Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta hidayah-
Nya lah saya dapat menyelesaikan proposal ‘’Laporan Kegiatan Penyuluhan tentang Penyakit
Anemia’’. Proposal Laporan Kegiatan ini disusun dengan maksud untuk mempermudah para
pembaca khususnya para masyarakat pada umumnya.

Proposal ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami
sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan
proposal ini dengan baik.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segla kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki proposal ini.

Kami berharap semoga proposal ini dapat berguna bagi para pembaca. Dalam
pembuatan proposal ini, masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon
maaf apa bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Tangerang Selatan, 18 juni 2020

Penyusun
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekananandiastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada
pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin,
2009). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke
dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai “pembuluh diam-diam” karena orang
dengan darah tinggi sering tidak menampakkan gejala. Institut Nasional Jantung, paru dan
darah memperkirakan separuh orang yang menderita darah tinggi tidak sadar akan
kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau dengan interval
teratur karena darah tinggi merupakan kondisi seumur hidup.
Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita hipertensi. Di
indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang
merupkan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranta tidak
menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi
berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor resikonya, dan 90% merupakan
hipertensi esensial. Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskulef sudah merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia (Smelzer, 2001).
Dari hasil pengkajian didapatkan masyarakat desa Mojosongo rata-rata mempunyai
tekanan darah 140/90 mmHg. Menurut pengakuan masyarakat desa Mosongo, mereka belum
melakukan tindakan apapun untuk menangani hipertensinya.
Oleh karena itu latar belakang di atas maka penyusun menyusun satuan cara
penyuluhan mengenai hipertensi dengan tujuan supaya setelah dilakukan pendidikan
kesehatan mengenai hipertensi masyarakat desa Mojosongo dapat memahami tentang
penyakit darah tinggi, diit darah tinggi dan mampu melakukan perawatan diri terhadap
penyakit darah tinggi.
B. TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan kami mengadakan penyuluhan ini, guna untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit dan akibat yang ditimbulkan.
Dalam penyuluhan ini kami pun memiliki tujuan umum dan khusus :
 Tujuan Umum : keluarga dan saudara yang mengikuti penyuluhan kami nantinya sudah
mendapatkan ilmu mengenai tentang apa itu penyakit hipertensi.
 Tujuan Khusus :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai informasi tentang penyakit hipertensi.
2. Mengetahui sikap dalam mencegah hipertensi pada keluarga dan teman setelah diberikan
penyuluhan.
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang kami akan berikan pada penyuluhan kami ini yaitu, memreikan
pemahaman terhadap keluarga dan teman untuk memberikan masukan dan saran upaya dapat
melakukan pencegahan hipertensi. Setelah mengadakan oenyuluhan ini kami berharap lebih
bisa memahami tentang penyakit hipertensi dan bisa hidup sehat.
D. NAMA dan TEMPAT PENYULUHAN
Adapun nama kegiatan yang akan kami selenggarakan ini yaitu :
 Nama Kegiatan : Penyuluhan tentang Penyakit Hipertensi
 Tema Kegiatan : Pemahaman keluarga dan saudara tentang penyakit Hipertensi
E. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kami di penyuluhan kali ini saya peruntukkan kepada keluarga dan saudara.
F. WAKTU dan TEMPAT
Hari Tanggal
Waktu
Tempat
G. METODE KEGIATAN
 Dialog Interaktif
 Media : Leafleat
H. RENCANA ANGGARAN
Adapun anggaran yang dibutuhkan dalam melakukan penyuluhan ini sebesar
Rp50.000. terlampir di bawah ini :
Alat bantu kegiatan :
1. Print Lefleat berwarna (6) lembar = Rp 20.000
2. Print Brosur berwarna (7) lembar = 30.000

A. Susunan Acara

No Waktu Kegiatan Pelaksana


1 1` 1. Memberi salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan apa saja materi yang ingin di
sampaikan

2 3` 1. Menjelaskan tentang pengertian Asam Urat Mendengarkan


2. Menjelaskan tentang penyebab Asam Urat secara aktif
3. Menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat
4. Menjelaskan tentang Komplikasi Asam
Urat
5. Menjelaskan tentang Makanan yang boleh
dimakan Asam Urat
6. Menjelaskan tentang Makanan yang tidak
boleh dimakan makan Asam Urat

3 1` 1. Tanya Jawab Partisipasi aktif


4 1` 1. Mengucap Salam Menjawab salam

B. Kriteria Evaluasi
1. Memberi informasi ke keluarga dan saudara 2 hari penyuluhan
2. Evaluasi Proses
 Peserta yang hadir : 6 orang
 Tempat Rumah : S
 Peserta yang aktif bertanya : Tidak ada
3. Evaluasi Hasil
Keluarga dan saudara mampu menjawab definisi dan cara pencegahan
Hipertensi
RANCANGAN PEMBELAJARAN PENYULUHAN PADA KELUARGA DAN SAUDARA
DENGAN KURANG PENGETAHUAN PENYAKIT HIPERTENSI

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

POKOK BAHASAN

SUB POKOK BAHASAN

SASARAN

TEMPAT

WAKTU

Hari, Tanggal

I. Latar Belakang Masalah


Menurut WHO (Word Health Organization) hipertensi merupakan penyakit
kardiovaskuler paling umum yang menjangkiti sekitar 20% dari populasi orang dewasa di
banyak negara. Hipertensi sangat berkaitan dengan penyakit jantung koroner (PJK), Stroke,
Payah Jantung, Disfungsi Ginjal dan merupakan 20-50% dari semua kematian. Dari berbagai
penelitian epidermiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-18,6% penduduk
berusia 20 tahun adalah penderita hipertensi. Namun yang cukup memprihatinkan adalah
banyaknya orang yang tidak menyadari kalau dirinya menderita hipertensi, karena memamng
biasanya tidak memunculkan gejala khusus tertentu.
Pengendalian hipertensi sanga diperlukan untuk melakukan pencegahan primer,
detaksi awal, dan penanganan yang memadai untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Hipertensi memerlukan pengawasan dan pengobatan yang terus menerus dan
berkesinambungan. Keberhasilan pengobatan tergantung sepenuhnya pada kesadaran pasien
yang harus selalu mawas diri dan memonitor tekanan darahnya.
Dewasa ini tekanan darah tinggi begituumum dibicarakan, sehingga kebanyakan
orang sekurang-kurangnya pernah mendengarnya dan terlalu banyak orang yang
mengalaminya sendiri. Penyakit tekanan darah tinggi (Hipertensi) semakin merebak dan
dikenal dengan sebutan “penyakit trend abad globalisasi”. Berdasarkan penelitian, penduduk
yang terserag hipertensi cenderung meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup (Way of
Life) masyarakat yang cenderung mengarah ke pola hidup negara indonesia.

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, keluarga Ibu. B mampu
memahami dan mengerti tentang pengertian asam urat,tandan dan gejala,dari peyakit
hipertensi.

III. Tujuan Instruksional Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajran ini antara lain :
Kognitif : keluarga Ibu. B mampu menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, akibat (komplikasi) dari hipertensi.
Afektif : keluarga Ibu. B memahami bahwa penyakit hipertensi dapat
dikontrol
Psikomotor : adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah
diberikan penyuluhan kesehatan mengenai dengan penyakit hipertensi.
IV. Metode
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
hipertensi antara lain :
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pengertian hipertensi dan cara perawatannya
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit hipertensi
sehingga klien dapat mengerti dengan jelas
c. Tanya jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saatdiakhirnya penyuluhan ang memungkinkan klien mengemukkan hal-hal
yang belum dimengerti.

V. Media dan alat


1. Leaflet tentang hipertensi

I. Strategi Pelaksanaan

N Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan bahan yang Wakt


o Pembelajaran digunakan u
1. Pendahuluan 1
menit
a. Perkenalkan a. Menjawab
mengucapkan salam dan
salam, mendengar
memeperkena kan
lkan diri
b. Tujuan b. Klien
menjelaskan Medengar
tujuan umum kan
dan tujuan
khusus
c. Kontrak
waktu c. Klien
memberitahu Mendenga
waktu yang rkan
akan
digunakan
dan strategi
pelaksanaan
2. Kegiatan 2
menit
a. Pengertian a. Klien a. Leaflet
asam urat mendengar
b. Penyebab kan
asam urat
c. Tanda dan
gejala asam
urat
d. Komplikasi
asam urat
e. Makanan apa
saja yang
boleh
dimakan
f. Makanan
yang tidak
boleh
dimakan
3. Penutupan 2
menit
a. Tanya jawab a. Diharakan
dengan peserta
memberikan mau
kesempatan bertanya
kepada tentang
peserta untuk materi
bertanya yang
tentang belum
materi yang dimengerti
belum b. Menjawab
dimengerti pertanyaan
b. Eveluasi yang
dengan diberikan
mengajukan penyuluha
pertanyaan n
secara lisan c. Menjawab
c. Mengucapkan salam
salam

II. Kriteria Evaluasi

1. Memberi informasi ke keluarga dan saudara 2 hari sebelum penyuluhan


2. Evaluasi Proses
 Peserta yang hadir : 6 orang
 Tempat : Rumah S
 Peserta yang aktif bertanya : tidak ada
3. Evaluasi Hasil
Keluarga dan saudara mampu menjawab Makanan apa saja yang boleh
dikonsumsi Hipertensi
LAMPIRAN MATERI HIPERTENSI

A. DEFINISI

Hipertensi merupakan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh
darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqi, 2009).

Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan suatu


keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.

Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai darah
tinggi (Soeparman,1999).

B. PENYEBAB
1. Elastis dinding aorta menurun.
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
3. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh
darah.

Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya :

1. Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, stres psikologis.


2. Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal.
3. Hipertensi hormonal.
4. Bentuk hipertensi lain : obat, cardiovascular, neurologenik (Andy Sofyan,2012)
C. TANDA DAN GEJALA

Sebagian besar manifestasi klinis setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun dan berupa :
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan
tekanan darah intrakranium.
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus.
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
6. Kadang penderita hipertensi berat megalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensi yang memerlukan
penaganan segera.
D. Diit
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau mempertahankan BB
yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa. Tujuan dituntuk membantu menurunkan
tekanan darah, mempertahankan tekanan darah menuju normal, penurunan faktor resiko BB
yang berlebh, menurunkan kadar lemak kolestrol. Diit utuk penderita hipertensi :
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita darah tinggi.
a. Sumber kalori
Beras, tales, kentang, macaroni, mie, bihun, tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging, ayam, ikan, semua terbatas kurang lebih 50gram perhari, terlur
ayam, telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak.
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu, tempe, oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam, kangkung, buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis, gula, asam, bawabg merag, bawang putih, garam tidak
lebih 15 gram/hari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
2. Makanan yang dibatasi
1) Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru,
minyak kelapa, gajih.
2) Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya
niscuit, craker.
3) Makanan dalam kaleng : sarden, abon, ikan asin, telor asin.
4) Makanan yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
5) Daging-dagingan warna merah segar sepeti hati ayam, sosis, daging
sapi, daging kambing.
6) Garam dapur.
7) Makan tinggi lemak dan kolestrol.
8) Buah atau sayur yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan,
dll.
E. Obat-obatan
a) Diuretik
Menurunkan tekanan darah terutama dengan cara mendeplesi simpanan natrium tubuh.
Awalnya, diuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan curah jantung,
sehingga tahanan perifer menurun. Setelah 6-8 minggu, curah jantung kembali normal karena tahanan
vaskular perifer menurun. Natrium dapat menyebabkan tahanan vaskular dengan meningkatkan
kekakuan pembuluh darah an reativitas saraf, yang diduga berkaitan dengan terjadinya peningkatan
pertukaran natrium –kalsium dengan hasil akhir peningkatan kalsium intraseluler. Efek tersebut dapat
dikurangi dengan pemberian diuretik atau pengurangan natrium. Contoh obat diuretik yang sering
digunakan untuk menurunkan hipertensi adalah : spinolactone, dan hydrochrothiazide (tdiazie) yang
mempunyai efek cukup kuat sebagai diuretik dan efektif untuk menurunkan tekanan darah dalam
dosis yang rendah (Benowitz, 2002).
b) Obat simpatoplegik
Mempunyai mekanisme kerja menurunkan tekanan darah dengan cara menurunkan tehanan
perifee, menghambat fungsi jantung, dan meningkatkan pengumpulan vena di dalam pembuluh darah
kepasitas (dua efek terakhir menyebabkan penurunan curah jantung). Contoh obat golongan ini adalah
: Methyldhopa dan clonidine (Benowitz, 2002).
c) Obat vasodilator langsung.
Semua vasosilator yang digunakan untuk hipertensi merelaksasi otot polos arteriol, sehingga dapat
menurunkan tahanan vaskular sistemik. Penurunan tahanan arteri dan rata-rata penurunan tekanan
darah arteri menimbulkan respon kompensasi, dilakukan oleh baroreseptor dan sistem saraf simpatis,
seperti halnya renin angiotensin dan aldosteron. Respon-respon kompensasi tersebut melawan efek
anti hipertensi vasodilator. Vasodilator bekerja 12 dengan baik apabila dikombinasikan dengan obat
anthipertensi lain yang melawan respon kompensasi kardiovaskular. Contoh obat-obatan vasodilator
adalah : Hyddralazine dan minoxidil (Benowit, 2002).
d) Obat yang menyekat produksi atau efek Angiotensin.
Rilis renin dari korteks ginjal distimulasi oleh penurunan tekanan natrium atau peningkatan
konsentrasi natrium pada tubulus distalis ginjal. Renin bekerja terhadap angiotensin untuk melepaskan
angiotensin I dekapeptida yang tidak aktif. Angiotensin I kemudian dikonversi, terutama oleh enzim
terutama oleh enzim oengubah angiotensin endothelial (endothelial agiotensin-converting enzyme,
ACE), menjadi oktapeptida angiotensin II vasokonstriktor arterial, yang akan dikonversi menjadi
ngiotensin III dalam kelenjar adrenal. Angiotensin II mempunyai aktivitas vasokonstriktor dan retensi
natrium. Angiotensin II dan III menstimulasi rilis aldostreon. Contoh obat golongan ini adalah :
captropil, enalpril, dan lisinopril (Benowitz, 2002).
F. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga menimbulkan
komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata,
jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi,
kualitas hidup penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian
pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik seacra langsung maupun tidak
langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat
melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung,
antara lain adanya autoantibodi terhadap angiotensin II, berperan besar dalam timbulnya kerusakan
organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat ekspresi transforming growth faktor (TGF).
Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubh, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah :
1) Jantung.
2) Otak stroke atau transient ishemic attack.
3) Penyakit ginjal kronis.
4) Penyakit arteri perifer.
5) Retinopati.

Anda mungkin juga menyukai