HIPERTENSI
Disusun oleh:
Rizky Alfiyansyah 0432950117041
.
1. Pokok bahasan : Hipertensi
2. Sub pokok bahasan
a. Pengertian Hipertensi
b. Tanda dan gejala Hipertensi
c. Penatalaksanaan Hipertensi
d. Cara Pencegahan Hipertensi
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi selama 1 x 30
menit diharapkan masyarakat mengerti tentang hipertensi
b. Tujuan khusus
1) Masyarakat mampu memahami pengertian hipertensi
2) Masyarakat mampu memahami penyebab hipertensi
3) Masyarakat mampu memahami tanda dan gejala hipertensi
4) Masyarakat mampu memahami penatalaksanaan hipertensi
5) Masyarakat mampu memahami cara pencegahan hipertensi
Evaluasi struktur
a. Menyiapkan satuan pembelajaran
b. Menyiapkan media penyuluhan kesehatan
c. Kontrak dengan keluarga
Evaluasi proses
Evaluasi hasil
Pertanyaan
Indikator keberhasihan
1. Defenisi
2. Faktor – Faktor Hipertensi
3. Pencegahan Hipertensi
4. Penyebabnya Hipertensi
Hipertensi primer (esensial) adalah kondisi tekanan darah tinggi yang tidak
jelas penyebab spesifiknya. Sebanyak 95 persen orang yang punya tensi tinggi
termasuk dalam kategori ini. Kebanyakan orang yang memiliki hipertensi
jenis ini tidak akan merasakan gejala yang berarti.
Hipertensi primer dapat dialami oleh semua kalangan usia, tapi paling sering
terjadi pada usia paruh baya. Para ahli menduga bahwa faktor genetik
merupakan salah satu penyebab utama hipertensi primer. Namun, gaya hidup
yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab dan faktor risiko hipertensi ini.
Di antaranya:
1. Kebanyakan makan garam
Asupan garam tidak hanya berasal dari tambahan garam meja atau
garam masak saja. Garam atau natrium yang berisiko menjadi
penyebab hipertensi dapat ditemukan dalam bentuk lain, misalnya
dalam makanan kemasan, makanan cepat saji (fast food), dan lain
sebagainya.
Oleh sebab itu, kebanyakan orang yang ingin mencegah atau berisiko
hipertensi akan disarankan dokter untuk membatasi asupan garamnya.
Salah satu langkahnya adalah menghindari makanan-makanan
penyebab hipertensi tersebut.
Bahkan meski sudah terkena dan sudah rutin minum obat penurun
tensi, pengidap hipertensi juga tetap harus mengurangi asupan
garamnya agar terhindar dari penyebab komplikasi hipertensi.
2. Stress
3. Malas Gerak
Malas gerak alias mager merupakan penyebab tekanan darah tinggi
atau hipertensi yang sering dianggap remeh. Detak jantung dari orang
yang mager biasanya cenderung cepat. Ini menjadi penyebab jantung
harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah, yang akhirnya
berimbas pada peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
Jadi, jangan lagi beralasan tidak punya waktu untuk olahraga kalau
ingin menghindari hipertensi. Mulai olahraga itu sebenarnya mudah.
Tidak perlu langsung memilih olahraga yang berat-berat, kok!
4. Obesitas
Anda tergolong kelebihan berat badan kalau indeks massa tubuh Anda
di atas 23. Sedangkan Anda tergolong obesitas kalau indeks massa
tubuh Anda di atas 25. Cek dulu berapa indeks massa tubuh Anda
dengan kalkulator IMT di sini. Tingginya angka IMT Anda dapat
menjadi indikator penyebab hipertensi. Bagaimana bisa?
Semakin berat massa tubuh Anda, semakin banyak darah yang
diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan
tubuh. Hal ini tentu menjadi penyebab kerja jantung lebih keras dari
biasanya, sehingga tekanan darah lama-lama akan naik dan hipertensi
pun tidak dapat dihindari.
5. Merokok
Penyebab lain dari hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah miras.
Berbagai penelitian telah menyebutkan bahwa kebiasaan minum miras
berlebihan dalam jangka panjang dapat menyumbang peningkatan
risiko hipertensi.
Jika Anda sudah terdiagnosis punya tensi tinggi dari awal, kebiasaan
“minum-minum” dapat memperburuk gejalanya.
Agar tensi bisa tetap dalam rentang normal dan terhindar dari faktor
risiko penyebab hipertensi, konsumsilah miras sewajarnya.
Mengurangi konsumsi alkohol dilaporkan membantu menurunkan
tekanan darah sistolik sebanyak 3 mmHg.
Pria dan wanita dewasa yang sehat (tidak berisiko dan tidak punya
penyakit apa pun) dianjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari tiga
unit alkohol dalam sehari. Namun, batasan ini tidak boleh diartikan
“bisa diminum setiap hari” atau “boleh diminum sekaligus dalam satu
hari”.