Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. DEFINISI HIPERTENSI

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri
adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah
(arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi
oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau
dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya

B. KLASIFIKASI HIPERTENSI

1. • Hipertensi emergensi: peningkatan TDS atau TDD (masing-masing, >180


mmHg atau >120

mmHg) dan berhubungan dengan kerusakan organ/ Target Organ Damage (TOD) ,
(hipertensi

ensefalopati, infark serebral, perdarahan intrakranial, kegagalan ventrikel kiri akut,


edema paru akut, diseksi aorta, gagal ginjal, atau eklampsia )

• Hipertensi urgensi: peningkatan TD sama seperti hipertensi emergensi, namun


TANPA

kerusakan organ akut/TOD TDS > 180 or TDD > 120 = HIPERTENSI URGENSI

TDS > 180 or TDD > 120 + TOD = HIPERTENSI EMERGENSI

2. HIPERTENSI ESENSIAL (HIPERTENSI PRIMER) : hipertensi yang tidak


diketahui penyebabnya

• HIPERTENSI SEKUNDER : hipertensi yang diketahui penyebabnya (hipertensi


karena
sebab-sebab yang diketahui) ( Sebab dihilangkan Hipertensi Hilang)

C. ETIOLOGI HIPERTENSI

Etiologi hipertensi tersering adalah penyakit renovaskular. Jika tidak ditemukan


penyebab sekunder maka hipertensi tersebut tergolong hipertensi essential.

Penyebab Prevalensi

Penyakit renovaskular 5% - 35%

Obstructive sleep apnea 25 - 50%

Aldosteronism primer 8 - 20%

HT diinduksi obat atau alcohol 2 - 4%

Hipertiroid <1%

Pheochromocytoma 0,1% - 0,6%

Sindrom cushing <0,1%

D. PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

Patofisiologi hipertensi sangat kompleks. Walaupun belum diketahui secara


pasti, pada hipertensi essensial, faktor genetik, lingkungan serta gaya hidup dapat
mempengaruhi fungsi dan struktur sistem kardiovaskular, ginjal, dan neurohormonal
hingga menimbulkan peningkatan tekanan darah kronik.

Terkait faktor genetik, polimorfisme lokus-lokus gen yang terlibat dalam


regulasi reseptor angiotensin I dan aldosterone synthase berisiko menimbulkan
hipertensi. Dalam suatu studi, pada pasien hipertensi dengan partisipan etnis Cina
didapatkan mutasi gen α-adducin yang berperan dalam aktivitas enzimatik pompa ion
Na+/K+/ATPase terkait absorpsi sodium di ginjal mengakibatkan peningkatan
sensitivitas terhadap garam.

Perubahan sistem kardiovaskular, neurohormonal dan ginjal sangat berperan.


Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat memicu peningkatan kerja jantung yang
berakibat peningkatan curah jantung. Kelainan pada pembuluh darah berperan
terhadap total resistensi perifer. Vasokonstriksi dapat disebakan peningkatan
akitivitas saraf simpatis, gangguan regulasi faktor lokal (nitrit oxide, faktor
natriuretik, dan endothelin) yang berperan dalam pengaturan tonus vaskular. Kelainan
pada ginjal berupa defek kanal ion Na+/K+/ATPase, abnormalitas regulasi hormon
renin-angiotensin-aldosteron serta gangguan aliran darah ke ginjal. Gangguan pada
tekanan natriuresis juga dapat mengganggu pengaturan eksresi sodium hingga
mengakibatkan retensi garam dan cairan. Peningkatan kadar vasokonstriktor seperti
angiotensin II atau endotelin berhubungan dengan peningkatan total resistensi perifer
dan tekanan darah.

Pola diet tinggi garam terutama pada pasien dengan sensitivitas garam yang
tinggi berkontribusi dalam menimbulkan tekanan darah tinggi. Pola hidup yang tidak
sehat seperti inaktivitas fisik dan pola diet yang salah dapat menimbulkan obesitas.
Obesitas juga berperan dalam meningkatkan risiko hipertensi esensial sebagaimana
suatu studi menunjukkan penurunan berat badan diikuti penurunan tekanan darah.

E. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
1. Pengendalian faktor risiko

Pengendalian faktor risiko penyakit jantung koroner yang dapat saling berpengaruh
terhadap terjadinya hipertensi, hanya batas pada faktor risiko yang dapat diubah
dengan usaha - usaha berikut :
A. Mengurangi asupan garam di dalam tubuh dengan cara batasi sampai kurang
dari 5 gram ( 1 sendok teh) perhari pada saat memasak
B. Melakukan olahraga teratur, berolahraga seperti senam erobik atau jalan cepat
selama 30-45 menit. Sebanyak 3-4 dalam seminggu dan diharapkan dapat
menambah kebugaran dan memperbaiki metabolisme tubuh yang akhirnya
mengontrol tekanan darah
C. Mengurangi konsumsi alkohol hindari konsumsi alkohol berlebihan, laki-
laki : tidak lebih dari 2 gelas per hari. Perempuan : tidak lebih dari 1 hari per
gelas.

F. PENCEGAHAN HIPERTENSI

Perburukan gejala hipertensi dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup sebagai
berikut:

a. Makanlah coklat ini adalah salah satu memanjakan diri dan menikmati waktu
lebih santai sehingga membuat pikiran tenang
b. Konsumsi suplemen yang mengandung antioksidan yang diperlukan dalam
produksi energi
c. Perbanyak makan sayuran agar hidup menjadi sehat dan terjaga dari
gangguan-gangguan sistem jaringan tubuh
d. Banyak mengkonsumsi kentang dan buah pisang
e. Rutin olahraga seperti jalan cepat (jogging)

G. PENGOBATAN HIPERTENSI

Pengobatan hipertensi yang paling utama adalah dengan memodifikasi gaya


hidup. Pola hidup yang sehat dapat diterapkan diantaranya :

1. Mengurangi asupan garam


2. Olahraga teratur
3. Menurunkan berat badan
Obat antihipertensi diberikan jika tidak ada perubahan setelah modifikasi gaya
hidup. Ada banyak jenis antihipertensi yang terdiri dari golongan ACE-Inhibitor,
beta-blocker, thiazide, angiotensin II receptor blockers, Calcium Chanel blocker
dan sebagainya.

Semua obat tersebut berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara
kerja yang berbeda beda. Indikasi pemberian obatnya pun berbeda beda di sesuaikan
dengan usia, derajat hipertensi dan penyakit lainnnya yang mendasari

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS


HIPERTENSI DI PUSKESMAS CIANJUR KOTA KABUPATEN CIANJUR

A. PENGKAJIAN

1. BIODATA

a. Nama : Ny. E

b. Umur : 52 thn

c. Jenis kelamin : Perempuan


d. Pendidikan : SD

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jl Pangeran Hidayatullah

g. DX Medis : Hipertensi

h. No. Reg : 3554-20

i Tanggal dikaji : 07-01-2020

Penanggung Jawab :

a. Nama : Tn. G

b. Umur : 54 tahun

c. Pekerjaan : Wiraswasta

d. Alamat : Jl Pangeran Hidayatullah

e. Hubungan keluarga : Suami

2. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Kesehatan Sekarang


Saat dilakukan pengkajian tanggal 07-01-2020 pasien mengatakan Sejak 3
hari yang lalu pasien sering merasakan pusing di bagian kepala. Kemudian
suaminya memutuskan untuk membawa pasien berobat ke Puskesmas Cianjur
Kota.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Saat dilakukan pengkajian tanggal 08-02-2020 pasien mengatakan
sebelumnya tidak mempunyai riwayat penyakit seperti sekarang ini yaitu
Hipertensi.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan di antara keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit yang sama dengan pasien yaitu Hipertensi.

3. SRUKTUR KELUARGA

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Penderita

: Serumah

4. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO-TOE)

a. Keadaan umum

1) Kesadaraan : Compos Mentis


2) Tanda-tanda vital :

a) TD : 200/90 mmHg
b) N : 78 x/menit
c) R : 20 x/menit
d) S : 36 ,5
e) BB : 64 Kg
f) TB : 151 CM
b. Pemeriksaan kepala

Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, tekstur rambut lurus dan pendek,
kulit kepala terlihat bersih, tidak terdapat kotoran, ketombe maupun kutu, tidak
terlihat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.

c. Pemeriksaan mata

Bentuk mata simetris, warna sklera putih, konjungtiva non anemis, pupil terlihat
mengecil ketika di berikan rangsangan cahaya, gerakan bola mata baik klien
dapat
melihat ke kiri kanan, bawah, atas, klien dapat membaca papan nama perawat
dengan jarak 30cm, klien memakai alat bantu penglihatan yaitu kaca mata
karena
(-) saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
d. Pemeriksaan telinga
Bentuk kedua daun telinga simetris, lubang telinga terlihat bersih tidak terdapat
kotoran/ serumen. Saat di palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
e. Pemeriksaan hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat kotoran, terlihat terdapat bulu getar.
Penciuman klien baik klien dapat membedakan aroma parfum, aroma kopi, dan
kayu putih. Saat dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri tekan.
f. Pemeriksaan mulut
Bentuk mulut simetris, bibir terlihat lembab, warna bibir merah muda, gigi
klien masih lengkap yaitu 32, warna gigi terlihat putih, tidak terdapat karang
gigi/ karies pada dinding gigi. Bergerakan lidah baik klien dapat mengerakan
lidahnya ke kiri, kanan, atas bawah, dan dapat mendorong dinding pipi dengan
kuat, pengecapan klien baik klien dapat membedakan rasa asam, manis &
asin.tidak terdapat nyeri tekan.
g. Pemeriksaan dada
Bentuk dada simetris, kulit dada terlihat bersih,saat di perkusi tidak terdapat
cairan pada paru, suara pada bagian paru rensonan dan saat di perkusi daerah
hati dalnes. Saat di palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di
denegarkan pernafasan 22x/menit. Tidak terdapat kelainan suara pada daerah
dada.
h. Pemeriksaan perut
Bentuk perut simetris, kulit klien tampak bersih, saat dilakukan perkusi
terdapat udara dilambung klien dalam keadaan kosong (belum terisi makanan)
bunyi timpani, saat dipalpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan
tetapi perut terlihat teraba kembung, saat auskultasi terdengar bunyi bising
usus cepat 40x/menit.
i. Pemeriksaan punggung
Bentuk punggung simetris, keadaan kulit punggung bersih tidak terdapat
kotoran, saat di perkusi terdengar ada ruang yang terisi udara, saat dilakkan
palpasi tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan. Saat di auskultasi dalam
punggung normal tidak terdapat kelainan seperti edema, maupun cairan.
j. Pemeriksaan ekstrimitas
Bentuk kedua tangan dan kaki normal, jari tangan & kaki klien kiri dan kanan
lengkap,pergerakan kedua tangan klien baik klien dapat menggerakan
tangannya ke depan, belakang, kiri maupun kanan serta memutar kedua
tangan & kaki klien, saat dilakukan palpasi tidak terdapat benjolan maupun
nyeri tekan pada tangan & kaki.
E. DATA SOSIAL

a. Pendidikan :Klien mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien adalah


SD.
b. Hubungan Sosial :Klien dapat melakukan hubungan sosial dengan baik di
lingkungan masyarakat dan aktif mengikuti kegiatan yang ada di
lingkungan tempat tinggalnya.
c. Gaya hidup :Gaya hidup klien sederhana, terlihat dari segi penampilan
d. Pola Interaksi :Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan pasien
lainnya dan kooperatif dengan segala tindakan yang diberikan kepadanya.
F. DATA PSIKOLOGIS

1. Status Emosi

Pada saat dikaji status emosi klien baik dan klien terlihat tenang.

2. Gaya Komunikasi

Klien cukup terbuka dalam menceritakan setiap masalahnya, dengan


menggunakan bahasa verbal dan nonverbal.

3. Konsep Diri

a. Body Image

Klien mengatakan menerima keadaan dirinya saat ini dan tidak merasa malu
dengan penyakit.

b. Ideal Diri

Klien berharap penyakitnya dapat segera sembuh dan bisa kembali ke rumah
berkumpul dengan keluarganya.

c. Harga Diri

Klien tidak merasa harga dirinya berkurangan akibat penyakitnya yang


dideritanya

G. DATA SPIRITUAL

Klien adalah penganut agama Islam, yang selalu taat menjalankan ibadah,
tetapi selama sakit klien hanya mampu berdo’a untuk kesembuhan dirinya.

H. THERAPY

-AMLODIPIN 5 mg : 1 x 1 di minum 1 hari sekali


-PARACETAMOL : 3 x 1 di minum 3 kali sehari sebelum makan
-B1 : 2 x 1 di minum 2 kali sehari
-DEXAMETHASON : 2 x 1 di minum 2 kali sehari

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA : NY. E 52 Thn

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 2 3 4
● DS : klien mengatakan pusing Stress Gangguan pada rasa
DO : TTV nyaman nyeri
TD: 200/90 mmHg Meningkatnya berhubungan dengan
N: 78 x/menit produksi hormon peningkatan tekanan
R: 20 x/menit kortisol dan darah
S: 36,5 adrenaline
BB: 64 Kg
TB: 151 Cm
Menstimulasi
system syaraf

Meningkatkan
hormon menyempit
pembuluh darah

Timbulnya
peningkatan tekanan
darah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan
darah
C ASUHAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. E
Umur : 52 tahun
No.Req : 5554-20

N PROBLEM INTERVENSI IMPLEMENTAS EVALUASI NA


O I
1. Gangguan rasa nyaman nyeri KRITERIA HASIL LIA
berhubungan dengan (NOC) :
peningkatan tekanan darah -Setelah dilakukan
DS : KLIEN MENGATAKAN tindakan keperawatan
SERING PUSING 3x24 jam rasa pusing
DO : TD : 200/90 mmHg mulai berkurang
b) N : 78 x/menit
c) R : 20 x/menit
d) S : 36 ,5 RENCANA
e) BB : 64 Kg TINDAKAN ( NIC ):
f) TB : 151 CM


- Anjurkan klien
untuk tidak
mengkonsumsi
makanan tinggi garam
- Anjurkan klien
untuk istirahat yang
cukup

Kolaborasi dengan
dokter, dengan
pemerian teraphy obat
sesuai dengan dosis
Nama obat :
- AMLODIPIN
5 mg
- PARACETA
MOL
- DEXAMETH
ASON
- VITAMIN B1

Anda mungkin juga menyukai