Pasien Tn.A dirawat di ruang CICU dalam kondisi sesak dengan diagnosa CAD OMI
Anteroseptal Decomcordis Ki-Ka Fc IV. Pasien mengeluh sesak sejak I minggu dan
memberat dalam 3 hari terakhir hingga pasien nyaman tidur dengan 4 bantal ditumpuk
untuk mengurangi sesak, dan bengkak pada kedua tungkai yang makin lama makin
membesar dalam 3 hari, nyeri dada kiri berlangsung selama 4 jam seperti ditusuk-tusuk
dan menembus punggung. Nyeri dada tidak hilang walaupun dengan istirahat dan minum
obat dibawah lidah. Pemeriksaan fisik didapatkan Kesadaran Compos Mentis, GCS
E4V6M5, pupil bulat isokor RR 33 x/mnt, Saturasi oksigen 99% dengan o2 NC 3lpm.
Pasien merasa nyaman dengan posisi setengah duduk. Thoraks: bentuk simetris, gerakan
dada simetris, retraksi supra sternal (-), retraksi inter costa (-), secret (-), ronkhi basah
halus di basal paru, wheezing tidak ada, nyeri tekan (-).Akral hangat, CRT < 2 detik,
pasien tampak pucat, TD 110/70 mmHg, HR 110 x/mnt reguler, saturasi oksigen 99%,
suhu 37,6 C, JVP 5+4 cm H20, terpasang infuse Nacl 0,9 % 500cc/24 jam, dobutamin 5
mcg/KgBB/min,
Pemeriksaan diagnostic
1. Foto Thorax
Klinis : Acute decomp HF
Kesan : Cardiomegali dengan edema paru, efusi pleura bilateral
2. Echocardiography
Dilatasi LA
LV systolic disfunction, regional will motion abnormality, EF 26 %.
Diastolic disfunction grade II
AR mild
Reduced RV kontractility
3. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal 24/11/2014 jam 07.00
Pemeriksaan Nilai Satuan 24/11/14