Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI : CERDIK

Disusun Oleh:

Auliya Rahman 4006200036


Yuda Tri Junianto 4006200067
Deris Riandi Setiawan 4006200047
Hafiidh Cahya Miadi 4006200076
Era Septi Monika 4006200062
Intan Juliani Agustin 4006200057
Nanik Lestari 4006200017
Nenden Nurfitriyani 4006200037
Maulia Marvera 4006200021
Risma Agustin Mulyani 4006200079

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI : CERDIK
Topik : Hipertensi : Cerdik

Sasaran : Keluarga

Hari/Tanggal : Jumat, 26 Maret 2021

Waktu/Jam : 40 menit / 08:30 s/d 09.10 WIB

Tempat : Rumah Keluarga X

Penyuluh : Kelompok 3 Ners A STIKes Dharma Husada Bandung

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit di
harapkan peserta mengerti dan memahami tentang pencegahan hipertensi
dengan CERDIK.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan
Bapak/Ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian  hipertensi
2. Menjelaskan faktor risiko hipertensi
3. Menjelaskan komplikasi hipertensi
4. Menjelaskan pencegahan hipertensi
5. Menjelaskan tips mengontrol hipertensi
6. Menjelaskan cara pengendalian hipertensi
C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran


1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan yang telah memperhatikan
disepakati pada saat pengkajian
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara Memperhatikan penjelasan
teratur dan berurutan : materi yang akan diberikan
1. Menjelaskan pengertian  hipertensi
2. Menjelaskan faktor risiko hipertensi
3. Menjelaskan komplikasi hipertensi
4. Menjelaskan pencegahan hipertensi
dengan CERDIK
5. Menjelaskan tips mengontrol
hipertensi
6. Menjelaskan cara pengendalian
hipertensi

3. 10 menit Evaluasi :
a. Memberikan pertanyaan berkaitan a. Merespon
dengan materi yang sudah
dijelaskan
b. Memberikan kesempatan kepada b. Menjawab pertanyaan
Bapak/Ibu utuk bertanya yang akan diberikan

4. 5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan a. Mendengarkan dan
memerhatikan
b. Mengakhiri dengan salam b. Menjawab salam

G. Pengorganisasian Peran
1. Penanggung Jawab :
Tugas :
a. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan Leaflet bersama Tim
(Intan Juliani Agustin, Maulia Marvera)
b. Bertanggung Jawab terhadap semua kegiatan dari awal sampai akhir
kegiatan yang berkaitan dengan “Hipertensi”
2. Moderator :
Tugas :
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan anggota
3. Penyaji Materi :
Tugas : Menyajikan materi dan mejelaskan tentang “Hipertensi”
4. Sie Perlengkapan : Maulia Marvera
Tugas : Menyiapkan Leaflet dan Memberikan leflet kepada pasien.
5. Sie Konsumsi :
Tugas : Menyediakan dan memberikan konsumsi kepada peserta
penyuluhan
6. Sie Dokumentasi :
Tugas : Mendokumentasikan seluruh kegiatan
H. Evaluasi
1. Diharapkan keluarga mampu menjelaskan pengertian  hipertensi
2. Diharapkan keluarga mampu menjelaskan faktor risiko hipertensi
3. Diharapkan keluarga mampu menjelaskan komplikasi hipertensi
4. Diharapkan keluarga mampu menjelaskan pencegahan hipertensi dengan
CERDIK
5. Diharapkan keluarga mampu menjelaskan cara pengendalian hipertensi.
I. Sumber
Ardiansyah, M. (2012) Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: DIVA
Press
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2016). APLIKASI Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.
MATERI HIPERTENSI

A. Pengertian  Hipertensi
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg (Elizabeth
dalam Ardiansyah M., 2012).
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah
sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal,
dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.

B. Faktor Risiko Hipertensi


1. Risiko yang tidak dapat dimodifikasi
a. Umur dan Jenis Kelamin
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko
tinggi mengalami penyakit hipertensi.
b. Riwayat Keluarga (Genetik)
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih tinggi
mendapatkan penyakit hipertensi.
2. Risiko yang dapat dimodifikasi
a. Kegemukan (Obesitas)
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi.
b. Gaya hidup merokok
Merokok sering dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi karena reaksi
bahan atau zat yang terkandung dalam keduanya.
c. Kurang Aktivitas Fisik
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Kurangnya aktifitas fisik
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis dan secara
keseluruhan diperkirakan dapat menyebabkan kematian secara global
(Iswahyuni, 2017).
d. Diet Tinggi Lemak
Menurut Jauhari (dalam Manawan A.A., Rattu A.J.M., Punuh M.I, 2016),
lemak didalam makanan atau hidangan memberikan kecenderungan
meningkatkan kholesterol darah, terutama lemak hewani yang
mengandung lemak jenuh. Kolesterol yang tinggi bertalian dengan
peningkatan prevalensi penyakit hipertensi.
e. Konsumsi Garam Berlebih
Garam merupakan bumbu dapur yang biasa digunakan untuk memasak.
Konsumsi garam secara berlebih dapat meningkatkan tekanan darah.
Menurut Sarlina, Palimbong, S., Kurniasari, M.D., Kiha, R.R. (2018),
natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang
berfungsi menjaga keseimbangan cairan. Natrium yang 20 Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta berlebih dapat mengganggu keseimbangan cairan
tubuh sehingga menyebabkan edema atau asites, dan hipertensi.
f. Dislipidemia (kondisi yang terjadi saat kadar lemak LDL dalam aliran
darah terlalu tinggi)
g. Konsumsi Alkohol Berlebih
Alkohol memiliki efek yang hampir sama dengan karbon monoksida,
yaitu dapat meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi lebih kental
dan jantung dipaksa memompa 19 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta darah
lebih kuat lagi agar darah sampai ke jaringan mencukupi (Komaling, J.K.,
Suba, B., Wongkar, D., 2013). Maka dapat disimpulkan bahwa konsumsi
alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.
h. Psikososial dan Stres

C. Komplikasi Hipertensi
1. Penyakit jantung
2. Stroke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak. Stroke bisa terjadi pada
hipertensi kronis apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami
hipertrofi dan penebalan pembuluh darah sehingga aliran darah pada area
tersebut berkurang. Arteri yang mengalami aterosklerosis dapat melemah dan
meningkatkan terbentuknya aneurisma
3. Penyakit ginjal
4. Retinopati (kerusakan retina)
5. Penyakit pembuluh darah tepi, seperti atherioskelosis
6. Gangguan saraf
7. Gangguan serebral

D. Pencegahan Hipertensi
Cara mencegah hipertensi dapat dilakukan dengan melakukan gaya hidup
sehat melalui program GERMAS Pencegahan hipertensi menggunakan tips
CERDIK, yaitu :
C : Cek kesehatan rutin
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktivitas fisik
D : Diet seimbang
I : Istirahat cukup
K : Kelola stres
E. Tips Mengontrol Hipertensi
1. Ketahui tekanan darah, yaitu dikirsaran tekanan sistolik <120 mmHg dan
diastolik <80mmHg
2. Kontrol tekanan darah secara teratur
3. Tekanan darah tinggi sering tanpa gejala
4. Tekanan darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi
5. Memastikan ketersediaan obat hipertensi di rumah
6. Mengonsumsi Obat pengendali tekanan darah penting untuk menjaga tekanan
darah
7. Mengonsumsi obat secara teratur dan sesuai anjuran dokter
8. Mengetahui efek samping obat hipertensi yang diminum
9. Berhati-hati menggunakan obat bebas, yang bukan diresepkan oleh dokter

F. Cara Pengendalian Hipertensi


Cara mengendalikan hipertensi dapat menggunakan tips PATUH yaitu :
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi seimbang
U : Upayakan aktifitas fisik dengan aman
H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya

Anda mungkin juga menyukai