Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Pembelajaran

A. Pendahuluan
Besarnya jumlah penduduk lansia di Indonesia dimasa depan
membawa dampak positif maupun negatif. Berdampak positif, apabila
penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, aktif dan produktif. Disisi
lain, besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban jika lansia memiliki
masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya
pelayanan kesehatan, penurunan pendapatan/penghasilan, peningkatan
disabilitas, tidak adanya dukungan sosial dan lingkungan yang tidak ramah
terhadap penduduk lansia (Kemenkes RI, 2017).
Hipertensi menjadi masalah pada lansia karena sering ditemukan
menjadi factor utama payah jantung dan penyakit koroner. Lebih dari
separuh kematian diatas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung
dan serebrovaskuler (Nugroho, 2008). Hipertensi berarti tekanan darah di
dalam pembuluhpembuluh darah sangat tinggi (Yekti & Wulandari, 2011).
Hasil sensus penduduk tahun 2010, Indonesia saat ini termasuk
dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak
didunia yakni 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari jumlah penduduk. Prevalensi
penderita hipertensi di Indonesia terus terjadi peningkatan. Hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar 21%
menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya,
diperkirakan meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi
42% pada tahun 2025. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun
2009 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sebesar 29,6% dan
meningkat menjadi 34,1% tahun 2010. (Kemenkes RI, 2009).
Angka prevalensi hipertensi khususnya di Kalimantan Barat
sebanyak 28,5% (Kemenkes RI, 2015). Sedangkan angka prevalensi
hipertensi pada lansia di Kalimantan Barat sebesar 4,56 %.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan penting bagi tenaga
kesehatan karena angka Prevelensi yang tinggi dan akibat jangka panjang
menimbulkan konsekuensi tertentu. Salah satu contoh gangguan kesehatan
yang di perberat akibat gaya hidup yang salah yaitu hipertensi. Salah satu
faktor pencetus lain yang mempengaruhi hipertensi yaitu obesitas ,
konsumsi alkohol, konsumsi garam yang berlebihan. Hipertensi akan
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius jika tidak
terkendalikan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya
misalnya stroke, jantung koroner, gangguan ginjal, komplikasi yang sering
terjadi karena hipertensi adalah kurang pengetahuan mengenai hipertensi.
Untuk itu kami mengambil Diagnosa keperawatan kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi mengenai hipertensi.
Masyarakat awam menyebut hipertensi dengan darah tinggi,
kurang pengetahuan dalam konteks yang mempengaruhi hipertensi
terutama pada anggota keluarga yaitu lansia akan mengakibatkan tidak
tepatnya penanganan penderita pada lansia. Hal ini dapat mempengaruhi
fungsi peran anggota keluarga untuk perawatan hipertensi usia lanjut harus
komprehensif mengingat komplikasi yang mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu akan memberikan penyuluhan mengenai hipertensi
mengingat sebagian besar lansia menderita hipertensi dengan tema
hipertensi supaya lansia mengetahui apa maksud, penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi serta pencegahan hipertensi khususnya di Desa Teluk
Kapuas Dusun Teluk Permai.

B. Topik Kegiatan : Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan hipertensi.


C. Hari/Tanggal : Sabtu, 24 November 2018
D. Waktu : 14.00-selesai
E. Sasaran : lansia yang menderita hipertensi

F. Pelaksana : Mahasiswa Non Reguler STIKes Yarsi Pontianak


G. Tujuan Umum :Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30
menit diharapkan lansia dapat memahami tentang
hipertensi.
Tujuan Khusus :Setelah dilakukannya pendidikan kesehatan selama
keluarga mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi.
2. Meyebutkan penyebab hipertensi.
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
4. Cara pengobatan Nonfarmakologi
H. Metode : Ceramah dan demonstrasi
I. Media : Leaflet
J. Materi :Terlampir

K. Strategi Pelaksanaan
1. Pendahulan
a. Salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan
2. Pembahasan
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan penyebab hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
d. Cara pengobatan tradisional hipertensi.
3. Penutup
a. Menanyakan pada lansia apa yang telah disampaikan
b. Mengevaluasi dan menyimpulkan hasil pendidikan kesehatan
c. Menutup Salam

L. Kriteria Evaluasi.
a. Rancangan penyuluhan disusun dan telah disetujui oleh pembimbing 1
hari sebelum pelaksanaan.
b. Kontrak waktu, tema dan tempat dengan pembimbing 1 hari sebelum
pelaksanaan.
c. Mempersiapkan media sesuai dengan rencana kegiatan penyuluhan.
M. Evaluasi Proses
a. Media dapat digunakan dengan baik
b. Pendidikan kesehatan dapat digunakan sesuai waktu
c. Warga yang hadir dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan.

N. Evaluasi Hasil
a. Menyebutkan 3 kemungkinan penyebab hipertensi
b. Menyebutkan gejala dari hipertensi
c. Menyebutkan cara pengolahan pengobatan tradisional hipertensi dengan
air seduhan bawang putih
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh
arteri secara terus menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi menambah
beban kerja jantung yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung
dab pembuluh darah. Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.

2. Klasifikasi Hipertensi
a. Hipertensi ringan
Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 90 – 99 mmHg.
b. Hipertensi sedang
Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 100 – 109 mmHg.
c. Hipertensi berat
Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 110 – 120 mmHg.

3. Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi pada umumnya belum diketahui. Berikut ini beberapa
kondisi yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi.
a. Emosi, stress
b. Penyakit jantung.
c. Obesitas
d. Genetic
e. Usia
f. Lingkungan
g. Pola hidup (merokok, mengkonsumsi alcohol, konsumsi garam berlebih)
h. Kurang olahraga
4. Tanda dan gejala.
Biasanya tanda gejala atau tanda-tanda peringatan untuk hipertensi dan sering
disebut “silent killer”. Pada kasus hipertensi berat, gejala yang dialami klien
antara lain :
a. Kegelisahan
b. Jantung berdebar-debar
c. Keringat berlebihan
d. Sulit konsentrasi.
e. Nafsu makan menurun
f. Gangguan pengelihatan
g. Telinga berdengung
h. Terasa sakit ditengkuk
i. Mudah marah
j. Susah tidur

5. Komplikasi
Komplikasi hipertensi antara lain :
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Kerusakan pada ginjal
d. Kerusakan pada mata
e. Kematian jaringan otot.

6. Cara pencegahan.
a. Hindari emosi
b. Kurangi konsumsi garam
c. Tidur cukup dan belajar hidup santai
d. Perhatikan makanan yang tinggi lemak.
e. Berhentilah merokok dan mengkonsumsi alkohol.
f. Olah raga teratur
g. Berat badan ideal
7. Pengobatan Nonfarmakologi
Bahan makanan tradisional yang dapat menurunkan tekanan darah antara
lain: Bawang putih, buah mentimun, buah mengkudu, daun alpukat, daun
sledri, belimbing manis dan daun pepaya. Cara pembuatan air seduhan
bawang putih adalah sebagai berikut :
a. Siap kan alat-alat yang diperlukan : 1 sdt bawang putih halus, 250 ml air
hangat, 1 sdt madu.
b. Cara pengolahannya : Campurkan bawang putih dengan secangkir air
hangat. Tambahkan madu untuk menambah rasa dan mengurangi aroma
pekat bawang putih. Minum minuman ini dua atau tiga kali dalam
seminggu untuk hasil yang maksimal.

KESIMPULAN
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh arteri secara terus menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi juga
didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg. Penyebab hipertensi belum diketahui, namun ada beberapa
factor yang dapat mengakibatkan hipertensi, misalnya usia, genetic, penyakit
jantung, dan lain-lain.

SARAN
Saran yang dapat diberikan adalah :
1. Olahraga yang teratur
2. Dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam
3. Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat memicu hipertensi
4. Ubah pola hidup
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Febby Haendra D., & Prayitno, Nanang. 2013. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas Cikarang Barat
tahun 2012. Di akses pada 20 November 2018
(www.lp3m.thamrin.ac.id).
Apriany. 2012. Asupan protein, lemak jenuh, natrium, serat dan IMT terkait
dengan tekanan darah pasien hipertensi di RSUD Tugurejo Semarang.
Diunduh pada 21 November 2018 (www.eprints.undip.ac.id).
Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta; EGC.
Dalimartha Setiawan, Dkk. 2008. Care Yourself, Hipertensi. Jakarta; Penebar
Plus+.
Davey, Patrick. 2005. At A Glance Medicine. Jakarta; Erlangga. 2005.
Depkes RI, 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit
Hipertensi. Diakses pada 21 Agustus 2017 (www.depkes.go.id).
Elvivin., Dkk. 2015. Analisis faktor risiko kebiasaan mengkonsumsi garam,
alkohol, kebiasaan merokok dan minum kopi terhadap kejadian
hipertensi pada nelayan suko bajo di pulau tasipi kabupaten muna
barat tahun 2015. Di akses pada 21 november 2018
(www.ojs.uho.ac.id).
Kaplan, Norman M., Weber, Michael A. 2010. Hypertension Essentials.USA:
PHYSICIANS’ PRESS.
Lingga L. 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Mukhtarom, 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi
Dengan Kepatuhan Diet Hipertensi Di Posyandu Lansia Di Desa
Patukrejomulyo Kecamatan Merit Kabupaten Kebumen. http
://elib.stikesmuhgombong.ac.id. Di Unduh Pada Tanggal 21
November 2018.
Palmer Anna. 2007. Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Jakarta; Erlangga.
Seke, Prisilia A., Bidjuni, Hendro J., Lolong, Jill. 2016. Hubungan kejadian
stress dengan penyakit hipertensi pada lansia di balai penyantunan
lanjut usoa senjah cerah kecamatan mapanget kota manado. Di unduh
pada 20 November 2018 (www. ejournal.unsrat.ac.id).
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner
& Suddarth. Jakarta; EGC.
Soenarta, Arieska A., Erwinanto., Mumpuni, A Sari S., Dkk. 2015. Pedoman
Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. Jakarta;
PERKI.
Udjianti Wajan Juni. 2011. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta; Salemba
Medika.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI DI DESA TELUK KAPUAS
DUSUN TELUK PERMAI

NAMA KELOMPOK

Dewi Anggriani Pratiwi Wahdini Y


Eka Nurbaiza Restu Afriana
Heni Wahyarti Rizki Pangesti
Inggi Dwi Elvandari Sri Lestari
Kurnia Pratiwi Wahyu Arifian
Majadanlipah Walida Apriana
Mustika Awaliah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT


ISLAM PONTIANAK PRODI S1 NON REGULER
TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai