelah partus dan
pada penderita. Pada masa nifas umumnya denyut nadi labil apabila
c. Tekanan Darah
pengobatan.
oleh ibu setelah persalinan. Masa nifas merupakan masa yang rentan dan
memerlukan adaptasi.
1. Fase Taking In
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya
Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa
3. Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya.
akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran
fisiknya.
produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan
1. Kalori
ASI rusak.
2. Protein
protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih
kacang.
setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram
ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu.
4. Magnesium
setara dengan 1
/8 semangka, ¼
mangga, ¾
cangkir brokoli,
1
/2wortel, 1/4 – ½
cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu
tomat.
6. Karbohidrat Kompleks
enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan 1/2 cangkir nasi, 1/4
cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari
bijian utuh, ½
kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau
7. Lemak
gram per porsi) per harinya. Satu porsi lemak sama dengan 80
gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat
(Sundawati, 2011).
8. Garam
acar.
24
9. Cairan
liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih,sari
10. Vitamin
11. Zinc(Seng)
12. DHA
2. Ambulasi
Setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu, ibu harus
dan sebagainya.
26
3. Eliminasi
1. BAK/ Miksi
bila BAK spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK dapat disebabkan
karena springter uretra tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh
2. Defekasi / BAB
rangsangan per oral atau per rektal atau lakukan klisma bilamana perlu
4. Kebersihan Diri
1. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali BAK dan
BAB. Air yang dipergunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh
dari arah depan ke belakang hingga tidak adda sisa-sisa kotoran yang
menempel disekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses yang
BAB.
tidak diganti. Bila seperti itu caraya maka akan percuma saja.
Berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembab
dan kotor.
BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa
tidak nyaman.
5. Istirahat
Dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu
sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapat istirahat yang cukup.
perlahan.
6. Aktivitas Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan
suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6
yang bersangkutan.
antara lain:
2. Kelelahan.
3. Ketidakseimbangan hormone.
4. Kecemasan berlebihan.
7. Senam Nifas
merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan
sesuai usai kehamilan yang terus bertambah . setelah persalinan, otot otot
dan kondisi semula salah satunya dengan melakukan senam nifas yang
2. Riwayat persalinan
perineum.
persalinan.
Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak
ada komplikasi atau penyulit masa nifas atau diantara waktu makan.
persalinan)
pada alas yang datar dank eras. Mulailah dengan melakukan 5 kali per
hari untuk setiap jenis senam di bawah ini. Setiap minggu tambahkan
frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada akhir masa nifas setiap
a. Menggerakkan panggul
bernafas biasa
posisi.
32
detik.
c. Menyilangkan tungkai
lakukan tumit ke pantat. Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka
d. Menekukkan tubuh
e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.
Catatan : Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah
melelehkan
33
1. Perdarahan per vagina yang luar biasa banyak atau yang tiba-tiba
bertambah banyak (lebih banyak dari perdarahan haid biasa atau bila
4. Sakit kepala yang terus – menerus, nyeri ulu hati, atau masalah
penglihatan
6. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa tidak enak
badan
10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau
1. Definisi
dari 11 g/dl dan anemia akut jika kadar hemoglobin kurang dari 8
34
<11 gr/dl saat 1 minggu postpartum dan <12 gr/dl saat 8 minggu post
partum.
antara:
7 post partum.
merah. Pada anemia berat, viskositas darah dapat turun hingga 1,5 kali
adalah gejala yang timbul pada semua jenis anemia pada kadar
b. Pemeriksaan Hemoglobin
untuk melihat nilai dari anemia (<11 gr/dL) sebagai akibat dari
Jika kadar hemoglobin ibu <11 gr/dL pada satu minggu pertama
penatalaksanaan medis.
Kadar hemoglobin saat post partum dipengaruhi oleh keadaan ibu saat
durasi kala II, manajemen aktif kala III, episiotomi, berat bayi lahir,
<8gr/dL).
1. Pengkajian
1. Identitas
Keluhan Utama
adalah gangguan rasa nyaman karena luka jahitan pada luka bekas
post partum.
38
4. Riwayat Allergi
5. Pemeriksaan Fisik
cenderung hipotensi).
c. Kepala
benjolan
d. Leher
e. Mata
f. Telinga
g. Hidung
Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang-
h. Dada
i. Abdomen
j. Genitalia
k. Anus
rupture
40
l. Ekstermitas
dingin.
6. Diagnosa Keperawatan
konsentrasi hemoglobin
post partum
41
41
3. Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda 1. Mengidentifikasi
keperawatan selama 2x24 ansietas (verbal dan non tingkat kecemasan
jam tingkat ansietas verbal). pasien.
menurun. 2. Dengarkan dengan 2. Memberikan
penuh perhatian. dukungan emosi.
Kriteria hasil : 3. Latih teknik relaksasi. 3. Mengurangi rasa
verbalisasi khawatir akibat 4. Kolaborasi dengan ahli khawatir pada
kondisi yang dihadapi gizi pemberian nutrisi. pasien.
menurun. 4. Mempercepat
Perilaku tegang menurun. kesembuhan luka
dan meningkatkan
ASI.
4 Menyusui tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi keinginan 1. Mengetahui keinginan
keperawatan 1x 24 menyusui menyusui
keadekuatan menyusui 2. Dukung ibu meningkatkan 2. Memberikan dukungan
meningkat. kepercayaan diri dalam emosi
menyusui 3. Mempercepat
Kreteria hasil : 3. Ajarkan perawatan payudara meningkatnya asi
Suplai asi adekuat post partum (memerah, memijit)
Sumber : Taylor, 2013.
42
42
BAB 3
TINJAUAN KASUS
dengan P1001 post partum VE + anemia hari ke 0 didapatkan dari penyajian suatu
kasus yang penulis amati mulai tanggal 31 Januari 2020 sampai 01 Februari 2020
dengan data pengkajian pada tanggal 31 Januari 2020 jam 09.00 WIB. Anamnesa
diperoleh dari pasien dan Rekam Medik No, 55.92.xx sebagai berikut :
3.1 Pengkajian
1. Identitas
pernikahan yang pertama dan juga kehamilan yang pertama. Pasien dan
1. Keluhan Utama :
43
44
ml/24 jam, injeksi piton 2 ampul/iv ekstra, pro transfusi PRC 2 bag,
3. Diagnosa Medik:
Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri:
a. Riwayat Menstruasi:
d. Genogram
Keterangan :
: Meninggal
Pasien datang ke IGD RSAL Dr. Ramelan pada hari kamis tanggal
dan mengeluh sesak sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu sebelum
pemasangan O2 nasal 3 lpm dan pada Kala I jam 08.00 WIB pemeriksaan
VT dengan hasil pembukaan 3cm, eff 50%, ketuban positif, letak kepala
Hodge I. Gerak janin aktif dengan his 2x dalam 10 menit DJJ 140
doppler, TFU 33cm, kepala sudah masuk PAP. Jam 14.00 WIB ketuban
pecah spontan cairan berwarna jernih VT pembukaan 3-4 cm, eff 50%
755, preskep Hodge II ketuban negatif. Kemudian pukul 20.40 WIB saat
negatif. Lamanya Kala I 12 jam 10 menit. Pada Kala II jam 21.40 WIB
Lingkar Lengan Atas 12cm, Lingkar Dada 36cm, cairan ketuban warna
perdarahan ±400cc advis Dr. C dipasang infus RL drip piton 2 ampul dan
48
jam.
6. Riwayat Kesehatan
tidak memiliki penyakit penyerta saat masa kehamilan, hanya sakit biasa
saat hamil tidak pernah tinggi dan gula darah tidak pernah tinggi tetapi
Melitus (DM).
7. Riwayat Lingkungan
8. Aspek Psikososial
tinggal dengan suaminya dan orang tua, keluarga terlihat sangat antusias
1. Pola Nutrisi
nasi biasa dan tinggi serat. Pasien juga mengkonsumsi susu ibu hamil
3x sehari, nafsu makan baik, tidak ada mual ataupun muntah. Pasien
2. Pola Eliminasi
jam warna kuning jernih. Saat di Rumah Sakit pasien sudah BAK 2x
dari jam 09.00 sampai jam15.00, warna kuning jernih, pasien tidak
dengan sabun mandi, menggosok gigi 2x saat pagi dan malam hari,
jam 22.00 – 04.00 dan tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur.Saat
dan berkumpul dengan keluarga saja jika ada waktu luang.Saat ini
1. Kepala
Bentuk kepala simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
yang abnormal, warna rambut hitam tidak ada rontok, tidak ada
keluhan.
2. Mata
3. Hidung
Reaksi Alergi tidak ada alergi Sinus tidak ada sinusitis Lainnya
Jalan Nafas bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas Suara Nafas
Jantung tidak ada, S1-S2tunggal Sakit Dada tidak ada, CRT < 2
6. Abdomen
Tidak Ada
diruang NICU.
HGB 7,5g/dl
HCT 24,5% 37,0 – 54,0
MCV 70,4fl 80,0 – 100,0
MCH 21,5pg 27,0 – 34,0
MCHC 30,6g/dl 32,0 – 36,0
RDW_CV 19,1% 11,0 – 16,0
RDW_SD 50,5fl 35,0 – 56,0
PLT 186000/ul 150,0 – 450,0
MPV 10.5fl 6,5 – 12,0
PDW 15,7 15,0 – 17,0
PCT 0,196% 0,18 – 0.282
ANALISA DATA
Data Objektif :
Pasien tampak tidak nyaman
saat duduk
Pasien post partum ekstraksi
vakum+ anemia hari ke - 0
Bayi lahir dengan vakum
ekstraksi berat badan 3900
gram panjang 50 cm. Pasien
menyeringai kesakitan ketika
beraktivitas
Skala nyeri 6 (1-10)
TTV : TD 110/70 mmHg
Nadi 88x/menit suhu
36,7˚C RR 20x/menit luka
jahitan ± 5
TFU 2jari dibawah pusat
Uc baik
2. Data Subjektif : Penurunan Perfusi
Pasien mengeluh lemas konsentrasi perifer
Hemoglobin tidak
Data Objektif : efektif
Akral teraba dingin,
warna kulit pucat
perdarahan ± 400cc hasil
lab : HB 7,5 g/dl
PLT 186000/ul
WBC 22120/ul
56
Data Objektif :
Pasien tampak gelisah,
pasien sering bertanya
tentang kondisi bayinya.
4. Data Subjektif : Situasional Menyusui tidak
Pasien mengatakan asi masih Tidak rawat efektif
keluar sedikit gabung
Data Objektif :
Kondisi payudara terlihat
membengkak adanya
bendungan asi
Pasien tampak melakukan
pompa asi
Belum bisa menyusui langsung
Bayi berada di ruang NICU
karena bayi mengalami
Hipoglikemi
57
PRIORITAS MASALAH
58
Kriteria hasil : verbalisasi 3. Latih teknik relaksasi. 3. Mengurangi rasa khawatir
58
krisis situasional yang pada pasien.
dihadapi menurun, perilaku 4. Kolaborasi dengan ahli gizi 4. Mempercepat kesembuhan
tegang menurun pemberian nutrisi. luka dan meningkatkan
ASI.
4 Menyusui tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 4. Identifikasi keinginan 4. Mengetahui keinginan
keperawatan 1x 24 menyusui menyusui
keadekuatan menyusui 5. Dukung ibu meningkatkan 5. Memberikan dukungan emosi
meningkat. kepercayaan diri dalam 6. Mempercepat meingkatnya asi
menyusui
Kreteria hasil : 6. Ajarkan perawaran payudara
Suplai asi adekuat post partum (memerah,
memijit)
59
59
TINDAKAN KEPERAWATAN
60
terapi oral asamefemanat 1x500mg ke 0
60
1 12.02 Lactolac sirup 1xsendok makan A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
2 12.05 Mengkolaborasikan pemberian cairan RL +
2 amp piton
RETNA
2 13.00 Mengobservasi jumlah perdarahan yang
keluar
Dx 3
S : pasien mengeluhkan keadaan bayinya
Pasien mengatakan ASInya mulai keluar
sedikit
O :pasien terlihat sedikit rileks
61
1 14.40 Memeriksa uterus( TFU, 2 jari di bawah P: intervensi dilanjutkan1,2,3,4,5,6
61
pusar, UC keras)
3 14.45 Menganjurkan ibu untuk ambulasi dini secara DX 2
bertahap S: pasien mengatakan badannya sudah tidak
lemas lagi
2 15.00 Monitor kondisi pasien O: pasien tampak tidak pucat
A: masalah teratasi sebagian
2 15.15 Mempersiapkan transfusi darah 1 bag P: intervensi dilanjutkan 1,2,
dihangatkan
62
1 17.00 Memberikan terapi oral Asam Mefenamat
62
500mg 1 tablet Monica
Sabtu, 01-02-
2020
Pengambilan darah vena cek DL
1 05.00
Menganjurkan pasien personal hygien dan
05.30 perawatan perineum
Sabtu, 01- RETNA 14.00
02-2020
07.00 Timbang terima pasien dinas malam dengan DX 1
63
dinas pagi
63
1 07.30 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,RETNA S : pasien mengatakan nyeri di perineum
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri P : luka jahitan
Q : cenut-cenut
R : Perineum
S : skala 3
T : hilang timbul
O : TTV : TD 110/70 mmhg,N: 80x/mnt, S :
36oC, RR : 19x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1 07.35 Memeriksa uterus (TFU, 2 jari dibawah pusar RETNA Dx2 : S : pasien mengatakan pendarahan
UC keras) keluar sedikit, badan tidak terasa lemas lagi
O : TFU 2 jari dibawah pusat,uterus baik, hasil
lab 8,7 g/dl,pendarahan ¼ kotek, pasien tidak
tampak pucat.
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
1 07.40 Menganjurkan ibu untuk melakukan ambulasi RETNA Dx3 : S : pasien mengatakan ASI sudah
dini secara bertahap keluar, pasien mengatakan ingin ke ruang
NICU melihat bayi
O : pasien memompa ASI,pasien pergi ke
NICU,nafsu makan pasien bertambah
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
1 07.45 Memonitor tanda-tanda vital RETNA
64
1 07.50 Mengkolaborasi dan memberikan obat terapi RETNA
oral asamefemanat 500mg 1 tablet
Mengkolaborasikan dan memberikan obatRETNA
terapi oral Lakxadue 1 cth
Mengkolaborasikan dan memberikan obatRETNA
64
terapi oral vit Fe 1 tablet
65
tanpa makanan Pasien menyusui bayinya dengan baik
65
pendamping apapun. Pasien diharapkan tidak Pasien paham tentang teknik menyusui
memberikan susu formula lagi kepada yang benar
bayinya, karena dapat menyebabkan Pasien paham tentang kebutuhan gizi
terjadinya yang harus dipenuhi pasien menyusui
diare, alergi,dan memiliki daya tahan Bayi mampu menyusu dengan baik dan
tubuh yang lebih lemah terlihat puas
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5,6
3 16.00 Menganjurkan pasien untuk menyusui secara RETNA
bergantian payudara kanan-kiri setiap 30
menit
3 17.00 Memberi tahu pasien dan keluarga tentang RETNA
Makanan yang mengandung gizi tinggi
untuk pasien menyusui Ibu menyusui
sebaiknya lebih banyak
mengkonsumsi sayuran dan buah yang kaya
vitamin
1,2,3 20.00 Mengkaji keadaan pasien Pasien RETNA 2/6/2016 Dx 1
mengatakan sudah tidak ada keluhan, hanya 08.00 S: pasien mengatakan nyeri luka jahitan
nyeri masih terasa sudah berkurang, nyeri skala 1 (1-10) nyeri
dengan skala 1 cenut-cenut dan masih timbul ketika
bergerak
O:
RETNA Pasien sudah tidak tampak
1,2 21.00 Pasien Beristirahat kesakitan Skala nyeri 1(1-10)
Terdapat luka jahitan di perineum
sepanjang ±5cm
Luka jahitan tidak ada rembesan ataupun
pus
Obs ttv: td 110/80mmHg nadi 76x//menit
66
suhu 36,5˚C RR 20x/menit
66
Pasien mampu bermobilisasi dengan baik
: masalah teratasi
P : intervensi dihentikan, pasien KRS
Minggu, 02- Observasi TTV : RETNA Dx 4
02-2020 TD 110/80mmHg Nadi 76x/menit suhu S : pasien mengatakan sudah siap dan yakin
05.00 36,5˚C RR 20x/menit untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan
O:
07.00 Memberikan obat oral asam mefenamat RETNA Pasien mampu menyusui bayinya dengan
500mg 1tablet dan SF 1tablet lancar
Bayi mampu menyusu dengan lancar dan
terlihat puas
07.30 Menganjurkan pasien untuk melakukan RETNA Pasien paham tentang kebutuhan nutrisi
teknik relaksasi nafas dalam ketika nyeri yang harus dipenuhinya
timbul Pasien akan berhenti bekerja agar bisa
memberikan ASI Eksklusif
07.35 Mendiskusikan pentingnya ASI Eklusif RETNA A : masalah teratasi
dengan pasien Pasien dan suaminya setuju P : intervensi dihentikan, pasien KRS
untuk tidak
Berikan HE tentang :
ASI Eklusif
Gizi Seimbang Pasien Nifas
Jadwal kontrol di poli Kandungan tanggal 03
februari 2020 atau kontrol sewaktu-waktu
apabila ada keluhan
Obat yang dibawa pulang : asam mefenamat
3x500mg tablet, SF 2x1 tablet
Hindari berhubungan seksual sebelum pasien
dilakukan tindakan pemasangan KB IUD
Menganjurkan Ibu untuk memerah ASI dan
diantar ke NICU RSAL Surabaya
67
08.00 Menganjurkan Ibu Menengok Bayinya keRETNA
NICU
67
59
68
BAB 4
PEMBAHASAN
pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada pasien Ny. R dengan
4.1 Pengkajian
setelah melahirkan, hal ini sesuai dengan teori menurut Yanti (2011) bahwa
keluhan utama pada ibu post partum adalah nyeri pasca persalinan. Menurut
teori diagnosa yang muncul pada tinjauan pustaka tidak sama dengan
diagnosa yang muncul yang disebutkan Yanti (2011) bahwa masalah yang
tampak pucat, hal ini sesuai dengan indikasi tindakan ekstraksi vakum yang
69
70
menonjol, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, hal ini sesuai dengan
teori menurut Yanti (2011) yang menyebutkan bahwa uterus akan kembali
pada ukuran 2 jari dibawah pusat setelah plasenta lahir dan muncul
dengan hasil Lab 7.5 g/dL, dengan ditandai kondisi pasien lemah, lemas,
tampak pucat, konjungtiva putih pucat, pusing. Jenis anemia ini dapat
menyusui ibu tidak rawat gabung dengan bayi dikarenakan dirawat diruang
NICU.
fokus pasien mengeluh nyeri pada perineum akibat luka jahitan sepanjang
pasca post partum berhubungan dengan agen cedera fisik (luka episiotomi)
hal ini sesuai dengan teori menurut Kumalasari (2015) relaksasi dan
nyeri setelah melahirkan ini lebih nyata setelah ibu melahirkan, di tempat
uterus terlalu teregang (misalnya pada bayi besar dan kembar).Penulis juga
ruang NICU dan tidak bisa memantau bayinya secara langsung seperti
4.3 Perencanaan
selama 2x24 jam dengan tujuan permasalahan nyeri akut dapat teratasi.
mampu mobilisasi dengan baik, TTV dalam batas normal: Tekanan Darah
kotek beberapa kali, tempat tidur yang tidak dingin dan tidak lembab.
hal ini sesuai dengan intervensi perfusi tidak efektif menurut Taylor (2013).
NICU dan memberikan ASI Esklusif, hal ini sesuai dengan intervensi
tujuan menurunkan tidak tercapainya ASI eksklusif. Kriteria hasil ibu dapat
memberikan ASI meskipun tidak rawat gabung dengan bayinya. Hal ini
4.4 Pelaksanaan
nyata pelaksanaan telah disusun dan direalisasikan pada pasien dan ada
tinjauan pustaka, hal itu karena disesuaikan dengan keadaan pasien yang
sebenarnya.
dalam asuhan keperawatan yaitu antara lain adanya kerjasama yang baik
mefenamat 3x500 mg sesuai indikasi dokter, hal ini sesuai dengan teori
dan teknik relaksasi nafas dalam mampu menurunkan skala nyeri karena hal
tampak pucat, konjungtiva berwarna putih dan ibu terlihat lemah ditambah
kekurangan zat besi. Memberikan produk darah berupa transfusi PRC 2 bag
pasien sudah tidak anemia dan tidak menunjukan perdarahan. Obat oral zat
besi Feros 1x1 tablet sesuai indikasi dokter, hal ini sesuai dengan teori
tanda ansietas secara verbal maupun non verbal , ajarkan pasien teknik
relaksasi, kolaborasi pemberian nutrisi dengan ahli gizi, hal ini sesuai
dalam tercapainya tujuan dari tindakan karena dengan gizi ibu yang
4.5 Evaluasi
pasien sudah terpenuhi selama 2x24 jam karena tindakan yang tepat dan
2020. Pada diagnosa kedua perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan
selama 2x24 jam karena tindakan yang tepat dan telah berhasil dilaksanakan
dan masalah teratasi pada tanggal 01 Februari 2020. Pada diagnosa ketiga
ansietas, penulis memerlukan waktu selama 2x24 jam dan hasil evaluasi
tujuan dan kriteria hasil yang telah di tulis oleh penulis dengan melakukan
tindakan yang tepat. Semua dapat dicapai karena adanya kerjasama yang
4.6 Dokumentasi
Semua tujuan ini dapat dicapai karena adanya kerjasama yang baik antara
PENUTUP
keperawatan secara langsung pada pasien Ny. R dengan diagnosa P1001 post
dapat menarik beberapa kesimpulan sekaligus saran yang dapat bermanfaat dalam
dengan Anemia.
5.1 Simpulan
pasien post partum ekstraksi vakum dengan anemia, maka penulis dapat
3. pasien tampak pucat dan lemah karena kekurangan zat besi ditunjang
77
78
sirkulasi Perifer, lakukan hidrasi, informasi tanda dan gejala darurat yang
ahli gizi pemberian nutrisi. Pada masalah Menyusui tidak efektif dilakukan
tambahan dua gelas setiap hari. Penulis melibatkan pasien dan keluarga
dan keluarga.
79
5. Akhir evaluasi semua tujuan dapat tercapai karena adanya kerja sama yang
baik antara pasien, keluarga dan tim kesehatan. Hasil evaluasi pada Ny.R
dipertanggung-jawabkan.
5.2 Saran
1. Pelayanan keperawatan
keperawatan
3. Profesi Keperawatan
Agar pasien ataupun masyarakat yang memiliki Anemia lebih rutin dan
patuh dengan pengobatan yang telah diberikan, terutama saat dalam proses
Jenny, J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta: PT.
Penerbit Erlangga
Sumarah, dkk. (2011). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan pada Ibu
Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya
Sundawati, Dian. (2011). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung: PT. Refika
Aditama
Taylor, C.M & Ralph, S.S. (2013). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana
Asuhan (Edisi 10). Jakarta: RGC
Yanti, Damai. (2011). Asuhan Kebidanan Masa Nifas: Belajar Menjadi Bidan
Profesional. Bandung: PT. Refika Aditama