TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri
adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah
(arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi
oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau
dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya
B. KLASIFIKASI HIPERTENSI
mmHg) dan berhubungan dengan kerusakan organ/ Target Organ Damage (TOD) ,
(hipertensi
kerusakan organ akut/TOD TDS > 180 or TDD > 120 = HIPERTENSI URGENSI
C. ETIOLOGI HIPERTENSI
Penyebab Prevalensi
Hipertiroid <1%
D. PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
Pola diet tinggi garam terutama pada pasien dengan sensitivitas garam yang
tinggi berkontribusi dalam menimbulkan tekanan darah tinggi. Pola hidup yang tidak
sehat seperti inaktivitas fisik dan pola diet yang salah dapat menimbulkan obesitas.
Obesitas juga berperan dalam meningkatkan risiko hipertensi esensial sebagaimana
suatu studi menunjukkan penurunan berat badan diikuti penurunan tekanan darah.
E. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
1. Pengendalian faktor risiko
Pengendalian faktor risiko penyakit jantung koroner yang dapat saling berpengaruh
terhadap terjadinya hipertensi, hanya batas pada faktor risiko yang dapat diubah
dengan usaha - usaha berikut :
A. Mengurangi asupan garam di dalam tubuh dengan cara batasi sampai kurang
dari 5 gram ( 1 sendok teh) perhari pada saat memasak
B. Melakukan olahraga teratur, berolahraga seperti senam erobik atau jalan cepat
selama 30-45 menit. Sebanyak 3-4 dalam seminggu dan diharapkan dapat
menambah kebugaran dan memperbaiki metabolisme tubuh yang akhirnya
mengontrol tekanan darah
C. Mengurangi konsumsi alkohol hindari konsumsi alkohol berlebihan, laki-
laki : tidak lebih dari 2 gelas per hari. Perempuan : tidak lebih dari 1 hari per
gelas.
F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Perburukan gejala hipertensi dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup sebagai
berikut:
a. Makanlah coklat ini adalah salah satu memanjakan diri dan menikmati waktu
lebih santai sehingga membuat pikiran tenang
b. Konsumsi suplemen yang mengandung antioksidan yang diperlukan dalam
produksi energi
c. Perbanyak makan sayuran agar hidup menjadi sehat dan terjaga dari
gangguan-gangguan sistem jaringan tubuh
d. Banyak mengkonsumsi kentang dan buah pisang
e. Rutin olahraga seperti jalan cepat (jogging)
G. PENGOBATAN HIPERTENSI
Semua obat tersebut berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara
kerja yang berbeda beda. Indikasi pemberian obatnya pun berbeda beda di sesuaikan
dengan usia, derajat hipertensi dan penyakit lainnnya yang mendasari
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Nama : Ny. E
b. Umur : 52 thn
e. Agama : Islam
g. DX Medis : Hipertensi
Penanggung Jawab :
a. Nama : Tn. G
b. Umur : 54 tahun
c. Pekerjaan : Wiraswasta
2. RIWAYAT KESEHATAN
3. SRUKTUR KELUARGA
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
: Serumah
a. Keadaan umum
a) TD : 200/90 mmHg
b) N : 78 x/menit
c) R : 20 x/menit
d) S : 36 ,5
e) BB : 64 Kg
f) TB : 151 CM
b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, tekstur rambut lurus dan pendek,
kulit kepala terlihat bersih, tidak terdapat kotoran, ketombe maupun kutu, tidak
terlihat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
c. Pemeriksaan mata
Bentuk mata simetris, warna sklera putih, konjungtiva non anemis, pupil terlihat
mengecil ketika di berikan rangsangan cahaya, gerakan bola mata baik klien
dapat
melihat ke kiri kanan, bawah, atas, klien dapat membaca papan nama perawat
dengan jarak 30cm, klien memakai alat bantu penglihatan yaitu kaca mata
karena
(-) saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
d. Pemeriksaan telinga
Bentuk kedua daun telinga simetris, lubang telinga terlihat bersih tidak terdapat
kotoran/ serumen. Saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
e. Pemeriksaan hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat kotoran, terlihat terdapat bulu getar.
Penciuman klien baik klien dapat membedakan aroma parfum, aroma kopi, dan
kayu putih. Saat dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
f. Pemeriksaan mulut
Bentuk mulut simetris, bibir terlihat lembab, warna bibir merah muda, gigi
klien masih lengkap yaitu 32, warna gigi terlihat putih, tidak terdapat karang
gigi/ karies pada dinding gigi. Bergerakan lidah baik klien dapat mengerakan
lidahnya ke kiri, kanan, atas bawah, dan dapat mendorong dinding pipi dengan
kuat, pengecapan klien baik klien dapat membedakan rasa asam, manis &
asin.tidak terdapat nyeri tekan.
g. Pemeriksaan dada
Bentuk dada simetris, kulit dada terlihat bersih,saat di perkusi tidak terdapat
cairan pada paru, suara pada bagian paru rensonan dan saat di perkusi daerah
hati dalnes. Saat di palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di
denegarkan pernafasan 22x/menit. Tidak terdapat kelainan suara pada daerah
dada.
h. Pemeriksaan perut
Bentuk perut simetris, kulit klien tampak bersih, saat dilakukan perkusi
terdapat udara dilambung klien dalam keadaan kosong (belum terisi makanan)
bunyi timpani, saat dipalpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan
tetapi perut terlihat teraba kembung, saat auskultasi terdengar bunyi bising
usus cepat 40x/menit.
i. Pemeriksaan punggung
Bentuk punggung simetris, keadaan kulit punggung bersih tidak terdapat
kotoran, saat di perkusi terdengar ada ruang yang terisi udara, saat dilakkan
palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di auskultasi dalam
punggung normal tidak terdapat kelainan seperti edema, maupun cairan.
j. Pemeriksaan ekstrimitas
Bentuk kedua tangan dan kaki normal, jari tangan & kaki klien kiri dan kanan
lengkap,pergerakan kedua tangan klien baik klien dapat menggerakan
tangannya ke depan, belakang, kiri maupun kanan serta memutar kedua
tangan & kaki klien, saat dilakukan palpasi tidak terdapat benjolan maupun
nyeri tekan pada tangan & kaki.
E. DATA SOSIAL
1. Status Emosi
Pada saat dikaji status emosi klien baik dan klien terlihat tenang.
2. Gaya Komunikasi
3. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini dan tidak merasa malu
dengan penyakit.
b. Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bisa kembali ke rumah
berkumpul dengan keluarganya.
c. Harga Diri
G. DATA SPIRITUAL
Klien adalah penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah,
tetapi selama sakit klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya.
H. THERAPY
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Meningkatkan
hormon menyempit
pembuluh darah
Timbulnya
peningkatan tekanan
darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan
darah
C ASUHAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. E
Umur : 52 tahun
No.Req : 5554-20
√
√
- Anjurkan klien
untuk tidak
mengkonsumsi
makanan tinggi garam
- Anjurkan klien
untuk istirahat yang
cukup
Kolaborasi dengan
dokter, dengan
pemerian teraphy obat
sesuai dengan dosis
Nama obat :
- AMLODIPIN
5 mg
- PARACETA
MOL
- DEXAMETH
ASON
- VITAMIN B1